TUTORIAL 1 BLOK 7
SKENARIO A
(0411181419003)
(0411181419007)
(0411181419009)
Triantami Wijayenti
(0411181419019)
Marifahtul Khasanah
(0411181419079)
Tesar Arafat
(0411181419203)
Puspa Anggraini
(0411181419215)
Gresham Arceliusindi
(0411281419083)
Alfadea Irbah AP
(0411281419085)
Nur Mahmudah
(0411281419117)
Vicra Adhitya
(0411281419123)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial Skenario A Blok 7
sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi
besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan saran.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan,
2. dr. Rini Nindela, selaku tutor kelompok A5,
3. teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Unsri,
4. semua pihak yang telah membantu kami.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua
orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................................1
I. Latar Belakang...............................................................................................................................1
II. Tujuan...........................................................................................................................................1
III.Data Tutorial................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................2
SKENARIO A..................................................................................................................................2
I. Klarifikasi Istilah..............................................................................................................................2
II. Identifikasi Masalah.........................................................................................................................3
III. Analisis Masalah..............................................................................................................................4
IV.Learning Issues...............................................................................................................................13
V. Sintesis Masalah..............................................................................................................................14
VI. Kerangka Konsep...........................................................................................................................32
VII. Kesimpulan..................................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Blok 7 di Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
memiliki materi yang berkaitan dengan faal system dalam tubuh dalam bahasan cairan tubuh,
system endokrin, system respirasi dan system digestif,. Skenario A kali ini pun berkaitan
dengan system endokrin.
2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
1. Sebagai laporan hasil diskusi kelompok A5 selama sesi Tutorial 2
2. Mencapai tujuan pembelajaran yang terkandung di dalam Skenario A
3.Data Tutorial
Tutor
Moderator
: Gresham Arceliusindi
Sekretaris 1 (Papan)
: Puspa Anggraini
Sekretaris 2 (Meja)
Waktu
BAB II
PEMBAHASAN
1
SKENARIO A
Ny. A, 27 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang ke dokter Puskesmas, dengan
keluhan tidak menstruasi sejak 1 bulan yang lalu. Ia menjelaskan bahwa siklus menstruasi
nya selalu teratur, setiap 28 30 hari dan lamanya 3 4 hari.
Ny. A juga mengeluh bahwa sekarang ia merasakan payudara nya membesar, berat
badan bertambah naik, dan kadang kadang ada mual, meski tidak sampai muntah.
Dia telah menikah 6 bulan yang lalu, dia dan suami nya tidak pernah mengunakan
metode kontrasepsi
Dokter melakukan pemeriksaan Pregnancy test dengan sampel urine Ny. A
Hasil PT test : + (positif)
Dokter memberitahu Ny. A bahwa dia tidak menstruasi karena ia sedang hamil.
I. Klarifikasi Istilah
No
1
Istilah
Dokter Puskesmas
Arti
Dokter yang berkerja pusat kesehatan masyarakat di tingkat
kecamatan.
Siklus Menstruasi
Kontrasepsi
Pregnancy Test
Mual
Muntah
Hamil
KONSEN
VVV
VV
Keterangan
vvv
: prioritas utama
vv
: prioritas kedua
v
: prioritas ketiga
POIN
KETERANGAN
Informasi
Informasi
Informasi
Informasi
1. Ny. A, 27 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang ke dokter Puskesmas, dengan keluhan
tidak menstruasi sejak 1 bulan yang lalu. (vvv)
a) Apa saja hormon yang berperan dalam menstruasi ?
stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua hormon ini akan
menyebabkan produksi estrogen dan progesteron dari ovarium (Price, 2005).
Fluktuasi kadar estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus ovarium
menyebabkan perubahan yang mencolok pada uterus, inilah yang mengakibatkan terjadinya
siklus menstruasi (Sherwood, 2001).
Terdapat beberapa rangkaian dari siklus menstruasi, yaitu:
1. Siklus Endomentrium
Siklus endometrium terdiri dari empat fase, yaitu :
a. Fase menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai
pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini
berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar
estrogen, progesteron, LH (Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar
terendahnya selama siklus dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru
mulai meningkat.
b. Fase proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak
sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24
hari, hari ke-15 siklus 28 hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium
secara lengkap kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan
berhenti. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm atau
sekitar 8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Fase
proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.
c. Fase sekresi/luteal
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum
periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius
yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal
dan halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual
Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah
ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang
mensekresi estrogen dan progesteron menyusut.
2. Siklus Ovulasi
Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran
FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon). Peningkatan kadar
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel. Folikel primer primitif berisi
oosit yang tidak matur (sel primordial). Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai
matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen. Di dalam folikel yang
terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai berformasi
menjadi korpus luteum. Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan
kadar hormon menurun. Sehingga lapisan fungsional endometrium tidak dapat
bertahan dan akhirnya luruh.
3. Siklus Hipofisis-hipotalamus
Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron
darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi
hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya,
Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH). FSH menstimulasi
perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya. Kadar estrogen
mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk
5
2. Ny. A juga mengeluh bahwa sekarang ia merasakan payudara nya membesar, berat badan
bertambah naik, dan kadang kadang ada mual, meski tidak sampai muntah. (vv)
a) Apa yang menyebabkan payudara membesar pada kasus ini ?
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatommatropin, estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi
sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mammae.
Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan
perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin dan laktoglobulin.
Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi. Disamping itu, dibawah pengaruh
progesteron dan somatomammotropin, terbentuk lemak disekitar kelompok-kelompok
alveolus, sehingga mammae menjadi besar. Papilla mammae akan membesar, lebih tegak,
dan tampak lebih hitam (saifuddin, 2002).
Sampai bulan ketujuh payudara memproduksi sedikit kolostrum, yaitu cairan
kekuningan yang diminum bayi saat awal kehidupannya (Baby Guide, 2005). Selama
kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba noduli-noduli, akibat
hipertropi kelenjar alveoli bayangan vena-vena lebih membiru. Hyperpigemntasi pada
puting susu dan areola payudara. Kalau diperas keluar, air susu (kolastrum) berwarna
kekuningan (Sarwono ,2007).
b) Apa yang menyebabkan berat badan bertambah naik pada kasus ini ?
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang
mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
pemberian ASI. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg.
Sebgaian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya.
Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Pada kehamilan normal akan
terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia
postprandial dan hiperinsulinemia.
c) Apa yang menyebabkan kadang kadang ada mual meski tidak sampai muntah pada kasus
ini ?
Banyak hal yang menyebabkan ibu hamil muda mengalami mual muntah. Diantaranya :
1. Meningkatnya hormon Estrogen
Meningkatnya hormon estrogen membuat kadar asam lambung meningkat, sehingga
muncul rasa mual. Keluhan ini biasanya muncul di pagi hari saat perut ibu dalam
keadaan kosong dan terjadi peningkatan asam lambung.
