Anda di halaman 1dari 3

Resume Risalah Manajemen Dakwah Kampus

Keluarga Muslim Cendekia Medika (KaLAM) FK UGM merupakan salah satu lembaga
dakwah kampus, terutama di FK UGM. Apa sih yang dimaksud dengan dakwah dan dakwah
kampus? Siapa saja yang menjadi sasaran dakwah kampus? Lalu bagaimana metode dakwah
yang baik? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di pikiran kita mengenai
dakwah. Berikut ini sedikit resume dari sebuah buku berjudul Risalah Manajemen Dakwah
Kampus
Jadilah di antara kamu sebaik-sebaik umat yang mengajak kepada kebaikan, menyeru
kepada yang maruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang
beruntung. (QS. Ali-Imran : 104)
Dikutip dari buku ini, dakwah secara etimologis (bahasa) berarti jeritan, seruan, atau
permohonan. Adapun menurut syara (istilah), dakwah memiliki beberapa definisi. Salah satu
definisi dakwah, dakwah yaitu mengajak manusia kepada Allah dengan hikmah dan nasihat
yang baik, sehingga mereka meninggalkan thagut dan beriman kepada Allah agar mereka
keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.
Dakwah mempunyai beberapa tahapan, yang pertama adalah perkenalan, yaitu
mengubah pemikiran orang yang awalnya merasa antipati, menjadi simpati terhadap
dakwah. Selanjutnya adalah penanaman pola fikir yang Islami dan menjadikan sasaran
dakwah sebagai orang yang termasuk ke dalam barisan pendukung dakwah. Lalu
menyatukan

orang-orang

yang

berada

dalam

barisan

pendukung

dakwah

dan

mengkoordinasikannya dengan baik. Tahapan terakhir yaitu memperoleh hasil yang


diridhoi Allah dan seseorang yang dulu menjadi sasaran dakwah menjadi seseorang yang
menjalankan dakwah.
Dakwah kampus adalah dakwah yang area lingkupannya yaitu perguruan-perguruan
tinggi dengan sasarannya adalah civitas akademika, terutama para mahasiswa. Dakwah
kampus merupakan suatu hal yang berpotensi baik akan melahirkan calon-calon aktivis
dakwah yang baik, yang akan memberikan perubahan yang positif. Mengapa? Karena
mahasiswa, sasaran utama dakwah kampus, memiliki beberapa keistimewaan yaitu kekuatan
pemuda, dimana sejak zaman Rasulullah pemuda merupakan barisan terdepan yang
mendukung risalah Islam, lalu memiliki pandangan ke depan yang objektif dan rasional,
dan masih banyak lagi keistimewaan mahasiswa.

Perencanaan yang strategis guna menjalankan dakwah kampus merupakan hal yang
sangat penting. Dalam melakukan perencanaan strategis ini terdapat beberapa fase yang harus
dilalui yang berhubungan erat satu dengan yang lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fase inisiatif dan kesepakatan.


Fase penetapan misi lembaga dan prinsip nilainya.
Menilai/mengukur lingkungan eksternal dan internal lembaga.
Menentukan masalah-masalah sentral dan strategis.
Membuat strategi untuk menangani masalah-masalah sentral tersebut
Meletakkan pandangan yang tajam terhadap masa depan lembaga.
Sebagai sebuah Lembaga Dakwah Kampus, KaLAM FK UGM pastinya haruslah

mempunya fungsi syiar, yaitu mengajak, menyeru, atau mempengaruhi orang lain kepada
jalan Islam. Syiar dilakukan bertujuan untuk menegakkan ajaran Allah di lingkungan kamus
khususnya dan juga agar terbentuk civitas akademika yang mempunyai intelektualitas yang
tinggi guna bangkitnya Islam.
Syiar tidak hanya dilakukan dalam bentuk kajian. Syiar juga bisa dilakukan melalui
media, baik media cetak maupun media elektronik. Syiar melalui media ini, di dalam buku
disebut sebagai Syiar melalui media non-event. Media cetak dapat berupa buletin, majalah,
mading, poster, pamphlet, pembatas buku, dan lain-lain. Yang rutin KaLAM lakukan
sekarang adalah melalui poster, dan yang akan dilakukan adalah pembuatan majalah.
Sedangkan media elektronik dapat berupa home page, blog, radio, cd interaktif, tausiyah via
social media, dan lain-lain. Home page, tausiyah via media social sudah rutin dilakukan oleh
KaLAM.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan poster adalah dana, desain, dan distribusi.
Yang pertama adalah dana. Dana bisa kita peroleh melalui sponsor, usaha mandiri, dan
donasi. Dana tersebut digunakan untuk ongkos produksi, baik itu poster maupun majalah.
Selanjutnya desain. Mau tidak mau desain adalah suatu hal penting yang harus ada
pada syir melalui media. Kita harus memperhatikan layout yang rapi, gambar-gambar dan
foto-foto yang menarik, dan juga pemilihan warna yang tepat. Salah satu cara yang efektif
untuk meningkatkan kemampuan desain yaitu dengan berlatih.
Selanjutnya distribusi. Diperlukan distribusi yang baik agar media cetak yang kita buat
tersebar secara merata di kampus. Jangan sampai distribusi yang buruk menyebabkan hanya
beberapa wilayah saja yang terkena syiar sedangkan wilayah lain tidak tersentuh syiar sama
sekali.
Untuk media elektronik, ada beberapa keuntungan, salah satunya adalah fasilitas yang
digunakan dapat diperoleh secara gratis. Namun manajemennya perlu diperhatikan dengan

serius sama seperti manajemen media cetak. Misalnya menggunakan tema mingguan atau
bulanan, konsisten dengan waktu pengiriman pesan, mengirim di waktu-waktu yang
manusiawi (meskipun akses internet pada tengah malam lebih cepat, sangat tidak
dianjurkan untuk mengirim pesan pada waktu-waktu tersebut), kata-katanya juga harus
mudah dicerna dan tepat.
Bahasa yang dituangkan ke dalam media baik media cetak mapun elektronik, harus juga
kita perhatikan.
1. Jika media tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengingatkan civitas akademika, maka
bahasa yang digunakan harus lebih bersahabat (bahasa ringan) dan sesuai dengan
kondisi yang ada.
2. Jika media tersebut bertujuan untuk membuka mata dan memberitahukan civitas
akademika tentang suatu kejadian atau problematika umat yang sedang melanda maka
bahasa yang digunakan lebih tegas dan sesuai fakta yang ada.

Nurul Wulandari | Publikasi dan Media


26 Jumadil Akhir 1436 H / 15 April 2015

Anda mungkin juga menyukai