PENDAHULUAN
Hambatan besar dalam bekerja di rongga mulut adalah terbatasnya akses, baik secara
visual maupun fisik. Kendala ini banyak sekali diatasi dengan menyudutkan ujung kerja
instrument terhadap gagangnya, dan ujung aktif instrument ditempatkan dekat sekali dengan
poros gagang sehingga operator dapat mengendalikannya dengan baik. Jika ujung tersebut
terletak jauh dari poros, pengendaliannya oleh operator menjadi kurang baik dan akan mudah
selip. Instrument yang tangkainya (shaft) dibengkokkan sehingga ujung aktifnya didekatkan
kembali dengan porosnya disebut instrument menyudut (contra-angle) dan merupakan
instrument yang terbanyak dipakai. Instrument lurus sebetulnya paling efisien tetapi tidak dapat
digunakan dengan bebas di dalam mulut; jika tidak ada masalah dalam aksesnya, misalnya dalam
pekerjaan laboratorium, instrument ini lebih disukai
Pada garis besarnya instrument dibagi dalam dua kategori yakni instrument putar atau
instrument rotatif (rotary instrument), dan instrument genggam (hand isntrumen). Sebagaimana
halnya dengan aspek lain dalam kehidupan, sepanjang keadaannya memungkinkan orang akan
selalu memakai instrument mekanik. Sebagian besar prosedur operatif dalam mulut dilaksankan
dengan menggunakan instrument putar sehingga instrument jenis ini akan dibahas lebih dahulu.
BAB II
PEMBAHASAN
Instrumen dipakai untuk memeriksa, membersihkan, memotong, dan merestorasi gigi.
tipe utamanya adalah instrumen genggam dan instrumen rotatif yang digerakkan dengan henpis.
Tipe lain yang tidak termasuk tipe di atas adalah cahaya sinar optik untuk iluminasi, sinar untuk
polimerisasi bahan-bahan tertentu, dan skeler ultrasonik (Pickard, 2002: 95)
2.1 Instrument Putar
Instrument ini dibagi menjadi berkecepatan tinggi dan berkecepatan rendah. Instrumen
yang berkecepatan tinggi digunakan bagi pembuangan jaringan keras gigi dan tumpatan lama,
sedangkan instrument yang berkecepatan rendah terutama digunakan untuk pembuangan karies,
penghalusan, penyempurnaan dan pemolesan. Metode lain untuk menentukan klasifikasi
instrumen-instrumen putar adalah menurut kecepatannya. Walaupun semua instrumen dapat
digunakan pada berbagai kecepatan, ada dua rentang kecepatan dasar yang umum digunakan,
yaitu kecepatan tinggi (100.000 300.000 rpm) dan kecepatan rendah (500 - 1500 rpm) (Baum,
1997: 61).
2.1.1. Instrumen Kecepatan Tinggi
Instrumen kecepatan tinggi adalah turbin yang digerakan udara dan umumnya digunakan
bagi preparasi kavitas karena dapat dengan cepat membuang email, dentin, dan bahan tambal
tanpa kesukaran. Kecepatan turbin, bergantung kepada macamnya, biasanya berkisar antara
250.000-450.000 rpm. Generasi turbin sekarang mempunyai kecepatan sedikit di atas 250.000,
mempunyai turbin yang luas agar kekuatannya lebih besar dan kepalanya dibuat menguncup agar
ujung bur mudah dilihat (Pittford)
Gambar : Bur bulat tungsten carbide, bur fissure tungsten carbide, bur fissure intan sejajar
Bagian pemotong turbin terbuat dari tungsten carbide atau partikel intan. Kedua macam
bur ini digunakan untuk prreparasi intarkorona. Untuk ekstrakorona, bur intan lebih baik karena
tidak regas dalam bentuknya yang panjang pipih.
turbin udara tetapi kini tidak lagi rutin dipakai dalam preparasi kavitas karena mmbutuhkan
5
waktu dan tenaga yang lebih banyak. Namun dengan demikian kekerasan email tidak selalu
dapat diapresisasi oleh operator modern yang mungkin belum pernah melakukan preparasi
kavitas seluruhnya dengan instrumen kecepatan rendah. Intrumen kecepatan rendah digunakan
bagi prosedur seperti pengerokan karies, menyempurnakan alur retensi dikavitas, penyelesaian
akhir kavitas dan restorasi, serta pemolesan.
