O
L
E
H
Surianingsih, SH, M.Hum
BAB I
LATAR BELAKANG MUNCULNYA
ILMU BUDAYA
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Komunikasi,
dan Informasi menyebabkan terjadinya pergeseran Sistem
Nilai Budaya, untuk itu diperlukan sikap kritis dan tanggap
dalam menghadapi perkembangan tersebut.
Pengotakan disiplin ilmu pengetahuan dimana satu sisi
merupakan suatu tuntutan namun disisi lain dapat
melahirkan pola pikir sempit. Sementara masalah-masalah
kehidupan di dalam masyarakat selalu bersifat kompleks
atau multi dimensional yang penanganannya tidak
mungkin dilakukan secara parsial.
Kenyataan bangsa Indonesia yang majemuk (etnis, religius,
geografis) memerlukan sikap saling memahami dan
menghormati.
B. PENGERTIAN
Ilmu Budaya Dasar adalah
pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah kemanusiaan dan
kebudayaan.
C.
BAB II
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
BERBUDAYA
Dua kekayaan manusia yang paling
utama ialah akal dan budi atau yang
lazim disebut fikiran dan perasaan.
Manusia terdiri dari dua unsur pokok :
Jasmani
Rohani
BAB III
DEFENISI DAN KONSEPSI
KEBUDAYAAN
A. DEFINISI KEBUDAYAAN
Menurut E.B. Taylor; kebudayaan adalah suatu
keseluruhan kelompok yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat serta
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dapat dipelajari
oleh manusia sebagai angota masyarakat.
Menurut Kluchon dan Kelly; kebudayaan adalah semua
rancangan hidup yang tercipta secara historris baik yang
eksplisit maupun emplisit rasional. Irasional dan non
rasional yang pada suatu waktu sebagai pedoman yang
potensial untuk perilaku manusia.
Menurut Kroeber; kebudayaan adalah keseluruhan
realisasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan dan nila-nilai
yang dipelajari dan diwariskan dan perilaku yang
ditimbulkannya.
Menurut Herskovits; kebudayaan adalah bagian dari
lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
B. Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat ada 3 (tiga)
wujud kebudayaan antara lain :
Ide : Kebudayaan sebagai suatu kompleks
ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, normanorma, peraturan-peraturan dan sejenisnya.
Tingkah laku : Kebudayaan sebagai suatu
kompleks aktifitas kelakuan berpola manusia
dalam masyarakat.
Fisik : Kebudayaan sebagai benda-benda
hasil karya manusia.
D.DINAMIKA KEBUDAYAAN
1. Evolusi Kebudayaan
Evolusi kebudayaan adalah proses perkembangan
kebudayaan secara perlahan lahan, sedikit demi
sedikit, dalam jangka waktu yang lama.
Kebudayaan dalam suatu masyarakat tumbuh
berkembang seperti pohon secara pelan pelan,
namun dalam waktu yang cukup lama akan tampak
perubahan dan perkembangannya dengan nyata
Ada dua pola yang dikenal dalam evolusi
kebudayaan yaitu : Pertama directional
processes atau perubahan menentu arah dan
kedua recurent processes atau perubahan berupa
perulangan perulangan.
2. Revolusi Kebudayaan
Revolusi kebudayaan adalah kebudayaan yang
terjadi secara cepat dan mendadak, dalam waktu
yang sangat singkat. Penyebab terjadinya
revolusi kebudayaan ini bisa bermacam macam,
misalnya : perang, bencana alam, gejolak politik,
inovasi, tekhnologi, reformasi berfikir dan lain
lain. Pada proses revolusi kebudayaan ini
biasanya disertai terjadinya krisis.
3. Difusi
Difusi adalah proses terjadinya penyebaran
kebudayaan. Kata difusi menurut bahasa artinya
merembes.
5. Penetrasi
Penetrasi adalah masuknya unsur kebudayaan asing
dalam suatu masyarakat. Penetrasi ini bias berupa
penetrasi damai atau penetrasi paksa. Terjadinya
penetrasi kebudayaan ditandai dengan adanya kekuatan
yang tidak seimbang (kesenjangan kekuatan) antara dua
kelompok masyarakat yang berbeda yang berkomunikasi
satu sama lain.
6. Inovasi
Hal ini merupakan bagian dari dinamika kebudayaan
adalah inovasi kebudayaan dan arti kata inovasi adalah
pembaharuan, sehingga inovasi kebudayaan secara
singkat dapat diartikan sebagai pembaharuan
kebudayaan. Koentjaraningrat mengemukakan bahwa
sebelum terjadi inovasi kebudayaan umumnya didahului
adanya penemuan berupa discovery maupun invention.
E. DAERAH KEBUDAYAAN
Daerah kebudayaan ( Culture area )
adalah wilayah dimana suatu
kebudayaan tertentu berada, hidup
tumbuh dan berkembang.
BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Berdasarkan pada subyek dan
obyeknya, komunikasi cinta kasih
dapat diklasifikasi menjadi :
Cinta
Cinta
Cinta
Cinta
Cinta
kasih
kasih
kasih
kasih
kasih
D.
CINTA KASIH SESAMA MANUSIA
Komunikasi manusia dengan sesamanya tergambar pada
konsep psiko sosiogram Francis LK Zhu, yakni bahwa
manusia sebagai makhluk sosial memiliki delapan daerah
alam jiwa yang mengambarkan komunikasi sosialnya
yakni :
BAB V
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. BEBERAPA TINJAUAN TENTANG KEINDAHAN
Berbicara mengenai keindahan dapat ditinjau dari beberapa
segi.
