Anda di halaman 1dari 26

Carcinoma Gaster

Disusun oleh:
dr. Shirley Octaviani

Pembimbing:
Dr. dr. Koernia Swa Oetomo, SpB (K) Trauma, FINACS

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-I


PROGRAM STUDI ILMU BEDAH UMUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA / RSU HAJI SURABAYA
2015
1

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, atas berkat dan rahmatnya yang telah dikaruniakan kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul

CARCINOMA GASTER.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna di dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini sebagai suatu karya tulis ilmiah
yang dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Surabaya, Maret 2015

dr. Shirley Octaviani

Daftar isi

Kata Pengantar.................................................................................. i
Daftar isi............................................................................................ ii
Daftar Gambar................................................................................... iii
Daftar Tabel.......................................................................................iv
Bab I Pendahuluan............................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................1
1.2 Ruang lingkup...........................................................................1
Bab II Tinjauan pustaka....................................................................2
2.1

Epidemiologi...........................................................................2

2.2

Diagnosis.................................................................................2

2.3

Patofisiologi............................................................................3

2.4

Etiologi....................................................................................5

2.5

Anatomi Lambung..................................................................6

2.6

Klasifikasi...............................................................................8

2.7

Tanda dan gejala......................................................................9

2.8

Stadium....................................................................................10

2.9

Pemeriksaan penunjang...........................................................12

2.10 Tatalaksana.............................................................................13
2.11 Komplikasi.............................................................................16
2.12 Prognosis................................................................................18
Bab III Kesimpulan.........................................................................19
Daftar Pustaka.................................................................................20

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Proses terjadinya Carcinoma Gaster......................................4


Gambar 2: Patogenesis terjadinya Carcinoma Gaster..............................5
Gambar 3: Anatomi Gaster.......................................................................7
Gambar 4: Suplai darah pada Gaster........................................................8

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Klasifikasi Carcinoma Gaster...................................................8


Tabel 2: Penggolongan stadium..............................................................11
Tabel 3: Alogaritme tatalaksana Carcinoma Gaster..............................16

iv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Carcinoma Gaster merupakan kasus kanker keempat yang paling

sering terdiagnosis dan menjadi penyebab kematian nomer dua di seluruh


dunia. Meskipun kejadian Carcinoma Gaster menurun pada setengah abad
terakhir namun kejadian Carcinoma Gaster bagian proximal mengalami
peningkatan dan prognosisnya jelek pada pasien yang mengidap penyakit
ini.
Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian Carcinoma Gaster seperti
terkait dengan faktor lingkungan infeksi Helicobacter pylori, gastritis
kronis, pola makan seperti diet rendah serat, gaya hidup, serta kelainan
genetik dan terjadinya mutasi gen E-Cadherin (CDH1) biasanya terjadi
pada usia muda dan pernah ditemukan kejadian Carcinoma Gaster pada
usia 16 th. Baru-baru ini kemajuan dalam pengobatan tidak hanya
menjelaskan pada karsinogenesis Carcinoma Gaster, tetapi juga
menawarkan pendekatan baru mengenai pencegahan, diagnosis dan
intervensi terapetik. 1, 2

1.2

Ruang lingkup
Pada referat ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Carcinoma

Gaster mulai dari dasar teori yaitu anatomi, insiden, etiologi, diagnosis,
gejala, komplikasi, dan prognosa dari Carcinoma gaster.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Epidemiologi
Kejadian Carcinoma Gaster paling banyak ditemukan pada usia

