SKIZOFRENIA
SKIZOFRENIA
PENDAHULUAN
Diperkirakan 1% populasi
Mulai sebelum usia 25 tahun
Pasien & keluarga sering mengalami diskriminasi
sosial karena tdk dikenalinya gejala gangguan ini
Etiologi, gambaran klinis, respon pengobatan &
perjalanan penyakit luas
Diagnosis berdasarkan:
Riwayat psikiatri sebelumnya
Pemeriksaan status mental
SEJARAH
Masalah klinis skizofrenia menarik perhatian
tokoh utama:
Benedict Morel (1809-1873) psikiater Perancis istilah
demence precoce untuk pasien dg deteriorasi yang mulai
masa remaja
Karl Ludwig Kahlbaum (1828-1899)gx/ katatonia
Ewold Hacker (1843-1909): perilaku bizar pada hebefrenia
EUGEN BLEULER(1857-1939)
DP Skizofrenia
Adanya perpecahan antara pikiran,emosi &
perilaku
Tidak ada deteriorasi
Bedakan dengan kepribadian terbelah/ ganda (Gangguan
identitas disosiatif) Gangguan Disosiatif (DSM IV/IVR)
EMPAT A:
Gx primer
- Gx sekunder:
gg asosiasi
waham,
gg afektif
halusinasi
Autisme
ambivalensi
TEORI LAIN
Adolf Meyer psikobiologi: Skizofrenia-reaksi
thd kehidupan)
Harry Stack Sullivan Isolasi sosial sbg
penyebab gx
Ernst Kretshmer :
Skizofrenia asthenik (kurus,tinggi),
athletik/ dysplastic
PMD
piknik (pendek,gemuk)
Gabriel Langfeldt 2 jenis
True skizophrenia
Psikosis skizophrenia like
EPIDMIOLOGI
Laki-laki = perempuan
Onset L: 10-25 thn , P: 25 35 thn, jarang < 10 thn
atau > 60 yhn.
Hendaya akibat gejala negatif L>P,
Secara umum: prognosis P lebih baik drpd L
Skizofrenia onset lambat: > 45 thn.
3. Distribusi geografi
4. Faktor reproduktif
5. Penyakit medis
6. Bunuh diri
15% meninggal akibat bunuh diri
Faktor risiko: depresi, tidak bekerja, riwayat bunuh diri
sebelumnya
7. Penggunaan zat
dari pasien skizofrenia punya kebiasaan merokok
30 50% sebagai penyalahguna alkohol, 15 25% kanabis
dan 5 10% kokain
Alasan penggunaan: mendapat kesenangan, mengurangi
depresi dan kecemasan
Komorbid dengan penyalahgunaan zat prognosis buruk
8. Kepadatan penduduk
Prevalensi bila kepadatan penduduk > 1juta dan tidak
didapatkan skizofrenia bila < 10.000
Stresor sosial pada lingkungan urban kejadian
ETIOLOGI:
: infeksi,
Psikologik
NEUROBIOLOGI
Abnormalitas otak: sistem limbic, kortex frontal,
serebelum dan basal ganglia.
Dasar abnormalitas otak:
perkembangan abnormal neuron pada masa
perkembangan
degenerasi neuron setelah perkembangan
HIPOTESIS DOPAMIN
Skizofrenia disebabkan aktivitas dopaminergik
Hiperaktivitas dopamine akibat:
terlalu banyak pelepasan dopamin,
terlalu banyaknya reseptor dopamin atau
kombinasi kedua mekanisme ini.
Dopamin pada sistem limbik dan cortex cerebri.
TEORI LAIN
SEROTONIN
NOREPINEPHRIN
GABA
Kehilangan neuron Gabaergik di hipokampus
menyebabkan hiperaktivitas neuron Dopaminergik
dan noradrenergik
GLUTAMAT yang >>
NEUROPEPTIDA
Cholesistokinin dan neurotensin
NEUROPATOLOGI SISTEM LIMBIK
ELEKTROFISIOLOGI
Rekaman EEG abnormal pada pasien
skizofrenia.
