UUD Dan Regulasi APOTEK Kelompok
UUD Dan Regulasi APOTEK Kelompok
APOTEK
KELOMPOK 9:
LIA FAUZIAH
MARTHA ZELVIANA JUZTIA
MERRY MEGAWATI
MUHAMMAD AMRU S.
NADIA SAPTARINA
SAYUTI
TRIASIH HARDIYANTI
Latar Belakang
product
oriented
Patient
Oriented
Rumusan Masalah
1. Apakah hak dan kewajiban
produsen/penyedia sediaan dan
pekerjaan/pelayanan kefarmasian di
apotek?
2. Apakan Untuk mengetahui kewajiban
konsumen terkait di apotek?
3. Apakah Untuk mengetahui bentuk
pelnggaran dn sanksi pelanggaran di
apotek?
Tujuan Masalah
Tinjauan Pustaka
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
1027/Menkes/SK/IX/2004
Apoteker
adalah
sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi
dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di
Indonesia sebagai apoteker
Memiliki
kemampuan
menyediakan
dan
memberikan pelayanan yang baik, mengambil
keputusan yang tepat, kemampuan berkomunikasi
antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan,
kemampuan mengelola sumber daya manusia
secara efektif, selalu sabar sepanjang karier, dan
membantu member pendidikan dan memberi
peluang untuk meningkatkan pengetahuan.
Kompetensi Apoteker di
Apotek
Memberikan pelayanan obat kepada pasien
atas permintaan dari dokter, dokter gigi, atau
dokter hewan baik verbal maupun non verbal.
Memberikan pelayanan kepada pasien atau
masyarakat yang ingin melakukan
pengobatan sendiri.
Memberikan pelayanan informasi obat, baik
bagi pasien, tenaga kesehatan lain,
masyarakat, maupun pihak-pihak lain yang
membutuhkan guna peningkatan kesehatan.
KEWAJIBAN KONSUMEN
Sesuai dengan pasal 5 undang-undang perlindunagan
konsumen, kewajiban konsumen adalah:
membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan / atau
jasa, dewi keamanan dan keselamatan.
Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian
barang dan / atau jasa.
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
Mengikuti upaya penyelesaian hokum sengketa
perlindungan konsumen secara patut.
KESIMPULAN