Anda di halaman 1dari 53

PLENO TUTORIAL

BLOK REPRODUKSI
SKENARIO 1
KELOMPOK 2
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015

KELOMPOK TUTORIAL 2
Tutor

: dr. Ni Made Reditya N

Anggota :
Abdul Basyit Bafadal
Agnesia Naatiq
Arsy Cahya Ramadhani
Baiq Hulhizatil Amni
Dita Nurhapsari
Husnul Asmaroni AS
I G A Putu Wahyu Widiantari
I Gusti Lanang Krisna
KM Septian Trisnajaya
Nursadrina Hendra K
Uswatun Hasanah

Skenario 1
Dua pasien mendatangi bidan di sebuah polindes. Pasien pertama merupakan
seorang ibu, 38 tahun, G2P1A0H1. Ini merupakan kunjungan pertamanya untuk
memastikan
dan memeriksakan kehamilannya. Pasien mengaku sudah
terlambat haid selama 2 minggu. Mual, pusing dan sakit kepala dirasakan setiap
hari serta dikatakan mudah lelah. Pasien menanyakan apakah boleh
mengkonsumsi obat-obatan. Bidan melakukan pemeriksaan hormone penanda
kehamilan serta memberikan edukasi kesehatan terkait kondisi pasien. Anak
pertama berusia 4 tahun dan selama ini pasien menggunakan KB suntik 1 bulan.
Terdapat riwayat preeklamsia ringan pada kehamilan sebelumnya.
Pasien kedua seorang Ibu, 29 tahun, G4P3A0H3 34-35 minggu . Jarak antara
anak sebelumnya rata-rata kurang dari dua tahun. Riwayat kehamilan
sebelumnya lahir spontan tanpa ada riwayat kelainan dalam kehamilan. Ini
merupakan kunjungan keempat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Tidak
menggunakan kontrasepsi selama ini. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD
120/80, N 88x/menit , RR 18x/menit, Tax : 37 C.Status Obstetri :

L1 : TFU 26 cm, teraba bokong


L2 : punggung kanan
L3 : teraba Kepala
L4 : 5/5
DJJ : 11-11-12

Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan dan edukasi sesuai dengan kondisi


masing-masing pasien.

MAPPING CONCEPT
Fisiologi sistem
reproduksi

Siklus
Menstruasi

Ovulai

Gejala
kehamilan

Konsepsi (+)

Konsepsi (-)
ANC

Diagnosis /
Pemeriksaan

HAMIL

Perubahan
Anatomi, fisologi
Perkembangan
janin

Learning Objective (LO)

Fisiologi kehamilan
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil
Fisiologi perkembangan janin
ANC
Pemeriksaan kehamilan
Analisis skenario

Analisis Skenario

o
o
o

Pasien 1. Ibu, 38 tahun, G2P1A0H1 (hamil sebanyak 2


kali, melahirkan 1 kali, tidak pernah abortus, jumlah
anak yang hidup satu).
terlambat haid selama 2 minggu. Mual, pusing dan sakit
kepala dirasakan setiap hari serta dikatakan mudah
lelah.
Mual /hiperemsis gejala yang biasa terjadi pada ibu
hamil paparan hormone hCG .
Pusing, sakit kepala gejala dari peningkatan tekanan
darah,
mudah lelah bisa di akibatkan kerna nutrisi yang di
perlukan ibu berkurang akibat adanya nutrisi yang di
gunakan oleh janin.

o
o
o

Pasien 2. Ibu, 29 tahun, G4P3A0H3 (Hamils ebanyak


4 kali, melahirkan sebanyak 3 kali, tidak pernah
abortus, jumlah anak yang hidup 3) 34-35 minggu.
Jarak antara anak sebelumnya rata-rata kurangdari
dua tahun tidak menggunakan kontrasepsi
Pada pemeriksaan fisik : TD 120/80, N 88x/menit ,
RR 18x/menit, Tax : 37 C . dalam batas normal.
Status Obstetri :
L1 : TFU 26 cm, teraba bokong untuk pemeriksaan

liopold satu normal teraba bokong dan tidak ada tanda


sungsang
L2 : punggung kanan normal
L3 : teraba Kepala normal teraba kepala
L4 : 5/5 normal
DJJ : 11-11-12 normal