Gambar : bur bulat yang dipasang pada henpis menyudut kecepatan rendah
Henpis kecepatan rendah bisa berbentuk henpis menyudut dan henpis lurus. Yang terakhir
ini jarang digunakan dalam rongga mulut karena keterbatasan akses, tetapi banyak digunakan
dalam pekerjaan laboratorium. Selama ini , prinsip desain henpis tidak banyak megalami
perubahan. Pegangan henpis terbuat dari logam yang pas dengan tangkai pemutarnya, dan
putaran ini diteruskan ke kepala henpis melalui gear. Kini, sumber putaran biasanya diperoleh
dari motor elektrik atau motor udara kecil kemudian dialirkan melalui selang lentur. Dahulu
dipakai tali dan kerekan yang dihubungkan dengan mesin besar.
Dalam kepala henpis, pegangan untuk bur bisa berupa Grendel (latch-joint) atau dengan
chuck genggam (friction grip chuck). Pada pangkal bur terdapart satu permukaan yang rata yang
bisa pas dengan gir serta satu dudukan gerendel dalam satu alur pada bur untuk mencegah
lepasnya bur dari henpis.
Gambar : bur bulat, bur fissure rata, bur fissure kuncup, bur inverted
Sebagian orang memakai mandril bersekrup sementara disk yang lentur cenderung
dipasangkan pada mandril yang tinggal pasang (snap-on) (Mandril Moore) karena penggantinya
lebih mudah. Kecuali disk lentur yang dapat digunakan untuk memotong bagian restorasi yang
dapat dijangkau di gigi anterior, roda dan disk ini kebanyakan dipakai di laboratorium.
kecepatan hanya dapat dipasangi bur turbin karena kecepatan dapat mencapai 160.000 rpm.
Disamping itu, kepala henpis dengan bantalan tertutup juga dibuat bagi prosedur pemolesan
sehingga masuknya partikel abrasive yang dapat merusak mekanisme kerja dapat dicegah. Untuk
menghaluskan permukaan yang dapat diambil dengan disk digunakan disk fine grit. Sedangkan
untuk menghaluskan restorasi pada permukaan fasioproksimal dan linguoproksimal digunakan
finishing strip (Ariningrum, 2001:33)
2.2
Instrumen Gengam
Banyak instrumen jenis ini dikembangkan sebelum menyebar luasnya instrumen rotatif,
sehingga variasinya banyak tetapi kini tak banyak operator yang menggunakan ragamnya yang
banyak tersebut. Pembahasanya didasarkan pada guna masing-masing alat.
1. Instrument untuk Pemeriksaan
a. Kaca Mulut
Kaca mulut terdiri dari kaca bulat yang terpasang pada gagang. Alat ini memungkinkan
operator melihat bagian distal gigi, merupakan refraktor bagi pipi dan lidah, dan sering sekedar
digunakan untuk memantulkan cahaya ke permukaan gigi.
Sonde biasanya juga digunakan untuk mengukur kedalaman poket periodontium. Untuk
kepentingan ini digunakan sonde khusus dengan ujung tumpul dan diberi skala millimeter
sehingga kedalaman poket dapat diukur dengan lebih akurat.
c. Pinset
Pinset mempunyai paruh bergerigi yang besudut terhadap pegangannya. Alat ini
digunakan untuk memegang kapas dan mengangkat benda-benda kecil dari dan ke arah kerja.
10
gambar : Pinset
Pinset juga tersedia dalam bentuk yang dapat dikunci yang keuntungannnya dapat
memegang butiran-butura kecil, pin atau guta perca pegisi saluran akar selama diinginnkan.
2. Instrumen untuk Preparasi
a. Pahat
11
Berguna sekali bagi penyelasaian tepi email kavitas; yang bilahnya satu bidang dengan
tangkainya disebut pahat-kapak. Pahat digunakan untuk membuang email yang terdukung yang
timbul ketika melakukan preparasi kavitas dengan instrumen putar, dan harus digunakan
sekalipun kavitas tekah dibuat dengan menggunakan bur tungsten carbide karena prisman email
tak terdukung mungkin masih ada.
Gambar : Eskavator
12
Pengukir
14
Gambar : Spatula
1. Semen Spatel, Untuk mengaduk semen atau fletcherdi atas mixing slab
Dengan ujung yang berbentuk datar dan pipih berukuran panjang 3cm. Digunakan untuk
mengaduk bahan tumpatan yang memiliki komposisi lebih dari 1 macam.
