Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan salah satu sarana peningkatan kualitas hidup manusia.
Lembaga pendidikan formal, seperti sekolah, memegang peran penting dalam proses
pendidikan. Guru-guru sebagai tenaga pendidik juga berperan menyediakan dan
memberikan failitas untuk memudahkan dan melancarkan cara belajar siswa. Guru
harus dapat menciptakan kegiatan-kegiatan yang membantu siswa dalam
meningkatkan cara dan hasil belajarnya.
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa, seorang
guru harus mengadakan evaluasi. Metode evaluasi yang digunakan terkadang tidak
dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa atau peserta didik terhadap mata
pelajaran yang diajarkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah tes yang
diberikan oleh guru sebagai tenaga pendidik benar-benar mengevaluasi hasil
pelajaran? Mengapa siswa yang tergolong cerdas dan Rajin nilainya bisa buruk,
sedangkan yang tergolong malas nilainya baik? Apakah cara mengajar guru soal
yang dibuat atau cara mengevaluasi yang salah?.
Hal-hal tersebut seharusnya diperhatikan oleh tenaga pendidik, karena cara
evaluasi yang salah tentu akan mempengaruhi mutu pendidikan. Kita mengharapkan
evaluasi yang dilakukan dengan baik dan benar dapat meningkatkan mutu dan hasil
belajar karena kegiatan evaluasi itu dapat membantu guru memperbaiki cara
mengajar dan membantu siswa dalam meningkatkan cara belajarnya agar
memperoleh hasil yang maksimal. Oleh karena itu sebagai calon tenaga pendidik
prinsip-prinsip, tekhnik, dan metode evaluasi proses dan hasil pembelajaran harus
benar-benar diketahui untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi proses ?
2. Apa tujuan dan manfaat evaluasi proses dan hasil pembelajaran ?
3. Bagaimana tahapan pelaksanaan evaluasi proses ?
4. Apa hubungan antara evaluasi proses dan proses pembelajaran ?
5. Bagaimana kualitas dan ciri-ciri proses dan isi evaluasi yang baik ?

6. Bagaimana proses evaluasi ?


7. Bagaimana contoh evaluasi proses belajar mengajar ?
8. Bagaimana karakteristik evaluasi dalam proses pembelajaran ?
9. Bagaimana peranan evaluasi dalam proses pembelajaran ?
1.3 Tujuan
1. Penulis ingin mengetahui pengertian evaluasi proses
2. Penulis ingin mengetahui tujuan dan manfaat evaluasi proses dan hasil
pembelajaran
3. Penulis ingin mengetahui tahapan pelaksanaan evaluasi proses
4. Penulis ingin mengetahui hubungan antara evaluasi proses dan proses
pembelajaran
5. Penulis ingin mengetahui kualitas dan ciri-ciri proses dan isi evaluasi
6. Penulis ingin mengetahui proses evaluasi
7. Penulis ingin mengetahui contoh evaluasi proses belajar mengajar
8. Penulis ingin mengetahui karakteristik evaluasi dalam proses pembelajaran
9. Penulis ingin mengetahui peranan evaluasi dalam proses pembelajaran

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Proses
Suchman (1961, dalam Anderson 1975) memandang evaluasi sebagai suatu
proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yangdirencanakan
untuk mendukung tercapainya tujuan. Definisi lain dikemukakan oleh Worthen dan
Shanders

(1973, dalam Anderson 1971). Dua ahli tersebut mengatakan bahwa

evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam
mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam
menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang
diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Sedangkan proses
pembelajaran yaitu suatu proses interaksi antara siswa dengan pengajar dan sumber
belajar dalam suatu lingkungan. Pembelajaran merupakan bentuk bantuan yang
diberikan pengajar supaya bisa terjadi proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran serta tabiat, pembentukan sikap dan kepercayaan pada murid.
Dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah proses untuk membantu murid supaya
bisa belajar secara baik.
Evaluasi Proses, yaitu memberikan gambaran tentang apa yang sedang
berlangsung dalam suatu program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemenelemen fisik dan struktural daripada program. Evaluasi ini menilai apakah elemenelemen spesifik seperti fasilitas, staf, tempat atau pelayanan sedang dikembangkan
atau diberikan sesuai rencana. Evaluasi proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar atau
pengajaran yang telah dilaksanakan. Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan
perubahan pada perilaku kognitif, perilaku afektif dan psikomotorik yang terjadi
dalam diri murid. Perubahan itu bersifat positif yang berarti berorientasi ke arah yang
lebih baik. Dalam pengertian proses belajar dapat dibedakan atas tiga fase yaitu fase
informasi lalu fase transformasi dan terakhir fase evaluasi. Dari sedikit uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu proses belajar atau pengajaran perlu
dilakukan evaluasi supaya mengetahui tingkat kecapaian tujuan yang telah
direncanakan sehingga dalam proses pengajaran ini. Sasaran evaluasi proses
pembelajaran adalah pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran untuk memperoleh