Siklus Bulanan Wanita

Siklus ovarium
Fase
Folikular

Fase
Luteal

Siklus endometrium

Fisiologi Kehamilan

Pematangan Dan Pembuahan


Ovum
Badan polar
Sesaat
sebelum
dilepaskan dari
folikel ovarium

1
Meiosis I
(oosit
primer)

Sperma mengalami
perubahan

Ditangkap oleh tuba


fallopi berfimbria

OVULAS
I
Sperma +
ovum

Ampull
a

Oosit
sekunder
Oosit sekunder
bermiosis II
Kepala sperma
membengkak
(pronukleus pria)X/Y

XXwanit
a
Zygot

Ovum matang
(pronukleus
wanita)X

Badan polar 2

XYpria
ZigotMorullaBlastulaGastrull
aBlastokist awal

Transpor Ovum Yang Dibuahi


Didalam Tuba Fallopi

Keterangan :
A : Oosit tidak bersegmen
B : Fertilisasi
C : Terbentuk pro-nuklei
D : Pembelahan
kumparan pertama
E : Stadium 2 sel
F : Stadium 4 sel
G : Stadium 8 sel
H : Morula
I & J : Pembentukan
blastokista
K : Zona pelusida
menghilang, implantasi
terjadi

Implantasi Blastokista Didalam Uterus


kira-kira pada hari ke 5 -7 setelah ovulasi
hasil kerja dari sel-sel trofoblas sekresi enzim
proteolitik mencerna dan mencairkan sel-sel
endometrium uterus cairan dan nutrisi yang
dilepaskan akan ditarnspor secara aktif oleh sel-sel
trofobas yang sama ke dalam blastokista,
menambah untuk perkembangan lebih lanjut.
Sekali implantasi terjadi, sel-sel trofoblas dan selsel yang berdekatan lainnya (dari blastokista dan
endometrium uterus) berproliferasi dengan cepat,
membentuk plasenta dan berbagai membran
kehamilan.

Plasentasi
Umumnya plasenta terbentuk lengkap
pada kehamilan kurang 16 minggu
dengan ruang amnion telah mengisi
seluruh kavum uteri
Trophoblast Syncytiotrophoblast
Villi Chorionic Plasenta

Fisiologi perkembangan janin

EMBRIOGENESIS
Ovulasi hingga Implantasi
(Perkembangan Minggu Pertama)
Perkembangan Minggu Kedua (Cakram
Mudigah Bilaminer)
Cakram Mudigah Trilaminer
(Perkembangan Minggu Ketiga)
Masa Embriogenik (Minggu Ketiga
Sampai Kedelapan)

Ektoderm

Epidermis, folikel rambut dan muskulus


piloerector, kelenjar kutaneus, sistem saraf,
medulla adrenal, kelenjar pineal dan
hipofisis, lensa, kornea dan otot intrinsik
pada mata, telinga internal dan eksternal,
kelenjar saliva, epithel kavum nasi, kavum
oris dan kanalis analis.
Mesoderm Skeleton, otot skeletal, otot polos, otot
jantung, kartilago, korteks adrenal, telinga
tengah, dermis, darah, pembuluh darah,
pembuluh limfatik, sumsum tulang, jaringan
limfoid, epitel ginjal, epitel ureter dan
gonad, duktus genital, mesothelium rongga
tubuh ventral.
Endoderm Sebagian besar mukosa epithelium saluran
digestif, vesika urinaria, ureter dan saluran
respirasi; Komponen epithel dari kelenjar
aksesoris reproduksi dan saluran digesitif;

FASE PERKEMBANGAN FETUS


terjadi pada akhir minggu ke-8 atau
awal minggu ke-9 hingga masa
kelahiran. Organ mengalami
pertumbuhan dan diferensiasi seluler
serta membentuk kemampuan
fungsional untuk mendukung
kehidupan di luar rahim

