penderita talasemia dari India berhasil sembuh setelah memperoleh ekstrak sel punca
dari adiknya yang baru lahir.
7. Koenzim Q10 dan Talasemia
Adanya kerusakan sel darah merah dan zat besi yang menumpuk di dalam tubuh
akibat talasemia, menyebabkan timbulnya aktifasi oksigen atau yang lebih dikenal
dengan radikal bebas. Radikal bebas ini dapat merusak lapisan lemak dan protein
pada membram sel, dan organel sel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kerusakan dan kematian sel. Biasanya kerusakan ini terjadi di organ-organ vital dalam
tubuh seperti hati, pankreas, jantung dan kelenjar pituitari. Oleh sebab itu penggunaan
antioksidan, untuk mengatasi radikal bebas, sangat diperlukan pada keadaan
talasemia.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Siriraj Hospital, Universitas Mahidol , Bangkok,
Thailand, ditemukan bahwa kadar koenzim Q 10 pada penderita talasemia sangat
rendah. Pemberian suplemen koenzim Q 10 pada penderita talasemia terbukti secara
signifikan mampu menurunkan radikal bebas pada penderita talasemia. Oleh sebab itu
pemberian koenzim Q 10 dapat berguna sebagai terapi ajuvan pada penderita
talasemia untuk meningkatkan kualitas hidup.
1. Hoffbrand AV, Pettit J.E. Kapita selekta hematologi. Edisi 4. Jakarta: EGC,
2005. h. 28-82.
2. Behrman, Kliegman, Arvin, Nelson. Kelainan hemoglobin. Nelson textbook
of pediatrics. Vol II. Edisi 15. Jakarta: EGC, 2000. h. 1708-12.
Tatalaksana
Transfusi teratur sangat penting untuk ketahanan hidup kebanyakan talasemia
mayor (homozigot). Biasanya tujuan terapi transfusi sederhana yakni mempertahankan kadar
Hb sekitar 50-60 g/dL untuk mempertahankan kehidupan dan memungkinkan penderita
melakukan beberapa aktivitas. Program transfusi yang lebih umum, yang mempertahankan
kadar hemoglobin minimum 100 g/dL (hipertransfusi) atau bahkan 120 g/dL
(supertransfusi), dengan transfusi teratur 3-4 minggu, memberikan manfaat yang berarti
melebihi regimen transfusi yang terbatas dan harus digunakan bila mungkin. Toleransi latihan
dan rasa bugar diperbesar, dan tanda serta gejala gagal jantung kronis hilang. Deformitas
tulang dan kecenderungan fraktur patologis berkurang, dan hepatosplenomegali massif
biasanya juga hilang atau membaik. Pertumbuhan diperbesar. Kerugian utama adalah
1. Hoffbrand, Pettit, moss. Hematologi. Edisi ke-4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG; 2005.hal.69-74.