60-80 tahun. Kasus pada pasien yang lebih muda dari 30 tahun sangat
jarang. Di India,rentang usia untuk Carcinoma Gaster adalah 35-55 tahun
dimana angka kejadian pada laki-laki lebih besar jika dibandingkan
dengan perempuan.3 Sedangkan di Amerika serikat kejadian Carcinoma
Gaster 6 dari 100000 penduduk, lain halnya dengan di Jepang dimana
angka kejadiannya lebih besar yaitu 70 dari 100000 penduduk. 4
Carcinoma Gaster dapat terjadi pada daerah proksimal maupun
distal dimana kejadian pada bagian distal mendominasi di negara-negara
berkembang di antara orang kulit hitam dan di kelompok sosial ekonomi
rendah. Faktor makanan dan Helicobacter pylori (H. pylori) infeksi adalah
faktor risiko utama terjadinya Carcinoma Gaster bagian distal. Angka
kejadian Carcinoma Gaster bagian proksimal lebih sering terjadi pada
negara-negara maju, orang kulit putih, dan penduduk kelas sosial-ekonomi
yang lebih tinggi. Faktor risiko utama untuk kanker proksimal adalah
penyakit gastroesophageal reflux dan obesitas. 3

2.2

Diagnosis
Salah satu faktor penting dalam mendiagnosis Carcinoma Gaster

adalah kecurigaan yang mengarah ke penyakit tersebut yaitu dengan


memperhatikan tanda-tanda dan gejala penyakit lambung, termasuk
dispepsia, gastritis, sering merasa kenyang, dan penurunan berat badan.
Carcinoma Gaster pada stadium awal jarang terdiagnosis pada
pemeriksaan fisik,

kecuali pada stadium lanjut. Upper Endoscopy

merupakan pemeriksaan standar untuk menegakkan diagnosis. Pada


endoskopi jika ditemukan

suatu

lesi, ulkus, daerah yang meradang


2

atau massa, maka harus diteliti dengan seksama dan biopsi harus
dilakukan di beberapa daerah.

2.3

2,4

Patofisiologi
Sekitar 95 % dari tumor lambung adalah tipe adenocarsinoma.

Sedangkan tipe adenosquamous,dan undifferent carcinoma jarang ditemui.


WHO dan klasifikasi Laurens membagi Carcinoma Gaster menjadi 2
tipe histology : well differentiated intestinal type dimana sel-selnya dapat
membentuk ulkus dan melekat satu sama lain, sedangkan poorly
differentiated diffuse type ditandai dengan infiltrasi dan penebalan dinding
lambung.
Intestinal type kebanyakan terjadi pada laki-laki tua dimana hal ini muncul
dari lesi prakanker seperti atrofi lambung, usus metaplasia, dan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti infeksi H. pylori, obesitas, dan
faktor makanan. Diffuse type kebanyakan terjadi pada wanita dngan
golongan darah A, serta pengaruh genetik.3 Dengan demikian Carcinoma
Gaster secara keseluruhan memiliki prognosis buruk di sebagian besar
negara di luar Jepang, dalam kurun waktu 5 tahun dimana tingkat
kelangsungan hidup berada di sekitar 10%. Mengenai patofisiologi
terjadinya Carcinoma Gaster dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 berikut ini
dimana pada gambar tersebut dijelaskan bagaimana mekanisme terjadinya
Carcinoma Gaster. 4

Gambar 1. proses terjadinya Carcinoma Gaster ( diambil dari


http://cmr.asm.org/content/23/4/713.full. 2010) 5

Gambar 2. Patogenesis terjadinya Carcinoma Gaster ( diambil dari Nat. Rev.


Gastroenterol. Hepatol.2014) 6

2.4

Etiologi
Meskipun penyebab dari Carcinoma Gaster adalah multifactor

namun 80% dari semua kasus disebabkan oleh infeksi kuman Helicobacter
Pylori. Sebagai tambahan penyebab lainnya adalah pengaruh dari pola
makan yang menyebabkan kelebihan berat badan,gaya hidup, kebiasaan
merokok yang dapat menyebabkan Carcinoma Gaster bagian atas
terutama dekat dengan esofagus,genetik,sosial ekonomi serta faktor lain
yang menyokong terjadinya karsinogenesis.3,7
H. pylori, merupakan kuman Gram-negatif, berbentuk spiral yang
ditemukan pada mukosa lambung pada pasien dengan riwayat gastritis
kronis, dan merupakan faktor resiko untuk terjadinya Carcinoma Gaster.
Dalam sebuah studi prospektif melibatkan 1.526 pasien Jepang yang
memiliki ulkus duodenum, ulkus lambung, polip gaster atau non-ulkus
5

