Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

DOSEN PEMBIMBING

Bimbingan Konseling Islam I

Arsyad S.Sos.I

MAKALAH KELOMPOK

TEORI KONSELING DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :
FILDA SHOLEHATI (NIM : 11442204052)
WAHYU RESTIAFANDI (NIM : 11442101262)
(KELOMPOK 8)

KELAS BKI 2 B
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH & ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2015 M / 1436 H

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.


Puji syukur pemakalah sampaikan ke hadiarat Allah SWT, Tuhan semesta
alam.Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya yang setia.
Alhamdulillah wa syukurillah berkat rahmat dan anugerah-Nya makalah yang
mengangkat tema pembahasan Teori Konseling dalam Islam ini bisa diselesaikan.
Ucapan

terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah

membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.


Semoga makalah ini dapat digunakan oleh pembaca untuk menambah wawasan.
Kritikan dan saran dari pembaca sangat pemakalah harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Wassalamualaikum Wr, Wb.

Pekanbaru, Mei 2015


Syaban 1436 H

Pemakalah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
1.4. Manfaat Penulisan ......................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Definisi Teori teori Konseling Islam ..........................................................................5
B. Teori Teori Konseling Islam beserta Karakteristiknya ...............................................5
BAB III. PENUTUP..........................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik.
Dengan berlandasankan Al-Quran dam As-Sunnah, Islam mengarahkan dan membimbing
manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan membentuk kepribadian yang berakhlak karimah.
Sebagaimana sabda Rosulullah SAW: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia. Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing dan mengarahkan manusia
kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figur konselor yang sangat mumpuni dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dnegan jiwa manusia agar manusia
terhindar dari segala sifat-sifat yang negatif.
Seiring kemajuan zaman manusia, permasalahan yang dialami manusia semakin
kompleks. Dari permasalahan ini, maka muncullah suatu konsep Bimbingan Konseling yang
berlandaskan keagamaan, yakni Bimbingan Konseling Islam yang bersumber dari ajaran
Islam (Al-Quran dan Hadits). Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan
mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat mebimbing dan mengarahkan hati, akal
dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian yang berkhlak karimah yang telah
terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam.
Pada perkembangannya, Bimbingan Konseling Islam memiliki teori teori yang
digunakan dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam. Teori teori ini bersumber dari
ajaran Islam (Al-Quran dan Hadits) dan sekarang umum digunakan oleh Konselor, baik
Konselor Pendidikan maupun maupun Konselor Keagamaan
1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Apakah yang dimaksud dengan Teori Konseling dalam Islam ?
B. Apa sajakah Teori Teori Konseling dalam Islam ?
C. Bagaimanakah karakteristik teori konseling dalam Islam ?
D. Bagaimanakah Konsep Konseling dalam Al-Quran ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
A. Untuk mengetahui definisi Teori Konseling dalam Islam
4

B. Untuk mengetahui Macam macam Teori Konseling Islam


C. Untuk mengetahui karakteristik Teori Teori Konseling Islam
D. Untuk mengetahui Konsep Konseling dalam Al-Quran
1.4 MANFAAT PENULISAN
Selain untuk memenuhi tugas perkuliahan, penulisan makalah itu memiliki manfaat
untuk mengetahui teori teori Konseling Islam yang diterapkan dalam pelaksanaan
Konseling.

BAB II
5

PEMBAHASAN

A.Teori Teori Konseling Dalam Islam


Yang dimaksud dengan teori bimbingan dan konseling dalam Islam adalah landasan
berpijak yang benar tentang bagaimana proses konseling itu dapat berlangsung baik dan
menghasilkan perubahan-perubahan positif pada klien mengenai cara dan paradigma berfikir,
cara menggunakan potensi nurani, cara berperasaan, cara berkeyakinan dan cara bertingkah
laku berdasarkan wahyu (Al Quran) dan paradigma kenabian (Sunnah Hadits).
B. Macam macam Teori Konseling dalam Islam
Firman Allah SWT:














Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl 16 : 125)
Berdasarkan ayat diatas, maka disini para ahli mengidentifikasi bahwa ayat tersebut
mengandung beberapa teori dalam bimbingan dan konseling. Namun disini Menurut
Maryatul Kibtyah (2008), dalam konseling Islami terdapat 3 pokok pendekatan, yaitu bil
hikmah, al mauidhoh al hasanah, dan mujaadalah bil ahsan. sementaraMuthahari (1992)
menyebutkan dua metode yang pertama sebagai upaya komunikasi melalui peyakinan
rasional (bil hikmah) dan pemaparan moral (al mauidhoh) baru kemudian dilakukan upaya
perdebatan teologis (mujaadalah).
Berikut ini beberapa teori yang ada pada ayat diatas:
a.

