media
agar
sebar
kemudian
diinkubasikan selalam 48 jam. Jumlah
kolini yang tumbuh dihitung untuk
menentukan berapa banyak (ml) mikroba
yang akan dipakai. Isolat jamur yang
telah diinkubasikan diamati jumlah spora
dengan menggunakan kamar hitung yang
tujuannya untuk mengetahui jumlah
spora per tetes yang akan diambil pada
biakan awal untuk dipakai saat
pengujian.
Pengamatan pH, COD, BOB, NH3
dan PO4.
Pemeriksaan pH
pH
samplel
dilakukan
dengan
menggunakan alat pH meter yaitu
dengan cara mencelupkan alat pH meter
tersebut kedalam sampel yang akan
diperiksa lalu baca berapa pH yang
ditampilkan pada alat tersebut.
Pemeriksaan COD
Prosedur
pemeriksaan
Chemical
Oxygent Demand (COD) Sample air
limbah adalah dengan menggunakan
pipet diambi 2 ml air limbah dan
dimasukkan kedalam testube glass (ked)
yang telah berisi H2SO + Ag Sulfat 3
ml, K2Cr2O7 1ml, sama hanya dengan
blanco masing-masing dibuat duplo.
Kemudian sampel dan blanco diaduk
dan diletakkan kedalam COD EactorE
selama dua jam, kemudian dikeluarkan
dari EactorE COD dan dibiarkan
beberapa menit pada suhu kamar,
kemudian ditritasi dengan larutan
Fe(NH4)2 (SO4)2 6H2O
0,01N dan
kualitasnya)
diberi
aerasi
dan
ditambahkan bakteri dan jamur yang
telah disiapkan dan diketahui masing
masing jumlah tiap ml atau tetesnya,
sebelumnya juga dilakukan pemeriksaan
pH, dan dibiarkan selama 6 hari. Untuk
mengurangi tingkat kesalahan dilakukan
dengan tiga kali ulangan.pelaksanaan
kerja dengan gambar terlampir.
Anlisis
fosfat
dilakukan
dengan
menggunakan kit fosfat tes, yaitu sampel
diambil sebanyak 5 ml masukkan
kedalam testube, tambahkan 5 tetes
PO4-1 dan PO-2 satu sendok (sendok
takar yang tersedia pada bahan), diaduk
hingga rata, kemudian didiamkan selama
5 menit dan tuangkan sampel kerkurfit
10 ml, lalu dimasukkan kedalam alat
Fosfat tes dan lihat julah fosfat pada
layar.
Pengujian pH
7.10
pre
post
7.00
A
Perlakuan
Pengujian BOD
Perbedaan juga terlihat pada
konsentrasi BOD, dimana Angka BOD
adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk menguraikan (mengoksidasi)
hampir semua zat organik yang terlarut dan
sebagian zat -zat organik yang tersuspensi
dalam air, hal ini menunjukan bawa kerja
dari bakteri terutama yang ditambahkan
bakteri lokal dan bakteri uji (konsorsium)
atau dengan kode D, anpak jelas
perbedaanya dangan control (gambar 2) Hal
ini juga membuktikan lingkungan yang ada
cukup baik bagi mikroba untuk berkerja
karena adanya bantuan dari jamur yang
dimasukan yang menghasilkan anti biotok
dan juga enzim dari bakteri lactobacillus
yang dapat menekan bakteri yang bersifat
patogen dalam air limbah tersebut. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Yuli Gunawan (2006) bila suatu badan
250
200
150
BOD5 (mg/L) 100
50
0
pre
post
A B C D
Perlakuan
pre
post
A B CD
Perlakuan
Pengujian COD
Untuk pengurangan konsentrasi
COD, damana COD adalah jumlah oksigen
yang diperlukan agar bahan buangan yang
ada didalam air dapat teroksidasi melalui
reaksi kimia. Angka COD merupakan
ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat
organis yang secara alamiah dapat
dioksidasi melalui mikrobiologis menjadi
Pengujian NH3
Gambar 4. Hasil pengukuran parameter
NH3 sebelum dan setelah perlakuan,(A)
kontrol= limbah RS, (B) Limbah + mikroba
uji 107, (C) Limbah + Mikroba Isolat 107.
