Anda di halaman 1dari 61

SKIZOFRENIA

PENDAHULUAN
Diperkirakan 1% populasi
Mulai sebelum usia 25 tahun
Pasien & keluarga sering mengalami diskriminasi
sosial karena tdk dikenalinya gejala gangguan ini
Etiologi, gambaran klinis, respon pengobatan &
perjalanan penyakit luas
Diagnosis berdasarkan:
Riwayat psikiatri sebelumnya
Pemeriksaan status mental

Tdk ada tes laboratorium yang menunjang

SEJARAH
Masalah klinis skizofrenia menarik perhatian
tokoh utama:
Benedict Morel (1809-1873) psikiater Perancis istilah
demence precoce untuk pasien dg deteriorasi yang mulai
masa remaja
Karl Ludwig Kahlbaum (1828-1899)gx/ katatonia
Ewold Hacker (1843-1909): perilaku bizar pada hebefrenia

EMIL KRAEPELIN (1856-1926),


Istilah yang disebut DP oleh Morel diganti Dementia
precox
Gangguan pada proses kognitif (demensia) dan onset
awal (precox) yang perjalanan panjang dg gx umum
waham dan halusinasi

EUGEN BLEULER(1857-1939)
DP Skizofrenia
Adanya perpecahan antara pikiran,emosi &
perilaku
Tidak ada deteriorasi
Bedakan dengan kepribadian terbelah/ ganda (Gangguan
identitas disosiatif) Gangguan Disosiatif (DSM IV/IVR)
EMPAT A:
Gx primer
- Gx sekunder:
gg asosiasi
waham,
gg afektif
halusinasi
Autisme
ambivalensi

TEORI LAIN
Adolf Meyer psikobiologi: Skizofrenia-reaksi
thd kehidupan)
Harry Stack Sullivan Isolasi sosial sbg
penyebab gx
Ernst Kretshmer :
Skizofrenia asthenik (kurus,tinggi),
athletik/ dysplastic
PMD
piknik (pendek,gemuk)
Gabriel Langfeldt 2 jenis
True skizophrenia
Psikosis skizophrenia like

Kurt Schneider first rank, second rank


symptoms
Karl Jasper penyumbang psikoanalisa

EPIDMIOLOGI

Prevalensi sepanjang hidup di US: 1%


Insiden: 0.5 5 per 10,000 penduduk,
meningkat pada daerah perkotaan
Terdapat pada semua kalangan masyarakat
Dapat terjadi di seluruh dunia

1. Jenis kelamin dan usia

Laki-laki = perempuan
Onset L: 10-25 thn , P: 25 35 thn, jarang < 10 thn
atau > 60 yhn.
Hendaya akibat gejala negatif L>P,
Secara umum: prognosis P lebih baik drpd L
Skizofrenia onset lambat: > 45 thn.

2. Infeksi dan musim kelahiran

Orang dengan kecenderungan skizofrenia lahir pada musim


dingin/ awal musim semi, hipotesis:

Akibat virus (retrovirus) sebagai penyebab reaksi autoimun


Perubahan diet

Frekuensi sesuai paparan influenza pada musim dingin


pada trimester dua kehamilan
Akibat faktor genetik yangg tidak dapat tahan karena musim

3. Distribusi geografi

Prvalensi tinggi pada daerah-daerah tertentu

4. Faktor reproduktif

Angka perkawinan dan fertilitas akibat:

Pengobatan dengan psikotropik


Kebijakan pintu terbuka RS
Rehabilitasi dan perawatan berbasis masyarakat

5. Penyakit medis

Penderita mempunyai angka mortalitas, kecelakaan dan


penyakit medik yang > tinggi

6. Bunuh diri
15% meninggal akibat bunuh diri
Faktor risiko: depresi, tidak bekerja, riwayat bunuh diri
sebelumnya
7. Penggunaan zat
dari pasien skizofrenia punya kebiasaan merokok
30 50% sebagai penyalahguna alkohol, 15 25% kanabis
dan 5 10% kokain
Alasan penggunaan: mendapat kesenangan, mengurangi
depresi dan kecemasan
Komorbid dengan penyalahgunaan zat prognosis buruk
8. Kepadatan penduduk
Prevalensi bila kepadatan penduduk > 1juta dan tidak
didapatkan skizofrenia bila < 10.000
Stresor sosial pada lingkungan urban kejadian