2. Faktor HCG
HCG adalah singkatan dari Human Chorionic Gonodotrophin, sebuah hormon yang
dihasilkan plasenta di awal kehamilan, diduga merupakan penyebab timbulnya rasa
mual. Hal ini karena keluhan mual muntah biasanya akan mereda dengan sendirinya
sering bertambahnya usia kehamilan.
Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika
korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak
mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini
banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konstitensi serviks menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar diserviks
akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang
wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak.
Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisologik (Saifuddin, 2002).
Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatommatropin, estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi
sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mammae.
Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan
perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin dan
laktoglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi. Disamping itu,
dibawah pengaruh progesteron dan somatomammotropin, terbentuk lemak disekitar
kelompok-kelompok alveolus, sehingga mammae menjadi besar. Papilla mammae akan
membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam (saifuddin, 2002).
Sampai bulan ketujuh payudara memproduksi sedikit kolostrum, yaitu cairan kekuningan
yang diminum bayi saat awal kehidupannya (Baby Guide, 2005). Selama kehamilan,
payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba noduli-noduli, akibat
hipertropi kelenjar alveoli bayangan vena-vena lebih membiru. Hyperpigemntasi pada
puting susu dan areola payudara. Kalau diperas keluar, air susu (kolastrum) berwarna
kekuningan (Sarwono ,2007).
Traktus Urinarius
Ibu hamil cenderung bolak-balik kamar kecil untuk buang air seni,tidak hanya terjadi
pada siang, malam pun juga terjadi. Ini terjadi pada awal trimester I dan akhir Trimester
III kehamilan. Penyebabnya adalah pembesaran rahim dan janin yang menekan kandung
kemih (Baby Guide, 2005). Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah
pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
mulai tertekan kembali (Saifuddin, 2002).
Kulit
Perubahan hormon selama kehamilan bisa membuat perubahan pada kulit dan rambut.
Saat hamil rambut menjadi lebih berminyak atau sebaliknya lebih kering. Sedangkan
perubahaan kulit umumnya jika kulit ibu berminyak berubah menjadi kering, demikian
sebaliknya. Ini terjadi karena adanya perubahan hormon pada ibu hamil. (Baby Guide,
2005). Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal
sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan
deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba
di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena
pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa
sesak nafas dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh
karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diagframa, sehingga
diagframa kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat
kira-kira 20%, seorang wanita selalu bernafas lebih dalam, dan bagian bawah toraksnya
juga melebar ke bagian sisi bawah dari diafragma (Saifuddin, 2002).
Informasi
1. Ia menjelaskan bahwa siklus menstruasi nya selalu teratur, setiap 28 30 hari dan lamanya
3 4 hari.
a) Apa faktor yang menyebabkan perbedaan siklus menstruasi pada wanita ?
Kehamilan: Salah satu alasan utama untuk penundaan tersebut adalah kehamilan. Oleh
karena itu, jika Anda aktif secara seksual dan waktu Anda telah melewatkannya, penting
untuk sampai pada suatu kehamilan yang bisa diketahui dengan tes kehamilan sederhana.
Tahun Awal Siklus Menstruasi: Siklus menstruasi membutuhkan waktu untuk
menormalkan setelah itu dimulai. Oleh karena itu, pada tahun-tahun awal setelah
dimulainya menstruasi, seorang gadis muda akan mengamati pola yang tidak teratur
dalam siklus menstruasi nya.
Menurunkan berat badan: perempuan yang kurus juga menderita masalah menstruasi,
tubuh mereka merasa sulit untuk menghasilkan jumlah estrogen yang diperlukan dalam
rangka mendukung ovulasi. Oleh karena itu, mereka harus mencoba untuk mendapatkan
lebih banyak lemak tubuh untuk mengatur menstruasi mereka.
Gangguan Makan: Wanita yang menderita gangguan makan seperti anoreksia atau
bulimia biasanya memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. Kadang-kadang,
menstruasi yang berhenti sama sekali. Hal ini terutama karena penurunan berat badan
yang tidak sehat drastis, karena kurangnya asupan makanan bergizi.
Menjadi seorang Olahragawan / Dancer: Atlet dancer atau penari sering memanjakan
diri dalam waktu yang lama, sesi intens latihan dan aktivitas fisik. Hal ini mempengaruhi
tingkat hormon estrogen negatif dan sering mengakibatkan amenore atau keterlambatan
dalam siklus menstruasi. Diet seimbang didukung oleh istirahat beberapa hari antara dua
aktivitas fisik yang ketat dapat membantu untuk membawa siklus menstrusi kembali
normal.
Berolahraga Intens: Demikian pula, berolahraga berlebihan oleh perempuan juga dapat
mempengaruhi siklus menstruasi mereka. Kadang-kadang, wanita yang berolahraga
penuh semangat menghadapi masalah amenore sepanjang tahun.
Gangguan Tiroid: Memiliki masalah tiroid terdiagnosis juga bisa menjadi alasan untuk
mengalami menstruasi tertunda. Kedua hipotiroidisme dan hipertiroidisme bisa
mempengaruhi siklus menstruasi. Sering kali, tiroid menghasilkan masalah dalam
anovulasi atau ovulasi lemah, dan durasi yang sangat singkat fase luteal.
Masalah Hormonal: Banyak penyakit fisik dan stres emosional dapat mengubah tingkat
hormon. Hal ini mempengaruhi keteraturan menstruasi.
Penyakit Kronis: Wanita yang menderita penyakit akut atau kronis juga dikatakan
mengalami menstruasi yang tidak teratur atau tertunda. Namun, ini hanya sementara, dan
setelah mereka sembuh dari penyakit, menstruasi mereka dapat kembali normal.
Obat: obat tertentu seperti antidepresan, obat-obatan antipsikotik, kortikosteroid oral, dll
dapat menyebabkan menstruasi tertunda. Juga, obat yang diminum saat menjalani
kemoterapi dan pengobatan tiroid juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
Stres dan Kecemasan: Alasan lain untuk jangka waktu tertunda termasuk stres
emosional dan kecemasan. Wanita yang memiliki gaya hidup tegang kadang-kadang
mungkin menghadapi masalah menstruasi akhir. Ketika seorang wanita mengalami
semacam kecemasan atau stres, itu mengarah ke perubahan hormonal dalam tubuhnya
yang secara langsung mempengaruhi hipotalamus yang melaksanakan fungsi pengaturan
siklus menstruasi.
Perubahan Jadwal: perubahan konstan dalam jadwal harian seorang wanita juga dapat
menyebabkan amenore. Jika ada pergeseran konstan dalam waktu tidur, jam tubuh
mungkin akan terpengaruh.
Travel: Jika Anda bepergian, perubahan jadwal, jet-lag, diet, olahraga, stres, dll dapat
berkontribusi dalam menunda haid. Dapatkan jumlah cukup tidur, olahraga teratur,
makanan sehat dan istirahat selama bepergian untuk mencegah siklus tidak teratur.
