Anda di halaman 1dari 21

ACARA II

UJI THRESHOLD
A.

Pendahuluan
1.

Latar Belakang
Penggunaan uji inderawi untuk berbagai keperluan industri pangan
telah meluas dan berkembang. Uji inderawi merupakan pengujian terhadap
sifat karakteristik bahan (pangan) menggunakan indera manusia. Sehingga
dalam aplikasinya diperlukan suatu kepekaan yang tajam.
Rangsangan yang diberikan oleh suatu benda tidak selalu dapat
menimbulkan kesan. Rangsangan yang terlalu rendah tidak akan cukup
untuk menimbulkan kesan, ransangan yang terlalu tinggi juga akan
memberikan kesan yang berlebihan, sehingga mengganggu kesan
konsumen. Adanya indera yang cacat atau sakit tidak dapat melakukan
proses penginderaan dengan baik dan tidak dapat menghasilkan kesan
yang wajar. Intensitas atau tingkatan rangsangan terkecil yang mulai dapat
menghasilkan respon disebut ambang rangsangan.
Rangsangan penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam
beberapa tingkatan, yang disebut sebagai ambang rangsangan (threshold).
Dikenal beberapa ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak (absolute
threshold),

ambang

pengenalan

(recognition

threshold),

ambang

pembedaan (difference threshold), dan ambang batas (terminal threshold).


Ambang mutlak adalah jumlah benda rangsang terkecil yang sudah mulai
menimbulkan kesan. Ambang pengenalan sudah mulai dikenali jenis
kesanya, ambang pembedaan perbedaan terkecil yang sudah dikenali dan
ambang batas adalah tingkat rangsangan terbesar yang masih dapat
dibedakan intensitasnya.
Untuk menetapkan nilai ambang dari suatu rngsangan terdapat
beberapa macam analisis diantaranya analisis rata-rata, analisis frekuensi,
dan analisis distribusi normal.

2.

Tujuan
Tujuan dari praktikum acara Uji Threshold ini adalah mahasiswa
mengetahui ambang batas rasa oleh sekelompok panelis (populasi).

B.

Tinjauan Pustaka
Falvor atau cita rasa merupakan sensasi yang dihasilkan oleh bahan
makanan ketika diletakkan didalammulut terutama yang ditimbulkan oleh rasa
dan bau. Jadi ada komponen yang berperan yaitu bau, rasa, dan rangsangan
mulut.
Studi mngenai rangsangan flavor dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Komposisi makanan dan senyawa-senyawa yang memberi rasa dan bau


- Interaki senyawa-senyawa ini dengan reseptor organ perasa dan penciuman
dimana signal yang dihasilkan

dibawa menuju pusat susunan syaraf untuk

memberi pengaruh dari flavor (Zuhra, 2010).


Pada dasarnya sebuah rasa yang ada adalah kombinasi dari satu
sampai lima dari lima rasa dasar (dengan perbandingan kuantitas beragam),
yaitu asam (dihasilkan ion hidrogen), asin (dihasilkan oleh NaCL dan KCl),
pahit (dihasilkan oleh caffein, quinine), manis (dihasilkan olh sucrose,
glucose),

dan

yang

terakhir

umami,

istilah

bahasa

jepang

yang

menggambarkan rasa gurih (dihasilkan oleh MSG). Rasa kopi adalah


campuran dari rasa asam dan pahit (Suteja, 2007).
Perbedaan terkecil dalam stimulasi yang dapat dideteksi secara
reliablen (dideteksi dengan tepat beberapa kali, minimal setengah dari total
percobaan) disebut sebagai ambang pembedaan (difference threshold) Iatau
biasa

juga

disebut

just

noticable

difference

(JND).

Ketika

anda

membandingkan dua stimulus, A dan B ambang perbedaan akan tergantung


dari intensitas ataupun ukuran dari A. Semakin besar atau semakin kuat A,
perbedaanya juga harus semakin besar untuk membuat anda dapat merasakan
perbedaan keduanya (Wade, 2009).
Perbedaan terkecil dalam stimulasi yang dapat dideteksi secara
reliable (dideteksi dengan tepat beberapa kali, minimal setengah dari total

