Febian Dio Saputra
Febian Dio Saputra
Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama
dalam kandungan, karna melalui tali pusat inilah semua kebutuhan untuk
hidup janin di penuhi (Sodikin, 2009:1).
Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama
dalam kandungan, di katakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang
selama 9 bulan 10 hari menyerupai zat-zat gizi dan oksigen janin
(www.wordpress.com).
2.2.2
Faktor kuman
2.
Faktor Maternal
Faktor Neonatatal
a.
Prematurius ( berat badan bayi kurang dari 1500 gram), merupakan
faktor resiko terjadinya infeksi. Umumnya imunitas bayi kurang bulan lebih
rendah dari pada bayi cukup bulan. Transpor imunuglobulin melalui plasenta
terutama terjadi pada paruh terakhir trimester ketiga. Setelah lahir,
konsentrasi imunoglobulin serum terus menurun, menyebabkan
hipigamaglobulinemia berat. Imaturitas kulit juga melemahkan pertahanan
kulit.Kerentanan neonatus terhadap infeksi dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain kulit dan selaput lendir yang tipis dan mudah rusak, kemampuan
fagositosis dan leukosit immunitas masih rendah.
b.
Defisiensi imun. Neonatus bisa mengalami kekurangan IgG spesifik,
khususnya terhadap streptokokus atau Haemophilus influenza. IgG dan IgA
tidak melewati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam darah tali pusat.
Dengan adanya hal tersebut, aktifitas lintasan komplemen terlambat, dan C3
Faktor Lingkungan
a.
Ada defisiensi imun bayi cenderung mudah sakit sehingga sering
memerlukan prosedur invasif, dan memerlukan waktu perawatan di rumah
sakit lebih lama. Penggunaan kateter vena/ arteri maupun kateter nutrisi
parenteral merupakan tempat masuk bagi mikroorganisme pada kulit yang
luka. Bayi juga mungkin terinfeksi akibat alat yang terkontaminasi.
b.
Paparan terhadap obat-obat tertentu, seperti steroid, bisa menimbulkan
resiko pada neonatus yang melebihi resiko penggunaan antibiotik spektrum
luas, sehingga menyebabkan kolonisasi spektrum luas, sehingga
menyebabkan resisten berlipat ganda.
c.
Pada bayi yang minum ASI, spesies Lactbacillus dan E.colli ditemukan
dalam tinjanya, sedangkan bayi yang minum susu formula hanya didominasi
oleh E.colli.
d.
Mikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai
neonatus yaitu :
Pada masa intranatal atau saat persalinan. Infeksi saat persalinan terjadi
karena yang ada pada vagina dan serviks naik mencapai korion dan amnion.
Akibatnya, terjadi amniotis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui
umbilikus masuk dalam tubuh bayi.
Infeksi paska atau sesudah persalinan. Infeksi yang terjadi sesudah kelahiran
umumnya terjadi akibat infeksi nosokomial dari lingkungan di luar rahim
(misal melalui alat- alat : penghisap lendir, selang endotrakhea, infus, selang
nasogastrik, botol minuman atau dot). Perawat atau profesi lain yang ikut
menangani bayi dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomil. Infeksi
juga dapat terjadi melalui luka umbilikus
http://boycellyess.blogspot.com/2011/03/perawatan-tali-pusat-pada-bayibaru.html
5.
Proses persalinan
Pada proses persalinan lakukan pengikatan putung tali pusat atau jepit
6.
Faktor tradisi
Sebagian masyarakat misalnya dengan memberikan berbagai ramuanramuan atau serbuk-serbuk yang dipercaya bisa membantu mempercepat
kering dan lepasnya potongan tali pusat. Ada yang mengatakan tali pusat
bayi itu harus diberi abu-abu pandangan seperti inilah yang seharusnya tidak
boleh dilakukan karena justru dengan diberikannya berbagai ramuan
tersebut kemungkinan terjangkitnya tetanus lebih besar biasanya
penyakit tetanus neonatorum ini cepat menyerang bayi, pada
keadaan infeksi berat hanya beberapa hari setelah persalinan jika tidak
ditangani biasa mengakibatkan meninggal dunia.
http://boycellyess.blogspot.com/2011/03/perawatan-tali-pusat-pada-bayibaru.html
2.2.5.1 Pencegahan
Untuk pencegahan awal tetanus dapat diberikan penyuluhan pada ibu hamil
trimester III Agar tali pusat tidak terinfeksi, perlu dilakukan inspeksi tali
pusat, klem dilepas, dan tali pusat diikat dan dipotong dekat umbilikus
kurang dari 24 jam setelah bayi lahir. Ujung dari potongan diberikan
krim klorheksidin untuk mencegah infeksi pada tali pusat, dan tidak perlu
dibalut dengan kasa dan dapat hanya diberi pengikat tali pusat atau
penjepit tali pusat yang terbuat dari plastik .