10
Selain itu, masalah kesehatan seperti tumor hipofisis, sindroma Asherman, jaringan
parut, insufisiensi ovarium primer rahim, dll dapat menyebabkan menstruasi tertunda. Juga,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang dapat mempengaruhi tubuh Anda negatif. Siklus
menstruasi terlambat mungkin juga disebabkan karena TBC, sindrom iritasi usus, diabetes
dan penyakit hati. Makan kedelai dalam jumlah berlebih juga dapat menyebabkan
keterlambatan dalam siklus menstruasi. Jadi, waktu berikutnya menstruasi Anda tertunda,
jangan panik, berkonsultasi dengan dokter kandungan yang akan membantu Anda dalam
mencari akar penyebab masalah.
b) Bagaimana rentang waktu normal menstruasi ?
Menstruasi normalnya terjadi setiap 21-35 hari (28 hari merupakan siklus yang khas)
dan berlangsung antara 2-7 hari. Selama menstruasi, sekitar 50% merupakan darah, sisanya
terdiri dari fragmen jaringan endometrium dan lendir (Gould, 2007).
Siklus menstruasi dibagi menjadi 4 yaitu; polimenorea apabila panjang siklus < 21
hari, normal apabila panjang siklus antara 21-35 hari, oligomenorea apabila panjang siklus
antara 36-90 hari dan amenorea apabila panjang siklus > 90 hari atau 3 bulan
(Setyaningrum, 2008).
2. Dia telah menikah 6 bulan yang lalu, dia dan suami nya tidak pernah menggunakan
metode kontrasepsi.
a) Apa itu metode kontrasepsi ?
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan dan konsepsi yang
berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma tersebut.
b) Bagaimana dampak kontrasepsi ?
Pil KB: Efek samping yang merugikan kesehatan: Pil KB meningkatkan resiko kanker
panyudara menjadi 40 % lebih tinggi jika diminum sebelum seorang wanita melahirkan
bayi pertamanya, dan resiko itu meningkat menjadi 70 % bila pil itu digunakan selama
empat tahun atau lebih sebelum wanita melahirkan anak pertamanya. Efek negatif lain
adalah tekanan darah tinggi, pembekuan darah, stroke, serangan jantung, depresi,
kenaikan berat badan, dan migren. Beberapa wanita yang berhenti minum pil KB
ternyata siklus haidnya tidak kunjung kembali, sampai selama setahun bahkan lebih.
Walau pil KB mengurangi resiko kanker rahim dan kanker indung telur, ia meningkatkan
resiko kanker payudara, kanker liver, dan kanker leher rahim. Studi juga menunjukkan
bahwa virus AIDS menular lebih mudah pada wanita yang mengkonsumsi pil KB, jika
suaminya mengidap HIV.
Suntik KB: Biasa dikenal dengan Depo Provera, mengurangi ovulasi, dengan
menghambat transportasi sperma dan mengubah sifat permukaan dinding rahim.
Susuk KB: Atau dikenal dengan istilah Norplant, baik suntik maupun susuk dapat
mengakibatkan aborsi dini bila pembuahan tetap berhasil terjadi. Hal itu terjadi akibat
perubahan fisik dinding rahim sehingga tidak lagi mampu memberi nutrisi yang cukup
untuk embrio dapat menempel dan tumbuh. Aborsi yang tidak disadari oleh wanita
pemakai Norplant ini dapat terjadi lebih dari satu kali dalam setahun karena rata rata
wanita berovulasi dalam lebih dari 40 % siklus suburnya saat memakai Norplant. Depo
Provera mungkin menghasilkan efek yang sama karena bahannya sama-sama hormon
jenis progestin. Efek negatif kepada kesehatan: penelitian menunjukkan, wanita yang
memakai Depo-Provera selama dua tahun atau lebih sebelum usia 25 tahun mempunyai
11
resiko lebih tinggi 190 % untuk menderita kanker payudara. Selain itu Depo Provera
mengurangi kepadatan massa tulang dan memperburuk kadar kolesterol. Sebuah studi
menunjukkan wanita yang menerima suntikan progestin selama lima tahun mengalami
peningkatan resiko sebanyak 430 % untuk menderita kanker leher rahim. Tingkat resiko
tertular HIV juga meningkat 240 %. Di Amerika lebih dari 50 ribu wanita terlibat dalam
aksi menuntut secara hukum melawan produsen Norplant, dengan mengeluhkan berbagai
efek samping yang mereka alami seperti perdarahan yang tak teratur dan nyeri otot.
IUD / intra uterine device Efek samping yang merugikan kesehatan: pemakaian IUD
dapat menimbulkan perforasi rahim yang di kemudian hari bisa mengakibatkan
pengangkatan rahim. Juga infeksi, semisal abses (bengkak) pada saluran tuba dan indung
telur. Pemakaian IUD juga dikaitkan dengan meningkatnya resiko PID (Pelvic
Inflammatory Disease) yaitu radang rongga panggul dan kehamilan ektopik. Kehamilan
ektopik adalah keadaan di mana embrio janin tidak menempel di dinding rahim seperti
seharusnya, tetapi di tempat lain yang abnormal, biasanya di saluran tuba falopii. Wanita
yang memakai IUD selama tiga tahun atau lebih mempunyai resiko dua kali lebih besar
untuk mengalami kehamilan di tuba falopii dibandingkan wanita yang tidak pernah
memakai IUD. Pemakai jangka panjang bahkan masih terus mengalami peningkatan
resiko terjadinya kehamilan ektopik bertahun-tahun setelah IUD dilepas. Di Amerika,
kehamilan ektopik masih merupakan penyebab utama kematian bayi pada saat
dilahirkan. Efek lain IUD adalah nyeri punggung, kram, dyspareunia (sakit saat
bersanggama), dysmenorrhea (nyeri haid), dan ketidaksuburan (infertility).
Sterilisasi permanen : ligasi tuba dan vasektomi Efek samping bagi kesehatan:
Ligasi tuba tidak selalu berhasil mencegah kehamilan. Ketika pembuahan tetap terjadi,
kemungkinannya lebih besar untuk terjadi kehamilan ektopik, yang merupakan penyebab
utama kematian wanita hamil. Tambahan pula, wanita yang menjalani ligasi tuba bisa
mengalami komplikasi dari proses anestesi atau pembedahannya. Komplikasinya
misalnya perlubangan pada kandung kemih, perdarahan, dan bahkan berhentinya detak
jantung setelah proses penggelembungan rongga perut dengan karbondioksida. Beberapa
wanita juga sesekali mengalami perdarahan vagina yang berhubungan dengan nyeri yang
akut di perut bagian bawah. Efek lain adalah mengurangi kenikmatan seksual,
melemahkan gairah seksual, dan memperbesar resiko rahim harus diangkat seluruhnya
(hysterectomy) setelah menjalani ligasi tuba. Oleh karenanya, penyesalan yang dalam
setelah menjalani sterilisasi cukup umum ditemukan. Sekitar 50% pria yang menjalani
vasektomi menanggung resiko tubuhnya lantas membentuk antibodi anti-sperma.