Teori Al-Hikmah

Kata Al Hikmah dalam perspektif bahasa mengandung makna: 1) Mengetahui


keunggulan sesuatu melalui suatu pengetahuan, sempurna, bijaksana, dan sesuatu yang
tergantung padanya akibat sesuatu yang terpuji, 2) Ucapan yang sesuai dengan kebenaran,
filsafat, perkara yang benar dan lurus, keadilan, pengetahuan dan lapang dada, 3) Kata Al
Hikmah dengan bentuk jamaknya Al Hikam bermakna: Kebijaksanaan, ilmu dengan
pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, pepatah dan Alquran Al Karim.Teori Al Hikmah
adalah sebuah pedoman, penuntun dan pembimbing untuk memberi bantuan kepada individu
yang sangat membutuhkan pertolongan dalam mendidik dan mengembangkan eksistensi
dirinya hingga ia dapat menemukan jati diri dan citra dirinya serta dapat menyelesaikan atau
mengatasi berbagai ujian hidup secara mandiri. Proses aplikasi pembimbing dan konseling
dengan teori ini semata-mata dapat dilakukan oleh seorang pembimbing atau konselor dengan
6

pertolongan Allah secara langsung atau melalui utusanNya, yaitu Allah mengutus
malaikatNya, dimana ia hadir dalam jiwa konselor atas izinNya.
Dengan demikian teori al-Hikmah adalah sebuah pedoman, penuntun, dan
pembimbing untuk memberi bantuan kepada individu yang sangat membutuhkan pertolongan
dalam mendidik dan mengembangkan eksistensi dirinya hingga ia dapat menemukan jati diri
dan citra dirinya serta dapat menyelesaikan atau mengatasi berbagai ujian hidup secara
mandiri.
Sesungguhnya Allah Swt melimpahkan Al Hikmah itu tidak hanya kepada para Nabi
dan Rasul, akan tetapi Dia telah limpahkan juga kepada siapa saja yang dikehendakiNya,
seperti firmanNya:

Allah menganugerahkan Al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barang siapa
yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan tidak
ada yang dapat mengambil suatu pelajaran, kecuali orang-orang yang berakal tinggi. (Qs. Al
Baqoroh: 269)
Ciri khas dari teori Konseling dengan Al Hikmah adalah sebagai berikut :

b.

Adanya pertolongan Allah SWT, secara langsung atau melalui malaikatnya

Diagnose menggunakan metode ilham (intuisi) dan kasysyaf (penyingkapan batin)

Adanya ketauladan dan keshalihan konselor

Alat terapi yang dilakukan adalah nasehat nasehat dengan menggunakan teknik
Illahiyah, yaitu dengan doa, ayat ayat Al-Quran dan menerangkan esensi dari
problem yang sedang dialami

Teori ini biasanya khusus dilakukan untuk terapi penyakit yang berat dan klien tidak
dapat melakukannya sendiri, tetapi melalui bantuan terapis ; seperti penyimpangan
perilaku karena adanya interfensi syetan atau iblis dalam kejiwaan seseorang. Dalam
kasus ini bukan menggunakan konseling namun menggunakan psikoterapi
Teori Al Mauizhoh Al Hasanah

Yaitu teori bimbingan atau konseling dengan cara mengambil pelajaran-pelajaran atau
itibar-itibar dari perjalanan kehidupan para Nabi, Rasul dan para Auliaya-Allah. Bagaimana
Allah membimbing dan mengarahkan cara berfikir, cara berperasaan, cara berperilaku serta
menanggulangi berbagai problem kehidupan. Bagaimana cara mereka membangun ketaatan
dan ketaqwaan kepadaNya.
Yang dimaksud dengan Al Mauizhoh Al Hasanah ialah pelajaran yang baik dalam
pandangan Allah dan RasulNya; yang mana pelajaran itu dapat membantu klien untuk
menyelesaikan atau menanggulangi problem yang sedang dihadapinya. Dalam penggunaan
7

teori ini sebelumnya seorang konselor harus benar benar telah menguasai dengan baik
sejarah, riwayar hidup dan perjuangan orang orang agung, dan orang orang pilihan Allah
SWT, khususnya Rasulullah SAW, sebagai firman Allah SWT


















Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah (Q.S Al Ahzab, 33:21)
Materi Al Mauizoh Al Hasanah dapat diambil dari sumber sumber pokok ajaran
Islam maupun dari para pakar selama tidak bertentangan dengan norma norma Islam
tersebut. Sumber sumber tersebut adalah :

c.