dispepsia, 2,9% dari pasien yang terinfeksi Helicobacter pylori akan


berkembang menjadi Carcinoma Gaster. Saat ini, sekitar 50 % populasi
dunia terinfeksi oleh H. pylori. Kejadiannya sangat bervariasi di berbagai
negara di Asia dengan tingkat prevalensi lebih tinggi daripada di Negara
maju. Helicobacter pylori sendiri mengeluarkan beberapa produk yang
dapat menyebabkan kerusakan mukosa lambung yaitu urease, protease,
fosfolipase, amonia, dan asetaldehida. Bakteri ini dapat menyebabkan
kerusakan barier mukosa lambung dengan mengaktivasi sistem ureasemediated myosin II.
Infeksi H. Pylori dapat

menekan pertahanan mekanisme

antioksidan sehingga dapat menyebabkan kerusakan DNA oksidatif. H.


Pylori meskipun tidak secara langsung merupakan mutagenik, namun
mendukung pembentukan mutagenik zat melalui mediator inflamasi
sehingga dapat menyebabkan kerusakan dari mukosa lambung.

2.5

Anatomi Lambung
Organ lambung dimulai pada Gastroesofageal junction dan

berakhir di duodenum (dapat ditunjukkan pada gambar 3) dan pada


gambar 4 dijelaskan mengenai suplai darah pada Gaster. 3 bagian dari
gaster yaitu cardia, fundus,body merupakan bagian atas dari gaster.
Beberapa sel pada daerah tersebut akan menghasilkan asam dan pepsin
( suatu enzim pencernaan) dimana enzim-enzim tersebut akan membantu
dalam proses mencerna makanan, selain itu enzim tersebut juga
memproduksi faktor intrinsik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
membantu menyerap vitamin B12. 2 bagian dari gaster yaitu antrum dan
pilorus yang merupakan bagian bawah dari gaster.

Kardia mengandung mucin cell. Fundus mengandung mucoid cell, chief


cell, parietal cell. Pilorus yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan sel
endokrin. Dinding perut terdiri dari 5 lapisan. Dari lumen keluar, lapisan
termasuk mukosa, submukosa, lapisan muskularis, lapisan subserosa,dan
6

lapisan serosa. Peritoneum menutupi permukaan dinding

perut.

gastroesophageal junction hanya mengandung sedikit lapisan serosa.


Bagian kanan dari permukaan lambung berdekatan dengan lobus kiri hati
dan dinding perut. Bagian kiri perut berdekatan dengan limpa, kelenjar
adrenal kiri, bagian atas dari ginjal kiri, bagian depan pankreas dan colon
transversal melintang.Sekitar 40% kejadian dari Carcinoma Gaster di
bagian pilorus, 40% di bagian fundus, dan 15% di bagian kardiak;
10%melibatkan lebih dari satu bagian organ dan kejadian adenokarsinoma
gaster di bagian kardiak sebenarnya telah menunjukkan peningkatan. 8

GAMBAR ANATOMI GASTER

Gambar 3.gambar anatomi Gaster. (diambil dari


https://www.google.co.id/search?q=gaster+anatomy). 9

Gambar 4. gambar suplai darah pada Gaster(diambil dari


http://en.wikipedia.org/wiki/Stomach). 10

2.6

Klasifikasi
Tabel 1 Gastric adenocarcinoma classification system

WHO (2010)

LAUREN (1965)

Papillary adenocarcinoma
Mucinous adenocarcinoma
Tubular adenocarcinoma

Intestinal type

Signet-ring cell carcinoma


And other poorly cohesive carcinoma
Diffuse type

Diffuse type

Mixed carcinoma Indeterminate type

Intermediate
type

Adenosquamous carcinoma
Squamous cell carcinoma
Hepatoid adenocarcinoma
Carcinoma with lymphoid stroma
Choriocarcinoma
Carcinosarcoma
Parietal cell carcinoma