pre (D) Limbah + (Mikroba uji & Isolat 10 7).
post Keterangan:
40
30
NH3-N (mg/L)
20
10
0
A B C D
Perlakuan
Perubahan
kosentrasi
Amoniak
(NH3)dimana amoniak terdapat secara alami
dalam berbagai konsentras pada air tanah,
air permukaan, dan air buangan. Amonia
dapat juga berasal dari reduksi senyawa
organik yang mengandung nitrogen,
deaminasi senyawa amina, hidrolisa urea,
dan akibat penggunaannya untuk deklorinasi
dalam instalasi pengolahan air. serta juga
dihasilkan dari perombahakan bahan bahan
kimia oleh kerja dari mikroba yang ada,
untuk itu pada penelitian ini di berikan
bakteri dari golongan Enterobacter yaitu, E.
Cloakae dan E. Aregenes dimana salah satu
dari kerja bakteri ini adalah merombak
amonik menjadi nitrat dengan istilah yang
kita kenal nitrifikasi. Amonia bersifat sangat
toksik terhadap banyak organismeterutama
ikan dan invertebrata, sedangkan amonium
(NH 4+)bersifat kurang toksik. Kosentrasi
amoniak didalam air juga tergantung tingkat
pH dan temperatur dimana semakin tinggi
nilai pH dan temperatur semakin tinggi pula
konsentrasi amoniak (gambar 4)
pre
post
0
A B C D
Perlakuan
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut terhadap jumlah mikroba isolasi dan
mikroba uji dan dilakukan pengujian untuk
setiap masing masing mikroba terutama
dengan terlebih dahulu menggunakan jamur
baru setelah beberapa hari baru di
tambahkan bakteri hal ini untuk lebih
mengurangi jumlah bakteri pathogen akibat
dari antibiotic yang dihasilkan.
jasad
renik
dalam
rumah,bangunan, dan alatalat pengangkutan
8. Memeberantas
atau
mencegah binatang-binatang
yang perlu dilindungi dengan
penggunaan pada tanaman,
tanah, dan air
Pestisida organofosfat terdiri
dari satu gugus atau lebih fosfor
yang terikat pada molekul
organic. Organofosfat merupakan
ester dari asam fosfat (P=O) atau
asam fosforotionat (P=S) dengan
struktur
umum
sepertipada
gambar
asetilkolin
yang
dilepas
dihidrolisis
oleh
asetilkolinesterase menjadi asam
aseta dan kolin di tempat itu.
Dengan
adanya
senyawa
organofosfat di dalam tubuh
organsime, enzim tersebut akan
diikat dan mengalami inaktivasi
sehingga
terjadi
akumulasi
asetilkolin. Apabila keadaan ini
berlaku, pengaliran sinyal-sinyal
akan terganggu meskpun asetil
kolin terus berfungsi. Asetilkolin
yang ditimbun dalam susunan
saraf pusat akan menginduksi
tremor, inkoordinasi, kejangkejang, dan lain-lain. Tandatanda keracunan pestisida atau
residu pestisida golongan ini
adalah mual, muntah, sakit
kepala, gangguan penglihatan,
sesak nafas, diare, terjadi
kelumpuhan otot-otot rangka,
dan akhirnya terjadi kematian.
Pestisida yang termasuk
golonganorgano fosfat adalah
parathion,
diazonin,
metamidofos,metildation,melatio
n, asefat, dan triklorfon.
Diazonin
merupakan
insektisida
golongan
organofosfat
yang
dapat
digunakan untuk memberantas
atau mengendalikan hama-hama
tanaman seperti kutu daun, lalat,
wereng padi, kembang penegerek
padi, dan sebagainya. Diazonin
banyak digunakan dipertanian
seperti pada tanaman buah, padi,
TUGAS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bioteknologi Lingkungan
yang diberikan oleh. Ir. Unung Leo Anggraini, MT
Oleh
Wynne Raphaela NIM 131424027