Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan Strategis

Rencana Strategik
Perencanaan strategic (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi,
penentuan strategi, program-program strategi, dan penetapan metoda-metoda yang diperlukan
untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Perencanaan
strategi juga merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun untuk mencapai
tujuan organisasi.
Ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategis :
1.Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar bagi perencanaan-perencanaan lainnya.
2.Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk
perencanaan lainnya.
3.Perencanaan strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan
organisasi.
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik
analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau
STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan
untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa depan, sehingga
rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat
ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi,
haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic
planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat,
sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi
( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi
dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis
Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat
menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini
telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange,
1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan
yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila
strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.
Faktor Waktu dan Perencanaan
Faktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal yaitu :
1. waktu sangat diperlukan untuk melaksanaakan perencanaan efektif
2. waktu sering di perlukan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang

variabel-variabel dan alternatif-alternatif,karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data


dan memperhitungkan semua kemungkinan.
3. jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencan harus dipertimbangkan.
Faktor waktu lainnya yang mempengaruhi perencanaan adalah seberapa sering rencanarencana harus ditinjau kembali dan diperbaiki..ini tergantung sumber daya yang tersedia dan
drajat ketetapan perencanaan manajemen.
Waktu perkiraan akan menjadi masukan penting sebagai teknik lainnya digunakan untuk
mengatur struktur dan semua proyek. Menggunakan teknik estimasi waktu yang baik dapat
mengurangi proyek-proyek besar ke sejumlah proyek-proyek kecil.
Contoh:
Strategi pengembangan perusahaan indofood

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan raksasa terbesar di
Indonesia yang selalu mendirikan unit-unit bisnis pendukungnya untuk mencapai keinginan
terciptanya satu sistem produksi yang terintegrasi. Tentu saja dengan memiliki sistem
produksi yang terintegrasi, PT. Iindofood dengan mudah menguasai pasar, dan tidak
tergantung terhadap pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki.
Dalam pengembangan pasar dan peningkatan kemampuan perusahaan, PT. Indofood
menggunakan strategi Intensif (Intensive strategy) yang terdiri dari tiga strategi utama yaitu:
Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, dan Pengembangan Produk.
a. Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu
produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Dapat diimplementasikan dengan
menambah jumlah tenaga penjual, iklan, atau usaha promosi lainnya.
b. Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan
memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
c. Strategi Pengembangan Produk. Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau
memodifikasi produk-produk yang ada.
Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi ,Strategi ini dicirikan
dengan keputusan perusahaan untuk menciptakan persepsi pasar potensial terhadap produk
baru yang berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau membeli dengan harga
mahal karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT. Indofood terutama produk
mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara.
Hal ini yang mendasari kami bahwa PT. Indofood menggunakan strategi diferensiasi karena
keunikan dan cakupan pasar yang luas terhadap produk mie instannya. Strategi yang
digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi Integrasi Vertikal
(Vertical Integration Strategy). Strategi ini menghendaki perusahaan melakukan pengawasan
lebih terhadap distributor (Forward Integration Strategy), pemasok (Backward Integration
Strategy), dan/atau para pesaingnya (Horizontal Integration Strategy). Akuisisi oleh PT.
Indofood menurut kami, adalah pengambilalihan kepemilikan mayoritas saham perusahaan
(PT. Londsum). Dengan tujuan mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan pengendalian

bagi pemasok. Diketahui bahwa PT. Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit yang dapat
digunakan PT. Indofood sebagai sumber bahan baku pembuatan produknya. Dari sudut
pandang PT. Indofood adalah tepat dengan mengakuisisi PT. Londsum. Dimaksudkan dengan
adanya kepemilikan saham mayoritas maka pengendalian dan pengawasan pasokan bahan
baku sepenuhnya berada pada PT. Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger dengan PT.
Londsum, kemungkinan terciptanya resiko atau konflik di antara kedua perusahaan semakin
besar.

Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis ( tactical planning ) berfokus pada tindakan-tindakan utama
yang harus dilakukan oleh suatu unit untuk melakukan bagiannya dalam rencana
strategis. Sebagai contoh, jika terdapat suatu strategi untuk meluncurkan suatu
lini produk baru, rencana taktis untuk unit pabrik ini boleh jadi melibatkan
perancangan, pengujian, dan pemasangan peralatan yang dibutuhkan untuk
memproduksi lini baru tersebut.

Perencanaan Operasional
Rencana Operasional
Perencanaan Operasional ( Operational Planning) Adalah perencanaan jangka
pendek yang dirancang untuk menerjemahkan rencana jangka panjang ke dalam
serangkaian kegiatan yang lebih rinci. Ia merupakan terjemahan sekaligus
penunjang rencana jangka panjang.
Operasional (dibuat untuk dilaksanakan; untuk keperluan tindakan-tindakan
kemudian dan seterusnya; bukan yang telah lalu).
Tujuan operasinal diturunkan dari tujuan dan rencana taktis. Rencana
operasional lebih sempit dengan jangka waktu yang lebih pendek dan banyak
melibatkan manajemen tingkat bawah. Rencana Tunggal untuk aktivitas tidak
berulang, contoh: program, proyek, dan anggaran.Rencana Standing untuk
aktivitas yang berulang, contoh: kebijakan, prosedur standar, dan aturan.
Langkah-Langkah Membuat Rencana Operasional
Perencanaan operasional umumnya merupakan turunan, terjemahan atau
ejawantah dari tujuan umum perusahaan dalam rentang waktu tertentu (selama
satu tahun umpamanya) berikut rencana stragtegis yang sudah ditetapkan oleh
manajemen. Walau demikian perencanaan operasional dapat juga digunakan
oleh individu untuk keperluan pribadinya, bahkan dianjurkan agar pekerjaannya
terarah dan terorganisir dengan baik.
Bentuk perencanaan operasional cukup sederhana, tetapi penulisannya
membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi.
Berikut langkah-langkah yang biasa diambil untuk membuat perencaan aksi :
1. Tentukan hal-hal, pekerjaan atau tugas-tugas apa saja yang akan dikerjakan.
Upayakan selalu menggunakan ungkapan yang spesifik. Tidak cukup hanya
mencantumkan menulis surat, tetapi lebih baik menulis surat perkenalan untuk
dikirimkan ke 100 perusahaan melalui pos.
2. Tunjuk siapa yang akan mengerjakan penulisan surat itu dan cantumkan

namanya. Pilih orang yang tepat dan kompeten.


3. Tetapkan waktunya. Kapan mulai dan kapan harus tuntas. Perkirakan dengan
teliti waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Tambahkan satu dua hari untuk berjaga-jaga kalau-kalau muncul halangan di
tengah jalan.
4. Hitung biaya yang dibutuhkan dengan cermat. Ada baiknya dinaikkan sedikit,
10% umpamanya untuk mengantisipasi kenaikan harga atau hal-hal lain yang
tak terduga.
5. Tetapkan poin-poin yang akan dikontrol. Dalam hal surat tadi umpamanya
ejaan yang tepat, kalimat yang efektif, lay-out yang menarik, bahasa yang
santun, isi pesan yang mengena, penanggalan yang benar, bentuk lipatan dan
lain-lain yang dianggap perlu.
6. Terakhir pikirkan cara memonitor atau mengawasi pekerjaan itu. Dengan
melihat langsung, memeriksa secara rinci, hanya cukup dengan laporan lisan
dari petugas atau bagaimana. Seperti dalam tugas penulisan surat tadi, kita
menetapkan proofreading dan editing sebelum diprint atau diprint dulu
samplenya baru dicheck, umpamanya. Terserah cara yang mana saja bisa
dipakai.
Ada baiknya menuliskan dan menyajikan perencanaan operational dalam bentuk
tabel agar lebih mudah membacanya dan menarik kelihatannya.

Anda mungkin juga menyukai