pemahaman tentang strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen, cara


mengajar dan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen dalam pembelajaran,
serta minat, sikap dan cara/kebiasaan belajar mahasiswa.

2.2 Tujuan dan Manfaat Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran


Tujuan
Tujuan dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran adalah untuk
mengetahui

keefektifan

pelaksanaan

pembelajaran

dan

pencapaian

hasil

pembelajaran oleh setiap mahasiswa. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya
sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Manfaat
Manfaat dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran ada
beberapa hal, diantaranya yang penting dalah: (1) Memperoleh pemahaman
pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah berlangsung/dilaksanakan dosen, (2)
Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran, dan (3)
Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam rangka upaya
meningkatkan kualitas keluaran.
2.3 Tahapan Pelaksanaan Evaluasi Proses
Tahapan pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran adalah penentuan tujuan,
menentukan desain evaluasi, pengembangan instrumen evaluasi, pengumpulan
informasi/data, analisis dan interpretasi dan tindak lanjut.
1. Menentukan tujuan
Tujuan evaluasi proses pembelajaran dapat dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau pertanyaan. Secara umum tujuan evaluasi proses pembelajaran untuk
menjawab pertanyaan pertanyaan berikut: (1) Apakah strategi pembelajaran yang
dipilih dan dipergunakan oleh dosen efektif, (2) Apakah media pembelajaran yang
digunakan oleh dosen efektif, (3) Apakah cara mengajar dosen menarik dan sesuai
dengan pokok materi sajian yang dibahas, mudah diikuti dan berdampak mahasiswa
mudah mengerti materi sajian yang dibahas, (4) Bagaimana persepsi mahasiswa
terhadap materi sajian yang dibahas berkenaan dengan kompetensi dasar yang akan

dicapai, (5) Apakah mahasiswa antusias untuk mempelajari materi sajian yang
dibahas, (6) Bagaimana mahasiswa mensikapi pembelajaran yang dilaksanakan oleh
dosen, (7) Bagaimanakah cara belajar mahasiswa mengikuti pembelajaran yang
dilaksanakan oleh dosen.
2. Menentukan desain evaluasi
Desain evaluasi proses pembelajaran mencakup rencana evaluasi proses dan
pelaksana evaluasi. Rencana evaluasi proses pembelajaran berbentuk matriks dengan
kolom-kolom berisi tentang: No. Urut, Informasi yang dibutuhkan, indikator, metode
yang mencakup teknik dan instrumen, responden dan waktu. Selanjutnya pelaksana
evaluasi proses adalah dosen mata kuliah yang bersangkutan.
3. Penyusunan instrumen evaluasi
Instrumen evaluasi proses pembelajaran untuk memperoleh informasi
deskriptif dan/atau informasi judgemental dapat berwujud (1) Lembar pengamatan
untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan belajar mahasiswa dalam
mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen dapat digunakan oleh dosen
sendiri atau oleh mahasiswa untuk saling mengamati, dan (2) Kuesioner yang harus
dijawab oleh mahasiswa berkenaan dengan strategi pembelajaran yang
dilaksanakan dosen, metode dan media pembelajaran yang digunkan oleh dosen,
minat, persepsi maha-siswa tentang pembelajaran untuk suatu materi pokok sajian
yang telah terlaksana.
4. Pengumpulan data atau informasi
Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan secara obyektif dan terbuka
agar diperoleh informasi yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi peningkatan
mutu pembelajaran. Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan pada setiap akhir
pelaksanaan pembelajaran untuk materi sajian berkenaan dengan satu kompetensi
dasar dengan maksud dosen dan mahasiswa memperoleh gambaran menyeluruh dan
kebulatan tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk
pencapaian penguasaan satu kompetensi dasar.
5. Analisis dan interpretasi
Analisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera setelah data atau
informasi terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan
proses pembelajaran yang telah terlaksana; sedang interpretasi merupakan penafsiran
5

