Panduan
Praktek Klinis
No.
Dokumen
Tanggal
Terbit
Revisi
Halaman
Ditetapkan oleh
DIREKTUR
dr.I.B.Nyoman Banjar
Pengertian
Anamnesa
Pemeriksaan
Fisik
Kriteria
Diagnosis
Diagnosa
Diferensial
Diagnosa
Pemeriksaan
Penunjang
Terapi
Tatalaksana hipertiroid:
Propiltiourasil (PTU) dosis awal 300-600 mg/hari,
maksimal dosis 2000mg/hari
Metimazol dosis awal 20-30 mg/hari
Beta bloker ( propanolol 2x 10mg)
Tatalaksan krisis tiroid:
Perawatan ICU: Observasi suhu, fungsi jantung,
elektrolit dan cairan
Terapi demam dan hipovolemia
Mengurangi efek hormon tiroid pada jaringan
antagonis adrenergik beta
Mengatasi faktor presipitan
menurunkan produksi & sekresi hormon tiroid:
1. Menghambat sintesis hormon tiroid atau : PTU,
MMI (oksidasi iodida,organifikasi)
PTU 200-250 setiap 6 jam; MMI 20-25 mg setiap 6
jam, PO, NGT, rektal
2. Menghambat pelepasan hormon tiroid: [reparat
iodin organik menghambat pelepasan hormon tiroid
dengan menghambat proteolisis tiroglobulin (WolffChaikof effect)
Pemberian iodin diberikan setelah inhibisi sintesis
berhasil, sekitar 2-3 jam setelah PTU/MMI,
mencegah penambahan cadangan hormon tiroid
intraglandular (escape phenomenon)
Iopanoic acid dan ipodate diberikan pada dosis awal
2 g i.v., diikuti 1 g/hari, kontraindikasi pada gangguan
ginjal dan dehidrasi, monitoring fungsi hati,
komponen mengandung iodin lainnya termasuk:
Sol. Lugol (10 tetes setiap 3 jam) dan sol. Jenuh KI )
8 tetes setiap 6 jam)
Alternatif alergi iodin: lihium (300 mg setiap 6 jam)
menganggu pelepasan hormon tiroid
Tiroidektomi
Edukasi
Prognosis
Penelaah Kritis
Kepustakaan