12 Minggu panjang fetus 6-7 cm. Pusat osifikasi muncul pada


sebagian besar tulang fetus., Kulit dan kuku sudah berkembang dan
rambut rudimenter mulai muncul, menunjukkan pembentukan jenis
kelamin, mulai melakukan gerakan spontan.
16 Minggu panjang sekitar 12 cm , berat sekitar 110 gram. J enis
kelamin telah dapat dibedakan pada minggu ke-14.
20 Minggu berat >300 gram dan berat mulai bertambah dengan
cara linear. Kulit menjadi tidak begitu transparan, sebagian scalp sudah
berkembang.
24 Minggu sekitar 630 gram. Kulit mengkerut dan deposisi lemak
mulai terjadi. Kepala masih cenderung besar, alis dan bulu mata mulai
dapat dikenali. Terjadi periode kanalikular perkembangan paru-paru.
28 Minggu panjang sekitar 25 cm, berat 1100 gram. Kulit berwarna
merah dan ditutupi vernix kaseosa. Membran pupil telah menghilang
dari mata.
32 Minggu 28 cm, berat sekitar 1800 gram. Permukaan kulit masih
merah dan berkerut. Bayi yang lahir pada periode ini dapat bertahan
hidup.
36 Minggu panjang fetus 32 cm, berat sekitar 2500 gram. Tubuh
fetus menjadi lebih berisi dan kerutan pada wajah telah menghilang.
40 Minggu Pada periode ini, fetus telah berkembang sempurna. Ratarata panjang fetus sekitar 36 cm dengan berat sekitar 3400 gram.

Perubahan anatomi , fisiologi,


biokimiawi pada ibu hamil

UTERUS
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah

pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.


Pembesaran uterus pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi
otot polos uterus, disamping itu, serabut-serabut kolagen yang
ada pun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar
estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Pada minggu-minggu pertama isthmus uteri mengadakan
hipertrofi seperti corpus uteri. Hipertrofi isthmus pada
trimester pertama membuat isthmus menjadi panjang dan
lebih lunak. Hal ini dikenal dalam obstetri sebagai tanda
Hegar.
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi fundus uteri pada
kehamilan 28 minggu sekurangnya 25 cm, pada kehamilan 32
minggu sekurangnya 27 cm, dan pada kehamilan 36 minggu
30 cm. Pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali
dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xiphoideus. Hal
ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun
dan masuk ke dalam rongga panggul.

CERVIX UTERI
Cervix uteri pada kehamilan juga mengalami

perubahan karena hormon estrogen. Jika corpus uteri


mengandung lebih banyak jaringan otot, maka cervix
lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
yang terdiri dari jaringan otot. Jaringan ikat pada
cervix ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar
estrogen meningkat, dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi cervix menjadi
lunak.
Kelenjar-kelenjar di cervix akan berfungsi lebih dan
akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadangkadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan per vaginam lebih banyak.
Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan
keadaan yang fisiologik.

VAGINA dan VULVA


Vagina dan vulva juga mengalami

perubahan akibat hormon estrogen.


Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiru-biruan
(livide). Tanda ini disebut tanda
Chadwick.
Pembuluh-pembuluh darah alat
genitalia interna akan membesar. Hal ini
terjadi karena oksigenasi dan nutrisi
pada alat-alat genitalia tersebut
meningkat.

OVARIUM
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum

graviditatis (berdiameter kira-kira 3 cm) sampai


terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. Kemudian ia mengecil setelah plasenta
terbentuk. Corpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan progesteron. Lambat laun, fungsi ini diambil
alih oleh plasenta.

Pada awal ovulasi ditemukan hormon relaxin

(suatu immunoreactive inhibin) dalam sirkulasi


maternal. Diperkirakan corpus luteum adalah
tempat sintesis dari relaxin pada awal kehamilan.
Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat
ditentukan dan meningkat pada trimester
pertama. Relaxin mempunyai pengaruh
menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi
baik hingga aterm.