terhadap deskripsi hasil analisis hasil analisis proses pembelajaran. Analisis dan
interpretasi dapat dilaksanakan bersama oleh dosen dan mahasiswa agar hasil
evaluasi dapat segera diketahui dan dipahami oleh dosen dan maha-siswa sebagai
bahan dan dasar memperbaiki pembelajaran selanjutnya.
6. Tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan kegiatan menindak lanjuti hasil analisis dan
interpretasi. Dalam evaluasi proses pembelajaran tindak lanjut pada dasarnya
berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya dan evaluasi
pembelajarannya. Pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya merupakan
keputusan tentang upaya perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagai
upaya peningkatan mutu pembelajaran; sedang tindak lanjut evaluasi pembelajaran
berkenan dengan pelaksanaan dan instrumen evaluasi yang telah dilaksanakan
mengenai tujuan, proses dan instrumen evaluasi proses pembelajaran.
2.4 Hubungan Antara Evaluasi Proses dengan Proses Pembelajaran
Pengertian proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sedangkan, Evaluasi proses
adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat
tingkat keberhasilan proses belajar atau pengajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi
proses pembelajaran menekankan pada evalusi pengelolaan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang
dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan,
dan minat, sikap serta cara belajar mahasiswa.

Hubungan antara pembelajaran dan evaluasi dikemukakan oleh Dressel sebagai


berikut:
Pengajaran itu efektif jika mengarah

Evaluasi itu efektif jika dapat

kepada perubahan yang diingingkan

membuktikan sampai dimana

di dalam diri siswa.

perubahan itu terjadi di dalam diri


siswa

Pola pola tingkah laku baru akan

Evaluasai sangat berguna (kondusi)

dipelajari seswa dengan baik jika

bagi belajar jika ia mendorong dan

ketidak cocokan perilaku yang

membangkitkan siswa untuk

sekarang di mengerti dan

mengevaluasi diri (self-evaluation)

kebermaknaan perilaku yang baru


menjadi jelas karenanya.

Pola-pola tingkah laku baru dapat

Evaluasi itu berguna (kondusif)

lebih dikembangkan secara efektif

bagi pengajaran yang baik jika ia

oleh guru-guru yang mengetahui pola-

mengemukakan tipe-tipe pokok dari

pola tingkah laku yang ada ada

tingkah laku yang tidak sesuai dan

individu siswa dan alasan alasannya.

sebab-sebab yang mendukungnya.


4.

Belajar ditimbulkan oleh masalah-

Evaluasi sangat bermakna di dalam

masalah dan kegiatan-kegiatan yang

belajar jika ia memungkinkan dan

menuntut pemikiran dan atau

mendorong latihan atas inisiatif

perbuatan dari individu siswa masing-

individu

masing

Kegiatan-kegiatan yang memberi

Kegiatan-kegiatan dan latihan-

dasar bagi mengajar dan belajar

latihan yang dikembangkan untuk

tingkah laku tertentu juga kegiatan

tujuan pengevaluasian tingkah laku

yang sangat cocok bagi

tertentu juga berguna bagi mengajar

pembangkitan dan penilaian terhadap

dan belajar tigkah laku tertentu

kecocokan tingkah laku

2.5 Kualitas dan Ciri-ciri Proses dan Isi Evaluasi yang Baik
Kualitas dan ciri-ciri proses evaluasi yaitu:

1. Validitas
Validitas merupakan kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu
pengukuran (diagnosis) dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku.
2. Reliabilitas (Keandalan)
Reliabilitas merupakan kualitas yang menunjukkkan kemantapan ekuivalensi
atau stabilitas suatu pengukuran yang dilakukan.
3. Obyektivitas
Obyektivitas adalah kualitas yang menunjukkkan identitas atau kesamaan
dari skor-skor atau diagnosis-diagnosis yang diperoleh dari data yang sama dan dari
penskor-penskor kompeten yang sama.
Ciri-Ciri dan Isi Program yang Baik yaitu:
1. Desain atau rancangan program evaluasi itu komprehensif
2. Perubahan-perubahan tingkah laku individu harus mendasari penilaian
pertumbuhan dan perkembangannya
3. Hasil-hasil evaluasi harus disusun dan dikelompok-kelompokkan sedemikian
rupa sehingga memudahkan interpretasi yang berarti
4. Program

