JARINGAN OTOT
JARINGAN OTOT
Terdiri dari sel-sel mengandung protein
kontraktil, yang dibutuhkan untuk kontraksi
seluler, sehingga menimbulkan gerakan
diantara organ tertentu dan tubuh sebagai
satu kesatuan.
Organel2 sel otot :
1.
2.
3.
Sitoplasma sarcoplasm
REP Reticulum sarcoplasm
Membran sel / plasmalemma sarcolemma
2.
Otot Jantung
3.
Otot Polos
OTOT RANGKA
nucleus
memanjang
memperlihatkan pita-pita
terang (isotrop / I) dan
gelap (an isotrop / A)
secara berselang-seling
Isotrop
Isotrop
An isotrop
Sarchomere
Isotrop
Isotrop
Z
H
An isotrop
ACTIN
Polimer berfilamen, terdiri dari 2 untai
monomer globular
5,6 nm, saling berpilin dalam bentuk
spiral ganda
TROPOMYOSIN
Molekul halus, panjang
40 nm, 2 rantai polipeptida, saling
berikatan, membentuk filamen yang
berjalan di atas actin
TROPONIN
Merupakan kompleks 3 subunit :
1. TnT : melekat pd tropomyosin
2. TnC : terikat pada ion Ca
3. TnI : menghambat interaksi actin-myosin
MYOSIN
Molekul besar
Terdiri dari 2 rantai berat dan 2 pasang
rantai ringan
Terdapat tonjolan globulus kecil,
membentuk kepala
TnI
TnC
TnT
MEKANISME KONTRAKSI
Sarchomere yang beristirahat terdiri dari
sebagian filamen tebal dan filamen tipis yang
saling bertumpuk
Selama kontraksi keduanya mempertahankan
panjang yang sesungguhnya, karena
kontraksi tidak disebabkan oleh pemendekan
filamen secara tersendiri.
Pemendekan harus merupakan hasil dari
peningkatan jumlah penumpukan diantara
filamen.
HIPOTESA FILAMEN YANG BERGESER
RETIKULUM SARKOPLASMA
Kontraksi otot tergantung pada
tersedianya ion Ca, relaxasi
berhubungan dengan tidak adanya
ion Ca.
Retikulum Sarkoplasma khusus
mengatur aliran ion Ca, yang
penting untuk siklus kontraksi dan
relaxasi yang cepat.
SISTEM TUBULUS
TRANSVERSAL
Merupakan invaginasi sarcolemma
yang mirip jari-jari yang membentuk
jaring kompleks anastomosis tubulus
yang melingkari tepi pita A-I dari
setiap sarkomer pada setiap
myofibril
Tujuannya untuk menghasilkan
kontraksi yang merata.
TRIAD
TRIAD
INERVASI NEURAL
Agar dapat berkontraksi, tiap serabut otot
lurik memerlukan persarafan oleh suatu
cabang saraf motorik
Saraf motoris bermyelin bercabang di
dalam perimysium, masing2 saraf
menghasilkan beberapa cabang terminal.
Pada tempat inervasi, saraf tidak
mempunyai selebung myelin dan
membentuk bagian terminalnya melebar,
dan terdapat pada lekukan permukaan sel
otot
Disebut MOTOR END-PLATE (myoneural
junction)
MOTOR END-PLATE
2.
OTOT JANTUNG
OTOT JANTUNG
Sel otot jantung membentuk hubungan
kompleks diantara juluran2 nya yang melebar.
