Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN DIAGNOSTIK

DARI
PEDOMAN PENGGOLONGAN dan DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA di INDONESIA (PPDGJ) III
Nama: M. Sany Armansah (FK-UKRIDA)
F05.8 Delirium lainnya
F00 - F09 GANGGUAN MENTAL
F05.9 Demensia YTT
ORGANIK.
(TERMASUK
F06GANGGUAN
MENTAL LAINNYA
GANGGUAN
MENTAL
AKIBAT
KERUSAKAN
dan
SIMTOMATIK)

F12
GANGGUAN MENTAL dan
PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN
KANABINOIDA
F13
GANGGUAN MENTAL dan
DISFUNGSI
OTAK
dan
PENYAKIT
PERILAKU
AKIBAT PENGGUNAAN
F00DEMENSIA
PADA
PENYAKIT
FISIK
SEDATIVA
atau
HIPNOTIKA
ALZHEIMER
F06.0
Halusinasi
organik
F14
GANGGUAN
MENTAL dan
F00.0 Demensia pada penyakit
F06.1
Gangguan
katatonik
PERILAKU
AKIBAT
PENGGUNAAN
Alzheimer dengan onset dini
oganik
KOKAIN
F00.1 Demensia pada penyakit
F06.8
Gangguan
waham
organik
F15
GANGGUAN MENTAL dan
Alzheimer dengan onset lambat
(lir-skizofrenia)
PERILAKU
AKIBAT PENGGUNAAN
F00.2 Demensia pada penyakit
F05.3
Gangguan
suasana
STIMULANSIA
LAIN
TERMASUK
Alzheimer, tipe tak khas atau tipe
perasaan
(mood
[afektif]
organik)
KAFIEN
campuran
.30 Gangguan
manik
F16
GANGGUAN MENTAL dan
F00.9 Demensia pada penyakit
organik
PERILAKU
AKIBAT PENGGUNAAN
Alzheimer YTT
.30
Gangguan
bipolar
HALUSINOGENIKA
F01DEMENSIA VASKULAR
organik
F17
GANGGUAN MENTAL dan
F01.0 Demensia vaskular onset
.30
Gangguan
depresif
PERILAKU
PENGGUNAAN
akut
organik
TEMNBAKAU
F01.1 Demensia multi infark
.30 Gangguan
afektif
F18
GANGGUAN MENTAL dan
F01.2 Demensia
vascular
organic
campuran
PERILAKU
AKIBAT PENGGUNAAN
subkortikal
F06.4
Gangguan
anxietas
PELARUT
YANG
MUDAH MENGUAP
F01.3 Demensia
vascular
organik
F18
GANGGUAN
MENTAL dan
campuran kortikal dan subkortikal
F06.5
Gangguan
disosiatif
PERILAKU
AKIBAT
PENGGUNAAN
F01.8 Demensia vascular lainnya
oeganik
MULTIPER dan PENGGUNAAN ZAT
F01.9 Demensia vaskular YTT
F06.6
Gangguan
astenik
organik
MULTIPEL dan PENGGUNAAN ZAT
F02DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN
F06.7
Gangguan
kognitif
ringan
PSIKOAKTIF LAINNYA
YDK
F06.8
Gangguan
mental
lain
YDK
Kode
empat dan lima karakter dapat
F02.0 Demensia pada penyakit
akibat
kerusakan
otak
dan
penyakit
digunakan
untuk menentukan kondisi
pick
fisik
klinis
sebagai
berikut:
F02.1 Demensia
pd
penyakit
F06.9
Gangguan
mental
YTT
F1x.0
Intoksikasi
akut
Creutzfeldt -Jakob
akibat
kerusakan
otak
dan
penyakit
.00
Tanpa
komplikasi
F02.2 Demensia
pd
penyakit
fisik
.01 Dengan
trauma
atau
Huntington
F07GANGGUAN
KEPRIBADIAN
dan
cedera
tubuh
lainnya
F02.3 Demensia
pd
penyakit
PERILAKU
AKIBAT
PENYAKIT,
.02 Dengan komplikasi medis
Parkinson
KERUSAKAN
dan
DISFUNGSI
OTAK
lainnya
F01.4 Demensia
pd
penyakit
F07.0 Gangguan
kepribadian
.03 Dengan delirium
Human Immunodeficiency Virus
organik
.04 Dengan distorsi persepsi
(HIV)
F07.1
Sindrom
pasca-ensefalitik
.05 Dengan koma
F02.8 Demensia pd penyakit lain
F07.2
Sindrom
pasca-kontusio
.07 Intoksikasi patologis
YDT YDK
F07.8
Gangguan
kepribadian
dan
F1x.1
Penggunaan
yang
F03DEMENSIA YTT
perilaku
organik
lain
akibat
merugikan
Karakter kelima dpt digunakan utk
penyakit kerusakan dan disfungsi
F1x.2 Sindrom ketergantungan
menentukan demensia pada F00-F03
otak
.20 Kini abstinen
sebagai berikut:
F06.9
Gangguan
kepribadian
dan
.21 Kini abstinen tetapi dalam
.x0 Tanpa gejala tambahan
perilaku
organik
YTT
akibat
lingkungan terlindungi
.x1 Gejala lain, terutama waham
penyakit
kerusakan
dan
disfungsi
.22 Kini
dalam
.x2 Gejala lain, terutama halusinasi
otak
pengawasanklinis
dengan
.x3 Gejala lain, terutama depresi
F07GANGGUAN MENTAL ORGANIK
terapi
pemeliharaan
atau
.x4 Gejala campuran lain
atau
SIMTOMATIK
YTT
pengobatan
zat
pengganti
F04SINDROM AMNESIK ORGANIK
(ketergantungan terkendali)
BUKAN AKIBAT ALKOHOL dan ZAT
.23 Kini
abstinen,
tetapi
F10