evaluasi

haruslah berkesinambungan dan saling berkaitan

(interrelated) dengan kurikulum


2.6 Proses Evaluasi

1. Proses Evaluasi Tes


Tes adalah suatu alat atau prosedur yang disistimatis dan objektif untuk
memperoleh data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara
yang tepat dan tepat.
Proses tes adalah suatu proses dalam evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
hasil belajar murid dengan mempergunakan alat tes.
Menurut Hendyat Soetopo jenis tes, terdiri dari:
a. Dilihat dari sifatnya:

1) Tes verbal, yaitu tes yang menggunakan bahasa sebagai alat untuk
melaksanakan tes.
2) Tes non verbal, yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa sebagai alat
untuk melaksanakan tes, tetapi menggunakan gambar, memberikan tugas.
b. Dilihat dari tujuannya:
1) Tes bakat yaitu tes yang digunakan untuk menyelidiki bakat seseorang
2) Tes intelegensi yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui kecerdasan
seseorang.
3) Tes prestasi belajar yaitu tes yang dilakukan untuk mengegtahui prestasi
seorang murid dari mata pelajaran yang diberikan
4) Tes diagnosik yaitu tes yang digunakan untuk menggali kelemahan atau
problem yang dihadapi murid
5) Tes sikap yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui sikap seseorang
murid terhadap sesuatu
6) Tes minat yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui minat murid
terhadap hal-hal yang disukai.
c.

Dilihat dari pembuatannya:


1) Tes standar yaitu tes yang dibakukan mengandung prosedur yang seragam
untuk menentukan nilai dan administrasinya.
2) Tes buatan guru yaitu tes yang dibuat oleh guru untuk kepentingan prestasi
belajar.

d.

Dilihat dari bentuk soalnya:


1) Tes uarian (essay) yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa sehingga
memberi kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan
uraian.
2) Tes obyektif yaitu tes yang bentuk soalnya hanya memerlukan jawaban
singkat sehingga tidak memungkinkan murid menjawab secara terurai.

e. Ditinjau dari objeknya:


1) Tes individual yaitu suatu tes yang dalam pelaksanaannya memerlukan
waktu yang cukup panjang.
2) Tes kelompok yaitu tes yang dilakukan terhadap beberapa murid dalam
waktu yang sama.
9

2. Proses Evaluasi Non Tes


Proses non tes adalah alat penilaian yang dilakukan tanpa melalui tes. Tes ini
digunakan untuk menilai karakteristik lain dari murid. Adapun proses non tes dapat
dilakukan dengan cara:
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis
dan sengaja melalui proses pengamatan dan pendekatan terhadap gejala-gejala yang
diselidiki.
Fungsi observasi untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan serta
pemahaman mengenai diri murid, serta untuk menunjang dan melengkapi bahanbahan yang diperoleh melalui interview.
Jenis observasi antara lain:
1) Observasi partisipasi, umumnya dipergunakan untuk penelitian yang
bersifat eksplorasi.
2) Observasi sistematik, sebelum mengadakan observasi terlebih dahulu
dibuat kerangka tentang berbagai faktor dan ciri-ciri yang akan
diobservasi.
3) Observasi eksperimental, adalah suatu observasi yang membuat variasi
situasi untuk menimbulkan tingkahlaku tertentu dan situasi tersebut dibuat
sengaja.
b. Interview (wawancara)
Wawancara adalah alat pengumpulan data yang dilakukan secara bertatap
muka bertujuan untuk menjaring data dan informasi murid dengan jalan bertanya
secara lisan dan langsung kepada sumber data (murid) ataupun kepada orang lain.
Jenis wawancara, yaitu:
1) Wawancara jabatan, ialah wawancara yang ditujukan untuk mencocokkan
seorang calon pegawai dengan pekerjaan yang tepat
2) Wawancara