percobaan) disebut sebagai ambang perbedaan (defference threshold) atau


biasa juga disebut sebagai just noticable difference (JND). Ketika anda
membandingkan dua stimulus, A dan B, ambang perbedaan akan tergantung
dari intensitas ataupun ukuran dari A. Semakin besar atau semakin kuat A,
perbedaannya juga harus semakin besar untuk membuat anda dapat merasakan
perbedaan keduanya (Wade, 2009).
Kopi merupakan bahan penyegar yang biaanya disajikan dalam
bentuk minuman yang dibuat dari biji tanaman kopi. Saat ini, jenis kopi yang
ada sangat beragam, mulai dari kopi tubruk sampai kopi kombinasi. Kopi
bubuk terbuat dari biji kopi murni yang disangrai, digiling sampai halu,
kemudian disaring atau diayak ( Anwar, 2008).
Persepsi rasa pahit berhubungan dengan usia. Semakin bertambah
usia, sensitivitasnya berkurang. Begitupun dengan gender, wanita lebih
sensitif merasakan stimulus rasa dasar dibandingkan pria (Cowart, et al.,
1994). Namun, banyak faktor yang mempengaruhi sensitivitas tersebut,
termasuk budaya dan kebiasaan.vRasa pahit dapat diakibatkan oleh lebih dari
1000 molekul yang memiliki struktur berbeda. Komponen pembentuk rasa
pahit dapat dideteksi oleh indera pengecap manusia hanya dalam jumlah
mikromol. Misalnya untuk quinine (salah satu komponen penyebab rasa
pahit), yang memiliki threshold hanya 0,25 mol/l. Bandingkan dengan
sukrosa yang thresholdnya mencapai 10 000 mol/l (Anonim, 2012).
Rasa yang disebut sebagai umami kata bahasa jepang sudah
diakui sebagai rasa dasar kelima, setelah manis, asin, pahit dan asam. Umami
menangkap apa yang kadang-kadang digambarkan sebagai rasa protein.
Bahkan, skala multidimensi metode pada manusia telah menunjukkan bahwa
rasa glutamat (sbagai garam natrium monosodiumnya, MSG) tidak bisa
direduksi kesalah satu dari empat rasa dasar lainya. Reseptor tertentu untuk
rasa glutamat ditemukan. Rasa umami ditemukan dalam keragaman makanan
yang kaya glutamat seperti, ikan, daging, susu, tomat dan beberapa sayuran,
dan ditingkatkan oleh beberapa ribonukleotida (termasuk inosin dan guanosin

nukleotida) yang hadir dalam daging dan beberapa contoh ikan (McCabe,
2007).
Rasa umami membantu meningkatkan rasa dalam makanan, dengan
memberikan rasa gemuk dan gurih. Penambahan rasa paling dekat tersebut
setelah dikaji adalah monosodium glutamat, garam natrium dari asam
glutamat. Glutamat sering digunakan penambah rasa pada makanan
meningkatkan rasa gurih yang diberikan oleh asam lutamat, yang terjadi
secara alami dalam makanan protein misalnya daging, makanan laut, semur,
sup, saus. Tidak ada definisi yang tepat untuk rasa dasar, namun mereka
identikasikan oleh rangsangan prototipikal. Empat rasa dasar tradisional
manis, asam, asin, dan pahit dan yang kelima diterima secara luas adalah rasa
umami (Jinap, 2010).
Garam biasanya digunakan untuk meningkatkan rasa makanan, dan
telah dihipotesakan menjadi penyebab kanker dan penyebab penting untuk
kanker lambung, tinggi asupan garam makanan mungkin meyebabkan potensi
kolonisasi Hpylori melalui peningkatan permukaan musin sel mukosa dan
penurunan kelenjar lendir sel musin. Pada tingkat molekuler, asupan garam
yang tinggi diet maypotiate CagA (Hipylori gen) ekspresi dan meningkatkan
kemampuan Cag dengan mentranslokasikan ke epitel lambung sel dan
meningkatkan kemampuan Hpylori untuk mengubah fungsi sel epitel
(Wen, 2010).
Sebuah survey preverensi rasa manusia, secara keseluruhan
menunjukkan bahwa rasa manis sangat disukai manusia. Karenanya untuk
mengendalikan upaya rasa kualitas diarahkan untuk membuat manis ke derajat
yang berbeda. Pemanis umumnya digunakan untuk tujuan ini. Aspartam
dgunakan sebagai pemanis yang menonjol dalam memberikan reduksi
kepahitan (Sharma, 2010).

C.

Metodologi
1.

Alat
a.

Sloki

b.

Sendok Kecil (Plastik)

c.

Nampan

d.

Tisu

e.

Teko

f.

Timbangan analitik

g.

Botol

h.

Gelas sedang

i.

Borang

j.

Label

2.

