Anda di halaman 1dari 3

Cheilitis adalah peradangan pada permukaan

malfungsi pada ginjal, liver, dan organ lainnya. Dokter

bibir yang mempunyai ciri-ciri bibir kering dan pecah-

gigi juga dapat memberikan metil prednisolone pada

pecah. Exfoliative cheilitis adalah peradangan kronis di

awak kunjungan. Pada kunjungan berikutnya pemberian

sekitar bibir (yang mengenai daerah vermilion (batas

metil prednisolon dihentikan karena terdeteksi adanya

merah) bibir atas, bibir bawah pada kedua bibir) yang

peningkatan tekanan darah. Untuk selanjutnya kondisi

ditandai dengan terjadinya deskuamasi lapisan keratin

bibir dapat dievaluasi kurang lebih selama 2 bulan.

yang tebal, bila dikelupas akan meninggalkan gambaran

(Agustina, D. 2012)

bibir yang mendekati normal. Exfoliative cheilitis

Laporan Kasus

dianggap sebagai gangguan inflamasi superfisial kronis,

Seorang pasien 25 tahun dengan keluhan bibir

yang sering terlihat secara periodik dan dapat reda

pecah-pecah, disertai gatal dan kering di sekitar

secara spontan atau bertahan selama bertahun-tahun.

mulutnya. Hal ini sudah terjadi pada bibir bawah sejak 1

(Fitri, D. 2000)

tahun yang lalu dan pada bibir atas sejak 1 bulan yang

Penyebab pasti dari exfoliative cheilitis hingga

lalu. Dalam kurun waktu tujuh sampai sepuluh hari, bibir

kini masih belum dapat dijelaskan secara tepat. Namun,

pecah-pecah tersebut menjadi lebih tebal sehigga

ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan

pasien dapat mengelupasnya dengan mudah. Siklus ini

terjadinya kondisi ini, antara lain: (1) Sering membasahi

berlanjut terus menerus. Pasien tidak memakai krim

bibir dengan air ludah, atau menjilat bibir. (2) Kebiasaan

kosmetik di sekitar bibir akhir-akhir ini. Pasien

menggigit gigit bibir. (3) Kurangnya asupan air dalam

mengobatinya dengan obat antijamur oral (nistatin).

tubuh. (4) Stress atau hormonal. (5) Kesehatan gigi dan

Akan tetapi tidak sembuh. Pasien tidak memiliki riwayat

mulut yang buruk. (6) Gizi tidak seimbang. (7)

penyakit sistemik. Pasien juga tidak memiliki riwayat

Gangguan Liver. (Agustina, D. 2012)

keluarga dengan kondisi seperti ini. Pasien memiliki

Gambaran klinis exfoliative cheilits adalah


adanya

deskuamasi

keratin,

kadang-kadang

berhubungan dengan ulserasi, pembentukan fissure

kebiasaan buruk menjilat dan menggigit bibir sejak satu


tahun yang lalu tetapi kebiasaan ini sudah dihilangkan
akhir-akhir ini. Pasien merasa malu dan tidak nyaman.

dan perdarahan. Walaupun pada beberapa kasus dapat

Hasil pemeriksaan umum, berat badan 56 kg dan

disembuhkan sebagian bersifat temporer dan yang lain

tinggi badan 161 cm. Tidak ada kelenjar getah bening

menetap selama bertahun-tahun. (Fitri, D. 2000)

yang teraba di kepala dan leher. Pemeriksaan klinis

Pasien dengan kondisi exfoliative cheilitis dapat

menunjukkan adanya lesi seperti kerak berwarna putih

diedukasi untuk menghentikan kebiasaan menjilat atau

kekuning-kuningan di sekitar area merah bibir. Jika

mengigit bibir, merperbanyak minum air putih, hindari

kerak bibir tersebut dikelupas maka terlihat dasarnya

toksin dan biasakan makan makanan sehat atau

berwarna kemerahan tanpa adanya celah atau bintik

makanan yang banyak mengandung vitamin A,

dan juga tidak terdapat benjolan pada sub-mukosa bibir.

perbanyak makan sayur dan buahbuahan segar,

Pemeriksaan intra oral menunjukan

terdapat

menghindari stress, jaga kebersihan gigi dan mulut,

plak pada permukaan labial gigi anterior atas dan

gunakan pelembab bibir yang lembut, periksa ke dokter

bawah, tetapi gigi lainnya tidak terdapat plak dan

umum untuk mengetahui apakah ada kelainan atau

kalkulus. Pasien jarang menyikat gigi bagian depan

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University

|1

karena jika kontak dengan bibir akan terasa sakit.

eucerin emolien dengan urea 10% dan lip balm selama

Sedangkan area mukosa mulut pasien utuh dan sehat.

konsultasi dengan dokter kulit. Pasien datang 1 bulan

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan tes darah, tes

kemudian dan diresepkan fluoxetine 10 mg diminum

fungsi hati dan tiroid normal.

setiap hari dan alprazolam diminum 0,5 mg setiap hari

Setelah dilakukan pemeriksaan, dilakukan biopsi

ditambah bersama dengan obat sebelumnya. Ada

dengan mengiris tipis bagian kerak pada bibir dengan

peningkatan yang signifikan setelah tiga bulan dan

anestesi lokal. Hasil pemeriksaan histopatologi terdapat

pasien masih di bawah pengawasan dokter (Gambar 2).

epitelium acanthosis, hiperkeratosis dan peradangan


ringan dari jaringan ikat.
Pasien diberikan obat secara intermiten dan

Dafpus

terus menerus dengan krim flucinolone 0,025%, krim

Agustina, D., Subagyo, G. 2012. Exfoliative Cheilitis dan

betametashone 0,05%, tablet metronidazole 250 mg,

Penatalaksanaannya. Majalah Kedokteran Gigi 19(1):

tablet ketoconazole 200 mg, tablet prednisolone 5 mg

49-52

dan tablet diphenhydramine 25 mg selama beberapa


kali kunjungan dalam satu tahun terakhir. Obat

Fitri, D. 2000. Exfoliative Cheilitis pada AIDS dan

yang dikonsumsi dapat sedikit memperbaiki keadaan

Hubungannya

bibir pasien tetapi bertambah buruk jika obat dihentikan.

Universitas Sumatera Utara. Medan

dengan

Infeksi

Kandida.

Skripsi.

Pasien juga berkonsultasi dengan dokter kulit.


Pasien diresepkan hidrokortison topikal 1%, krim

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University

|2

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University

|3

Anda mungkin juga menyukai