Dari segi obyek bendanya
Dari segi subyek penikmatnya
Dari segi luas cakupan keindahan
Manurut sifatnya secara filosofis
B. TEMPAT-TEMPAT KEINDAHAN
Obyek keindahan baik yang berupa karya seni maupun
keindahan alam biasanya memiliki pusat-pusat daya tarik.
Sebuah seni lukis memiliki daya tarik pada paduan
warnanya, goresan kuasnya yang halus dan lembut. Idenya
yang menarik dan lain sebagainya.
E. RENUNGAN
Menurut artinya memikirkan sesuatu secara dalam dalam.
Merenung dengan menggunakan segenap pengetahuan yang
telah dimiliki disebut dengan berfilsafat.
Ada beberapa teori tentang penciptaan karya seni :
Miniru: Plato berpendapat bahwa karya seni yang dibuat
manusia hanyalah merupakan imitasi (tiruan ) dari realita
duniawi.
Pengungkapan kesan kesan: Benneditto Crose berpendapat
bahwa karya seni adalah hasil pengungkapan kesan kesan.
Apabila seseorang mengamati suatu obyek keindahan ,
tentu ada bagian bagian yang lebih menarik dan kurang
menarik, hal yang lebih menarik ini akan memberikan
banyak kesan yang dituangkan kembali kedalam karya seni,
sedangkan yang tidak menarik terlupakan atau tidak
diuangkapkan kembali dalam karya seni.
F. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi artinya sesuai benar.
Dalam keserasian terdapat pengertian ukuran,
perpaduan, pertentangan dan keseimbangan
keseimbangan. Ukuran misalnya orang yang membuat
bangunan rumah, tentu ada keserasian antara panjang
dan lebarnya.
G. KEHALUSAN
Kehalusan berasal dari kata halus lawan dari kata kasar.
Kehalusan bisa memiliki pengertian yang berhubungan
dengan sesuatu yang konkrit yang bisa ditangkap oleh
indera manusia, misalnya seni ukir yang halus, artinya
dikerjakan dengan penuh ketelitian dan kerapian.
BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan adalah segala sesuatu yang tidak
menyenangkan untuk dirasa. Yang termasuk
penderitaan misalnya, keluh kesah, kesengsaraan,
kelaparan, kepanasan, kedinginan, kekenyangan dan
lain lain. Penderitaan bisa bersifat jasmaniah
maupun bersifat rohaniah, keduanya saling
mempengaruhi. Penderitaan bisa menimpa individu,
keluarga maupun kelompok manusia, besar atau kecil.
A. RASA SAKIT, SIKSAAN DAN NERAKA
Dilihat dari sudut datangnya, penderitaan dapat
diklasifikasi menjadi tiga yaitu, rasa sakit, siksaan dan
neraka.
BAB VII
MANUSIA, KESERAGAMAN, dan
KESEDERAJATAN
A. MAKNA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
1. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) artinya: 1) tingkah laku; 2) macam jenis; 3)lagu: musik;langgam;
4) warna, corak,ragi; 5) (ling) laras (tata bahasa). Sehingga keragaman berarti
perihal beragam-ragam: berjenis-jenis; perihal ragam; hal jenis.
2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya adalah
sama tingkatan (pangkat, kedudukan).
B. UNSUR-UNSUR KESERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
1. Suku Bangsa dan Ras 3.Ideologi dan Politik
5.Kesenjangan Ekonomi
2.Agama dan Keyakinan 4.Tata Krama
6.Kesenjangan Sosial
BAB VIII
MANUSIA DAN KEADILAN
A. MACAM-MACAM KEADILAN
Keadilan Legal
Plato berpendapat bahwa keadilan dapat terwujud dalam
masyarakat bila mana setiap anggota masyarakat
mendapat mendapat dan dapat melakukan fungsinya
secara baik menurut kemampuan mereka masing-masing.
Keadilan Distributif.
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana
hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal
yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama.
Keadilan Komunikatif
Keadilan disini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan
ketertiban umum.
B. RASA KEADILAN
Hati nurani manusia yang tulus dan jujur dapat memberikan penilaian
apakah suatu penyelesaian perkara adil atau tidak adil. Rasa keadilan
disini tidak lain merupakan persepsi masyarakat yang berhubungan
dengan hukum tentang hal-hal yang dianggap salah atau tidak
beserta sanksi yang dianggap adil terhadap suatu kesalahan tertentu.
C.
TEMPAT MENCARI KEADILAN
Ada bebrapa tempat mencari keadilan, antara lain
(1) melalui pengadilan formal,
(2) melalui pengdilan nonformal,
(3) melalui pengadilan Tuhan.
D.
KEJUJURAN
Jujur bisa berarti apa yang dikatakan sesuai dengan nurani. Jujur bisa
pula berarti bersih hati dari perbuatan-perbuatan yang dilarang
agama, bisa pula berarti menepati janji.
E. KECURANGAN
Kecurangan identik dengan ketidakjujuran, ada persamaannya
walupun tidak sama benar. Kecurangan biasa dilakukan manusia
dengan maksud untuk memperoleh keuntungan, dengan jalan
pintas, dengan jalan tidak wajar. Termasuk kecurangan seperti
membohong, merampas, memalsu dan lain-lain.
F. PEMULIHAN NAMA BAIK/ REHABILITASI
Nama baik adalah merupakan salah satu tujuan hidup manusia.
Setiap orang berusaha ingin menjaga nama baik dengan hatihati. Bahkan untuk memperoleh nama baik kadang-kadang
orang harus berani berkorban.
G. PEMBALASAN
Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan beberapa macam
klasifikasi pembalasan sebagai berikut :