Artinya, tubuh mereka akan menganggap bahwa spermanya sendiri adalah zat asing yang
harus dilumpuhkan. Hal ini meningkatkan resiko penyakit-penyakit auto imun. Beberapa
penelitian menunjukkan pria yang menjalani vasektomi menghadapi resiko lebih besar
untuk mengidap kanker prostat, terutama setelah 15 sampai 20 tahun sesudah vasektomi,
walau sebuah studi lain tidak menemukan hubungan itu.
12
Peroral: Pil
Tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetik disebut Pil
Kombinasi dan yang hanya mengandung progesterone sintetik saja disebut Mini Pil
atau Pil Progestin.
Cara Kerja
a. Menekan Ovulasi
b. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
c. Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses implantasi
d. Memperkental lendir serviks (mencegah penetrasi sperma)
Efektivitas
Efektivitas teoritis untuk pil sebesar 99,7 % sedangkan efektivitas praktisnya sebesar
90-96 %. Artinya pil cukup efektif jika tidak lupa meminum pil secara teratur.
Efek Samping
Penggunaan Pil KB pada sebagian wanita dapat menimbulkan efek samping, antara
lain enek/mual, berat badan bertambah, sakit kepala (berkunang-kunang) perubahan
warna kulit dan efek samping ini dapat timbul berbulan-bulan.
Injeksi/suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah hormon yang diberikan secara suntikan/injeksi untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis suntikan hormon ini ada yang terdiri atas
satu hormon, dan ada pula yang terdiri atas dua hormon sebagai contoh jenis suntikan
yang terdiri satu hormon adalah Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston dan
Noristerat. Sedangkan yang terdiri dari atas dua hormon adalah Cyclofem dan
Mesygna. KB suntik sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang
menginginkan kontrasepsi yang efektif, reversibel, dan belum bersedia untuk sterilisasi.
Cara kerja
Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2 bulan. Wanita
yang mendapat suntikan KB tidak mengalami ovulasi.
Efektivitas
Dalam teori: 99,75 %
Dalam praktek: 95-97 %
Efek Samping
Efek samping dari dari suntikan Cyclofem yang sering ditemukan adalah mual, berat
badan bertambah, sakit kepala, pusing-pusing dan kadang-kadang gejala tersebut
hilang setelah beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan. Sedang efek samping
dari suntikan Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston dan Noristeat yang sering
dijumpai adalah mensturasi tidak teratur, masa mensturasi akan lebih lama, terjadi
bercak perdarahan bahkan mungkin menjadi anemia.
13
Adalah 6 kapsul kecil yang terbuat dari silikon berisi hormon levonorgestrel yang
ditanam di bawah kulit.
Cara kerja
AKBK atau sering disebut dengan implan secara tetap melepaskan hormon tersebut
dalam dosis kecil ke dalam darah. Di Indonesia saat ini digunakan Norplant (6
kapsul).
Bekerja dengan cara:
a. Lendir serviks menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
g. Menekan ovulasi.
Efektivitas
Dalam teori: 99,7 %
Dalam praktek: 97-99 %.
2) Intra Uterine Devices (IUD, AKDR)
AKDR atau spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD
adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa metal/steroid yang
ditempatkan di dalam rahim. Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan dapat
dilepaskan setiap saat bila anda berkeinginan untuk mempunyai anak.
Cara kerja
AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel telur.
Efektivitas
Sangat efektif (0,5 1 kehamilan per 100 wanita setelah pemakaian selama satu
tahun).
Efek Samping
Perdarahan dan kram selama minggu-minggu pertama setelah pemasangan. Kadangkadang ditemukan keputihan yang bertambah banyak. Disamping itu pada saat
berhubungan (senggama) terjadi expulsi (IUD bergeser dari posisi) sebagian atau
seluruhnya. Pemasangan IUD mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, dan
dihubungkan dengan resiko infeksi rahim.
3) Kontrasepsi Mantap
Adalah pemotongan/pengikatan kedua saluran telur wanita (Tubektomi) atau kedua
saluran sperma laki-laki (Vasektomi). Operasi tubektomi yang sering dipakai di
Indonesia adalah Laparaskopi dan Minilaparatomi.
Pada pria: Operatif (Medis Operatif Pria/MOP), Penyumbatan vas deferens secara
mekanis, Penyumbatan vas deferens secara kimiawi
Cara kerja
Mencegah pertemuan sel telur dengan sperma.
Efektivitas
Dalam teori : 99,9 %
14
Dalam praktek : 99 %.
Efek Samping
Jarang, ringan, dan bersifat sementara misalnya bengkak, nyeri, dan infeksi pada luka
operasi. Pada vasektomi infeksi dan epididimitis terjadi pada 1-2% pasien. Pada
tubektomi perdarahan, infeksi, kerusakan organ lain dan komplikasi karena anastesi
dapat terjadi.
3. Dokter melakukan pemeriksaan Pregnancy Test dengan sampel urin Ny. A dan hasil PT test
: + (positif).
a) Bagaimana prinsip kerja dari pregnancy test ?
Alat ini mendeteksi hormon hCG, yaitu hormon yang diproduksi setelah terjadi
pembuahan. Pada perempuan hamil akan terdeteksi kadar hCG yang cukup tinggi dalam
urinenya (sedikitnya akan mencapai 25 mlU/ml). Namun, kadar sensitivitas setiap alat tes
kehamilan berbeda-beda. Semakin sensitif tentu semakin baik. Ada alat tes yang mampu
mendeteksi kadar hCG sebanyak 5 mlU/ml saja.
Ketika alat tes menyentuh urine, biasanya akan terjadi perubahan warna, pertambahan
garis, atau tanda tertentu (positif), yang menunjukkan ditemukannya hCG di dalam urine.
Yang berbentuk setrip umumnya akan menunjukkan dua garis merah bila terdapat hCG di
urine sebagai tanda positif hamil. Bila tidak ada hCG dalam urine, yang akan muncul adalah
tanda satu setrip saja yang berarti negatif, atau tidak hamil. Sedangkan pada alat yang
berbentuk compact, jika urine yang disentuhkan mengandung hCG, maka akan muncul
tanda positif. Sebaliknya, jika urine tidak (cukup) mengandung hCG maka yang muncul
adalah tanda negatif, berarti tidak hamil.
b) Bagaimana proses pembentukan hormone HCG ?
Bersamaan dengan perkembangan sel-sel trofoblas dari sebuah ovum yang baru
dibuahi, hormone humen chorionic gonadotropin disekresi oleh sel-sel trofoblas sinsitial ke
dalam cairan ibu. Sekresi hormone ini mula-mula dapat diukur dalam darah 8 sampai 9 hari
setelah ovulasi, segera setalah blastokista berimplantasi di endometrium.
c) Bagaimana peran hormone HCG ?
Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada
meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan
menjaga kehamilan. Karena, bila endometrium meluruh setelah terjadi implantasi, maka
kehamilan akan terhenti. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan,
diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini juga
merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan melalui air seni.
4. Dokter memberitahu Ny. A bahwa dia tidak menstruasi karena ia sedang hamil.
a) Mengapa tidak terjadi menstruasi saat sedang hamil ?
Atas pengaruh hormone kehamilan HCG yang mempertahankan fungsi korpus luteum
untuk menghasilkan hormone estrogen dan progesterone yang berperan dalam menyiapkan
dinding endometrium sebagai tempat implantasi dan berkembangnya embrio, dikarenakan
hal ini dinding endometrium tepatnya pada stratum fungsional dan arteri spiralis yang
terdapat pada endometrium tidak akan luruh ataupun pecah sehingga tidak menimbulkan
menstruasi.
b) Apa saja hormone yang berpengaruh dalam proses kehamilan ?
Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
15
Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat
oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta.
Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada
meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan
menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan
menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi
tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada
kehamilan. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG
dalam urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya
kehamilan atau hasil test positif.
Dampak
Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning sickness).
16
What
Pembelajaran
Know
Hormon
Definisi
Reproduksi
Learn
Mekanisme
Macam
macam - Journal
Fisiologi
Definisi
Menstruasi
How I Will
waktu - Pakar
Rentang
siklus menstruasi
menstruasi, mekanisme
- Text book
beserta - Internet
prosesnya
menstruasi
Fisiologi
Definisi
Kehamilan
Metode
Definisi
Kontrasepsi
Perubahan
dalam kehamilan
Prinsip
kerja
keefektifitasannya
dan Macam
fisiologis
macam
metode kontrasepsi
V. Sintesis Masalah
1. Hormon Reproduksi
Hypothalamus mengeluarkan GnRH dengan proses sekresinya setiap 90-120 menit melalui
aliran portal hipothalamohipofisial. Setelah sampai di hipofise anterior, GnRH akan mengikat sel
gonadotrop dan merangsang pengeluaran FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH
(Lutheinizing Hormone).
Pada wanita selama masa ovulasi GnRH akan merangsang LH untuk menstimulus produksi
estrogen dan progesterone. Peranan LH pada siklus pertengahan (midcyle) adalah ovulasi dan
merangsang korpus luteum untuk menghasilkan progesterone .FSH berperan akan merangsang
pembesaran folikel ovarium dan bersama-sama LH akan merangsang sekresi estrogen dan
ovarium.
Selama siklus menstruasi yang normal, konsentrast FSH dan LH akan mulaimeningkat pada
hari-hari pertama. Kadar FSH akan lebih cepat meningkan dibandingkan LH dan akan mencapai
puncak pada fase folikular, tetapi akan menurun sampai kadar yang yang terendah pada fase
preovulasi karena pengaruh peningkatan kadar estrogen lalu akan meningkat kembali pada fase
ovulasi. Regulasi LH selama siklus menstruasi, kadarnya akan meninggi di fase folikular dengan
puncaknya pada midcycle, bertahan selama 1-3 hari, dan menurun pada fase luteal .
17
Sekresi LH dan FSH dikontrol oleh GnRH yang merupakan pusat kontrol untuk basal
gonadotropin, masa ovulasi dan onset pubertas pada masing-masing individu. Proses sekresi
basal gonadotropin ini dipengaruhi oleh beberapa macam proses:
a. Episode sekresi (Episodic secretadon)
Pada pria dan wanita, proses sekresi LH dan FSH bersifat periodik, dimana terjadinya
secara bertahap dan pengeluarannya dikontrol oleh GnRH .
b. Umpan balik positif (Positive feedback)
Pada wanita selama siklus menstruasi estrogen memberikan umpan balik positif pada
kadar GnRH untuk mensekresi LH dan FSH dan peningkatan kadar estrogen selama fase
folikular merupakan stimulus dari LH dan FSH setelah pertengahan siklus, sehingga
ovum menjadi matang dan terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi hari ke 10-12 pada siklus
ovulasi setelah puncak kadar LH dan 24-36 jam setelah puncak estradiol. Setelah hari ke14 korpus luteurn akan mengalami involusi karena disebabkan oleh penurunan estradiol
dan progesteron sehingga terjadi proses menstruasi
c. Umpan balik negatif (Negative Feedback)
Proses umpanbalik ini memberi dampak pada sekresi gonadotropin. Pada wanita
terjadinya kegagalan pernbentukan gonad primer dan proses menopause disebabkan
karena peningkatan kadar LH dan FSH yang dapat ditekan oleh terapi estrogen dalam
jangka waktu yang lama.
Tujuan pemeriksaan FSH dan LH adalah untuk melihat fungsi sekresi hormon yang
dikeluarkan oleh hipotalamus dan mekanisme fisiologis umpan balik dari organ target
yaitu testis dan ovarium. Kadar FSH akan meningkat pada hipogonadism, pubertas
prekoks, menopause, kegagalan diferensiasi testis, orchitis, seminoma, acromegall,
sidroma Turner. Serta menurun pada keadaan insufisiensi hipotalamus, disfungsi gonad,
anovulasi, insufisiensi hipofise, dan tumor ovanium. Faktor yang mempengaruhi
kadarnya adalah obat-obatan seperti steroid, kontrasepsi oral, progesteron, estrogen, dan
testoteron.
Gambar1. Umpan balik positif dan negatif dalam pengaturan sekresi hormonal sistem HPO
18
Harga normal LH dan FSH bervariasi tergantung dari usia, jenis kelamin dan siklus ovulasi
pada pasien wanita. Kadarnya akan rendah sebelum pubertas dan jika sesudahnya akan
meningkat.
A. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH.
Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium
wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis). Pelepasannya periodik /
pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam
darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui
mekanisme feedback negative
B. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan
terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam
menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja
sangat cepat dan singkat. (Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig
testis).
1.1 Hormon Seks Steroid
Hormon steroid disintesis dari kolesterol yang berasal dari sintesis asetat, dari
kolesterol ester pada janingan steroidogenik, dan sumber makanan. Sekitar 80% kolesterol
digunakan untuk sintesis hormon seks steroid .
Pada wanita, ovum yang matang akan mensintesis dan mensekresi hormon steroid
aktif. Ovarium yang normal merupakan sumber utama dari pembentukan. Pada wanita
menopause dan kelainan ovarium estrogen dihasilkan dari precursor androgen pada jaringan
lain. Selain itu ovariurn juga memproduksi progesteron selama fase luteal pada siklus
menstruasi, testoteron dan androgen dalam jumlah sedikit. Korteks adrenal juga
memproduksi hormon testoteron dan androgen dalam jumlah yang sedikit yang digunakan
bukan hanya untuk prekursor estrogen tetapi langsung dikeluarkan kejaringan perifer .