Malignant rhabdoid tumor


Mucoepidermoid carcinoma
Paneth cell carcinoma
Undifferentiated carcinoma
Mixed adeno-neuroendocrine carcinoma
Endodermal sinus tumor
Embryonal carcinoma
Pure gastric yolk sac tumor
Oncocytic adenocarcinoma
Tabel 1.klasifikasi Carcinoma Gaster (diambil dari Gastric cancer:
Classification, histology and application of molecular pathology 2012).

2.7

Tanda dan gejala


Pasien dengan Carcinoma Gaster dini pada umumnya tidak
menunjukkan gejala yang spesifik, namun jika ditemukan pasien
mengidap Carcinoma Gaster biasanya sudah dalam stadium
lanjut.8

Tanda dan gejala kanker lambung meliputi:


Gangguan pencernaan
Mual atau muntah
Disfagia
Sebah
Kehilangan selera makan
Anemia
Hematemesis melena
Berat badan menurun
Perut membesar
Pembesaran kelenjar getah bening seperti Virchow node
Komplikasi yang terjadi akibat stadium lanjut dari Carcinoma Gaster: 8
Efusi pleura patologis
Obstruksi lambung, gastroesophageal junction, atau usus halus

Perdarahan pada lambung


jaundice intrahepatik disebabkan oleh hepatomegali
jaundice ekstrahepatik

2.8

Stadium
Stadium klinis berdasarkan penetrasi dari lesi,keterlibatan dengan

organ yang berdekatan, dan penyebaran secara hematogen atau limfogen


serta keterlibatan peritoneal.Penggunaan TNM (Tumor Node Metastases)
yang dibuat tahun 1986 yang merupakan gabungan dari American Joint
Committee on Cancer (AJCC), the Japanese Joint Committee (JJC), and
the Union International Cancer Centre (UICC) dapat dipakai sebagai
acuan dalam menentukan staging dari Carcinoma Gaster.11

Tumor Primer
Tx Tumor tidak dapat ditentukan
T0 Tidak ada bukti adanya tumor primer
Tis Tumor mencapai lamina propria
T1 Tumor meluas ke submucosa
T2a Tumor meluas ke muscularis propria
T2b Tumor menginvasi ke subserosa
T3 Tumor meluas ke serosa tetapi tidak mencapai ke organ di sekitarnya
T4 Tumor meluas ke organ sekitarnya

Metastase kelenjar limfe regional


Nx Pembesaran kelenjar getah bening tidak dapat ditentukan
N0 Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
N1 Metastase 1 sampai 6 kelenjar getah bening
N2 Metastase 7-15 kelenjar getah bening
N3 Metastase lebih dari 15 kelenjar getah bening

10

Metastase jauh
Mx Metastase tidak dapat ditentukan
M0 Tidak ada bukti adanya metastase
M1 Terdapat metastase jauh

Kategori TNM untuk 4 stadium

Stage

Tis

N0

M0

Ia

T1

N0

M0

Ib

T1

N1

M0

T2a/b

N0

M0

T1

N2

M0

T2a/b

N1

M0

T3

N0

M0

T2a/b

N2

M0

T3

N1

M0

T4

N0

M0

IIIb

T3

N2

M0

IV

T4

N1,2,3

M0

T1,2,3

N3

M0

T any

N any

M1

II

IIIa

Tabel 2. Tabel penggolongan stadium (diambil dari Gastrointestinal


oncol.2007). 11

11

2.9

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu untuk mendiagnosis

Carcinoma Gaster adalah:


-

Esophagogastroduodenoscopy (EGD)
Digunakan untuk mengevaluasi dinding lambung dan keterlibatan
kelenjar getah bening. ketika melihat melalui endoskopi Carcinoma
Gaster dapat terlihat seperti ulkus atau bentukan seperti jamur dan
terdapat penebalan pada dinding mukosa. 7

Double contrast upper GI series


Membantu dalam menggambarkan luasnya penyakit ketika gejala
obstruktif muncul atau ketika terdapat tumor di bagian proksimal dari
lambung sehingga menghambat alat endoskopi untuk mencapai bagian
distal dari lambung.