Bahan
a.

Air Mineral

b.

Larutan Gula

c.

Larutan Garam

d.

Larutan Jeruk

e.

Larutan Kopi

f.

Larutan Vetsin

3.

Cara Kerja
a.

Penyaji
Ditimbang bahan-bahan (gula, garam, jeruk
nipis, kopi, dan vetsin)

Dipanaskan air mineral


hingga mendidih

Dilarutkan bahan (gula, garam, jeruk nipis, kopi, dan


vetsin) dalam air mineral yang telah didihkan sambil
diaduk-aduk kemudian dibiarkan selama beberapa menit
hingga dingin

dituang bahan kedalam sloki

diletakkan sloki-sloki tersbut


kedalam nampan
diberikan penjelasa kepada
panelis mengenai tata cara

Dipersilahkan panelis untuk memberikan penialaian


sesuai dengan instruksi yang diberikan

Dibersihkan peralatan yang


dibutuhkan
Dilakukan tabulasi data

b. Panelis
Dituliskan dalam borang penilaian nama
panelis, tanggal pengujian dan produk yang

Dibaca instruksi yang ada dalam borang penilaian dengan


teliti kemudian memeriksa kelengkapan sampel yang ada
dihadapan panelis. Jika belum lengkap, meminta kepada tim
penyaji untuk melengkapinya.
Dimulai menguji sampel sesuai instruksi yang ada
dalam borang penilaian. Menuliskan hasil penilaian
pada kolom yang tersedia.
Diperikasa kembali hasil pengujian yang sudah ditulis
seluruhnya saat pengujian telah selesai. Bila sudah
lengkap, menyerahkan borang penilaian yang sudah diisi
kepada tim penyaji

D.

Hasil dan Pembahasan


Pada praktikum kali ini menggunakan uji threshold. Uji threshold
digunakan untuk mengetahui ambang mutlak, ambang pengenalan dan
ambang batas rasa manis dan asin oleh sekelompok panelis. Ambang mutlak
yaitu suatu konsentrasi yang dapat memberi kesan bahwa larutan tersebut
berbeda dengan air, ambang pengenalan yaitu suatu konsentrasi yang
menunjukkan bahwa panelis dapat mengenali jenis rasa larutan tersebut (asin,
manis, asam atau pahit) sedangkan ambang batas adalah suatu konsentrasi
yang terendah yang memberikan kesan maksimum atau suatu kesan yang
sudah jenuh. Untuk penentuan ambang mutlak, ambang pengenalan dan
ambang batas ini digunakan standar air.
Pengujian dilakukan dengan cara panelis diminta mencicipi sampel
secara berurutan dari konsentrasi rendah sampai konsentrasi tinggi. Setelah itu
panelis diminta untuk memberikan kesan yang dirasakannya dengan
menuliskan 0 bila tidak terasa apa-apa (seperti air), X bila berbeda dengan air
tetapi jenis rasa belum dapat diketahui, 1 untuk rasa dapat dikenali dengan
intensitas lemah, 2 untuk rasa dapat dikenali dengan intensitas sedang, 3 untuk
rasa dapat dikenali dengan intensitas kuat, 4 untuk rasa dapat dikenali dengan
intensitas sangat kuat dan 5 untuk rasa dapat dikenali dengan intensitas amat
sangat kuat.

a.

Rasa Manis (larutan


Gula)

Tabel 2.1 Hasil Uji Threshold Larutan Gula


Besaran Kesan pada berbagai Konsentrasi Larutan (%)
Panelis
0
0,5
1
2
4
8
16
1
0
0
1
0
0
2
3
2
0
1
1
1
2
2
3
3
0
0
0,5
0,5
1
2
3
4
0
5
0
0
1
2
3
0,5
4
6
0
7
0
0
0,5
1
2
3
4
8
0
0,5
1
0
2
3
4
9
0
0
0,5
1
2
3
4
10
0
0
0,5
0
1
2
4
Rerata
0,0
0,19
0,75
0,69
1,63
2,19
3,63
Sumber: Laporan Sementara
Dari data hasil pengamatan dapat dihitung besar reratanya. Untuk
konsentrasi 0% reratanya 0,0; konsentrasi 0,5% reratanya 0,19; konsentrasi
1% reratanya 0,75; konsentrasi 2% reratanya 0,69; konsentrasi 4% reratanya
1,63; konsentrasi 5% reratanya 2,19; konsentrasi 16% reratanya 3,63;
konsentrasi 32% reratanya 4,88.