1.1.1 Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di
ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar
adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di
testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.Berfungsi stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi
wanita.Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks :
menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks. Pada vagina :
menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan
payudara. Juga mengatur distribusi lemak tubuh.Pada tulang, estrogen juga
menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada
wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat
diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.
Estrogen terdiri dari tiga jenis hormon yang berbeda, yaitu estron, estradiol,
dan estriol. Pada wanita normal, estrogen banyak diproduksi oleh folikel selama
proses ovulasi dan korpus luteum selama keharmilan. Pada saat keluar dari sirkulasi,
hormon steroid berikatan dengan protein plasma. Estradiol berikatan dengan transpor
globulin yang dikenal dengan seks hormone binding globulin (SHBG) dan berikatan
19
lemah dengan albumin, sedangkan estrone berikatan kuat dengan albumin. Sirkulasi
estradiol secara cepat diubah menjadi estron di hepar dengan bantuan 17
hidroksisteroid dehidrogenase. Sebagian estrone masuk kernball ke sirkulasi, dan
sebagian lagi dimetabolisme menjadi 1-hidroksiestrone yang dikonversi menjadi
estriol.
Pada awal siklus ovulasi-produksi estradiol akan menurun sampai titik
terendah, tetapi karena pengaruh hormone FSH estradiol akan mulai meningkat.
Sebelum fase mid cycle kadar estradiol dibawah 50 pg/mL, tetapi akan terus
meningkat sejalan dengan pematangan ovum. Estradiol akan mencapai puncaknya
sebesar 250-500 pg/mL pada hari ke 13-15siklus ovulasi. Pada fase luteal, kadar
estrogen akan menurun sampai 125 pg/mL. Progesteron yang dihasilkan oleh korpus
luteum bersarna-sarna dengan estrogen akan memberikan umpanbalik negatif pada
hipotalamus dan hipofise antenior. Kadar dibawah 30 pg/mL menunjukan keadaan
oligomenore atau amenore sebagai indikasi kegagalan gonad. Hormon estradiol
dipengaruhi oleh ritme sirkadian yaitu adanya variasi diurnal pada wanita pasca
menopause yang diperkirakan. karena adanya variasi pada kelenjar adrenal
Hormon estrogen yang dapat diperiksa yaitu estrone (El), estradiol (E2), dan
estriol (E3). Pemeriksaan estadiol dipakal , untuk mengetahui aksis hipotalamushipofise-gonad (ovarium dan testis), penentuan waktu ovulasi, menopause dan
monitoring pengobatan fertilitas. Waktu pengambilan sampel untuk pemeriksaan
estradiol adalah pada fase folikular (preovulasi) dan fase luteal Kadar estrogen
meningkat pada keadaan ovulasi, kehamilan, pubertas prekoks, ginekomastia, atropi
testis, tumor ovarium., dan tumor adrenal. Kadarnya akan menurun pada keadaan
menopause, disfungsi ovarium, infertilitas, sindroma turner, amenorea akibat
hipopituitari, anoreksia nervosa, keadaan stres, dan sindroma testikular ferninisasi
pada wanita. Faktor interferensi yang meningkatkan estrogen adalah preparat
estrogen, kontrasepsi oral,dan kehamilan. Serta yang menurunkan kadarnya yaitu obat
clomiphene.
1.1.2 Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,
sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di
plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase
sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada
pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
Progesteron bersama-sama dengan estrogen memegang peranan penting di
dalam regulasi seks hormon wanita. Pada wanita, pregnenolon diubah menjadi
progesteron atau 17a-hidroksipregnenolone dan perubahan ini tergantung dari fase
ovulasi dimana progesteron disekresi oleh korpus luteum dalam jumlah yang besar.
Progesteron juga merupakan prekursor untuk testoteron dan estrogen, pada saat terjadi
metabolisme 17-hidroksiprogesteron menjadi dehidroepiandrosteron yang
dikonversi menjadi 4 androstenedion dengan bantuan enzim 17 hidroksilase
pregnenolon .
Pada awal menstruasi dan fase folikular kadar progesteron sekitar 1ng/mL.
Pada saat sekresi LH, konsentrasi progesteron dapat bertahan selama 4-5 hari di
dalam plasma dan mencapai puncaknya yaitu sebesar 10-20 ng/mL selama fase luteal.
Pengukuran progesterone di dalam plasma dapat digunakan untuk memonitor keadaan
ovulasi. Jika konsentrasi progesteron lebih dari 4-5 ng/mL mungkin sudah terjadi
ovulasi .
Progesteron berperan di dalam organ reproduksi termasuk kelenjar mamae
dan endometrium serta peningkatkan suhu tubuh manusia. Organ target progesteron
yang lain adalah uterus, dimana progesteron membantu implantasi ovum. Selama
20
21
Hubungan umpan balik hormon gonadotropin dan hormon steroid pada wanita dapat
dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 3.Hubungan umpan balik hormon hormone gonadotropin dan hormon seks
steroid pada wanita
22
Gambar 4. Regulasi steroid dan peptide gonad atas fungsi ovarium. Hypothalamus
menghasilkan GnRH, yang merangsang pelepasan LH dan FSH hypofise. Peptida
hypofise ini merangsang steroi dogenesis dan pematangan folikel.
Menstruasi merupakan suatu siklus discarge fisiologik darah dan jaringan mukosa
melalui vagina dari uterus yang tidak hamil, dibawah kendali hormonal dan berulang
secara normal, biasanya interval sekitar empat minggu, tanpa adanya kehamilan selama
periode reproduktif (pubertas sampai menopouse) pada wanita (Dorland, 2005).
2.1.2 Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi merupakan periode menstruasi dihitung berdasarkan jumlah hari
tanggal mulainya menstruasi yang lalu sampai mulainya menstruasi berikutnya. Siklus
menstruasi dibagi menjadi 4 yaitu; polimenorea apabila panjang siklus < 21 hari, normal
apabila panjang siklus antara 21-35 hari, oligomenorea apabila panjang siklus antara 36-90
hari dan amenorea apabila panjang siklus > 90 hari atau 3 bulan (Setyaningrum, 2008).
Siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling
mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hipotalamus dan
hipofisis, serta ovarium. Siklus menstruasi mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Bila
tidak terjadi kehamilan, maka terjadi menstruasi. Usia wanita, status fisik dan emosi
wanita, serta lingkungan mempengaruhi pengaturan siklus menstruasi (Bobak,2005).