Sesudah tidur terhenti timbul frekuensi spike
meningkat, penurunan alfa, aktivitas delta dan
theta meningkat.
Lebih serupa epilepticform.
Sisi kiri lebih abnormal. Lebih tidak mampu
menyaring suara dan peka pada suara latar
belakang sehingga sulit berkonsentrasi dan
mungkin sebagai penyebab halusinasi dengar.
PSIKONEUROIMUNOLOGI
PSIKONEUROENDOKRINOLOGI
Abnormalitas tes DST (dexametason suppression
tes)
Penurunan LH dan FSH
Penurunan Prolaktin dan GH
FAKTOR GENETIK
anak kembar monozigote punya kemungkinan
angka kejadian lebih besar
pengaruh genetik lebih besar pengaruhnya dari
lingkungan terbukti angka kejadian hampir sama
antara anak kembar monozigot yang diadopsi dan
yg diasuh orang tuanya sendiri yang skizofrenik.
Ada peran stress-diathesis model, bahwa terdapat
pengaruh gangguan psikologik dari keluarga pada
anak adopsi dan yang diasuh sendiri.
1.
FAKTOR PSIKOSOSIAL
TEORI INDIVIDU
A. TEORI PSIKOANALITIK
a. SIGMUND FREUD
Pusat teori:
decathexis obyek
regresi akibat respon konflik - frustrasi dg
orang lain
b. MARGARET MAHLER
Seorang pasien skizofrenia tak pernah
mencapai obyek yang menetap/ konstan
(yang dicirikan dengan rasa aman,hasil
kedekatannya dengan ibu semasa bayi)
c. PAUL FEDERN
Gangguan mendasar adl ketidak mampuan
mencapai diferensiasi diri dan obyek.
B. TEORI BELAJAR
Hubungan interpersonal yang buruk pada skizofrenia
menjadi model yang buruk pada saat masa anak.
2. DINAMIKA KELUARGA
Anak mendapat pesan yang bertentangan dengan
orang tuanya tentang perilaku, sikap dan perasaan
kebingungan menarik diri kedalam keadaan
psikotik.
KERETAKAN dan KECENDERUNGAN KELUARGA (Theodore
Lidz)
DUKUNGAN dan PERMUSUHAN SEMU (Lymann Wynne)
DIAGNOSIS
Kriteria sesuai PPDGJ III
I. Harus ada sedikitnya satu gejala yang jelas atau dua
gejala yang kurang tajam dari yang di bawah ini:
1. Ggn Thought: Thought echo, Thought insertion or
withdrawal, Thought broadcasting
2. Delution: delution of control, delution of influence,
delution of passivity, delution of perception
3. Halusinasi auditorik:
suara halusinasi yang berkomentar/ mendiskusikan
perihal pasien,
atau halusinasi lain yang berasal dari salah satu
anggota tubuh
4. Waham-waham menetap yang tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil, misalnya mampu mengendalikan
cuaca atau mampu berkomunikasi denga makhluk lain
dari luar dunia ini.
II. Atau paling sedikit dua gelaja dibawah ini yang harus selalu
ada secara jelas:
1. Halusinasi dari panca indera apa saja, bila disertai
waham atau ide-ide yang berlebihan yang menetap,
2. Arus pikiran yang terputus (blocking) atau yang
mengalami sisipan inkoherensi/ pembicaraan tidak
relevan/ neologisme.
3. Perilaku katatonik: gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu,
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor.
4. Gejala-gejala negatif: sikap apatis, bicara jarang, respon
emosional yang menumpul atau tidak wajar, yang
berakibat penarikan diri dari pergaulan sosial dan
menurunnya kinerja sosial.