besaran kesan yang diperoleh


Larutan Gula

konsentrasi larutan gula %

32
4
5
5
5
5
5
5
5
4,88

Gambar 2.1 Grafik Hubungan antara Konsentrasi larutan gula dan besaran
kisaran yang diperoleh
Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan
rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi gula
pada ambang mutlak 0,78% dan pada ambang pengenalan 2,66%. Lalu nilai
ambang pembedaan sebesar 8%. Sedangkan pada ambang batas belum dapat
diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai konstan.
b. Rasa Asin
Tabel 2.2 Hasil Uji Threshold Larutan Garam
Besaran Kesan pada berbagai Konsentrasi Larutan (%)
Panelis
0
0,1
0,2
0,4
0,8
1,6
3,2
1
0
1
0,5
1
3
4
5
2
0
0,5
1
2
3
4
5
3
0
0
0,5
1
2
3
4
4
0
0
0,5
1
2
3
4
5
0
0
0,5
2
1
4
5
6
0
0,5
1
2
3
4
5
7
0
0,5
0,5
1
1
3
4
8
0
1
0,5
0,5
2
4
5
9
0
0
0,5
1
1
3
5
10
0
1
1
2
3
4
4
11
0
0,5
1
1
3
4
5
12
0
0
0,5
2
3
4
5
13
0
0,5
0,5
1
2
3
4
14
0
0,5
0,5
1
1
3
4
15
0
0,5
0
3
2
3
4
Rerata
0
0,2
0,27
1,4
2,13
3,53
4,53
Sumber: Laporan Sementara
Dari data hasil pengamatan dapat dihitung besar reratanya. Untuk
konsentrasi 0% reratanya 0,00; konsentrasi 0,1% reratanya 0,2; konsentrasi
0,2% reratanya 0,27; konsentrasi 0,4% reratanya 1,4; konsentrasi 0,8%
reratanya 2,13; konsentrasi 1,6 reratanya 3,53; konsentrasi 3,2 reratanya 4,53;
konsentrasi 6,4 reratanya 5.

6,4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

besaran kesan yang diperoleh


Larutan garam

02468
konsentrasi larutan garam %

Gambar 2.2 Grafik Hubungan antara Konsentrasi larutan garam dan besaran
kisaran yang diperoleh
Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan
rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi gula
pada ambang mutlak 0,24 dan pada ambang pengenalan 0,33. Dari tabel dapat
diketahui nilai ambang pembedaanya sebesar 0,8%. Sedangkan pada ambang
batas belum dapat diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai konstan.

c. Rasa Asam
Tabel 2.3 Hasil Uji Threshold larutan Jeruk Nipis
Besaran Kesan pada berbagai Konsentrasi Larutan (%)
Panelis
0
0,1
0,2
0,4
0,8
1,6
3,2
6,4
1
0
0
0,5
1
3
4
5
5
2
0
0,5
1
2
3
4
5
5
3
0
0
0,5
1
2
3
4
5
4
0
0,5
0,5
1
2
3
4
5
5
0
1
0,5
2
1
4
5
3
6
0
0,5
1
2
3
4
5
5
7
0
0
0,5
1
1
3
4
5
8
0
0
0,5
0,5
2
4
5
5
9
0
0
0,5
1
1
3
5
5
10
0
0,5
2
2
3
4
4
5
11
0
0,5
1
1
3
4
5
5
12
0
0
2
2
3
4
5
5
13
0
0,5
1
1
2
3
5
5
14
0
0,5
1
1
1
3
4
5
15
0
0,5
3
2
2
3
4
5
Rerata
0
0,07
0,8
1,33
3,13
3,53
4,6
4,87
Sumber: laporan sementara
Dari data hasil pengamatan dapat dihitung besar reratanya. Untuk
konsentrasi 0% reratanya 0,00; konsentrasi 0,1% reratanya 0,07; konsentrasi
0,2% reratanya 0,8; konsentrasi 0,4% reratanya 1,33%; konsentrasi 0,8%
reratanya 3,13; konsentrasi 1,6% reratanya 3,53; konsentrasi 3,2 reratanya 4,6;
konsentrasi 6,4 reratanya 4,87.

besaran kesan yang diperoleh


larutan jeruk nipis

konsentrasi larutan jeruk nipis %

Gambar 2.3 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi larutan jeruk nipis dan
besaran kisaran yang diperoleh
Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan
rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi Asam
pada ambang mutlak 0,15% dan pada ambang pengenalan 0,28%. Dari tabel
diketahui nilai ambang pembedaanya sebesar 0,4%. Sedangkan pada ambang
batas belum dapat diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai konstan.
d. Rasa pahit
Paneli
s
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerata

Besaran Kesan pada berbagai Konsentrasi Larutan (%)


0
0,1
0,2
0,4
0,8
1,6
3,2
0
1
1
2
2
3
4
0
1
1
2
2
3
4
0
0
0,5
1
2
3
4
0
0
0,5
1
2
3
4
0
0
1
1
2
4
4
0
0
0,5
1
2
3
4
0
0
0,5
1
2
3
4
0
0,5
0
1
3
4
2
0
1
1
2
3
3
4
0
1
1
1
3
4
5
0,00
0,40
0,50
1,30
2,30
3,30
3,90

Sumber: laporan sementara


Dari data hasil pengamatan dapat dihitung besar reratanya. Untuk
konsentrasi 0% reratanya 0,00; konsentrasi 0,1% reratanya 0,40; konsentrasi
0,2% reratanya 0,50; konsentrasi 0,4% reratanya 1,30; konsentrasi 0,8%

6,5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5,00

reratanya 2,30; konsentrasi 1,6 reratanya 3,30; konsentrasi 3,2 reratanya 3,90;
konsentrasi 6,5% reratanya 50.

Besaran Kisaran yang diperoleh


larutan kopi

02468
konsentrasi larutan kopi %

Gambar 2.4 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi larutan kopi dan besaran
kisaran yang diperoleh
Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan
rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi Pahit
pada ambang mutlak 0,3% dan pada ambang pengenalan 0,12%. Dari tabel
diketahui nilai ambang pembedaanya sebesar 3,2%. Sedangkan pada ambang
batas belum dapat diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai konstan.

e. Rasa umami
Besaran Kesan pada berbagai Konsentrasi Larutan (%)
Panelis
0
0,1
0,2
0,4
0,8
1,6
3,2
1
0
0
1
1
0,5
2
4
2
0
0
0,5
1
2
3
4
3
0
1
0,5
2
0
3
4
4
0
0
1
2
0,5
3
4
5
0
0
0,5
1
2
3
4
6
0
3
0,5
1
2
4
5
7
0
1
0,5
2
3
0
4
8
0
0
1
2
0,5
3
4
9
0
1
0
0
0,5
3
4
10
0
1
2
3
4
4
3
Rerata
0
0,70
0,75
1,50
1,50
2,80
4,00
Sumber: laporan sementara
Dari data hasil pengamatan dapat dihitung besar reratanya. Untuk
konsentrasi 0% reratanya 0,00; konsentrasi 0,1% reratanya 0,70; konsentrasi
0,2% reratanya 0,50; konsentrasi 0,4% reratanya 1,50; konsentrasi 0,8%
reratanya 1,30; konsentrasi 1,6 reratanya 2,80; konsentrasi 3,2 reratanya 4,00;
konsentrasi 6,5 reratanya 4,80.

besaran kesan yang diperoleh


larutan vetsin

02468
konsentrasi larutan vetsin %

Gambar 2.3 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi larutan vetsin dan besaran
kisaran yang diperoleh

6,5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
4,80

Untuk mengetahui ambang mutlak rerata 0,5 dan ambang pengenalan


rerata 1 digunakan metode interpolasi sehingga diperoleh konsentrasi rasa
umami pada ambang mutlak 1,06% dan pada ambang pengenalan 0,07%. Dari
tabel diketahui nilai ambang pembedaanya sebesar 0,8%. Sedangkan pada
ambang batas belum dapat diketahui karena nilai rerata belum dapat mencapai
konstan.
E.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum acara Uji Threshold ini
antara lain sebagai berikut:
1.

Untuk larutan gula


a.

Nilai ambang mutlak 0,78%

b.

Nilai ambang pengenalan 2,66%.

c.

Nilai ambang pembedaan 8%

d.

Nilai ambang batas belum dapat diketahui karena nilai


rerata belum dapat mencapai konstan.

2.

Untuk larutan garam


a.

Nilai ambang mutlak 0,024%

b.

Nilai ambang pengenalan 0,226%.

c.

Nilai ambang pembedaan 0,8%

d.

Nilai ambang batas belum dapat diketahui karena nilai


rerata belum dapat mencapai konstan.

3.

Untuk larutan jeruk nipis


a.

Nilai ambang mutlak 0,15%

b.

Nilai ambang pengenalan 0,28%.

c.