MAMMA

membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen


dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran, sedangkan
progesteron menambah sel-sel asinus pada mamma.
Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula
dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi
pembuatan kasein, laktalbumin dan laktoglobulin. Dengan demikian,
mamma dipersiapkan untuk laktasi.
Selain itu, di bawah pengaruh progesteron dan somatomammotropin,
terbentuk lemak di sekitar kelompok-kelompok alveolus, sehingga
mamma menjadi lebih besar. Papilla mamma akan membesar, lebih
tegak, dan tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mamma karena
hiperpigmentasi.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari putting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih, disebut colostrum. Colostrum ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Sesudah
partus, colostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning. Meskipun
colostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum
berjalan oleh karena prolaktin ini ditekan oleh PIH ( Prolactine
Inhibiting Hormone).
Post partum (dengan dilahirkannya plasenta), pengaruh estrogen,
progesteron dan somatomammotropin terhadap hipotalamus hilang,
sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi

PENAMBAHAN BERAT BADAN


Rata-rata sekitar 24 pon
Sebagian besar penambahan terjadi selama kedua

trimester terakhir
Dari kenaikan BB ini, sekitar 7 pon adalah fetus, 4 pon
cairan amnion, plasenta dan selaput amnion, 2 pon
uterus, 2 pon payudara, 9 pon pada wanita itu sendiri. 6
pon dari cairan ini adalah cairan tambahan yang berada
dalam darah dan cairan ekstraseluler, 3 pon kumpulan
lemak
Cairan tambahan disekresikan ke dalam urin selama
beberapa hari pertama setelah kelahiran, yaitu setelah
menghilangnya hormone plasenta yang menahan cairan
Penambahan nafsu makan. Sebagian disebabkan oleh
pemindahan bahan-bahan makanan dari darah ibu ke
fetus dan sebagian besar karena faktor hormonal
Tanpa perawatan antenatal yang baik, penambahan BB
ibu dapat mencapai 75 pon

METABOLISM SELAMA
KEHAMILAN
Sebagai akibat peningkatan sekresi

berbagai hormone selama kehamilan,


termasuk tiroksin, hormone korteks
adrenal dan hormone-hormon kelamin
Kecepatan metabolisme basal meningkat
15 persen selama pertengahan akhir
kehamilan wanita hamil sering merasa
kepanasan, juga karena beban ekstra
yang dipikulnya, energy dalam jumlah
lebih banyak dari normal harus
dipergunakan untuk aktivitas otot.

NUTRISI SELAMA KEHAMILAN


Pertumbuhan fetus terbesar terjadi selama trimester terakhir

kehamilan
Berat fetus hampir dua kali lipat selama 2 bulan terakhir
kehamilan
Dari makanan, ibu tidak mengabsorpsi cukup protein, kalsium,
fosfat, dan besi dari saluran pencernaan selama bulan-bulan
terakhir kehamilan untuk mensuplai fetus
Untuk mengantisipasi keperluan tambahan menjelang akhir
kehamilan, tubuh ibu sudah menyimpan zat-zat ini, beberapa
dalam plasenta, paling banyak dalam tempat penyimpanan
normal dari ibu sendiri
Apabila asupan kurang defisiensi
Defisiensi biasa terjadi pada kalsium, fosfat, besi dan vitamin
Vitamin D penting karena penyerapan dari saluran pencernaan
buruk
Sesaat sebelum bayi lahir, vitamin K sering ditambahkan pada
diet ibu bayi mempunyai protrombin yang cukup untuk
mencegah perdarahan, terutama perdarahan otak
Nutrisi selama kehamilan akan dibahas tersendiri pada
pembahasan berikutnya.