9. Faktor sosioekonomi dan budaya


Skizofrenia terdapat pada semua kelompok budaya dan
tingkat sosek
Di negara industri, banyak terjadi pada tingkat sosek
rendah
Menggelandang akibat follow-up yang tidak adekuat
1/3 2/3 gelandangan adalah skizofrenia
75% pasien skizofrenia berat tidak bekerja
Penggunaan antipsikotik merubah perawatan berbasis
RS berbasis masyarakat

ETIOLOGI:

Heterogen Pasien dg Skiz. menunjukkan perbedaan: klinis,


respon pengobatan,dan perjalanan penyakit.
Termasuk satu gangguan dengan banyak penyebab

MODEL STRES - DIATHESIS


Integrasi faktor biologi, psikososial dan lingkungan
Seseorang mempunyai diathesis (kepekaan) dan dipengaruhi
oleh keadaan stres akan menimbulkan gx skizofrenia.
Diathesis maupun stres dapat berasal dari 3 faktor:
Contoh:
biologik

: infeksi,

Psikologik

: situasi klg yg penuh stres atau kematian


keluarga dekat

Lingkungan : keadaan suatu negara yang kacau, bencana

NEUROBIOLOGI
Abnormalitas otak: sistem limbic, kortex frontal,
serebelum dan basal ganglia.
Dasar abnormalitas otak:
perkembangan abnormal neuron pada masa
perkembangan
degenerasi neuron setelah perkembangan

HIPOTESIS DOPAMIN
Skizofrenia disebabkan aktivitas dopaminergik
Hiperaktivitas dopamine akibat:
terlalu banyak pelepasan dopamin,
terlalu banyaknya reseptor dopamin atau
kombinasi kedua mekanisme ini.
Dopamin pada sistem limbik dan cortex cerebri.

TEORI LAIN
SEROTONIN
NOREPINEPHRIN
GABA
Kehilangan neuron Gabaergik di hipokampus
menyebabkan hiperaktivitas neuron Dopaminergik
dan noradrenergik
GLUTAMAT yang >>
NEUROPEPTIDA
Cholesistokinin dan neurotensin
NEUROPATOLOGI SISTEM LIMBIK

ELEKTROFISIOLOGI
Rekaman EEG abnormal pada pasien
skizofrenia.
Sesudah tidur terhenti timbul frekuensi spike
meningkat, penurunan alfa, aktivitas delta dan
theta meningkat.
Lebih serupa epilepticform.
Sisi kiri lebih abnormal. Lebih tidak mampu
menyaring suara dan peka pada suara latar
belakang sehingga sulit berkonsentrasi dan
mungkin sebagai penyebab halusinasi dengar.

PSIKONEUROIMUNOLOGI

Penurunan Interleukin-2 sel T


Penurunan jumlah dan respon Limfosit perifer
Adanya antibrain antibody ke otak
Berhubungan dengan hypotesa infeksi viral

PSIKONEUROENDOKRINOLOGI
Abnormalitas tes DST (dexametason suppression
tes)
Penurunan LH dan FSH
Penurunan Prolaktin dan GH

FAKTOR GENETIK
anak kembar monozigote punya kemungkinan
angka kejadian lebih besar
pengaruh genetik lebih besar pengaruhnya dari
lingkungan terbukti angka kejadian hampir sama
antara anak kembar monozigot yang diadopsi dan
yg diasuh orang tuanya sendiri yang skizofrenik.
Ada peran stress-diathesis model, bahwa terdapat
pengaruh gangguan psikologik dari keluarga pada
anak adopsi dan yang diasuh sendiri.


1.

