Anda di halaman 1dari 18

OBAT IMUNOSUPRESAN

Imunosupresan adalah kelompok obat yang digunakan


Untuk menekan respon imun seperti pencegah penolakkan
Transplantasi, mengatasi penyakit autoimun dan mencegah
Hemolisis rhesus pada neonatus.
Sebagian dari kelompok obat ini bersifat sitotoksik dan
Digunakan sebagai antikanker..

INDIKASI IMUNOSUPRESAN
Imunosupresan digunakan untuk tiga indikasi utama :
1.Transplantasi organ
2.Penyakit autoimun
3.Pencegahan hemolisis rhesus pada neonatus
TRANSPLANTASI ORGAN
Imunosupresan sangat diperlukan untuk mencegah reaksi
Penolakan transplantasi.Pada awalnya obat yang
Digunakan adalah sitotoksik nonspesifik (azatioprin dan
Siklofosfamid) dan kortikosteroid.
Selanjutnya ditemukan siklosporin,takrolimus dan
Mikofenolat mofetil.

Obat sitotoksik nonspesifik menimbulkan efek


Imunosupresan dengan cara menghambat proliferasi
Limfosit.Sayangnya obat-obat ini juga menekan
Pertumbuhan sel-sel yang cepat berkembang seperti
Sumsum tulang dan mukosa saluran cerna.
Hal ini menimbulkan efek samping seperti meningkatnya
Risiko infeksi dan supresi sumsum tulang.
Penambahan kortikosteroid akan menambah risiko
Infeksi.
Sklosporin sangat membantu meningkatkan keberhasilan
Transplantasi.

Paduan obat yang sering digunakan untuk transplantasi


Berbagai organ (ginjal,sumsum tulang,hati jantung,dan
Pankreas) menggunakan siklosporin dan prednison.
Azotioprin juga digunakan sebagai kombinasi kedua obat
tersebut., terutama untuk transplantasi ginjal dan jantung.
PENCEGAHAN HEMOLISIS RHESUS PADA NEONATUS
Eritroblastosis fetalis terjadi bila seorang ibu rhesus negatif
Mengandung rhesus positif.Darah bayi yang mengandung
Antigen D dapat masuk sirkulasi ibu pada waktu persalinan
Atau bila ada solusio plasenta atau kehamilan ektopik.
Proses ini akan menyebabkan ibu membentuk antibodi
Terhadap eritrosit Rh(+).
Pada kehamilan berikutnya,antibodi terhadap Rh(+) akan
Semakin meningkat dengan risiko transfer antibodi ke

Sirkulasi janin terutama pada trimester akhir dan


Menyebabkan hemolisis pada janin (eritroblastosis fetalis)
Untuk pencegahan antibodi RH(D) diberikan pada ibu RH(-)
Dalam waktu 72 jam setelah melahirkan.
PENGOBATAN PENYAKIT AUTOIMUN
Penyakit autoimun berkembang bila sistem imun mengalami
Sensitisasi oleh protein endogen dan menganggapnya
Protein asing.
Hal ini merangsang pembentukan antibodi.
Efektivitas terapi imunosupresan bervariasi tergantung dari
Jenis penyakit.

Berbagai penyakit autoimun seperti ITP ,anemia hemolitik


Autoimun, dan gromeluronefritis akut, umunya memberi
Respon cukup baik terhadap pemberian prednison saja.
OBAT IMUNOSUPRESAN
Terdapat empat kelompok obat imunosupresan yang
Digunakan diklinik :
a.Kortikosteroid
b.Penghambat kalsineum
c.Sitotoksik
d.Antibodi

A.KORTIKOSTEROID
Kortikosteroid (glukokortikoid) digunakan sebagai obat
Tunggal atau dalam kombinasi dengan imunosupresan
Lain untuk mencegah reaksi penolakan transplantasi dan
Untuk mengatasi penyakit aoutoimun.
MEKANISME KERJA
Glukokortikoid dapat menurunkan jumlah limfosit secara
Cepat, terutama bila diberikan dalam dosis besar.
Studi terbaru menunjukkan bahwa kortikosteroid menghambat
Proliferasi sel limfosit T,imunitas seluler.

PENGGUNAAN KLINIK
Kortikosteroid biasanya digunakan bersama imunosupresan
Lain dalam mencegah penolakan transplantasi.
Untuk ini diperlukan dosis besar untuk beberapa hari.
Kortikosteroid juga digunakan untuk mengurangi reaksi
Alergi yang bisa timbul pada pemberian antibodi monoklonal
Atau antibodi antilimfosit.juga digunakan untuk berbagai
Penyakit autoimun..
TOKSISITAS
Penggunaan steroid dalam jangka panjang sering
Menimbulkan berbagai efek samping,seperti meningkatnya
Risiko infeksi.

SIKLOSPURIN DAN TAKROLIMUS


Siklospurin (sandimun).
Sediaan iv terdapat dalam bentuk larutan dalam
Ethanol-polyxyethylated castor oil dengan kadar 50 mg/ml.
Dan sediaan oral berupa kapsul lunak 25-100 mg dan larutan
100 mg/ml
Pemberian peroral kadar puncak tercapai setelah 1,3-4 jam.
Adanya makanan berlemak sangat mengurangi absorbsi
Siklospurin kapsul lunak.
Waktu paruh kurang lebih 6 jam.
Ekskresi terutama melalui empedu dan feces,hanya 6%
Yang melalui urin.