15
16
17
Digunakan untuk scaling subgingival, root planning, dan kuretase pada permukaan dalam poket
1. Kuret Universal
untuk berbagai permukaan
memiliki 2 cutting edge
berlekuk 1
permukaan blade tegak lurus shank (tangkai)
2. Kuret Spesifik
satu alat untuk permukaan tertentu saja
memiliki 1 cutting edge
berlekuk 2
18
contoh kuret:
Alat yang digunakan untuk mengangkat karang gigi dan menghaluskan permukaan gigi
dari lapisan biofilm yang nantinya dapat membentuk karang gigi. Memiliki dua macam bentuk,
yaitu kuret Universal dan Gracey. Biasanya, kuret universal digunakan untuk membersihkan
karang gigi yang ada pada gigi di atas permukaan gusi (supragingival) sedangkan untuk kuret
gracey, biasanya digunakan pada gigi di bawah permukaan gusi (subgingival).
Sickle
Digunakan untuk membersihkan kalkulus supra gingival
penggunaannya dengan cara pull-stroke (tarikan)
bagian blade memiliki penampang triangular
memiliki 2 cutting edge
ujung lancip
19
contoh sickle:
Hoe
Digunakan untuk membersihkan kalkulus yang melingkari gigi atau kalkulus yang
menonjol
20
Chisel
Digunakan untuk membersihkan kalkulus pada permukaan interproksimal (antar 2 gigi
bersebelahan), dimana instrumen lain tidak dapat menjangkaunya. Biasanya untuk gigi geligi
anterior (depan)
File
Digunakan untuk menghancurkan kalkulus yang besar dan keras
21
Amalgam Karver
22
Pisau Gips
Digunakan untuk motong gips (tapi aku gak potong juga gips nya, paling aku pakai pas buka
gips dari cetakan aja).
Pisau Wax
Digunakan untuk motong wax, ukir wax bisa juga pakai pisau wax, tapi karena lecron ukurannya
lebih kecil, lebih enak pakai lecron aja.
Sendok Cetak
Jelas dong dipakai untuk mencetak rahang. Ada dua bagian, untuk maksila dan mandibula. Nanti
bahan cetak negatif (alginate contohnya) dimasukkan ke sini, terus di masukkan ke mulut pasien.
Tapi gak sekalian atas bawah, atas dulu, baru bawah, atau sebaliknya.
Spatula
Digunakan untuk mengaduk bahan cetak, baik alginat maupun gipsum.
23
Bowl
Tempat untuk menaruh bahan cetak yang nantinya akan diaduk.
Amalgamator
24
Gambar : amalgamator
Untuk mengaduk amalgam yang tersedia dalam bentuk kapsul
Mortar dan Pestle
2) Pegangan telapak tangan (palm grip). Pada cara ini instrumen dipegang diantara ibu jari
dan telunjuk dan gagang instrumen terletak ditelapak tangan dan dicengkeram dengan
jari-jari yang lain. Ibu jari dipakai sebagai dukungan. Pegangan ini digunakan pada gigi
26
atas, dapat menghasilkan gerakan dengan tekanan kuat pada daerah yang terbatas tetapi
tidak terkendali.
3) Pegangan jari (finger grip) merupakan modifikasi pegangan telapak tangan. Cara ini
manfaatnya terbatas da dipakai jika pegangan telapak tangan tak berhasil memberikan
garis akses yang benar.
2.3
27
28
prosedur yang sulit dan rumit bagi operator yang tidak berpengalaman. Bevel pahat diletakan
mendatar pada batu asahan dengan bilah memebentuk sudut 50-60 derajat. Ketajamannya diuji
dengan mengerokannya pada kuku jari operator. Eskavator ditajamkan pada permukaan datarnya
dengan beberapa kali gerakan menekan pada batu asahan. Skeler sabit ditajamkan disisi-sisnya
agar ketebalannya yang cukup dapat dipertahankan sekaligus mencegah bengkoknya alat pada
saat membersihkan kalkulus.
30
Cara lain dengan menggunakan disk ampelas (sand paper disk) yang dipasang pada
mandril. Cara ini lebih cepat, tetapi yang belum berpengalaman akan cenderung memotong
terlalu banyak dan menimbulkan panas yang berlebihan sehingga akan melunakan ujung
pemotong.
III. KESIMPULAN
Instrumen dental di dunia kedokteran gigi selain untuk membantu operator dalam
melakukan tindakan pada pasien, tetapi juga sebagai alat preventif agar operator tidak berkontak
langsung dengan pasien yang sedang ditangani. Itu semua sebagai upaya pencegahan dari
penularan secara langsung pasien pada operator.
31
DAFTAR PUSTAKA
-
Pickard H.M, dkk 2002. Manual Konservasi Gigi (terjemahan Liliana Yuwono).
Jakarta : Widya Medika
Eccles, J.D dan R.M Green. 1994. Konservasi Gigi (terjemahan Lilian Yuwono).
Jakarta: Widya Medika
33