F19
GANGGUAN
MENTAL
PSIKOAKTIF LAINNYA
sedang
dalam
terapi
dengan
dan
PERILAKU
AKIBAT
F05DELIRIUM
BUKAN
AKIBAT
obat aversif atau penyekat
ALKOHOL dan ZAT PSIKOAKTIF PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF.
.24 Kini sedang menggunakan
F10
GANGGUAN
MENTAL
dan
LAINNYA
zat
(ketergantungan aktif)
PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN
F05.0 Delirium tak bertumpang
.25
Penggunaan berkelanjutan
ALKOHOL
tindih dengan demensia
.26
Penggunaan
episod
F11
GANGGUAN MENTAL dan
F05.1 Delirium
bertumpang
(dipsomania)
PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN
tindih dengan demensia
F1x.3 Keadaan putus zat
OPIOIDA

PEDOMAN DIAGNOSTIK
DARI
PEDOMAN PENGGOLONGAN dan DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA di INDONESIA (PPDGJ) III
Nama: M. Sany Armansah (FK-UKRIDA)

.30 Tanpa komplikasi


F22.8
Gangguan
waham
F31.3
Gangguan afektif bipolar,
.31 Dengan konvulsi
menetap lainnya
episode kini depresif ringan atau
F1x.4 Keadaan putus zat dengan
F22.9
Gangguan
waham
sedang
delirium
menetap YTT
.30 Tanpa gejala somatik
.30 Tanpa konvulsi
F23GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan
.31 Dengan gejala somatik
.31 Dengan konvulsi
SEMENTARA
F31.4
Gangguan afektif bipolar,
F1x.5 Gangguan psikotik
F23.0
Gangguan
psikotik
episode kini depresif berat tanpa
.50 Lir skizofrenia
polimorfik
akut
tanpa
gejala
gejala psikotik
.51 Predominan waham
skizofrenia
F31.5
Gangguan afektif bipolar,
.52 Predominan halusinasi
F23.1
Gangguan
psikotik
episode kini depresif berat dengan
.53 Predominan polimorfik
polimorfik akut dengan gejala
gejala psikotik
.54 Predominan gejala depresi
skizofrenia
F31.6
Gangguan afektif bipolar,
.55 Predominan gejala manik
F23.2
Gangguan
psikotik
lirepisode kini campuran
.56 Campuran
skizofrenia akut
F31.7
Gangguan afektif bipolar,
F1x.6 Sindrom amnesik
F23.3
Gangguan psikotik akut
kini dalam remisi
F1x.7 Gangguan psikotik residual
lainnya dengan predominan waham
F31.8
Gangguan afektif bipolar
atau onset lambat
F23.8
Gangguan psikotik akut
lainnya
.70 Kilas balik (flashbacks)
dan sementara lainnya
F31.9
Gangguan afektif bipolar
.71 Gangguan
kepribadian
F23.9
Gangguan psikotik akut
YTT
atau perilaku
dan sementara YTT
F32EPISODE DEPRESIF
.72 Gangguan afketif residual Karakter kelima dapat digunakan untuk
F32.0
Episode depresif ringan
.73 Demensia
menentukan ada tidaknya penyerta
.00 Tanpa gejala somatik
.74 Hendaya kognitif menetap stres akut:
.01 Dengan gejala somatik
lainnya
.x0 Tanpa penyerta stres akut
F32.1
Episode depresif sedang
.75 Gangguan psikotik onset
.x1 Dengan penyerta stres akut
.10 Tanpa gejala somatik
lambat
F24GANGGUAN WAHAM INDUKSI
.11 Dengan gejala somatic
F1x.8 Gangguan mental & perilaku F25GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
F32.2
Episode
depresif
berat
lainnya
F25.0
Gangguan skizoafektif tipe
tanpa gejala psikotik
F1x.9 Gangguan mental & perilaku manik
F32.3
Episode
depresif
berat
YTT
F25.1
Gangguan skizoafektif tipe
dengan gejala psikotik
depresif
F32.8
Episode depresif lainnya
F20

F29
SKIZOFRENIA,
F25.2
Gangguan skizoafektif tipe
F32.9
Episode depresif YTT
GANGGUAN SKIZOTIPAL, dan
campuran
F33GANGGUAN
DEPRESIF
GANGGUAN WAHAM.
F25.8
Gangguan
skizoafektif
BERULANG
F20SKIZOFRENIA
lainnya
F33.0
Gangguan
depresif
F20.0
Skizofrenia paranoid
F25.9
Gangguan
skizoafektif
YTT
berulang,
episode
kini
ringan
F20.1
Skizofrenia hebefrenik
.00 Tanpa gejala somatik
F20.2
Skizofrenia katatonik
F28GANGGUAN
PSIKOTIK
NON.01 Dengan gejala somatik
F20.3
Skizofrenia tak terinci
ORGANIK
LAINNYA
F33.1
Gangguan
depresif
F20.4
Depresi pasca-skizofrenia
F29GANGGUAN
PSIKOTIK
NONberulang,
episode
kini
sedang
F20.5
Skizofrenia residual
ORGANIK YTT
.10 Tanpa gejala somatik
F20.6
Skizofrenia simpleks
.11 Dengan gejala somatic
F20.8
Skizofrenia lainnya
F33.2
Gangguan
depresif
F30 F39 GANGGUAN SUASANA
F20.9
Skizofrenia YTT
berulang, episode kini berat tanpa
Karakter kelima dapat digunakan untuk PERASAAN (MOOD [AFEKTIF])
gejala psikotik
F30EPISODE MANIK
mengklasifikasi perjalanan penyakit:
F33.3
Gangguan
depresif
F30.0
Hipomania
.x0 Berkelanjutan
berulang,
episode
kini
berat
F30.1
Mania tanpa gejala psikotik
.x1 Episodik dengan kemunduran
dengan
gejala
psikotik
F30.2
Mania
dengan
gejala
progresif
F33.4
Gangguan
depresif
.x2 Episodik dengan kemunduran psikotik
berulang,
kini
dalam
remisi
F30.8
Episode
manik
lainnya
stabil
F33.8
Gangguan
depresif
F30.9
Episode manik YTT
.x3 Episodik berulang
berulang
lainnya
F31GANGGUAN
AFEKTIF
BIPOLAR
.x4 Remisi tak sempurna
F33.9
Gangguan
depresif
F31.0
Gangguan afektif bipolar,
.x5 Remisi sempurna
berulang YTT
episode kini hipomanik
.x8 Lainnya
SUASANA
F31.1
Gangguan afektif bipolar, F34GANGGUAN
.x9 Periode pengamatan kurang
PERASAAN
(MOOD
[AFEKTIF])
episode kini manik tanpa gejala
dari satu tahun
MENETAP
psikotik
F21SKIZOTIPAL
F34.0
Siklotimia
F31.2
Gangguan afektif bipolar,
F22GANGGUAN WAHAM MENETAP
F34.1
Distimia
episode kini manik dengan gejala
F22.0
Gangguan waham
psikotik

PEDOMAN DIAGNOSTIK
DARI
PEDOMAN PENGGOLONGAN dan DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA di INDONESIA (PPDGJ) III
Nama: M. Sany Armansah (FK-UKRIDA)
F34.8
Gangguan
suasana
perasaan (mood [afektif]) lainnya
F34.9
Gangguan
suasana
perasaan (mood [afektif]) YTT
F38GANGGUAN
SUASANA
PERASAAN
(MOOD
[AFEKTIF])
LAINNYA
F38.0
Gangguan
suasana
perasaan (mood [afektif]) tunggal
lainnya

.00 Episode
afektif F39GANGGUAN
SUASANA
campuran
PERASAAN (MOOD [AFEKTIF]) YTT
F38.1
Gangguan
suasana
perasaan (mood [afektif]) berulang
lainnya
.10 Gangguan
depresif
singkat berulang
F38.0
Gangguan
suasana
perasaan (mood [afektif]) lainnya
YDT

Anda mungkin juga menyukai