Anda di halaman 1dari 19

PRESENTASI REFERAT

KATARAK KONGENITAL
Pembimbing :

dr. Saptoyo Argo Morosidi, Sp.M


Disusun oleh :

Franscisca Dini
406111008

KATARAK berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies,


Inggris Cataract, dan Latin Cataracta yang berarti air
terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana
penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang
keruh.
Kekeruhan pada lensa ini dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa dan denaturasi protein
lensa.
Penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia.

KATARAK KONGENITAL adalah katarak yang mulai


terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi
berusia kurang dari satu tahun.
Kelainan utama terjadi di nukleus embrionik lensa.
Prevalensi 3 : 10.000 dari kelahiran hidup.

Lensa yang keruh dapat terlihat tanpa bantuan alat


khusus dan tampak sebagai warna keputihan (leukoria)
pada pupil yang seharusnya berwarna hitam.

Pada katarak kongenital penyulit yang dapat terjadi


adalah makula lutea yang tidak cukup mendapat
rangsangan. Makula tidak akan berkembang sempurna
hingga walupun dilakukan ekstraksi katarak maka visus
biasanya tidak akan mencapai 5/5 (gangguan visus dini).
Hal ini disebut ambliopia eksanopia. Katarak kongenital
dapat menimbulkan komplikasi berupa nistagmus dan
strabismus.

Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas


cahaya ke retina.
Jika ada katarak, pemfokusan cahaya ini akan
terganggu.

Katarak kongenital paling sering disebabkan oleh virus


rubela yang terkena pada kehamilan 4 minggu pertama.

Pada infeksi seperti infeksi toksoplasma dan rubella,


virus dapat menembus kapsul lensa pada usia 6 minggu
kehamilan. Terdapat opasitas oleh karena virus
menyerang serat nuklear pada nukleus embrionik lensa.
Seluruh lensa bisa menjadi opaq. Virus bisa tetap
berada di dalam lensa hingga usia 3 tahun.

Bentuk dan Macam Katarak Kongenital

KATARAK POLARIS ANTERIOR : Kekeruhan pada


bagian depan lensa persis di tengah-tengah, katarak
ini terjadi karena tidak sempurnanya pelepasan kornea
terhadap lensa. Bentuk kekeruhannya seperti pyramid
dengan tepi yang jernih, sehingga apabila pupilnya
midriasis maka visus akan lebih baik. Pada umumnya,
tipe ini tidak progresif.

KATARAK POLARIS POSTERIOR : Karena selubung


vaskuler tak teresorbsi dengan sempurna, maka akan
timbul kekeruhan di bagian belakang lensa. Kelainan ini
diturunkan secara autosomal dominan, tidak progresif,
dan visus membaik dengan penetesan midriatika.

KATARAK ZONULARIS : Kekeruhan terdapat pada


zona tertentu. Kekeruhan pada nucleus disebut
Katarak Nuklearis. Pada umumnya visus buruk. Pada
umumnya, katarak ini diturunkan secara autosomal
resesif atau mungkin terangkai gonosom. Kekeruhan
yang terdapat pada lamela yang mengelilingi area
calon nukleus yang masih jernih disebut Katarak
Lamelaris, gambarannya seperti cakram dengan jarijari radial.

KATARAK MEMBRANASEA : Lensa yang keruh


menjadi sangat tipis seperti membrane, dan sering
berisi jaringan ikat.

KATARAK TOTALIS : Seluruh lensa menjadi keruh.

Differensial Diagnosis
RETINOBLASTOMA adalah kanker pada retina yang
menyerang anak berumur kurang dari 5 tahun.
Gejalanya berupa Pupil berwarna putih, mata juling
(strabismus). Mata merah dan nyeri. Gangguan
penglihatan. Iris pada kedua mata memiliki warna yang
berlainan, dapat terjadi kebutaan.

LENTIKONUS adalah keadaaan kelainan lensa dimana


permukaan anterior dan posterior terdapat deformasi
bentuk konus. Kejadian unilateral dan biasanya sporadik.

PENATALAKSANAAN
Prinsip:
Setelah diketemukan katarak maka harus SEGERA
dicari faktor penyebab, apakah galaktosemia, rubela,
toksoplasmosis, dll. Pemeriksaan laboratorium dan
konsultasi dengan dr. Spesialis Mata sangat
diperlukan.
Dilakukan pembedahan untuk membersihkan
lintasan sinar dari kekeruhan. Apabila telah terjadi
nistagmus maka pembedahan segera dilakukan.
Apabila tidak ada nistagmus, maka pemeriksaan
akan memastikan tidak ada gangguan pada matanya.
Apabila katarak total, maka segera pembedahan
dilakukan di bawah anastesi umum.

Tindakan pengobatan pada katarak kongenital adalah


operasi. Tindakan bedah pada katarak kongenital yang
umum dikenal adalah disisio lensa, ekstraksi liniar,
ekstraksi dengan aspirasi.
Korteks dan nukleus lensa bayi mempunyai konsistensi
yang cair, bila kekeruhan sudah sedemikian hebat
sehingga fundus bayi sudah tidak dapat dilihat pada
funduskopi maka untuk mencegah ambliopia dilakukan
pembedahan secepatnya. Katarak kongenital sudah
dapat dilakukan pada usia 2 bulan pada satu mata (pada
katarak totalis). Paling lambat mata yang lainnya sudah
dilakukan pembedahan bila bayi berusia 2 tahun, jika
terlalu lama dibiarkan akan mengganggu fungsi
penglihatan dan pembelajaran.

Pengobatan katarak kongenital bergantung pada :


1. Katarak Total Bilateral
Sebaiknya dilakukan pembedahan secepatnya segera
setelah katarak terlihat.
2. Katarak Total atau Kongenital Unilateral
Mempunyai prognosis yang buruk, karena mudah terjadi
ambliopia; karena itu sebaiknya dilakukan pembedahan
secepat mungkin, Pembedahan dilakukan 6 bulan
sesudah terlihat atau segera sebelum terjadinya
strabismus dan diberikan kacamata segera dengan
latihan bebat mata.
3. Katarak Bilateral Partial
Pengobatan konservatif sehingga dapat di coba dengan
kacamata midriatika; bila terjadi kekeruhan yang
progresif disertai mulainya tanda-tanda juling dan
ambliopia maka dilakukan pembedahan. Prognosis baik.

Penyulit pembedahan lainnya adalah


timbulnya uveitis pasca bedah katarak.
Komplikasi bedah katarak :
Hilangnya vitreous
Prolaps iris

Endoftalmitis

PROGNOSIS
Dengan pengalaman, ahli bedah katarak anak-anak
dapat mengharapkan hasil teknik yang baik pada lebih
dari 90 % kasus. Koreksi optik sangat penting bagi bayi
dan memerlukan usaha besar oleh ahli bedah dan orang
tua pasien. Koreksi tersebut dapat berupa kacamata
untuk anak-anak harus diikuti dengan koreksi lensa
kontak. Epikeratofakia digunakan untuk mengkoreksi
afakia pada pasien pediatrik yang tidak dapat
mentoleransi lensa kontak.

Kacamata yang digunakan untuk bayi pasca operasi


katarak sangat tebal ukurannya ( Sferis positif 10 D)
sehingga tidak nyaman dilihat dan dipakai, namun harus
dipaksa agar sinar dapat masuk ke syaraf mata dan
tidak menjadi mata malas dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai