UJI THRESHOLD
A.
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Penggunaan uji inderawi untuk berbagai keperluan industri pangan
telah meluas dan berkembang. Uji inderawi merupakan pengujian terhadap
sifat karakteristik bahan (pangan) menggunakan indera manusia. Sehingga
dalam aplikasinya diperlukan suatu kepekaan yang tajam.
Rangsangan yang diberikan oleh suatu benda tidak selalu dapat
menimbulkan kesan. Rangsangan yang terlalu rendah tidak akan cukup
untuk menimbulkan kesan, ransangan yang terlalu tinggi juga akan
memberikan kesan yang berlebihan, sehingga mengganggu kesan
konsumen. Adanya indera yang cacat atau sakit tidak dapat melakukan
proses penginderaan dengan baik dan tidak dapat menghasilkan kesan
yang wajar. Intensitas atau tingkatan rangsangan terkecil yang mulai dapat
menghasilkan respon disebut ambang rangsangan.
Rangsangan penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam
beberapa tingkatan, yang disebut sebagai ambang rangsangan (threshold).
Dikenal beberapa ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak (absolute
threshold),
ambang
pengenalan
(recognition
threshold),
ambang
2.
Tujuan
Tujuan dari praktikum acara Uji Threshold ini adalah mahasiswa
mengetahui ambang batas rasa oleh sekelompok panelis (populasi).
B.
Tinjauan Pustaka
Falvor atau cita rasa merupakan sensasi yang dihasilkan oleh bahan
makanan ketika diletakkan didalammulut terutama yang ditimbulkan oleh rasa
dan bau. Jadi ada komponen yang berperan yaitu bau, rasa, dan rangsangan
mulut.
Studi mngenai rangsangan flavor dapat dijelaskan sebagai berikut:
dan
yang
terakhir
umami,
istilah
bahasa
jepang
yang
juga
disebut
just
noticable
difference
(JND).
Ketika
anda
nukleotida) yang hadir dalam daging dan beberapa contoh ikan (McCabe,
2007).
Rasa umami membantu meningkatkan rasa dalam makanan, dengan
memberikan rasa gemuk dan gurih. Penambahan rasa paling dekat tersebut
setelah dikaji adalah monosodium glutamat, garam natrium dari asam
glutamat. Glutamat sering digunakan penambah rasa pada makanan
meningkatkan rasa gurih yang diberikan oleh asam lutamat, yang terjadi
secara alami dalam makanan protein misalnya daging, makanan laut, semur,
sup, saus. Tidak ada definisi yang tepat untuk rasa dasar, namun mereka
identikasikan oleh rangsangan prototipikal. Empat rasa dasar tradisional
manis, asam, asin, dan pahit dan yang kelima diterima secara luas adalah rasa
umami (Jinap, 2010).
Garam biasanya digunakan untuk meningkatkan rasa makanan, dan
telah dihipotesakan menjadi penyebab kanker dan penyebab penting untuk
kanker lambung, tinggi asupan garam makanan mungkin meyebabkan potensi
kolonisasi Hpylori melalui peningkatan permukaan musin sel mukosa dan
penurunan kelenjar lendir sel musin. Pada tingkat molekuler, asupan garam
yang tinggi diet maypotiate CagA (Hipylori gen) ekspresi dan meningkatkan
kemampuan Cag dengan mentranslokasikan ke epitel lambung sel dan
meningkatkan kemampuan Hpylori untuk mengubah fungsi sel epitel
(Wen, 2010).
Sebuah survey preverensi rasa manusia, secara keseluruhan
menunjukkan bahwa rasa manis sangat disukai manusia. Karenanya untuk
mengendalikan upaya rasa kualitas diarahkan untuk membuat manis ke derajat
yang berbeda. Pemanis umumnya digunakan untuk tujuan ini. Aspartam
dgunakan sebagai pemanis yang menonjol dalam memberikan reduksi
kepahitan (Sharma, 2010).
C.
Metodologi
1.
Alat
a.
Sloki
b.
c.
Nampan
d.
Tisu
e.
Teko
f.
Timbangan analitik
g.
Botol
h.
Gelas sedang
i.
Borang
j.
Label
2.
Bahan
a.
Air Mineral
b.
Larutan Gula
c.
Larutan Garam
d.
Larutan Jeruk
e.
Larutan Kopi
f.
Larutan Vetsin
3.
Cara Kerja
a.
Penyaji
Ditimbang bahan-bahan (gula, garam, jeruk
nipis, kopi, dan vetsin)
b. Panelis
Dituliskan dalam borang penilaian nama
panelis, tanggal pengujian dan produk yang
D.
a.