informatif,

ialah

wawancara

yang

ditujukan

untuk

memperoleh data atau memberikan informasi

10

3) Wawasan disipliner, ialah wawancara yang ditujukan untuk menuntut


perubahan tingkahlaku seseorang kearah kegiatan yang diinginkan
pewawancara
4) Wawancara penyuluhan, ialah wawancara

yang bertujuan untuk

memberikan bantuan kepada individu dalam memecahkan masalah


c. Problem Checklist (Daftar Cek Masalah)
Daftar cek masalah adalah seperangkat pertanyaan yang menggambarkan
jenis-jenis masalah yang mungkin dihadapi murid.
Alasan menggunakan daftar cek masalah yaitu, efisiensi karena dengan
menggunakan daftar cek masalah data yang diperoleh akan lebih banyak dalam
waktu yang relative singkat. Selain itu juga, menggunakan daftar cek masalah lebih
intensif karena data yang diperoleh lebih diteliti, mendalam dan luas. Serta daftar cek
masalah valid dan reliable, maka secara langsung individu yang bersangkutan akan
dapat mencek yang ada pada dirinya.
d.

Angket (kuesioner)
Angket (kuesioner) adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden yang digunakan untuk mengubah berbagai keterangan yang langsung


diberikan oleh responden. Angket sebagai alat pengumpul data mempunyai cirri khas
yang membedakan dengan alat pengumpul data yang lainnya, yaitu terletak pada
pengumpulan data yang melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan
disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yang
berupa orang.
e. Sosiometri-sosiogram
Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur hubungan
social di dalam kelompoknya. Sosiometri digunakan untuk mengumpulkan data
tentang dinamika kelompok, untuk mengetahui popularitas seseorang dalam
kelompoknya, serta memiliki kesukaran seseorang terhadap teman-temannya dalam
kelompok baik dalam kegiatan belajar, bermain, bekerja dengan kegiatan-kegiatan
kelompok lainnya.
Kegunaan sosiometri yaitu memperbaiki hubungan insane diantara anggotaanggota kelompok, menentukan kelompok kerja tertentu, meneliti kemampuan

11

memimpin seseorang dalam kelompok, untuk mengatur tempat duduk dalam kelas,
untuk mengetahui perpecahan kelompok dalam masyarakat.
2.7 Contoh Evaluasi Proses Belajar Mengajar
Evaluasi Proses Belajar-Mengajar (PBM) Berbasis Sikap (attitude) untuk Mata
Kuliah Dasar-Dasar Bisnis
Hassanuddin Z. Hassan
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Al Azhar Indonesia, Jl. Sisingamangaraja, Jakarta 12110
E-mail: hassanuddinz@uai.ac.id
Abstrak
Rancangan Proses Belajar-Mengajar (PBM) yang ditawarkan meliputi unsur-unsur
pedagogi pengajaran sedemikian rupa sehingga memenuhi pengajaran bagi ke-3
unsur sikap (attitude) seorang manusia, yaitu: rasionalitas (cognitive), rasa
(affective), dan perilaku (behavior) yang dirangkum dalam sebuah kerangka
pengajaran berbentuk pembelajaran aktif (active learning), sehingga materi yang
relatif padat dan diberikan dalam waktu yang relatif singkat, tetap dapat
dipertanggung-jawabkan

kemangkusan

(effectiveness)

dan

kesangkilannya

(efficiency) serta terarah dan terukur. Hasil rancangan tersebut dituangkan dalam
SAP Mata Kuliah Dasar-dasar Bisnis Semester Ganjil Tahun Akademik 2009-2010
untuk kemudian di akhir semester dilakukan pengukuran melalui 7 alat ukur: daya
serap, skor dosen, tingkat kahadiran, penggunaan

e-learning, kemampuan

peserta-didik menerangkan materi, penggunaan bahan perkuliahan di luar rujukan,


sosialisasi SAP. Temuan yang diperoleh adalah 5 dari alat ukur mendukung
rancangan, yaitu: daya serap, skor dosen, tingkat kehadiran, kemampuan pesertadidik menerangkan materi, dan penggunaan bahan perkuliahan di luar rujukan.
Sedangkan 2 alat ukur kurang mendukung rancangan tersebut, yaitu: penggunaan elearning dan sosialisasi SAP.
Keywords - Design, Attitude, Effective, Efficient, Course outline, Measurements.