TAKROLIMUS
Takrolimus dapat diberikan secara iv dan per oral.Setelah
Pemberian iv selama 2-4 jam,kadarnya mula-mula turun
Selanjutnya akan menunjukkan waktu paruh yang panjang.
Yaitu 11,7 jam pada pasien dengan transplantasi hati dan
21,2 jam pada orang yang sehat.
Dosis iv 25-50 mg/kgBB perhari dan dosis oral 150-200
Mg/kgBB perhari.
INTERAKSI
Siklospurin dan takrolimus berinteraksi dengan berbagai
Obat.

Pemberian bersama fenobarbital,fenitoin,trimetropin-sulfa


metoksazol, dan rifampisin mempercepat eliminasi dan
Menurunkan kadar siklospurin,yang erakibat penolakan
Transplantasi.
PENGGUNAAN KLINIS
Siklospurin sangat berperan meningkatkan keberhasilan
Transplantasi.Obat ini digunakan secara rutin brsama
Imunosupresan lain (paling sering bersama kortikosteroid)
Pada transplantasi ginjal,jantung,hati,tulang,paru dan
Pankreas.
Siklospurin juga bermanfaat pada beberapa penyakit
Uveitis endogen,dermatitis atopik,RA,penyakit Crohn,dan
Sindroma nefrotik.

TAKROLIMUS digunakan dengan indikasi yang sama dengan


Siklospurin,terutama untuk transplantasi hati,ginjal,jantung.
EFEK SAMPING
Siklospurin.efek samping utama siklospurin adalah gangguan
Fungsi ginjal yang dapat terjadi pada 75% pasien yang
Mendapat siklospurin.
Toksisitas lain meliputi hipertensi,hepatotoksisitas,
Neurotoksisitas,hisutisme,hiperplasia gingiva,toksisitas
Gastrointestinal (mual,mutah,diare,anoreksia,sakit perut.
TAKROLIMUS menunjukkan toksisitas yang mirip dengan
Siklospurin.Nefrotoksisitas merupakan efek samping utama.
Selain itu dapat terjadi efek samping SSP(sakit kepala,
Tremor,insomnia) efek gastrointestinal.

SITOTOKSIK
Sebagian besar obat sitotoksik digunakan sebagai antikanker
Beberapa diantaranya digunakan sebagai imunosupresan
Untuk mencegah penolakan transplantasi dan pengobatan
Penyakit autoimun.
Obat kelompok ini menghambat perkembangan sel limfosit
B dan T.
AZOTIOPRIN (IMURAN)
Mekanisme kerja.
Azotioprin adalah antimetabolit golongan purin yang
Merupakan prekursor 6-merkaptopurin.

Azotioprin dalam tubuh diubah menjadi 6-merkaptopurin


(6-MP) yang merupakan metabolit aktif dan bekerja
Menghambat sintesis de novo purin.
INTERAKSI
Penggunaan bersama allopurinol menyebabkan hambatan
Xantin oksidase yang juga merupakan enzim penting
Dalam metabolisme 6-merkaptopurin,sehingga kombinasi
Ini meningkatkan toksisitas azotioprin dan merkaptopurin.
PENGGUNAAN KLINIS
Azotioprin digunakan antara lain untuk mencegah
Penolakan transplantasi,lupus nefritis.GNA, AR,
Penyakit Crohn,dan sklerosis multipel.
Obat ini kadang2 digunakan untuk ITP dan AIHA yang
Refrakter terhadap steroid.

Untuk profilaksis digunakan dosis 3-10 mg/KgBB per hari


1 atau 2 hari sebelum transplantasi.
Dosis pemeliharaan 1-3 mg/KgBB per hari.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 50 mg dan iv
100mg/vial
EFEK SAMPING
Menghambat proliferasi sel-sel yang cepat tumbuh seperti
Mukosa usus,dan sumsum tulang dengan akibat
leukopeni dan trombositopeni.
Ruam kulit,mual.mutah dan diare.
Dapat terjadi peningkatan enzim transaminase,kolestasis.

Efek samping lain dapat terjadi peningkatan risiko


Infeksi dan efek mutagenisitas dan karsinogenisitas.
MIKOFENOLAT MOFETIL (CELLCEPT)
Mikofenolat mofetil merupakan derivat semisintetik dari
Asam mikofenolat yang diisolasi dari jamur penicillium
Glaucum.
Asam mikofenolat adalah penghambat kuat inosin monofosfat.
Mikofenolat mofetil menekan proliferasi limfosit dan
Pembentukan antibodi sel B.

INTERAKSI
Pemberian mikofenolat mofetil bersama yang mengandung
Alunimium hidroksida dan magnesium akan menurunkan
Absorbsi.
Pada gangguan fungsi ginjal bisa terjadi kompetisi antara
Asam mikofenolat dengan asiklovir dan gansikllovir dalam
Proses sekresi tubulus.
PENGGUNAAN KLINIS
Mikofenolat mofetil digunakan untuk mencegah penolakan
Transplantasi ginjal.
Obat ini diberikan dalam waktu 72 jam setelah trnsplantasi
dengan dosis anjuran 1 gr dua kali sehari dalam kombinasi
Dengan siklospurin dan kortikosteroid.

EFEK SAMPING DAN SEDIAAN


Efek samping meliputi gangguan gastrointestinal
(mual,muntah,diare,sakit perut) dan netropeni.
Tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg dan tablet 500mg.
Dan bentuk injeksi 500 mg.
SIKLOFOSFAMID
Efek obat Siklofosfamid lebih nyata pada penekanan
Imunitas humoral.
Didalam tubuh siklofosfamid diaktifkan oleh enzim
Mikrosom hati.olah karena itu

Anda mungkin juga menyukai