Nilai ambang pembedaan 0,4%

d.

Nilai ambang batas belum dapat diketahui karena nilai


rerata belum dapat mencapai konstan.

4.

Untuk larutan kopi


a.

Nilai ambang mutlak 0,3%

b.

Nilai ambang pengenalan 0,12%.

c.

Nilai ambang pmbedaan 3,2%

d.

Nilai ambang batas belum dapat diketahui karena nilai


rerata belum dapat mencapai konstan.

5.

Untuk larutan vetsin


a.

Nilai ambang mutlak 1,06%.

b.

Nilai ambang pengenalan 0,07%.

c.

Nilai ambang pembedaan 0,8%

d.

Nilai ambang batas belum dapat diketahui karena nilai


rerata belum dapat mencapai konstan.

6.

Faktor-faktor yang mempengaruhi threshold pada rasa diantaranya:


a. Senyawa Kimia
b. Suhu
c. Konsentrasi
d. Interaksi dengan komponen lain

7.

Penyebab penyimpangan pada uji threshold rasa manis adalah


kesalahan panelis dalam memasukkan data pada borang.

8.

Nilai ambang mutlak umami > manis > pahit > asam > garam.

9.

Nilai ambang pengenalan manis > asam > asin > pahit > umami.

10.

Nilai ambang pembedaan manis > pahit > garam = umami > asam.

11.

Nilai ambang batas belum dapat diketahui.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. http://www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=55765.
Diakses pada tanggal 29 maret 2012 pukul 22.00wib.
Anwar, Faisal. Khomsan, Ali.2009. Makanan Tepat, Badan Sehat. PT. Mizan
Publika: Jakarta
Jinap, J. Hajep,P. 2010. Glutamate. Its Applications in Food and
contribution to health. Appetite 55 (2010) 1-10
Suteja, Bernald Renaldy.2007. Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Propagasi
Balik Studi Kasus Pengenalan Jenis Kopi. Jurnal Informatika, Vol.
3, No.1, Juni 2007:49-62
Sharma,
Shalini.
Lewis,Shaila.
2010.
Testing
Masking
Technologies: A Review. International Journal of Pharmacy
and Pharmaceutical Sciences. Vol 2, Issues 2, 2010.
McCabe, Ciara. Rolls, Edmund T. 2007. Umami: a delicious flavor
by convergenc of taste and olfactory pathways in the
human brain. European Journal of Neuroscience Vol 25. Pp.
1855-1864, 2007.
Wade. 2009. Psikologi. Penerbit buku kedoktera: Jakarta.
Wen, Xiao-yuan. 2010. Salt Taste Sensitivity Threshold and
Gastric Cancer. Asian Pacific Jurnal of Cancer Prevention,
Vol 11, 2010.
Zuhra, Cut Fatimah.
2006. Flavor (Citarasa). Karya Ilmiah
Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatera
Utara.

Analisis perhitungan
a. Rasa Manis
Ambang Mutlak
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,5 0,5 0,19


1 0,5 = 0,75 0,19
X = 0,78 %
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

1 0,69
x2
4 2 = 1,63 0,69
X = 2, 66 %
Ambang Pembedaan = 8%
Ambang batas = b.

Rasa Asin
Ambang Mutlak

y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,2
0,5 0,27
0,4 0,2 = 1,4 0,27
X = 0,24 %
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,2
1 0,27
0,4 0,2 = 1,4 0,27
X = 0,33%
Ambang Pembedaan = 0,8%
Ambang Batas = c. Rasa Asam
Ambang Mutlak

y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,1
0,5 0,07
0,2 0,1 = 0,8 0,7
X = 0,15%
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,2
1 0,8
0,4 0,2 = 1,33 0,8
X = 0,28%
Ambang Pembedaan = 0,4%
Ambang batas = d. Rasa Pahit
Ambang Mutlak
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,2
01 0,7
0,4 0,2 = 1,3 0,7
X = 0,3%
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,1
0,5 45
0,2 0,1 = 0,7 0,45
X = 0,12%
Ambang pembedaan = 3,2%
Ambang batas = -

e.

Rasa umami
Ambang Mutlak

y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,2
1 0,75
0,4 0,2 = 1,5 0,75
X = 0,6%
Ambang Pengenalan
y y1
x x1
x 2 x1 = y 2 y1

x 0,0 0,5 0
0,1 0 = 0,7 0
X = 0,07%
Ambang pembedaan = 0,8%
Ambang batas = -

Anda mungkin juga menyukai