2.1.3 Mekanisme
Perubahan hormonal siklik mengawali dan mengatur fungsi ovarium dan perubahan
endometrium. Pusat penngendalian hormone reproduksi adalah hipotalamus. Hormon pada
24
25
a) Fase Folikuler
Siklus diawali dengan hari pertama menstruasi, atau terlepasnya
endometrium. FSH merangsang pertumbuhan beberapa folikel primordial dalam
ovarium. Satu folikel berkembang menjadi folikel de Graf. Folikel terdiri dari
sebuah ovum dengan dua lapisan sel yang mengelilinginya. Lapisan dalam yaitu sel
granulosa mensintesis progesteron selama paruh pertama siklus menstruasi, dan
bekerja sebagai prekusor pada sintesis estrogen oleh lapisan sel teka interna yang
mengelilinginya. Kadar estrogen yang meningkat menyebabkan pelepasan LHRH
dari hipotalamus (Price, 2005).
b) Fase Luteal
Kadar estrogen yang tinggi akan menghambat produksi FSH. Kemudian
kadar estrogen mulai menurun. Setelah oosit terlepas dari folikel deGraf, lapisan
granulosa menjadi banyak mengandung pembuluh darah dan berubah menjadi
korpus luteum yang berwarna kuning pada ovarium. Korpus luteum terus
mensekresi sejumlah kecil estrogen dan progesteron yang makin lama semakin
meningkat (Price, 2005).
2) Siklus Endometrium
Siklus menstruasi endometrium terdiri dari 4 fase, yaitu:
a) Fase Menstruasi
Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai
perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah menstruasi
mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis
atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma yang mengalami isintegrasi dan otolisis,
dan sekret dari uterus, serviks, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 34 hari.
b) Fase Proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung
sejak hari ke-lima hingga ovulasi, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-14
siklus 28 hari, atau hari ke-18 sikus 32 hari. Permukaan endometrium secara
lengkap akan kembali normal dalam empat hari atau menjelang perdarahan
berhenti. Sejak saat ini, terjadi penebalan 8 sampai 10 kali lipat, yang berakhir saat
ovulasi. Fase proliferasi bergantung dari stimulasi estrogen yang berasal dari
folikel ovarium (Bobak, 2005).
c) Fase Sekresi
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum
periode menstruasi berikutnya. Setelah ovulasi, diproduksi lebih banyak
26
27
membentuk kembali komplemen utuh dengan 46 kromosom dalam ovum yang sudah
dibuahi.
3.4 Transpor Ovum yang Dibuahi di dalam Tuba Fallopi
Setelah pembuahan terjadi, biasanya dibutuhkan 3 sampai 5 hari untuk mentranspor
ovum yang telah dibuahi ke kavum uteri. Transport ini terutama dipengaruhi oleh arus
cairan yang lemah dalam tuba akibat sekresi epitel dan kerja epitel bersilia yang melapisi
tuba, silia tersebut selalu bergerak ke arah uterus.
Tuba fallopi dilapisi oleh permukaan yang tidak rata dan berlubang-lubang sehingga
menghalangi perjalan ovum walaupun ada arus cairan. Di samping itu, isthmus tuba fallopi
(2cm terakhir sebalum masuk ke uterus) tetap berkontraksi secara spastic selama 3 hari
pertama setelah ovulasi. Setalah itu peningkatan cepat progesterone yang disekresi oleh
korpus luteum ovarium mula-mula memacu peningkatan reseptor progesterone pada sel-sel
otot polos tuba fallopi; kemudian progesterone mengaktifkan reseptor-reseptor,
mengahasilkan efek relaksasi tuba yang memungkinkan masuknya ovum kedalam uterus.
korpus luteum menyekresi lebih banyak lagi hormone-hormon seksnya ( progestero dan
estrogen ) untuk beberapa bulan berikutnya. Hormone-hormon seks ini mencegah
menstruasi dan menyebabkan endometrium terus tumbuh dan menyimpan sejumlah
besar nutrient dan tidak dibuang menjadi darah menstruasi. Akibatnya sel-sel yang
menyerupai desidua yang berkembang dalam endometrium selama siklus seks
perempuan normal menjadi sel-sel desidua sesungguhnya.
Dibawah pengaruh human chorionic gonadotropin, korpus luteum dalam
ovarium ibu tumbuh menjadi kira-kira dua kali dari ukuran awalnya sekitar satu bulan
atau lebih setelah kehamilan dimulai. Estrogen dan progesteron yang terus menerus
disekresi mempertahankan sifat desidua endometrium uterus, yang diperlukan untuk
perkembangan awal fetus.
Sekresi Hipofis
Kelenjar hipophisis anterior ibu membesar paling sedikit 50 % selama
kehamilan dan meningkatkan produksi kortikotropin, tirotropin, dan prolaktin.
Sebaliknya, sekresi hormone perangsang folikel dan hormone luteinesasi dari hipopisis
hamper secara total ditekan akibat efek inhibisi estrogen dan progesterone plasenta.
30
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini
akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal
(Prawirohardjo, 2008).
4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari
pengaru hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone, dan somatromatropin
(Prawirohardjo, 2008).
5. Sirkulasi darah ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu:
1) Volume darah
Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi),
dengan puncaknya pada hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah
sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan
bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur
hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil
beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil
dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada postpartum terjadi
hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
2) Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.
Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan
hemodilusi dan anemia maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapi 4 kali
dari angka normal.
3) Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memnuhi
kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang
membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan Rahim
dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 2025% dari biasanya.
4) Sistem pencernaan
Terjadi peningkatan asam lambung karena pengaruh estrogen.
5) Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan
31
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada
akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu panggul, keluhan itu akan
timbul kembali.
6) Perubahan pada kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan kadang kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan
ini dikenal dengan nama striae gravidarum.
7) Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan
yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah
12,5 kg. Sebgaian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus
dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Pada
kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan
kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia.
Sintesis
Ny. A mengeluh tidak menstruasi sejak 1 bulan yang lalu, karena adanya hormone HCG
yang menyebabkan korpus luteum menyekresi lebih banyak lagi hormone-hormon seksnya
( progesteron dan estrogen ). Hormone-hormon seks ini mencegah menstruasi dan menyebabkan
endometrium terus tumbuh dan menyimpan sejumlah besar nutrient dan tidak dibuang menjadi
darah menstruasi. Estrogen dan progesteron yang terus menerus disekresi mempertahankan sifat
desidua endometrium uterus, yang diperlukan untuk perkembangan awal fetus.
Ny. A merasakan pembesaran payudara dan berat badan bertambah karena Selama
kehamilan, jumlah estrogen,progesterone, dan somatomammotropin yang sangat berlebihan
menyebabkan (1) pembesaran uterus ibu, (2) pembesaran payudara dan pertumbuhan struktur
duktus payudara ibu, (3) pembesaran genetalia eksterna perempuan.
4. Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mewakili semua tindakan
atau usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Di negara-negara dengan tingkat kelahiran
yang tinggi kontrasepsi diartikan sebagai sebuah tindakan untuk mengendalikan kelahiran. Saat
ini ada banyak metode dan jenis kontrasepsi, ada yang diperuntukkan bagi pria dan ada juga
khusus wanita. Beberapa metode kontrasepsi bersifat permanen dan jenis yang lain sifatnya
sementara. Secara umum metode kontrasepsi terbagi atas dua jenis yaitu barrier
(pembatas/penghalang) dan hormon. Terdapat juga beberapa jenis kontrasepsi yang lain yaitu
sterilisasi, KB alami dan abstinence.