PERUBAHAN SISTEM SIRKULASI


Aliran darah melalui plasenta dan curah jantung selama
kehamilan
Sekitar 625 mililiter darah mengalir melalui sirkulasi ibu dari plasenta

setiap menitnya selama fase-fase akhir kehamilan


Peningkatan umum metabolism meningkatkan curah jantung ibu 30-40
persen di atas normal pada minggu ke-27 kehamilan, tetapi selanjutnya
karena sebab yang tidak dapat dijelaskan, curah jantung turun sampai
hanya sedikit di atas normal pada 8 minggu terakhir kehamilan, walaupun
aliran darah uterus tinggi

Volum darah
Volum darah ibu sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas

normal
Peningkatan terutama selama pertengahan akhir kehamilan
Penyebab peningkatan : factor hormonal, karena aldosteron dan estrogen
sama-sama meningkat menyebabkan retensi cairan oleh ginjal

Sumsum tulang menjadi sangat aktif menghasilkan sel-sel darah


merah tambahan serta kelebihan volum cairan pada saat
kelahiran bayi, ibu memiliki kelebihan darah 1-2 liter dalam
sirkulasinya kira-kira seperempat dari jumlah ini akan hilang
secara normal sewaktu melahirkan bayi menjadi factor
pengaman bagi ibu

PERNAPASAN
Peningkatan metabolisme basal, penambahan besar
tubuh jumlah total oksigen yang dipakai ibu sesaat
sebelum kelahiran 20 peresn di atas normal dan
terbentuk jumlah karbondioksida yang sebanding
Efek ini menyebabkan ventilasi semenit ibu meningkat
Kadar progesterone tinggi meningkatkan
sensitivitas pusat pernapasan terhadap
karbondioksida
Hasil akhir : peningkatan ventilasi semenit 50 persen
dan penurunan PCO2 arteri sampai beberapa
millimeter air raksa di bawah nilai normal
Secara bersamaan, uterus yang membesar
menekan isi abdomen ke atas mendorong
diafragma ke atas total pergerakan diafragma
berkurang frekuensi pernapasan meningkat

FUNGSI SYSTEM URINARIUS


Kecepatan pembentukan urin meningkat

karena peningkatan asupan cairan dan beban


produk-produk ekskresi
Kemampuan reabsorpsi natrium, klorida dan
air oleh tubulus ginjal meningkat 50 persen
akibat peningkatan produksi hormone steroid
oleh plasenta dan korteks edrenal
Laju filtrasi glomerulus meningkat 50 persen
meningkatkan kecepatan hilangnya air dan
elektrolit dalam urin

TRACTUS DIGESTIVUS
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan

mual (nausea). Ini akibat dari kadar estrogen yang


meningkat.
Tonus otot-otot tractus digestivus menurun, sehingga
motilitas seluruh tractus digestivus juga berkurang.
Makanan akan lebih lama berada di dalam lambung dan
apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam
usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi, akan
tetapi menimbulkan pula obstipasi yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama
kehamilan terdapat gejala muntah (emesis), biasanya
terjadi pada pagi hari ( morning sickness). Emesis bila
terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan disebut
hiperemesis gravidarum, yang merupakan keadaan
patologik.

KULIT
Terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi
alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan
oleh pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini
dalah suatu hormon yang juga dikeluarkan oleh
lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang
terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan
hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi
yang sama, juga di areola mamma. Linea alba
pada kehamilan juga menjadi hitam, dikenal
sebagai linea grisea. Tidak jarang dijumpai
kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya
berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan,
disebut striae livide.

Perubahan biokimiawi

Diagnosis Kehamilan

Tanda-tanda presumptif:
Amenorea (tidak haid)
Mual dan muntah
Pingsan
tidak ada selera makan
Lelah (fatigue)
Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri,
Sering miksi
Konstipasi
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon
kortikosteroid plasenta, dapat berupa
chloasma gravidarum, pada areola payudara,
leher, dan dinding payudara.
Pemekaran vena pada kaki, betis, dan vulva
pada trimester terakhir.