FAKTOR PSIKOSOSIAL
TEORI INDIVIDU
A. TEORI PSIKOANALITIK

a. SIGMUND FREUD

Fiksasi perkembangan lbh awal daripada neurosis

Terdapat defek ego mempengaruhi interpretasi


realitas dan pengendalian dorongan dari dalam
diri semacam dorongan seksual dan agresi

Pusat teori:
decathexis obyek
regresi akibat respon konflik - frustrasi dg
orang lain

Gangguan berasal dari distorsi dalam hubungan


timbal balik antara anak-ibu.

b. MARGARET MAHLER
Seorang pasien skizofrenia tak pernah
mencapai obyek yang menetap/ konstan
(yang dicirikan dengan rasa aman,hasil
kedekatannya dengan ibu semasa bayi)

c. PAUL FEDERN
Gangguan mendasar adl ketidak mampuan
mencapai diferensiasi diri dan obyek.

d. HARRY STACK SULLIVAN


- gangguan hubungan interpersonal
skizofrenia adalah cara menghindar dari panik, teror,
disintegrasi diri.
sumber kecemasan patologik berasal dari
pengalaman trauma masa perkembangan

B. TEORI BELAJAR
Hubungan interpersonal yang buruk pada skizofrenia
menjadi model yang buruk pada saat masa anak.

2. DINAMIKA KELUARGA
Anak mendapat pesan yang bertentangan dengan
orang tuanya tentang perilaku, sikap dan perasaan
kebingungan menarik diri kedalam keadaan
psikotik.
KERETAKAN dan KECENDERUNGAN KELUARGA (Theodore
Lidz)
DUKUNGAN dan PERMUSUHAN SEMU (Lymann Wynne)

3.TEORI SOSIAL industrialisasi dan urbanisasi

DIAGNOSIS
Kriteria sesuai PPDGJ III
I. Harus ada sedikitnya satu gejala yang jelas atau dua
gejala yang kurang tajam dari yang di bawah ini:
1. Ggn Thought: Thought echo, Thought insertion or
withdrawal, Thought broadcasting
2. Delution: delution of control, delution of influence,
delution of passivity, delution of perception
3. Halusinasi auditorik:
suara halusinasi yang berkomentar/ mendiskusikan
perihal pasien,
atau halusinasi lain yang berasal dari salah satu
anggota tubuh
4. Waham-waham menetap yang tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil, misalnya mampu mengendalikan
cuaca atau mampu berkomunikasi denga makhluk lain
dari luar dunia ini.

II. Atau paling sedikit dua gelaja dibawah ini yang harus selalu
ada secara jelas:
1. Halusinasi dari panca indera apa saja, bila disertai
waham atau ide-ide yang berlebihan yang menetap,
2. Arus pikiran yang terputus (blocking) atau yang
mengalami sisipan inkoherensi/ pembicaraan tidak
relevan/ neologisme.
3. Perilaku katatonik: gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu,
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor.
4. Gejala-gejala negatif: sikap apatis, bicara jarang, respon
emosional yang menumpul atau tidak wajar, yang
berakibat penarikan diri dari pergaulan sosial dan
menurunnya kinerja sosial.

III. Gejala-gejala tersebut


bulan.

berlangsung minimal satu

IV. Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna


dalam kualitas dari beberapa aspek perilaku pribadi.

KRITERIA SKIZOFRENIA MENURUT BLEULER:


Gejala Primer:

gangguan proses pikir,


gangguan emosi,
gangguan kemauan,
otisme

4A : Autisme, Afek, Asosiasi longgar,


Ambivalensi (Avolition)
Gejala Sekunder:
Waham
Halusinasi
Gejala katatonik atau gangguan psikomotor lainnya

SUBTIPE SKIZOFRENIA
(DSM IV):
TIPE PARANOID,
ditandai:
Preokupasi
Waham (kejar, kebesaran)
halusinasi (terutama hal.dengar)
umur lebih tua (20-30 tahun)
ego strength lebih baik
Paranoid tipikal: tegang, pencuriga, berhatihati, mudah curiga, tidak ramah

TIPE TERDISORGANISASI (HEBEFRENIK) :


regresi, disinhibisi, perilaku tak terorganisir, tak
ada gejala yg memenuhi tipe katatonik
onset awal <25 th.
aktivitas aktif tetapi tidak konstruktif
gangguan proses berpikir menonjol
daya nilai realitas buruk
respon emosional dan perilaku tidak serasi,tertawa
tanpa alasan.
grinning dan grimas
tolol dan kekanak-kanakan