32
4
5
5
5
5
5
5
5
4,88
Gambar 2.1 Grafik Hubungan antara Konsentrasi larutan gula dan besaran
kisaran yang diperoleh
Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan
rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi gula
pada ambang mutlak 0,78% dan pada ambang pengenalan 2,66%. Lalu nilai
ambang pembedaan sebesar 8%. Sedangkan pada ambang batas belum dapat
diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai konstan.
b. Rasa Asin
Tabel 2.2 Hasil Uji Threshold Larutan Garam
Besaran Kesan pada berbagai Konsentrasi Larutan (%)
Panelis
0
0,1
0,2
0,4
0,8
1,6
3,2
1
0
1
0,5
1
3
4
5
2
0
0,5
1
2
3
4
5
3
0
0
0,5
1
2
3
4
4
0
0
0,5
1
2
3
4
5
0
0
0,5
2
1
4
5
6
0
0,5
1
2
3
4
5
7
0
0,5
0,5
1
1
3
4
8
0
1
0,5
0,5
2
4
5
9
0
0
0,5
1
1
3
5
10
0
1
1
2
3
4
4
11
0
0,5
1
1
3
4
5
12
0
0
0,5
2
3
4
5
13
0
0,5
0,5
1
2
3
4
14
0
0,5
0,5
1
1
3
4
15
0
0,5
0
3
2
3
4
Rerata
0
0,2
0,27
1,4
2,13
3,53
4,53
Sumber: Laporan Sementara
Dari data hasil pengamatan dapat dihitung besar reratanya. Untuk
konsentrasi 0% reratanya 0,00; konsentrasi 0,1% reratanya 0,2; konsentrasi
0,2% reratanya 0,27; konsentrasi 0,4% reratanya 1,4; konsentrasi 0,8%
reratanya 2,13; konsentrasi 1,6 reratanya 3,53; konsentrasi 3,2 reratanya 4,53;
konsentrasi 6,4 reratanya 5.
6,4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
02468
konsentrasi larutan garam %
Gambar 2.2 Grafik Hubungan antara Konsentrasi larutan garam dan besaran
kisaran yang diperoleh
Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan
rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi gula
pada ambang mutlak 0,24 dan pada ambang pengenalan 0,33. Dari tabel dapat
diketahui nilai ambang pembedaanya sebesar 0,8%. Sedangkan pada ambang
batas belum dapat diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai konstan.
c. Rasa Asam
Tabel 2.3 Hasil Uji Threshold larutan Jeruk Nipis
Besaran Kesan pada berbagai Konsentrasi Larutan (%)
Panelis
0
0,1
0,2
0,4
0,8
1,6
3,2
6,4
1
0
0
0,5
1
3
4
5
5
2
0
0,5
1
2
3
4
5
5
3
0
0
0,5
1
2
3
4
5
4
0
0,5
0,5
1
2
3
4
5
5
0
1
0,5
2
1
4
5
3
6
0
0,5
1
2
3
4
5
5
7
0
0
0,5
1
1
3
4
5
8
0
0
0,5
0,5
2
4
5
5
9
0
0
0,5
1
1
3
5
5
10
0
0,5
2
2
3
4
4
5
11
0
0,5
1
1
3
4
5
5
12
0
0
2
2
3
4
5
5
13
0
0,5
1
1
2
3
5
5
14
0
0,5
1
1
1
3
4
5
15
0
0,5
3
2
2
3
4
5
Rerata
0
0,07
0,8
1,33
3,13
3,53
4,6
4,87
Sumber: laporan sementara
Dari data hasil pengamatan dapat dihitung besar reratanya. Untuk
konsentrasi 0% reratanya 0,00; konsentrasi 0,1% reratanya 0,07; konsentrasi
0,2% reratanya 0,8; konsentrasi 0,4% reratanya 1,33%; konsentrasi 0,8%
reratanya 3,13; konsentrasi 1,6% reratanya 3,53; konsentrasi 3,2 reratanya 4,6;
konsentrasi 6,4 reratanya 4,87.
Gambar 2.3 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi larutan jeruk nipis dan
besaran kisaran yang diperoleh
Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan
rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi Asam
pada ambang mutlak 0,15% dan pada ambang pengenalan 0,28%. Dari tabel
diketahui nilai ambang pembedaanya sebesar 0,4%. Sedangkan pada ambang
batas belum dapat diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai konstan.
d. Rasa pahit
Paneli
s
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerata
6,5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5,00
reratanya 2,30; konsentrasi 1,6 reratanya 3,30; konsentrasi 3,2 reratanya 3,90;
konsentrasi 6,5% reratanya 50.