Foto thorax
Untuk mengevaluasi adanya metastase.

CT scan atau MRI thorax, abdomen dan pelvis


Untuk menilai proses penyakit lokal, menunjukkan lokasi dari kanker
dan menentukan stadiumnya.

Endoscopic ultrasonography (EUS)


Alat yang dipakai untuk menentukan stadium dari tumor karena dapat
menembus semua lapisan dari gaster beserta kelenjar getah bening
disekitarnya.Kualitas gambar yang dihasilkan juga lebih baik daripada
USG standard.

Biopsi dari setiap lesi ulserasi harus mencakup setidaknya 6 spesimen


yang diambil dari sekitar lesi.

Dalam kasus-kasus tertentu, endoscopic ultrasonography dapat membantu


dalam menilai kedalaman penetrasi tumor atau keterlibatan struktur yang
berdekatan. Secara histologi, tipe adenocarcinoma merupakan 90-95%
dari semua keganasan lambung, diikuti oleh limfoma (1-5%), GIST (2%),
carcinoids (1%), adenoacanthomas (1%), dan karsinoma sel skuamosa
(1%).

12

2.10

Tatalaksana

1. Operasi
Untuk melakukan operasi pada kanker lambung tergantung dari
lokasi,ukuran, dan karakteristik invasif dari tumor.Pada pasien dengan
stadium 1,2,3 dengan kondisi yang cukup baik maka dapat dilakukan
tindakan operasi ketika kanker tersebut sudah menginvasi ke jaringan
sekitarnya maka tindakan operasi sangatlah diperlukan dengan tujuan
untuk mencegah perdarahan serta untuk mencegah tumor menutupi
seluruh mukosa gaster. Jenis operasi pada kanker lambung antara lain
sebagai berikut:
-

Total Gastrectomy
Dilakukan

pada

adenokarsinoma

yang

timbul

di

fundus,

corpus,antrum dari Gaster, GIST, serta gastrectomy paliatif untuk


menghentikan
-

perdarahan.

Esophagogastrectomy
untuk tumor dari cardia dan gastroesophageal junction.

Subtotal Gastrectomy / partial gastrectomy


untuk tumor lambung bagian distal ataupun terdapat ulkus pada
bagian distal dari lambung dan duodenum, jadi yang diambil adalah
sebagian dari lambung kadang juga disertai sebagian dari esofagus
dan usus halus.

Lymph node dissection


Deseksi kelenjar getah bening pada waktu operasi sangat penting, di
Amerika sangatlah dianjurkan untuk melakukan diseksi pada minimal
15 KGB(D1 limfadenektomi) ketika melakukan gastrektomi. Pada
Penelitian di Jepang seorang ahli bedah dikatakan sukses dalam
melakukan operasi

jika melakukan diseksi pada seluruh KGB yang

ditemukan disekitar tumor (D2 limfadenektomi).

13

Endoscopic resection
Endoscopic Mucosal Resection (EMR) merupakan prosedur minimal
invasif

untuk

mempertahankan

kualitas

hidup

pasien

dan

mengurangi komplikasi pasca gastrektomi. Penggunaan EMR juga


diindikasikan pada kasus Carcinoma gaster tanpa metastase ke
kelenjar getah bening. Menurut pedoman pengobatan Carcinoma
Gaster di Jepang EMR adalah tumor berukuran kurang dari 2 cm dan
tanpa tanda-tanda ulkus .
-

