disusun oleh :
Dr. Tedy Dwi Priambada
Halaman Pengesahan
Topik : Dyspepsia
disusun oleh :
Dr. Tedy Dwi Priambada
Juni 2015
Oleh
Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas bareng
LATAR
BELA
KAN
G
PERMASALA
HAN
diameter(-)
Perkusi : cardiomegali(-)
Auskultasi: S1-2 murni, reguler, bising(-)
Abdomen
Inspeksi : kesan rata
Auskultasi : Peristaltik (+)normal
Perkusi
: Timpani seluruh lap abdomen
Palpasi
: Supel, nyeri tekan epigastrium(+),
massa(-)
Extremitas
: Oedem (-), deformitas
(-).kekuatan otot
PERENCANA
AN
DAN
PEMI
LIHA
N
INTE
RVE
NSI
PELAKSANA
AN
MONITORIN
G
DAN
Diagnosis
Dyspepsia syndrome
Tujuan utama pengobatan dyspesia adalah
mengurangi rasa tak nyaman di perut. Berdasarkan
teori saat ini penyebab dyspepsia adalah peningkatan
zat pelepas hormon gastrin di lambung, dismotilitas
dan hipersensitivitas viseral, psikologis, infeksi
bakteri serta pola diet dan lingkungan. Sehingga
pengobatan terbagi dalam dua kategori, farmakologi
dan non farmakologis.
Pengobatan farmakologis:
1. Antasida
2. Agen penghambat asam: H2 blocker dan PPI
3. Agen prokinetik
4. Antiemetik
5. Antispasmodik
6. Sitoprotektor
Pengobatan non-farmakologis:
1. Pengubahan pola diet
2. Manajemen stres
Pada pasien ini, karena tidak bekerja dan sebagai ibu
rumah tangga, faktor psikologis
kemungkinan besar perannya. Saran agar
mengurangi pikiran pikiran tidak penting
dan tidak memendam uneg uneg
seyogyanya diberikan. Pola makan yang
tidak teratur dan seringnya mengkonsumsi
makanan pedas, bersantan dan asam juga
berperan penting dan disarankan untuk
menghindarinya. Terapi farmakologis yang
diberikan adalah antasida tablet kunyah tiga
kali sehari dikombinasikan dengan
cimetidine tablet dua kali sehari untuk
menurunkan kadar asam lambung dan
menghambat pengeluaran zat histamin yang
menyebabkan hipersensitivitas viseral.
Pasien diberikan edukasi mengenai penyakitnya,
meliputi:
Menjelaskan pasien tentang penyakitnya
EVAL
UASI
Jombang,
Juni 2015
Peserta
Pendamping