Sel2 di dalam suatu rantai sering bercabang 2
atau berikatan dengan sel2 yang berdekatan
Jantung terdiri berkas2 sel yang teranyam erat,
sedemikian rupa sehingga menimbulkan suatu
gelombang kontraksi khusus yang mengarah
pada pemerasan isi ventrikel jantung
OTOT JANTUNG
Sel otot jantung
memperlihatkan pola
bergaris lintang yang
identik dengan otot
rangka
Bedanya dengan otot
rangka yaitu setiap sel
otot jantung hanya
memiliki 1 atau 2
nukleus, dan terletak
ditengah
OTOT JANTUNG
Sifat khas otot jantung :
adanya garis2 transversal yg
melintasi rangkaian sel otot
jantung pada interval yang
tidak teratur, garis tersebut
adalah DISKUS INTERKALARIS
(INTERCALATED DISC)
DISKUS INTERKALARIS
Merupakan junctional complex
Hubungan ini dapat terlihat sebagai garis2
lurus atau berbentuk seperti tangga
DISKUS INTERKALARIS
Ada 3 junction utama :
1. Zonula Adherens
2.
3.
bagian transversal,
berfungsi untuk perlekatan filamen aktin dari sarchomere
terminal.
Zonula adherens
Makula adherens
(desmosome)
Gap junction
RETICULUM SARCOPLASMA
DAN SISTEM TUBULUS T
Struktur dan fungsi protein kontraktil sel otot jantung =
otot rangka
Sistem Tubulus T dan RS > banyak dan > besar pada otot
ventrikel daripada otot rangka
Tubulus T terdapat pada ketinggian garis Z bukan pada
batas A-I otot rangka
Myofibril tidak jelas karena pada tempat2 tertentu
miofibrilnya menyatu
Tubulus T berhubungan dengan satu perluasan lateral dari
cisterna reticulum sarcoplasma DIAD
DIAD : terdiri dari 1 Tubulus T dan 1 cisterna RS
RETICULUM ENDOPLASMA
OTOT JANTUNG
Mengandung banyak
mitokondria, 40% vol.
sitoplasma kebutuhan
metabolisme aerobik dalam
otot jantung terus-menerus
SERAT PURKINJE
Sel2 otot jantung khusus dan
merupakan bagian dari sistem
hantar rangsang
Terdapat sub endocardium
ventrikel.
Membentuk suatu jaring2
Lebih besar dan lebih tebal
dari serat otot jantung biasa
Terpulas lebih pucat, dengan
banyak sarcoplasma sentral
dan sedikit myofibril
Glikogen >>
Diskus interkalaris tidak
terlihat
OTOT POLOS
OTOT POLOS
Terdiri dari sel yang panjang,
tidak mempunyai garis lintang
masing2 dibungkus oleh lamina
basalis dan jalinan serat
retikulin yg berfungsi
menggabungkan kekuatan yg
dibangkitkan oleh setiap serat
otot polos menjadi semacam aksi
bersama peristaltik dalam
usus
Terdapat dalam dinding visera
berongga : usus, uterus, ureter,
dll
OTOT POLOS
KONTRAKSI OTOT
POLOS
INERVASI NEURAL
Otot polos dipersarafi oleh saraf simpatis dan
parasimpatis dari SSO
Tidak terdapat neuromuscular junction
OTOT POLOS ORGAN VISERA : Gap junction >>, saraf <<
fungsi mirip otot rangka/jantung, kontraksi cepat,
ritmik
OTOT POLOS MULTI-UNIT : dipersarafi luas, kontraksi
bertahap dan sangat cepat (iris mata)
Otot polos mempunyai aktivitas spontan, walaupun
tanpa stimulus saraf
REGENERASI
JARINGAN OTOT
OTOT JANTUNG
Tidak punya kemampuan regenerasi
setelah kanak2
Kerusakan (infark) diganti oleh
ploriferasi jaringan ikat luka parut
myokardial
OTOT LURIK
Inti tidak mampu bermitosis, regenerasi
jaringan terbatas
Sumber regenerasi : SEL SATELIT (sel kecil
mononukleus di L. basalis yang
mengelilingi setiap serat otot, dapat
dilihat dengan ME)
Cedera : sel satelit aktif berproliferasi
menjadi myoblast myoblast2 baru
berfusi myotubul serat otot baru
OTOT POLOS
Mempunyai respon regenerasi aktif
Cedera sel2 yang masih hidup dan
pericyte dari pembuluh darah mengalami
mitosis mengganti jaringan yang rusak
FIN