SUBTIPE SKIZOFRENIA
(DSM IV):
TIPE PARANOID,
ditandai:
Preokupasi
Waham (kejar, kebesaran)
halusinasi (terutama hal.dengar)
umur lebih tua (20-30 tahun)
ego strength lebih baik
Paranoid tipikal: tegang, pencuriga, berhatihati, mudah curiga, tidak ramah
TIPE KATATONIK:
jarang di Amerika Utara dan Eropa
gejala klasik pada fgs motorik: stupor, negativisme,
rigiditas, gaduh gelisah (excitement) atau posturing.
kadang ada yang beralih cepat antara gaduh gelisah
dan stupor.
Gambaran yang ada termasuk: stereotipi, mannerisme,
fleksibilitas serea.
sering terjadi mutisme
Perawatan medis diperlukan karena malnutrisi,
kelelahan, hiperpireksia, mencederai diri sendiri
TIPE RESIDUAL:
tidak ada gejala aktif atau gejala yg mencukupi
untuk digolongkan pd. subtipe lain
Gejala: penumpulan emosi, penarikan sosial,
perilaku eksentrik, pikiran tak logis, asosiasi longgar
Gejala waham dan halusinasi tidak menonjol
SUBTIPE LAIN :
TIPE LATEN
sering merupakan diagnosis untuk pasien dg
kepribadian Skizoid/ Skizotipal (sekarang disebut
GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID &
SKIZOTYPAL, sedang dulu disebut SKIZOFRENIA
AMBANG)
SKIZOFRENIA SIMPLEKS
hilangnya dorongan dan ambisi yang bertahap dan
tidak terlihat
tidak secara jelas psikotik dan tidak mengalami
halusinasi/ waham menetap.
Gejala primer adalah penarikan diri dari situasi
sosial yang berhubungan dengan pekerjaan
Harus dibedakan dari: depresi, fobia, demensia,
eksaserbasi suatu kepribadian
kriteria skizofrenia harus terpenuhi
TES PSIKOLOGI
Cortex frontotemporal yang patologis mempengaruhi
vigilance, memori dan concept formation-tes
hasilnya abnormal
Disfungsi bilateral berhubungan dengan hendaya
pada atensi, retensi waktu, dan kemampuan problem
solving
Asimetri otak berhubungan dengan kemampuan
motorik
TES INTELIGENSI
Skizofrenia cenderung mempunyai skor yang lebih
rendah dari populasi umum.
Skor rendah sering didapat pada awal onset berlanjut
dengan deteriorasi seiring perjalanan penyakit
GAMBARAN KLINIS
1.
2.
3.
KLASIFIKASI SKIZOFRENIA
TIPE I
TIPE II
Cenderung
mempunyai gejala
positif (produktif)
waham dan halusinasi
anhedonia
penarikan diri
CT scan: struktur otak abnormal
respon buruk terhadap
pengobatan
TIPE DISORGANISASI
Disorganisasi pembicaraan (proses pikir)
Disorganisasi perilaku
Defek kognitif
defisit atensi
GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi, sering pendengaran: suara mengancam,
kotor, menuduh, menghina.
Halusinasi raba, penciuman dan rasa jarang. Bila ada,
pertimbangkan kemungkinan kelainan neurologi.
Halusinasi kinestetik: sensasi perubahan organ tubuh,
rasa terbakar di otak, rasa tekanan pada pembuluh
darah
ilusi: dapat timbul pada fase aktif, prodromal atau remisi
adanya ilusi dan halusinasi pikirkan kemungkinan
pengguanaan zat
PIKIRAN
Gejala yang sangat sulit dimengerti
merupakan gejala inti skizofrenia
gangguan pikiran dibagi menjadi: gangguan isi pikiran, bentuk
pikiran, proses berpikir.