Sebelum anda menggunakan salah satu metode kotrasepsi yang ada, sangat penting untuk
mengetahui perbedaan-perbedaan alat kontrasepsi tersebut dan memilih yang terbaik dan cocok
bagi anda. Perlu juga diketahui bahwa sebagian besar metode pengendali kelahiran bekerja
efektif mencegah terjadinya kehamilan tapi tidak dapat mencegah terjadinya penularan Penyakit
Menular Seksual (PMS). Anda juga harus memahami bahwa semua metode kontrasepsi tersebut
memiliki tingkat kegagalan yang bervariasi. Jika mengalami gejala kehamilan, segera lakukan tes
kehamilan.
Berikut ini adalah deskripsi singkat dari masing-masing jenis kontrasepsi.
4.1 Metode Kontrasepsi Abstinence (Berpantang Seks)
Abstinence artinya menahan diri secara sukarela dari aktifitas seks.
32
Metode ini 100% efektif dalam pencegahan kehamilan dan penularan penyakit
seksual.
4.2 Metode Kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) Alami
KB Alami tidak bergantung pada alat atau pengobatan tertentu untuk mencegah
kehamilan.
KB Alami menggunakan fungsi tubuh secara alami dan siklus menstruasi untuk
menghitung tanggal ovulasi. Hal yang paling umum dari KB Alami adalah pencatatan
suhuh tubuh dan perubahan lendir serviks.
Menggunakan metode Abstinence (tidak berhubungan seks) sekitar 7 sampai 10 hari
yaitu saat periode ovulasi terjadi. Selama periode tersebut, jika ingin melakukan seks,
pasangan biasa menggunakan metode Barrier (penghalang) atau Withdraw (menarik
penis keluar saat ejakulasi).
4.3 Metode Barrier (Menggunakan alat)
Metode kontrasepsi ini menggunakan alat bantu untuk menciptakan hambatan agar
sperma tidak membuahi sel telur. Jenis hambatan bisa berbentuk fisik ataupun kimia
yang dirancang untuk menghentikan sperma memasuki rahim wanita.
Metode barrier terdiri atas beberapa jenis kontrasepsi berbentuk alat, yaitu:
a. Kondom (Pria)
Kondom berbentuk tabung dan terbuat dari bahan yang sangat tipis (lateks)
yang membungkus penis saat ereksi ketika berhubungan seks dengan pasangan.
Kondom adalah jenis kontrasepsi yang paling umum digunakan.
b. Female Condom
Kondom perempuan adalah jenis kontrasepsi dengan fungsi mirip kondom pada
pria, berbentuk kantong sekitar 7 inchi dan memiliki dua cincin yang fleksibel
di masing-masing ujungnya.
Kondom perempuan di pasang ke vagina sebelum hubungan seks dilakukan.
Kondom perempuan akan menutup/melindungi daerah leher rahim, saluran
Tutup serviks diisi dengan krim atau jeli spermisida dan dimasukkan ke dalam
terjadi.
34
35
Ny, A. 27 tahun
Coitus tanpa
kontrasepsi
Konsepsi
Adanya implantasi
embrio (hamil)
Berat badan
naik
Hormon
Somatomammotro
pin ( HSC) atau
Human Placental
Lactogen
Payudara
membesar
36
Uji PT : +
(positif)
Hormon estrogen
dan progesterone
meningkat
Endometrium
tidak meluruh
Mual (Morning
sickness)
Tidak
menstruasi
VII. Kesimpulan
Ny. A 27 tahun tidak mengalami menstruasi diakarenakan tidak terjadinya peluruhan
endometrium akibat peningkatan estrogen dan progesterone karena terjadinya implantasi embrio
(hamil)
DAFTAR PUSTAKA
37
1. Guyton A.C. and J.E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC
2. Sherwood, Lauralee . 2011. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC.
3. Anonim. Fisiologi Reproduksi Wanita . Tersedia di :
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-234-1769780408-babii.pdf . Diakses pada 3
Maret 2015 pukul 20.08 WIB
4. Anwar, Ruswana . Sintesis, Fungsi dan Interpretasi Pemeriksaan Hormon Reproduksi .
Tersedia di : http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/05/sistesis_fungsi_dan_interpretasi_hormon_reproduksi.pdf . Diakses
pada 3 Maret 2015 pukul 20.12 WIB
5. Anonim . Hormon Hormon Reproduksi pada Wanita . Tersedia di :
http://www.slideshare.net/HuryCanz/makalah-hormon-reproduksi-wanita . Diakses pada 3
Maret 2015 pukul 20.32 WIB
6. Anonim . Fisiologi Kehamilan . Tersedia di :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21570/4/Chapter%20II.pdf . Diakses pada 3
Maret 2015 pukul 20.47 WIB
7. Anonim. Modul Hormon Reproduksi dan Kontrasepsi Wanita . Tersedia di :
https://www.scribd.com/doc/199553472/Modul-Hormon-Reproduksi-Dan-Kontrasepsi-wanita
. Diakses pada 3 Maret 2015 pukul 21.16 WIB
8. Anonim . Hormon Wanita . Tersedia di : http://layananebook.tripod.com/hormon.htm .
Diakses pada 3 Maret 2015 pukul 18.47 WIB
9. Anonim . Sistem Reproduksi . Tersedia di :
http://www.academia.edu/4863104/SISTEM_REPRODUKSI . Diakses pada 3 Maret 2015
pukul 19.02 WIB
10. Anonim . Alat KB dan Efek Sampingnya . Tersedia di : http://alatkb.com/alat-kb-dan-efeksampingnya/ . DIakses pada 3 Maret 2015 pukul 19.17 WIB
11. Anonim . Cara Kerja Test Pack . Tersedia di : http://www.cyber4rt.id/2013/05/mengenalcara-kerja-test-pack-alat-penguji-kehamilan.html . Diakses pada 3 Maret 2015 pukul 17.34
WIB
12. Guyton, Arthur C. 2014. GUYTON DAN HALL Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi
keduabelas . Indonesia: Saunders.
13. Adidas, Titin. Biokimia Dalam Kehamilan . Tersedia di :
http://www.academia.edu/5596633/BIOKIMIA_DALAM_KEHAMILAN. Diakses pada 3
Maret 2015 pukul 20.50 WIB
14. Guyton, Arthur C. & John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta:
EGC.
15. Kuncara, Purba. 2013. Mengapa ibu hamil muda sering mual mual?. Tersedia di :
http://purbakuncara. com/mengapa-ibu-hamil-muda- sering-mual-mual/. Diakses pada 3 Maret
2015 pukul 21.12 WIB
38
16. Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis
Kontrasepsi yang Digunakan pada Pasangan Usia .Tersedia di
http://eprints.undip.ac.id/19194/1/Radita_Kusumaningrum.pdf. Diakses pada 3 Maret 2015
pukul 22.56 WIB
39