02468
konsentrasi larutan kopi %
Gambar 2.4 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi larutan kopi dan besaran
kisaran yang diperoleh
Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan
rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi Pahit
pada ambang mutlak 0,3% dan pada ambang pengenalan 0,12%. Dari tabel
diketahui nilai ambang pembedaanya sebesar 3,2%. Sedangkan pada ambang
batas belum dapat diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai konstan.
e. Rasa umami
Besaran Kesan pada berbagai Konsentrasi Larutan (%)
Panelis
0
0,1
0,2
0,4
0,8
1,6
3,2
1
0
0
1
1
0,5
2
4
2
0
0
0,5
1
2
3
4
3
0
1
0,5
2
0
3
4
4
0
0
1
2
0,5
3
4
5
0
0
0,5
1
2
3
4
6
0
3
0,5
1
2
4
5
7
0
1
0,5
2
3
0
4
8
0
0
1
2
0,5
3
4
9
0
1
0
0
0,5
3
4
10
0
1
2
3
4
4
3
Rerata
0
0,70
0,75
1,50
1,50
2,80
4,00
Sumber: laporan sementara
Dari data hasil pengamatan dapat dihitung besar reratanya. Untuk
konsentrasi 0% reratanya 0,00; konsentrasi 0,1% reratanya 0,70; konsentrasi
0,2% reratanya 0,50; konsentrasi 0,4% reratanya 1,50; konsentrasi 0,8%
reratanya 1,30; konsentrasi 1,6 reratanya 2,80; konsentrasi 3,2 reratanya 4,00;
konsentrasi 6,5 reratanya 4,80.
02468
konsentrasi larutan vetsin %
Gambar 2.3 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi larutan vetsin dan besaran
kisaran yang diperoleh
6,5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
4,80
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum acara Uji Threshold ini
antara lain sebagai berikut:
1.
b.
c.
d.
2.
b.
c.
d.
3.
b.
c.
d.
4.
b.
c.
d.
5.
b.
c.
d.
6.
7.
8.
Nilai ambang mutlak umami > manis > pahit > asam > garam.
9.
Nilai ambang pengenalan manis > asam > asin > pahit > umami.
10.
Nilai ambang pembedaan manis > pahit > garam = umami > asam.
11.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. http://www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=55765.
Diakses pada tanggal 29 maret 2012 pukul 22.00wib.
Anwar, Faisal. Khomsan, Ali.2009. Makanan Tepat, Badan Sehat. PT. Mizan
Publika: Jakarta
Jinap, J. Hajep,P. 2010. Glutamate. Its Applications in Food and
contribution to health. Appetite 55 (2010) 1-10
Suteja, Bernald Renaldy.2007. Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Propagasi
Balik Studi Kasus Pengenalan Jenis Kopi. Jurnal Informatika, Vol.
3, No.1, Juni 2007:49-62
Sharma,
Shalini.
Lewis,Shaila.
2010.
Testing
Masking
Technologies: A Review. International Journal of Pharmacy
and Pharmaceutical Sciences. Vol 2, Issues 2, 2010.
McCabe, Ciara. Rolls, Edmund T. 2007. Umami: a delicious flavor
by convergenc of taste and olfactory pathways in the
human brain. European Journal of Neuroscience Vol 25. Pp.
1855-1864, 2007.
Wade. 2009. Psikologi. Penerbit buku kedoktera: Jakarta.
Wen, Xiao-yuan. 2010. Salt Taste Sensitivity Threshold and
Gastric Cancer. Asian Pacific Jurnal of Cancer Prevention,
Vol 11, 2010.
Zuhra, Cut Fatimah.
2006. Flavor (Citarasa). Karya Ilmiah
Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatera
Utara.
Analisis perhitungan
a. Rasa Manis
Ambang Mutlak
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
1 0,69
x2
4 2 = 1,63 0,69
X = 2, 66 %
Ambang Pembedaan = 8%
Ambang batas = b.
Rasa Asin
Ambang Mutlak
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
x 0,2
0,5 0,27
0,4 0,2 = 1,4 0,27
X = 0,24 %
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
x 0,2
1 0,27
0,4 0,2 = 1,4 0,27
X = 0,33%
Ambang Pembedaan = 0,8%
Ambang Batas = c. Rasa Asam
Ambang Mutlak
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
x 0,1
0,5 0,07
0,2 0,1 = 0,8 0,7
X = 0,15%
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
x 0,2
1 0,8
0,4 0,2 = 1,33 0,8
X = 0,28%
Ambang Pembedaan = 0,4%
Ambang batas = d. Rasa Pahit
Ambang Mutlak
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
x 0,2
01 0,7
0,4 0,2 = 1,3 0,7
X = 0,3%
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
x 0,1
0,5 45
0,2 0,1 = 0,7 0,45
X = 0,12%
Ambang pembedaan = 3,2%
Ambang batas = -
e.
Rasa umami
Ambang Mutlak
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
x 0,2
1 0,75
0,4 0,2 = 1,5 0,75
X = 0,6%
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1
x 0,0 0,5 0
0,1 0 = 0,7 0
X = 0,07%
Ambang pembedaan = 0,8%
Ambang batas = -