ISI PIKIRAN
merefleksikan ide-2, kepercayaan, interpretasi terhadap
rangsangan.
waham kejar, kebesaran, agama, somatik
percaya ada kekuatan luar yang mengendalikan atau sebaliknya
adanya preokupasi pada gagasan yang hanya dapat diketahui/
dipahami orang tertentu, abstrak, simbolik
waham somatik yang aneh: ada benda asing di dalam testisnya
yg mempengaruhi kemampuan pasien punya anak
Ideas of reference: merasa fisik bergabung dengan obyek luar/
jagad raya,dan hal ini menyebabkan pasien ragu jenis
kelaminnya .
BENTUK PIKIR
tampak dalam ucapan dan tulisan pasien
dapat berupa asosiasi longgar, tangensialitas, sirkumstansialitas,
neologisme, ekolalia, verbigerasi, word salad, mutisme
PROSES PIKIRAN
Gangguan dalam bentuk gagasan dan bahasa yang
diformulasikan.
Pengamatan ditujukan pada cara berbicara, menulis,
menggambar, perilaku pasien pada terapi okupasi
Gejala: flight of ideas, blocking, hendaya atensi, kemiskinan isi
pikiran, abstraksi buruk, perseverasi, asosiasi idiosinkratik
(bunyi), melibatkan diri berlebihan, sirkumstansialitas, pikiran
dikendalikan (kekuatan luar telah mengendalikan dirinya), pikiran
siar (orang lain dapat membaca pikirannya dan pikiran mereka
disiarkan melalui tv/radio)
IMPULSIVITAS,KEKERASAN,BUNUH DIRI,dan
PEMBUNUHAN
Pengendalian impuls menurun, kepekaan sosial
menurun
Bunuh diri dan kekerasan dapat merupakan respon
terhadap halusinasi yang memerintah.
kekerasan: sering pada skizofrenia yg tak diterapi
Faktor risiko perilaku impulsive dan kekerasan:
waham kejar primer, peristiwa kekerasan
sebelumnya dan defisit neurologis.
Penanganan emergensi:
neroleptik, pengekangan, isolasi.
Lorazepam 1-2 mg dapat diberikan setiap jam.
Bunuh diri:
Pembunuhan:
diprediksi bila ada: riwayat kekerasan, perilaku
berbahaya saat dirawat, halusinasi, waham yang
mengandung kekerasan
ORIENTASI
biasanya baik
Bila terganggu, pikirkan GMO/ gg neurologik
DAYA INGAT
biasanya baik, kadang sulit diuji
DIAGNOSIS BANDING
1.
2.
3.
4. GANGGUAN MOOD
5. GANGGUAN KEPRIBADIAN
PROGNOSIS
50 % relaps disertai Gangguan Mood Berat dan usaha
bunuh diri
Faktor yang mempengaruhi prognosis:
PROGNOSIS BAIK
onset tua
faktor presipitasi nyata
onset akut
premorbid hubungan
sosial, seksual dan
pekerjaaan baik
gangguan mood
(terutama depresi)
Menikah
Riwayat klg ada
ggn.mood
sistem support baik
gejala positif
PROGNOSIS BURUK
onset muda
faktor presipitasi (-)
onset pelan
premorbid sos, pek, seksual
buruk
perilaku otistik, menarik diri
bujang, duda, cerai
riwayat klg skizofrenia
sistem support buruk
gejala negative
gejala dan tanda neurologikal
riwayat trauma perinatal
tidak remisi dalam 3 tahun
beberapa kali relaps
riwayat penyerangan
TERAPI
TERAPI BIOLOGI
FARMAKOTERAPI
OBAT LAIN
1.LITHIUM
2.ANTICONVULSAN
3.BENZODIAZEPIN
4.ECT
5.LOBOTOMI
TERAPI PSIKOSOSIAL
meningkatkan kemampuan sosial,merawat
diri,ketrampilan praktis,komunikasi interpersonal
Dilakukan di RS, klinik, rumah perkumpulan sosial
TERAPI KELOMPOK
CBT
PSIKOTERAPI INDIVIDUAL