Tanda kemungkinan hamil:


Perut membesar
Uterus membesar
Tanda Hegar: ditemukannya serviks dan
isthmus uteri yang lunak pada pemeriksaan
bimanual saat usia kehamilan 4-6 minggu.
Tanda Chadwic
Tanda Piskacek: pembesaran dan pelunakan
rahim ke salah satu sisi rahim yang berdekatan
dengan tuba uterina. Biasanya tanda ini
ditemukan di usia kehamilan 7-8 minggu.
Kontraksi Braxton-Hicks uterus jika dirangsang
Teraba ballotement
Reaksi kehamilan positif

Tanda Positif
Gerakan janin dapat diraba, dilihat,
dan dirasa. Juga bagian-bagian janin
Denyut jantung janin

didengar dengan stetoskop Laennec


dicatat dan didengar dengan alat

doppler
dicatat dengan feto-elektrokardiogram
dilihat dengan USG

- Terlihat tulang janin pada foto


rontgen

ANC (Antenatal Care)

Antenatal dalam arti yang sempit meliputi:


Pengawasan ibu hamil.
Pertolongan persalinan adekuat.
Mempersiapkan pemeliharaan bayi.
Mempersiapkan pemberian laktasi.
Antenatal dalam arti yang luas meliputi:
Mempersiapkan remaja untuk menjadi calon orang tua yang
efektif.
Meningkatkan pengertian bahwa keluarga sebagai masyarakat.
Meningkatkan pengertian hubungan seksual yang sehat.
Meningkatkan pengertian merencanakan keluarga dan keluarga
berencana untuk meningkatkan kesejahteraan umum keluarga.
Menghindari PID dari infertilitas.
Menegakkan secara dini berbagai penyulit hamil atau penyakit
yang menyertai kehamilan.
Menetapkan kehamilan dengan risiko rendah, meragukan atau
kehamilan dengan risiko tinggi.
Menghilangkan faktor-faktor sosial dari masyarakat yang dapat
mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Kesehatan Umum Kehamilan


Diet Saat Hamil dan Laktasi
Perawatan Jasmani Ibu Hamil

Masalah Psikosomatik dan


Psikoprofilaksis dalam Obstetri
Pendekatan yang manis dan harmonis dari
dokter, bidan dan tenaga lain.
Memperlihatkan tempat bersalin sehingga
mulai beradaptasi.
Melakukan latihan (senam kesegaran hamil
dan latihan pernapasan untuk mengejan).
Memperbaiki cerita yang salah tentang
hamil serta bersalin, dan bila menghadapi
masalah, mengemukakannya kepada
dokter

Pemeriksaan Fisik Kehamilan


Anamnesis kehamilan, untuk
mendapatkan gambaran khusus
tentang data-data pasien sehingga
dapat diperoleh kesimpulan tentang
risikonya.
Pemeriksaan fisik ibu hamil

Jadwal Antenatal Care


Trimester I dan II
Sebulan sekali.
Pengambilan data hasil pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan ultrasonografi.
Nasihat diet:
- Empat sehat lima sempurna
- Protein 0,5/kgBB, ditambah satu telur/hari

Observasi:
- Penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan
- Komplikasi kehamilan

Rencana:
- Mengobati penyakit
- Menghindari terjadinya komplikasi kehamilan I/II
- Imunisasi tetanus I

Trimester III
Setiap dua minggu, kemudian seminggu sampai
tanda kelahiran tiba.
Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil
pengobatan.
Diet empat sehat lima sempurna.
Pemeriksaan ultrasonografi.
Imunisasi tetanus II.
Observasi:
- Penyakit yang menyertai kehamilan.
- Komplikasi hamil trimester III.
- Berbagai kelainan kehamilan trimester III.

Rencana pengobatan.
Nasihat dan petunjuk tentang:
- Tanda inpartu
- Kemana harus datang untuk melahirkan.

Program Pelayanan Kehamilan,


Persalinan, dan Pascapartus
Pemeriksaan Medis

Daftar Pustaka

Sarwono Prawirohardjo, 2009. Ilmu Kebidanan.


Edisi 4. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo : Jakarta.
Cunningham, et al. 2007. Williams Obstetrics.
21st Edition. McGraw-Hill : New York.
Fortner, Kimberly et al. 2007. The John
Hopkins of Gynecology and Obstetrics. 3rd
Edition. Lippincott William and Wilkins.
Saifuddin, et al. 2002. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo :
Jakarta.

.WASSALAM..

TERIMAKASIH
???

Anda mungkin juga menyukai