Laparoskopi
Dapat

dipakai

pada

berbagai

kasus termasuk

pada

kasus

gastrointestinal. Teknik laparoskopi merupakan prosedur minimal


invasif

dimana

kasus tersebut tidak dapat ditangani dengan

EMR. Keuntungan dari penggunaan laparoskopi adalah rasa sakit


berkurang pascaoperasi, secara kosmetik hasilnya lebih baik dan
penyembuhannya lebih cepat 7,8,10,12,13

2. Kemoterapi dan radioterapi


Agen antineoplastik beserta kombinasinya dapat digunakan
dalam

mengelola

kanker

lambung

yang

meliputi:

- kombinasi platinum : rejimen lini pertama mencakup


epirubicin / cisplatin / 5-FU atau docetaxel / cisplatin
5FU; rejimen lain termasuk irinotecan dan cisplatin;
kombinasi lainnya termasuk oxaliplatin dan irinotecan
-Trastuzumab dikombinasi dengan cisplatin dan
capecitabine atau 5-FU: Untuk pasien yang belum
menerima pengobatan sebelumnya
Kemoterapi neoadjuvant
Kemoterapi adjuvant ( contoh: 5-Fu)
Radioterapi adjuvant
Kemoradioterapi adjuvant
Radioterapi paliatif

14

Target terapi merupakan obat yang dipakai ketika


pemberian obat kemoterapi tidak memberikan hasil serta
memberikan efek samping yang minimal
Prosedur operasi paliatif (misalnya wide eksisi, partial
gastrectomy, Total Gastrectomy, simple laparotomy,
anastomosis gastrointestinal, bypass)

Untuk mencegah kekambuhan pada Carcinoma Gaster maka

kemoterapi

Maupun radioterapi dapat diberikan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien


pada berbagai macam tipe kanker termasuk juga Carcinoma Gaster.Jadi
diharapkan dengan pemberian kombinasi antara kemoterapi dan

radioterapi

akan memberikan hasil yang lebih baik.13,14. Mengenai tatalaksana Carcinoma


gaster secara singkat dapat ditunjukkan pada table 3 dibawah ini.

15

Gastric Cancer

operable
stageT1N0

consider
endoscopic
/limited
resection

operable stage
> T1N0

preoperative
Chemotherapy

surgery

postoperative
Chemotherapy

inoperable or
metastasic

surgery

adjuvant
chemotherapy

palliative
chemotherapy

adjuvant
chemoradiatio
therapy

HER 2 platinum+f
luorpyrimi
dine based
doublet or
triplet
regimen

best
supportive
care if unfit of
treatment

HER 2 +
trastuz
umab +
CF/CX

consider
clinical
trial of
novel
agents

nd

2 line
chemo
clinical trial

Tabel 3. alogaritme tatalaksana Carcinoma Gaster diambil dari Annal of


Oncol. 2013

2.11

15

Komplikasi

Operasi pada pasien dengan Carcinoma Gaster merupakan pilihan


yang tepat selama kondisinya masih

memungkinkan untuk dilakukan

operasi, dimana operasi bisa melibatkan lambung bagian distal saja


ataupun seluruh dari lambung serta dilakukan diseksi dari kelenjar getah
bening untuk meningkatkan angka kesembuhan. Komplikasi yang dapat
terjadi pada pasien yang telah dilakukan reseksi lambung adalah 2-5 %
kasus dapat menyebabkan kematian setelah menjalani operasi dan 2030% dapat terjadi komplikasi.

16

Komplikasi dini
Pada pasien pasca operasi yang telah menjalani total gastrektomi
akan memasuki masa kritis dimana pada umumnya terjadi
komplikasi termasuk komplikasi jantung, pernapasan dan ada
resiko kebocoran anastomosis, terutama setelah total gastrektomi
dan oesophagojejunal anastomosis. Diseksi kelenjar getah bening
dari pankreas juga dapat menyebabkan pankreatitis akut. Kadangkadang sisa lambung tidak mengalir dengan baik ke jejunum.Hal
Ini mungkin karena terjadi obstruksi mekanik.

