Anda di halaman 1dari 1

Thelaziasis pada Sapi

Tiara Widiati (B04110055), Citra Ayu Lestari (B04110056), Ririn Ariyani (B04110057),
Eny Dyah Pratiwi (B04110058), Sherly Noviaria Pakpahan (B04110062)
PENDAHULUAN
Thelaziasis merupakan penyakit mata yang disebabkan oleh
cacing, dapat menyerang hewan seperti sapi, kambing, domba,
anjing, kucing, dan hewan lainnya. Cacing tersebut hidup dalam
membran niktitan, kantong konjungtiva atau ductus
lacrimalis. Thelaziasis dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi
kasus penyakit ini lebih banyak dijumpai pada musim hujan,
ketika lalat rumah (Musca domestica dan M. larvipara sebagai
inang antara) jumlahnya meningkat.
Penyebab thelaziasis adalah cacing dari genus Thelazia
dengan spesies yang banyak ragamnya, di Indonesia spesies yang
sering menyebabkan thelazia adalah Thelazia rhodesii.
Kejadian thealaziasis di indonesia pada sapi sudah banyak
dilaporkan, bahkan masalah yang timbul akibat infeksi parasit ini
pernah dilaporkan di Nusa Tenggara Timur dan Bali.
SIKLUS HIDUP

KLASIFIKASI
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Nematoda
Class
: Secernentea
Order
: Spirurida
Family
: Thelaziidae
Genus
: Thelazia
Species
: Thelazia rhodesii
TUJUAN
Membahas pathogenesis Thealaziasis pada sapi
PATOGENESIS
Infeksi cacing mata Thelazia sp. dapat terjadi pada salah satu
mata atau kedua mata. Pada hari ke-3 atau ke-4 setelah infeksi oleh
larva cacing dapat terjadi konjungtivitis ringan disertai lacrimasi.
Pada perkembangan selanjutnya dapat mengakibatkan kongesti
konjungtiva dan photobia. Bila keadaan ini dibiarkan dapat
kekeruhan kornea, konjungtiva membengkak karena adanya
penyumbatan duktus lakrimalis oleh nanah.
GEJALA KLINIS
Hewan nampak gelisah karena ada rasa sakit atau iritasi pada mata.
Nafsu makan menurun akibatnya hewan menjadi kurus dan lemas.
Lakrimasi berlebihan.
Area konjungtiva mata pada hewan yang terserang thelazia,
mengalami kemerahan (konjungtivitis).
Pada stadium lanjut dapat terjadi keratitis, ulserasi pada kornea dan
akhirnya terjadi kebutaan.
PENGENDALIAN PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
Pengobatan infeksi Thelazia dapat dilakukan secara
tradisional, yaitu mengunakan air tembakau dengan cara
meneteskannya ke mata sapi penderita. Sedangkan secara kimia,
Thelazia juga diobati dengan larutan iodium dengan kadar 0,3 %
atau obat cacing misalnya dengan albendazole atau levamisol.
Untuk penderita yang disertai infeksi bakteri (misalnya pada pink
eye) dapat diobati dengan salep yang mengandung antibiotika.
Infeksi Thelazia dapat dicegah dengan cara memutus siklus
hidup parasit dengan memberantas dan mengeliminir Musca sp.
Dengan mengendalikan lalat Musca tersebut maka stadium 2 dan 3
larva Thelazia tidak akan terbentuk, sehingga siklus hidupnya
terpotong.

DAFTAR PUSTAKA
Jones JC, Weinzierl RA. 1997. Geographical and Temporal Variation in Pteromalid (Hymenoptera: Pteromalidae) Parasitism of Stable Fly and House Fly (Diptera: Muscidae) Pupae Collected from Illinois Cattle Fedlots.
Environ Entomol 26:421-32
Levine, Norman D. 1994. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Yogyakarta : UGM Press
Moon RD. 2002. Muscid flies (Muscidae). In :Mullen G, Durden L, editors. Medical and Veterinary Entomology hal. 279-301 Burlington: Academic Press.
Pugh DVM, Hu XP, Blagburn B. 2013. Habronemiasis: Biology, Signs, and Diagnosis, and Treatment and Prevention of the Nematodes and Vector Flies. Journal of Equine Veterinary Science 18.
Schuster, Rolf K.. Sivakumar, Saritha. Kinne, Jrg. 2010. Cutaneous and pulmonal habronemosis transmitted by Musca domestica in a stable in the United Arab Emirates. Veterinary Parasitology 174 (2010) 170174

Anda mungkin juga menyukai