TIPE KATATONIK:
jarang di Amerika Utara dan Eropa
gejala klasik pada fgs motorik: stupor, negativisme,
rigiditas, gaduh gelisah (excitement) atau posturing.
kadang ada yang beralih cepat antara gaduh gelisah
dan stupor.
Gambaran yang ada termasuk: stereotipi, mannerisme,
fleksibilitas serea.
sering terjadi mutisme
Perawatan medis diperlukan karena malnutrisi,
kelelahan, hiperpireksia, mencederai diri sendiri

TIPE TAK TERGOLONGKAN


(UNDIFFERENTIATED):
tipe tidak dapat digolongkan pada subtipe lain

TIPE RESIDUAL:
tidak ada gejala aktif atau gejala yg mencukupi
untuk digolongkan pd. subtipe lain
Gejala: penumpulan emosi, penarikan sosial,
perilaku eksentrik, pikiran tak logis, asosiasi longgar
Gejala waham dan halusinasi tidak menonjol
SUBTIPE LAIN :

TIPE LATEN
sering merupakan diagnosis untuk pasien dg
kepribadian Skizoid/ Skizotipal (sekarang disebut
GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID &
SKIZOTYPAL, sedang dulu disebut SKIZOFRENIA
AMBANG)

SKIZOFRENIA SIMPLEKS
hilangnya dorongan dan ambisi yang bertahap dan
tidak terlihat
tidak secara jelas psikotik dan tidak mengalami
halusinasi/ waham menetap.
Gejala primer adalah penarikan diri dari situasi
sosial yang berhubungan dengan pekerjaan
Harus dibedakan dari: depresi, fobia, demensia,
eksaserbasi suatu kepribadian
kriteria skizofrenia harus terpenuhi

GANGGUAN DEPRESI PASCA PSIKOTIK


PADA SKIZOFRENIA
25 % pasien Skizofrenia dan berisiko bunuh
diri

SKIZOFRENIA ONSET DINI


Minoritas ,manifestasi Skizofrenia pada masa anak
Dibedakan dengan retardasi mental dan gangguan
autistik
Gejala sama dengan Skizofrenia dewasa
onset pelan-2, cenderung kronis, prognosis buruk

SKIZOFRENIA ONSET LAMBAT


tidak beda dengan skizofrenia, selain onset >45
tahun
sering wanita,
dicirikan dengan gejala paranoid
prognosis baik,respon baik terhadap medikasi
antipsikotik

KRITERIA DIAGNOSTIK LAIN

KRITERIA KURT SCHNEIDER


Minimal satu dari kelompok A dan satu dari kelompok B
Kelompok A. Halusinasi pendengaran: First rank
symptoms

pikirannya dapat didengar sendiri

suara-suara yang sedang bertengkar

suara-suara yang mengomentari perilaku penderita

Kelompok B. Gangguan batas ego: Second rank


symptom

Dipengaruhi kekuatan dari luar

Pikirannya disedot keluar

Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain atau


dimasukkan ke dalamnya oleh orang lain
Pikirannya didiketahui atau disiarkan keluar
kepada orang lain
Perasaannya dibuat oleh orang lain
Kemauannya atau tindakannya dipengaruhi oleh
orang lain
Dorongannya dikuasai orang lain
Persepsi yang dipengaruhi oleh waham

TES PSIKOLOGI
Cortex frontotemporal yang patologis mempengaruhi
vigilance, memori dan concept formation-tes
hasilnya abnormal
Disfungsi bilateral berhubungan dengan hendaya
pada atensi, retensi waktu, dan kemampuan problem
solving
Asimetri otak berhubungan dengan kemampuan
motorik

TES INTELIGENSI
Skizofrenia cenderung mempunyai skor yang lebih
rendah dari populasi umum.
Skor rendah sering didapat pada awal onset berlanjut
dengan deteriorasi seiring perjalanan penyakit

TES PROYEKSI dan KEPRIBADIAN


Tes Proyeksi seperti Rorschach dan TAT (Thematic
Apperception Test) menunjukkan ide bizar
Tes kepribadian MMPI menunjukkan abnormal
Sumbangan untuk diagnosis dan rencana terapi
minimal

GAMBARAN KLINIS
1.