Komplikasi lanjut
Komplikasi ini

terjadi karena perubahan anatomi dan fisiologi

Komplikasi pada saluran pencernaan bagian atas. Komplikasi


termasuk refluks gastritis dan / atau esofagitis, sindrom dumping,
diare dan kekurangan nutrisi. Masa-masa kritis dapat dijumpai
dalam beberapa bulan setelah operasi dan menurun dalam waktu
sekitar satu tahun. Refluks gastritis ini dapat disebabkan hilangnya
kontraksi pilorus sehingga memudahkan cairan empedu dan
pankreas masuk ke lambung. Terapi medis sangat tidak efektif,
sehingga beberapa pasien memerlukan operasi untuk mengalihkan
cairan usus kecil dari perut melalui gastrojejunostomy Roux-en-Y.
Dumping sindrom dapat terjadi akibat pengosongan lambung yang
terlalu cepat ke usus karena pelepasan hormon vasoaktif

yang

ditandai dengan gejala perut terasa sebah, nyeri, mual, muntah,


diare sehingga terjadi sekresi insulin yang berlebihan. terapinya
adalah makan sedikit -sedikit tapi sering.
Kekurangan gizi bisa terjadi akibat perubahan nafsu makan,
gastritis atau sindroma dumping, atau dari perkembangan kanker.hal ini
dapat dikatakan normal bila pasien kehilangan sekitar 10% dari berat
badan pada waktu sebelum operasi menjalani gastrektomi total dan 5%
setelah menjalani gastrektomi distal. Anemia paling sering terjadi pada
pasien pasca gastrektomi. hal ini disebabkan kekurangan vitamin B12
17

akibat hilangnya faktor instrinsik setelah menjalani Total gastrektomi dan


atau penyerapan kadar besi yang rendah. oleh karena itu pada pasien yang
menjalani total gastrektomi dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin B
12.Kedua kasus yaitu osteoporosis dan osteomalacia lebih umum terjadi
setelah gastrektomi. Alasan untuk ini tidak sepenuhnya jelas karena
terjadi gangguan penyerapan kalsium dan vitamin D.

2.12

Prognosis
Prognosis dari Carcinoma Gaster tergantung dari ukuran tumor,

kedalaman invasinya, adanya perluasan metastase ke kelenjar getah


bening, serta kemungkinan timbul kembali Carcinoma Gaster setelah
menjalani operasi 5 tahun sebelumnya. Sebagai langkah tindak lanjut
terhadap

pasien dengan Carcinoma Gaster maka setelah menjalani

operasi pasien harus rutin kontrol tiap 3 bulan selama 2 tahun pertama
dan tiap 6 bulan setelah melewati 2 tahun awal. Pasien juga harus
menjalani pemeriksaan rutin seperti CEA (carcinoembryonic antigen)
dan Ca 19-9(carbohydrate antigen),pemeriksaan foto dada serta USG
abdomen juga harus dilakukan setiap 3- 6 bulan, Gastroskopi dilakukan
setiap tahun.

16

18

BAB III
KESIMPULAN

Carcinoma Gaster merupakan kanker yang menjadi penyebab


nomer dua di seluruh dunia. Meskipun kejadian pada kasus
setengah abad terakhir namun kejadian Carcinoma Gaster

kematian

ini menurun pada


bagian proximal

mengalami peningkatan dan prognosisnya jelek pada pasien yang mengidap


Carcinoma Gaster karena tergantung dari ukuran tumor, kedalaman invasinya,
adanya perluasan metastase ke kelenjar getah bening, serta kemungkinan timbul
kembali Carcinoma Gaster setelah menjalan operasi 5 tahun sebelumnya.6
Penyakit ini secara dini jarang mempunyai keluhan dan sulit untuk dideteksi.
Berdasarkan peneliti mengenai Carcinoma Gaster pada mulanya pemicu
terjadinya penyakit ini adalah akibat adanya infeksi dan keradangan yang menjadi
faktor pemicu terjadinya keganasan,oleh karena itu kita sebisa mungkin dapat
menghambat faktor-faktor yang memicu keganasan tersebut. Pemeriksaan
radiologi dengan kontras telah dikembangkan untuk mendeteksi keganasan
Carcinoma Gaster. Bila terdapat tumor lambung maka otomatis kontras tidak
dapat mengisi bagian dari lambung yang terdapat filling defect. Endoskopi dan
biopsi merupakan pemeriksaan yang dibutuhkan untuk mengkonfirmasi adanya
malignansi pada hampir semua kasus ulkus gaster.