http://boycellyess.blogspot.com/2011/03/perawatan-tali-pusat-pada-bayibaru.html
Dalam keadaan normal, tali pusat akan lepas dengan sendirinya dalam waktu
lima sampai tujuh hari. Tapi dalam beberapa kasus bisa sampai dua minggu
bahkan lebih lama. Selama belum pupus, tali pusat harus dirawat dengan
baik. Agar tali pusat tidak infeksi, basah, bernanah, dan berbau. Bersihkan
tali pusat bayi dengan sabun saat memandikan bayi. Keringkan dengan
handuk lembut. Tidak peru di olesi dengan alkohol 70% atau betadine, karena
yodium yang dikandung betadine dapat masuk ke peredaran darah bayi dan
menyebabkan gangguan pertumbuhan kelenjar gondok. Biarkan terbuka
hingga kering, dapat dibungkus dengan kasa steril. Jangan mengolesi tali
pusat dengan ramuan atau menaburi bedak, karena dapat menjadi media
yang baik bagi tumbuhnya kuman, termasuk kuman tetanus.
http://boycellyess.blogspot.com/2011/03/perawatan-tali-pusat-pada-bayibaru.html
2.2.5.2. Penanganan
Infeksi pada bayi dapat merupakan penyakit yang berat dan sangat sulit
diobati. Jika tali pusat bayi terinfeksi oleh Staphylococcus aereus, sebagai
pengobatan lokal dapat diberikan salep yang mengandung neomisin dan
basitrasin. Selain itu juga dapat diberikan salep gentamisin. Jika terdapat
granuloma, dapat pula dioleskan dengan larutan nitras argenti 3%.
http://boycellyess.blogspot.com/2011/03/perawatan-tali-pusat-pada-bayibaru.html
bawah perut bayi (di bawah tali pusat), ini untuk menjaga agar tali pusat
tidak terkena air kencing atau kotoran bayi.
2.
Gunakan pakaian yang agak longgar untuk sirkulasi udara di sekitar tali
pusat, sampai tali pusat puput.
3.
Jangan pernah menarik-narik tali pusat, walaupun seakan-akan tampak
sudah terlepas.
4.
Mandikan bayi dengan menggunakan washlap atau sponge bath dan air
hangat sampai tali pusat puput.
5.
Adanya sedikit pendarahan adalah normal sebelum dan sesudah tali
pusat puput. Gunakan kasa steril, lalu bersikan bagian sekeliling pangkal tali
pusat dengan menggunakan kasa steril yang dibasahi larutan alkohol 70%.
6.
Bersihkan tali pusat setiap hari secara teratur dengan mengeringkan
tali pusat dengan kasa steril, lalu bersihkan bagian sekeliling pangkal tali
pusat dengan menggunakan kasa steril yang dibasahi larutan alkohol 70%.
7.
Jangan pernah meletakkan ramuan atau bubuk apa pun kebagian
pangkal tali pusat bayi.
8.
Ketika tati pusat sudah puput, biarkan area pusar sembuh dalam
beberapa hari. Tidak perlu menggunakan plester untuk menutupinya, tapi
biarkan kering secara alamiah untuk mencegah infeksi. Teruskan
menggunakan popok atau diaper dibawah perut untuk memberi tempat bagi
pusat yang belum sembuh. (dr.Suririnah:80,2009)
2.3 Penyuluhan
2.3.1
Pengertian
2.3.2
Pengertian
Sikap
Norma
dll
Perilaku Sehat
Status Kesehatan
Kelompok Sasaran
PKM
(Penyuluhan Kesehatan Masyarakat)
keterampilan. Jika tujuan yang akan di capai adalah aspek pengertian, pesan
cukup disampaikan dengan lisan atau disampaikan melalui tulisan. Jika tujuan
untuk mengembangkan sikap positif, sasaran perlu menyaksikan kejadian
tersebut, baik meliahat langsung, melalui film, slide, maupun foto. Untuk
mengembangkan keterampilan, sasaran harus diberikan kesempatan
mencoba sendiri. Sasaran umum, ungkapan berikut dapat dipakai untuk
menentukan metode kalau saya dengar, saya lupa; kalau saya lihat,saya
akan ingat; kalau saya kerjakan, saya akan tahu. (lihat pembahasan lebih
lanjut tentang metode pada Bab 10 tentang Metode dan Media Promosi
Kesehatan). (Maulana,2009:143).
2.3.6 Memilih alat peraga atau media penyuluhan
Setelah menentukan metode, selanjutnya tentukan media apa yang akan
digunakan untuk menunjang pendekatan tadi, misalnya poster, leaflet, atau
media lain. (lihat pembahasan lebih lanjut tentang alat peraga pada Bab
metode dan Media),(Maulana,2009:144).
2.3.7 Menyusun rencana penilaian (evaluasi)
1.
Pastikan dalam tujuan yang telah dijabarkan sudah secara khusus dan
jelas mencantumkan waktu evaluasi, tempat pelaksanaan evaluasi, dan
kelompok sasaran yang akan dievaluasi.
2.
Apa jenis indikator atau kriteria yang akan dipakai dalam penilaian.
3.
Perlu dilihat kembali,apakah tujuan penyuluhan sudah sejalan dengan
tujuam program.
4.
5.
6.
7.
Sarana sarana apa (alat, biaya, tenaga, dan lain-lain) yang diperlukan
untuk evaluasi, dan tempat sarana tersebut diperoleh.
8.
Apakah terdapat fasilitas dan kesempatan untuk mempersiapkan
tenaga-tenaga yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.
9.
Bagaimana rencana untuk memberikan umpan balik hasil valuasi ini
kepada para pimpina program.
(Maulana,2009:144).
2.3.8
Waktu
Ket.
jan
feb
mar
apr
Mei
juni
juli
agust
sept
okt
nov
des
1.
2.
3.
4.
Dst.
(Maulana,2009:145)