Tanda dan gejala tidak patognomonis ada pada


gangguan jiwa dan neurologi yang lain, jadi selain
gejala perlu riwayat psikiatrik untuk mendiagnosa
Skizofrenia

2.

Gejala berubah sepanjang waktu

3.

klinisi harus mempertimbangkan tingkat pendidikan,


kemampuan intelektual, dan budaya pasien

TANDA dan GEJALA PREMORBID


Kepribadian Skizoid dan skizotipal pendiam, pasif,
introvert.
Sebelum terjadi gangguan, pada saat remajanya pasien
tidak punya teman dekat, kencan, dan menghindari kerja
kelompok.
Pada saat remaja, mungkin saja tiba-2 menunjukkan
perilaku obsesi- kompulsi
Meskipun MRS dipikirkan sebagai pertanda, namun
gejala sudah ada berbulan- bertahun-2.
Mungkin diawali keluhan somatik seperti sakit kepala,
sakit pinggang, otot, lemah, dan masalah pencernaan.

Diagnosis awal mungkin malingering, chronic fatique


syndrome, gangguan somatisasi.
Keluarga dan temannya melihat bahwa orang dengan
skizofrenia tidak lagi berfungsi baik pada kegiatan
okupasi, sosial dan personal.
Pada saat ini pasien lebih tertarik pada bidang ide
abstrak, filosofi, keagamaan.
Terdapat juga gejala prodromal lain seperti afek
abnormal, bicara yang tidak biasa, ide bizar, pengalaman
aneh tentang persepsi.

GEJALA POSITIF DAN NEGATIF (TJ CROW 1980)

KLASIFIKASI SKIZOFRENIA
TIPE I

TIPE II

Cenderung
mempunyai gejala
positif (produktif)
waham dan halusinasi

mempunyai gejala negatif (defisit)


afek mendatar,tumpul
alogia (kemiskinan kata dan isi
pembicaraan)
blocking, poor grooming

CT scan: struktur otak


kurang motivasi
normal
respon baik terhadap
pengobatan

anhedonia

penarikan diri
CT scan: struktur otak abnormal
respon buruk terhadap
pengobatan

TIPE DISORGANISASI
Disorganisasi pembicaraan (proses pikir)
Disorganisasi perilaku
Defek kognitif
defisit atensi

Gejala positif dan negatif lebih lanjut ditelaah Nancy


Andreason

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


KESAN UMUM
Penampilan bermacam-2 dan dapat sangat ekstrim
(berdandan buruk, tdk.mandi, pakaian terlalu tebal dll)
Agitasi sebagai respon terhadap halusinasi
dapat pula sangat diam seperti pada stupor katatonik.
Diantara kedua kutub berlawanan tersebut terdapat
gejala banyak bicara dan postur bizar.
Pada katatonik stupor, pasien seperti tak hidup,
mutisme, negativisme, otomatisme komando, jarang
fleksibilitas serea dan perilaku manerisme

Individu dengan subtipe katatonia yang kurang


ekstrim penarikan sosial ,egosentris, kurangnya
pembicaraan spontan atau gerak, dan tidak adanya
perilaku bertujuan.
Pasien dengan katatonia duduk diam, berespon
hanya bila perlu. Perilaku kikuk atau gerak kaku
tubuh menunjukkan gangguan ada di basal
ganglia.
Perilaku aneh lain adalah tics, stereotipi,
manerisme, ekopraksia (pasien meniru postur atau
perilaku pemeriksa.

MOOD,PERASAAN, dan AFEK


dua gejala afektif yang sering ditemukan:
penurunan respon emosional, kadang cukup parah
anhedonia
peningkatan emosi yang tak sesuai, penyerangan
yang ekstrim, kegembiraan, kecemasan.

afek tumpul/ datar bisa karena:


gejala penyakit,
efek parkinsonisme dari obat atau
depresi
suatu tantangan bagi kita untuk mengetahuinya.

GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi, sering pendengaran: suara mengancam,
kotor, menuduh, menghina.
Halusinasi raba, penciuman dan rasa jarang. Bila ada,
pertimbangkan kemungkinan kelainan neurologi.
Halusinasi kinestetik: sensasi perubahan organ tubuh,
rasa terbakar di otak, rasa tekanan pada pembuluh
darah
ilusi: dapat timbul pada fase aktif, prodromal atau remisi
adanya ilusi dan halusinasi pikirkan kemungkinan
pengguanaan zat

PIKIRAN
Gejala yang sangat sulit dimengerti
merupakan gejala inti skizofrenia
gangguan pikiran dibagi menjadi: gangguan isi pikiran, bentuk
pikiran, proses berpikir.

ISI PIKIRAN
merefleksikan ide-2, kepercayaan, interpretasi terhadap
rangsangan.
waham kejar, kebesaran, agama, somatik
percaya ada kekuatan luar yang mengendalikan atau sebaliknya
adanya preokupasi pada gagasan yang hanya dapat diketahui/
dipahami orang tertentu, abstrak, simbolik
waham somatik yang aneh: ada benda asing di dalam testisnya
yg mempengaruhi kemampuan pasien punya anak
Ideas of reference: merasa fisik bergabung dengan obyek luar/
jagad raya,dan hal ini menyebabkan pasien ragu jenis
kelaminnya .

BENTUK PIKIR
tampak dalam ucapan dan tulisan pasien
dapat berupa asosiasi longgar, tangensialitas, sirkumstansialitas,
neologisme, ekolalia, verbigerasi, word salad, mutisme

PROSES PIKIRAN
Gangguan dalam bentuk gagasan dan bahasa yang
diformulasikan.
Pengamatan ditujukan pada cara berbicara, menulis,
menggambar, perilaku pasien pada terapi okupasi
Gejala: flight of ideas, blocking, hendaya atensi, kemiskinan isi
pikiran, abstraksi buruk, perseverasi, asosiasi idiosinkratik
(bunyi), melibatkan diri berlebihan, sirkumstansialitas, pikiran
dikendalikan (kekuatan luar telah mengendalikan dirinya), pikiran
siar (orang lain dapat membaca pikirannya dan pikiran mereka
disiarkan melalui tv/radio)

IMPULSIVITAS,KEKERASAN,BUNUH DIRI,dan
PEMBUNUHAN
Pengendalian impuls menurun, kepekaan sosial
menurun
Bunuh diri dan kekerasan dapat merupakan respon
terhadap halusinasi yang memerintah.
kekerasan: sering pada skizofrenia yg tak diterapi
Faktor risiko perilaku impulsive dan kekerasan:
waham kejar primer, peristiwa kekerasan
sebelumnya dan defisit neurologis.
Penanganan emergensi:
neroleptik, pengekangan, isolasi.
Lorazepam 1-2 mg dapat diberikan setiap jam.

Bunuh diri:

50% melakukan usaha bunuh diri


10-15 % meninggal akibat bunuh diri
kemungkinan ada depresi yang tak terdiagnosis
Pencetus lain: perasaan kosong, halusinasi yg
memerintah, ingin bebes dari gangguan jiwa.
Faktor: Kesadaran pasien akan sakit, laki-2, sarjana,
usia muda, relap, ambisi yang tinggi, ada usaha
bunuh diri sebelumnya, tinggal sendirian

Pembunuhan:
diprediksi bila ada: riwayat kekerasan, perilaku
berbahaya saat dirawat, halusinasi, waham yang
mengandung kekerasan

ORIENTASI
biasanya baik
Bila terganggu, pikirkan GMO/ gg neurologik

DAYA INGAT
biasanya baik, kadang sulit diuji

PERTIMBANGAN dan TILIKAN


biasanya buruk, ada hubungan dengan
kepatuhan terhadap pengobatan

DIAGNOSIS BANDING
1.
2.

GANGGUAN PSIKIATRIK SEKUNDER


MALINGERING/ BERPURA-PURA & GANGGUAN
BUATAN

3.