Al Quran al Karim

As Sunnah (Hadits maupun Perilaku Rasulullah SAW)

Al Atsar (Perilaku Para Sahabat Nabi)

Pendapat atau ijtihad para ulama Muslim

Pendapat atau penemuan penemuan pakar non Muslim.

Teori Mujadalah yang baik

Yang dimaksud teori Mujadalah ialah teori konseling yang terjadi dimana seorang
klien sedang dalam kebimbangan. Teori ini biasa digunakan ketika seorang klien ingin
mencari suatu kebenaran yang dapat menyakinkan dirinya, yang selama ini ia memiliki
problem kesulitan mengambil suatu keputusan dari dua hal atau lebih; sedangkan ia
berasumsi bahwa kedua atau lebih itu lebih baik dan benar untuk dirinya. Padahal dalam
pandangan konselor hal itu dapat membahayakan perkembangan jiwa, akal fikiran,
emosional, dan lingkungannya.
Prinsip-prinsip dan khas teori ini adalah sebagai berikut:

Harus adanya kesabaran yang tinggi dari konselor

Konselor harus menguasai akar permasalahan dan terapinya dengan baik;

Saling menghormati dan menghargai;

Bukan bertujuan menjatuhkan atau mengalahkan klien, tetapi membimbing klien


dalam mencari kebenaran.

Rasa persaudaraan dan penuh kasih sayang;


8

Tutur kata dan bahasa yang mudah dipahami dan halus;

Tidak menyinggung perasaan klien;

Mengemukakan dalil-dalil Alquran dan As Sunah dengan tepat dan jelas;

Ketauladanan yang sejati. Artinya apa yang konselor lakukan dalam proses konseling
benar-benar telah dipahami, diaplikasikan dan dialami konselor. Karena Allah sangat
murka kepada orang yang tidak mengamalkan apa yang ia nasehatkan kepada orang
lain. firmanNya:



















Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan. (Qs. Ash-Shaff: 2-3).
Teori konseling Al Mujadalah bil Ahsan, menitikberatkan kepada individu yang
membutuhkan kekuatan dalam keyakinan dan ingin menghilangkan keraguan, was-was dan
prasangka-prasangka negatif terhadap kebenaran Ilahiyah yang selalu bergema dalam
nuraninya. Seperti adanya dua suara atau pernyataan yang terdapat dalam akal fikiran dan
hati sanubari, namun sangat sulit untuk memutuskan mana yang paling mendekati kebenaran
dalam paradigma Ilahiyah.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
9

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa teori konseling islam


adalahlandasan berpijak yang benar tentang bagaimana proses konseling itu dapat
berlangsung baik dan menghasilkan perubahan-perubahan positif pada klien mengenai
cara dan paradigma berfikir, cara menggunakan potensi nurani, cara berperasaan, cara
berkeyakinan dan cara bertingkah laku berdasarkan wahyu (Al Quran) dan paradigma
kenabian (Sunnah Hadits). Dalam Al-Quran Surah An-Nahl, 16 ayat 125 dipaparkan 3
teori Konseling dalam Islam, yaitu : Al Hikmah, Al Mauizhoh Al Hasanah, dan
Mujadalah. Setiap teori memiliki landasan keilmuan dan karakteristik tersendiri. Oleh
karena itu sang konselor haruslah memahami secara tepat 3 teori konseling dalam Islam
tersebut
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas , kami merekomendasikan kepada pembaca untuk
melakukan penilitian lanjutan mengenai penerapan teori teori Konseling Islam dalam
berbagaia aspek penggunaan konseling, baik konseling pendidikan, maupun konseling
umum

DAFTAR PUSTAKA

HM. Hamdani Bakran Adz-Dzaki. 2004. Konseling dan Psikoterapi Islam. Jogjakarta : Fajar
Pustaka Baru
http://laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/bimbingan-dan-konseling-dalam-islam.html
10

http://fatimatuzzahrofadhil.blogspot.com/2011/09/bimbingan-dan-konseling-dalam.html

11

Anda mungkin juga menyukai