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Hu B, Hajj N E, Sittler S, Lammert N, Barnes R, Ehrig A M.Gastric cancer:


Classification, histology and application of molecular pathology, J
Gastrointest Oncol. April 5,2012;251-261. Available at
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3418539/
2. Labow D M, Brennan M F. Advanced therapy in gastroenterology and
liver disease 5th ed: Gastric cancer. London: BC Decker inc; 2005 : 228-32.
3. Nagini S. Carcinoma of the stomach: A review of epidemiology,
pathogenesis, molecular genetics and Chemoprevention. World Journal of
Gastrointestinal Oncology. July 15, 2012; 156-169.
4. Martin I G. Gastric Neoplasms. Text book of surgery 3rd ed. Edited by
Tjandra J J, Clunie G J A, Kaye A H, Smith J A. Massachusetts: blackwell
publishing; 2006: 107-112.
5. Wroblewski L E, Peek R M, Wilson K T. Helicobacter pylori and Gastric
Cancer: Factors That Modulate Disease Risk. Clinical Microbiology review.
Tennessee;Oct.2010:713739.available at
http://cmr.asm.org/content/23/4/713.full
6. McLean M H, Omar E M. Genetic Gastric cancer. Nat.Rev Gastroenterol.
Hepato; August 19, 2014: 664-74 available at
http://www.nature.com/nrgastro/journal/v11/n11/full/nrgastro.2014.143.html
7. Stomach Cancer.What is cancer?.American Cancer of society: 2014; 1-61
8. Cabebe Elwyn C. Gastric cancer. Edited by Harris J E. Juni 4, 2014; 1-7.
Available at
http://emedicine.medscape.com/article/278744overview#showall
9. Anonym. Available at https://www.google.co.id/search?q=gaster+anatomy
10.Anonym. available at
http://en.wikipedia.org/wiki/Stomach#/media/File:Regions_of_stomach.svg
11. Misra N, Hardwick R, McCulloch P. Gastrointestinal oncology evidence
and analysis. The rule of surgery in cancer of the stomach. Edited by
McCulloch P, Karpeh M S, Kerr D J, Ajani J. New York: informa
healthcare; 2007 : 86-97.
20

12. Ruh J, Gonzalez EM, Busch C. Atlas of Upper Gastrointestinal and


Hepatopancreatobiliary Surgery. Edited by Pierre, Clavien A, Sarr M G,
Fong Y. New York : Springer; 2007 : 143-78.
13.Takahashi T, Saikawa Y, Kitagawa Y. Gastric cancer: Current status of
diagnosis and treatment. January 16, 2013 : 48-63. Available at
www.mdpi.com/jouRnal/cancers
14.Ashraf N, Hoffe S, Kim R. The Oncologist.Adjuvant treatment for gastric
cancer: chemotherapy versus radiation. August 21,2013 ; 1-9
15.Waddell T, Verheij M, Allum W, Cunningham D, Cervantes A, Arnold D.
Clinical practice guidlines. Gastric cancer: ESMO-ESSO-ESTRO Clinical
practice Guidlines for diagnosis,treatment and follow up. Annals of
Oncology 24 ( supplement 6) : vi57-vi63, 2013
16. Lu J, Huang C M, Zheng C H, Li P, Xie J W, Wang J B, et all. Prognostic
Value of tumor size in patients with remnant gaster cancer: Is the seventh
UICC stage sufficient for predicting prognosis. September 16, 2014 :1-13

21

Anda mungkin juga menyukai