Pada malingering, pasien dapat mengendalikan secara


lengkap gejalanya, ada masalah finansial dan hukum
Pada Gangguan Buatan:pasien kurang dapat mengendalikan
semua gejala psikotik

GANGGUAN PSIKOTIK LAIN

Skizofreniform: lama gejala 1 6 bulan


Gangguan Psikotik Singkat: lama gejala 1 hari - 1 bulan
Gangguan Skizoafektif: bila ada gejala manik dan depresi
yang berkembang bersama gejala utama skizofrenianya.
Gangguan waham: waham tidak aneh ,telah ada selama 1
bulan tanpa ada gejala skizoafektif atau suatu gangguan
mood.

4. GANGGUAN MOOD

Sulit tapi penting karena beda terapi

5. GANGGUAN KEPRIBADIAN

Yang mirip adl.Gangguan Kepribadian Skizotipal,


Skizoid dan Ambang.
Gejala ringan, riwayat gangguan seumur hidup,
tanpa onset yang jelas.

PERJALANAN PENYAKIT dan PROGNOSIS


PERJALANAN PENYAKIT

dimulai masa remaja


bisa sampai satu tahun atau lebih
periode pemulihan bertahap
relaps dapat terjadi
perjalanan klasik: remisi dan eksaserbasi
dapat terjadi depresi pasca skizofrenia
rentan stress

PROGNOSIS
50 % relaps disertai Gangguan Mood Berat dan usaha
bunuh diri
Faktor yang mempengaruhi prognosis:

PROGNOSIS BAIK
onset tua
faktor presipitasi nyata
onset akut
premorbid hubungan
sosial, seksual dan
pekerjaaan baik
gangguan mood
(terutama depresi)
Menikah
Riwayat klg ada
ggn.mood
sistem support baik
gejala positif

PROGNOSIS BURUK
onset muda
faktor presipitasi (-)
onset pelan
premorbid sos, pek, seksual
buruk
perilaku otistik, menarik diri
bujang, duda, cerai
riwayat klg skizofrenia
sistem support buruk
gejala negative
gejala dan tanda neurologikal
riwayat trauma perinatal
tidak remisi dalam 3 tahun
beberapa kali relaps
riwayat penyerangan

20-30 % menjalani kehidupan mendekati


normal
20-30 % gejala sedang
40-60 % terganggu secara bermakna
Prognosis pasien Skizofrenia kurang baik
bila dibanding dengan Gangguan Mood,

TERAPI

Tiga hal yang harus diperhatikan:


1. pendekatan pengobatan secara individual
2. perlu memperhatikan faktor genetik, psikologis dan
lingkungan
3. harus dilihat berbagai aspek, terapi tunggal tidak
akan berhasil baik untuk berbagai penyebab.

TERAPI BIOLOGI
FARMAKOTERAPI

antipsikotika dibagi 2,yaitu:

1. DOPAMIN RESEPTOR ANTAGONIS


efektif terutama untuk gejala positif
ada 2 kekurangan utama:
25 % cukup tertolong
50% tetap terganggu

ESO: EPS, tardive diskinesia, SNM


contoh: chlorpromazin, haloperidol

2. SEROTONIN DOPAMIN ANTAGONIS


EPS minimal, eso pada efek neurologik dan
endokrinologik
digunakan sebagai antipsikotik standar
baik untuk gejala negatif
disebut antipsikotik atipikal
sebagai pengganti antagonis reseptor dopamine,
Contoh: clozapin, risperidon, olanzapin, sertindol,
quetiapin, ziprasidon

OBAT LAIN
1.LITHIUM
2.ANTICONVULSAN
3.BENZODIAZEPIN
4.ECT
5.LOBOTOMI

TERAPI PSIKOSOSIAL
meningkatkan kemampuan sosial,merawat
diri,ketrampilan praktis,komunikasi interpersonal
Dilakukan di RS, klinik, rumah perkumpulan sosial
TERAPI KELOMPOK
CBT
PSIKOTERAPI INDIVIDUAL

Anda mungkin juga menyukai