12

2.8 Karakteristik Evaluasi dalam Proses Pembelajaran


Kegiatan Evaluasi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa karakteristik
penting, antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki implikasi secara tidak langsung terhadap siswa yang dievaluasi.
Hal ini terjadi misalnya seorang guru melakukan penilaian terhadap
kemampuan yang tidak tampak dari siswa. Apa yang dilakukan adalah ia
lebih banyak menafsir melalui beberapa aspek penting yang diijinkan seperti
melalui penampilan, keterampilan, atau reaksi mereka terhadap suatu
stimulus yang diberikan secara terencana.
2. Lebih bersifat tidak lengkap.
Dikarenakan evaluasi dilakukan secara kontinu maka hanya merupakan
sebagian fenomena saja. Atau dengan kata lain, apa yang dievaluasi hanya
sesuai dengan pertanyaan item yang direncanakan oleh seorang guru.
3. Mempunyai sifat kebermaknaan Relatif. Hasil penilaian sesuai dengan tolok
ukur yang digunakan oleh guru.
2.9 Peranan Evaluasi dalam Proses Pembelajaran
Ada tiga faktor yang perlu difahami oleh seorang guru dalam proses
pembelajaran. Tiga faktor ini memiliki posisi yang strategis guna membawa siswa
dapat mencapai satu tahapan mampu melakukan perubahan prilaku.
Dilihat dari aspek fungsi evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam proses
belajar mengajar, pada prinsipnya dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu:
Membantu guru dalam menentukan derajat tujuan pengajaran agar dapat dicapai
Membantu guru mengetahui keadaan yang benara dari para siswanya.
Tugas guru dalam melakukan evaluasi adalah membantu siswa dalam
mencapai tujuan umum dari pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan
pendidikan yang dimaksud. Seorang guru perlu bertindak secara aktif dalam
membantu setiap langkah dalam proses pembelajaran.
Tujuan pendidikan yang telah ditetapkan untuk dicapai sebaiknya ditunjukan
sejak dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi pengajaran. Siswa yang telah
memahami dan menguasai materi yang diajarkan dengan mereka yang belum,

13

hendaknya dapat dibedakan dalam kaitan dengan adanya penunjukan perubahan


prilaku. Bentuk prilaku siswa dapat diidentifikasi dalam suatu fenomena atau
indikator, misalnya pengetahuan, pemahaman, sikap, penghargaan atau apresiasi.

14

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi Proses, yaitu memberikan gambaran tentang apa yang sedang
berlangsung dalam suatu program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemenelemen fisik dan struktural daripada program. Evaluasi ini menilai apakah elemenelemen spesifik seperti fasilitas, staf, tempat atau pelayanan sedang dikembangkan
atau diberikan sesuai rencana. Evaluasi proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar atau
pengajaran yang telah dilaksanakan. Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan
perubahan pada perilaku kognitif, perilaku afektif dan psikomotorik yang terjadi
dalam diri murid. Perubahan itu bersifat positif yang berarti berorientasi ke arah
yang lebih baik. Dalam pengertian proses belajar dapat dibedakan atas tiga fase yaitu
fase informasi lalu fase transformasi dan terakhir fase evaluasi.
Tahap pelaksanaan evaluasi meliputi: (1) menentukan tujuan, (2)
menentukan desain evaluasi, (3) penyusunan instrumen evaluasi, (4) pengumpulan
data atau informasi, (5) analisis dan interpretasi, (6) tindak lanjut.
Ciri proses evaluasi yang baik yaitu melalui cara validitas, realibilitas, dan
objektivitas. Ada dua metode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kemajuankemajuan yang dicapai oleh murid-murid dalam proses belajar yang mereka lakukan,
yaitu metode tes dan metode observasi. Model-model penilayan hasil belajar, yaitu
medel tes dan observasi. Sedangkan proses evaluasi tes dilihat dari sifatnya, tujuan
pembuatannya, dari bentuk soalnya, ditinjau dari objeknya.

15

Anda mungkin juga menyukai