A
DENGAN IBU NIFAS DI RT 01/ RW 03 DESA LIMPAKUWUS
KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
Oleh:
Layndo Dheanisa Rahma, S.Kep
G4D014061
Agama
Pekerjaan
Islam
Petani
Islam
Islam
Islam
Islam
IRT
IRT
Petani
-
Keterangan :
: klien
: meninggal
: menikah
: laki-aki
: perempuan
: satu rumah
1. Status Sosial Ekonomi
Pencari nafkah keluarga adalah Tn. A dan Tn. S, rata-rata penghasilan perbulannya
Rp 500.000,00 - 1.000.000,00. Pengatur keuangan dalam keluarga dilakukan secara
bersama yaitu antara Tn. A dan Ny. De, keduanya mengatur pemasukan dan
2.
3.
4.
5.
keterbatasan ruang, misal : dipan tempat tidur di ruang tamu, rak piring di ruang
keluarga.
d) Jenis WC
WC yang dipakai yaitu jamban. Pembuangan limbah menggunakan sapti tank.
Karakteristik tetangga dan komunitas
Karakteristik fisik lingkungan yaitu tipe komunitas adalah desa, dengan tipe tempat
tinggal hunian. Menurut Ny. De di lingkungan tempat tinggalnya terdapat budaya atau
kebiasaan tertentu yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga, seperti sebelum 40
hari masa nifas selesai, bayi tidak boleh keluar rumah.
Karakteristik demografis lingkungan dengan rata-rata kelas sosialnya menengah ke
bawah. Tidak banyak perubahan demografis oleh pengaruh pendatang. Keluarga Tn.
A dan Ny. De serta Tn. S dan Ny. D merupakan warga asli Desa Limpakuwus.
Pelayanan kesehatan terutama puskesmas cukup mudah dijangkau dengan kendaraan
pribadi. Lingkungan sekitar desa jarang dilewati angkutan umum. Hanya terdapat
sedikit armada. Fasilitas umum yang ada seperti pasar masih sedikit sulit dijangkau.
Letak apotek harus pergi kedesa lain.
Mobilitas geografis keluarga
Transportasi menggunakan motor yang biasa diakses oleh keluarga jika ada keperluan
khususnya pergi ke pelayanan kesehatan. Lama tinggal Ny. De dan Tn. A bersama
sejak bulan September 2014 hingga sekarang. Ny. De mengatakan jika timbangan
bayi, ia akan berangkat ke posyandu ditemani oleh ibunya.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Di lingkungan tempat tinggalnya yaitu di RT 01 terdapat perkumpulan atau arisan RT
rutin setiap bulannya. Menurut keluarga acara arisan RT ini baik untuk dapat saling
silaturahmi. Interaksi dengan keluarga biasanya dilakukan pada waktu jam 20.00 WIB
yang juga merupakan jam pulang kerja suami Ny. De dan Ny. D. Tidak terdapat
masalah serta konflik dalam berinteraksi.
Sistem pendukung keluarga
Keluarga serta tetangga saling membantu jika ada yang sakit dan jika ada masalah.
Keluarga memiliki transportasi untuk pergi ke pelayanan kesehatan terdekat, keluarga
juga sudah memiliki asuransi kesehatan.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga menggunakan pola komunikasi yang demokrasi atau musyawarah jika ada
masalah dan cenderung untuk dibicarakan baik-baik jika ada masalah. Bahasa seharihari yang digunakan dengan bahasa Jawa.
b. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan yang dimiliki keluarga yaitu Tn. S (ayah dari Ny. De) dan Tn. A sebagai
kepala keluarga yang baik dan selalu mengambil keputusan dan mengendalikan jika
ada suatu masalah. Namun apabila terdapat masalah tetap selalu membahasnya
terlebih dahulu dengan sang istri.
c. Struktur peran (anggota keluarga)
1) Tn. S
Tn. S bekerja dikebun dan berusaha untuk menafkahi keluarganya. Tn. S juga
berperan sebagai kepala keluarga dan merupakan ayah dari Ny. De.
2) Ny. D
Ny. D adalah seorang Ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus rumah dan
keluarga dan merupakan ibu dari Ny. De. Ny. D mengatakan selama memiliki
cucu dari putrinya yang ke dua (Ny. De) lebih banyak menghabiskan waktu
dirumah untuk membantu mengasuh karena Ny. De belum mampu merawat
bayinya secara mandiri. Ny. D juga mengatkan bahwa Ny. De ketika sulit
menenangkan bayinya yang menangis, ia juga akan menangis.
3) Tn. A
Tn. A bekerja dikebun (bertani) dan berusaha untuk menafkahi keluarganya
terutama istrinya (Ny. De dan anaknya). Jam pulang suaminya kadang masih
kadang tidak menentu setelah bekerja.
4) Ny. De
Ny. De adalah seorang Ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus rumah
dan bayinya.
d. Nilai dan norma
Keluarga menganut nilai demokrasi dalam mengambil keputusan. Namun, tidak ada
budaya tertentu yang dipercaya atau dianut. Ny. D mengatakan bahwa di desanya
terdapat mitos bagi orang yang belum melewati 40 hari masa nifas tidak
diperbolehkan keluar. Ny. D tahu mitos tersebut namun tidak menjalankannya. Ny. De
tetap menjemur anaknya saat pagi.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi sosialisasi
Ny. D mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga baik, norma budaya dan
perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di keluarga dan yang berlaku di
masyarakat. Tn. S mengatakan untuk kegiatan dimasyarakat masih aktif mengikuti
seperti kumpulan RT, sedangkan Ny. D jarang mengikuti perkumpulan karena sudah
sibuk dengan mengueus cucunya. Ny. D mengatakan jika Tn. A juga masih aktif
mengikuti perkumpulan pemuda sedangkan Ny. De sudah sibuk dengan bayinya
sehingga jarang mengikuti perkumpulan.
b. Fungsi Afektif
1) Pola kebutuhan keluarga
Ny. D mengatakan bahwa suaminya sedapat mungkin memenuhi kebutuhan
keluarga meskipun hanya dibatasi pada kebutuhan primer saja karena
keterbatasan penghasilan Tn. A. Jika terdapat suatu kebutuhan mendadak,
keluarga menyikapinya dengan santai selama masih ada dana untuk membeli
kebutuhan tersebut. Selain itu Tn. S yang merupakan ayah dari Ny. De juga masih
membantu mencukupi kebutuhan keluarga terutama untuk istri dan bayinya.
2) Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga
Tn. S mengatkan cukup memperhatikan keluarganya khususnya adalah anak dan
cucunya meskipun Tn. S lebih sering berada di luar rumah untuk bekerja.
3) Keterpisahan dan keterikatan
Keluarga jarang terpisah, hanya pada saat Tn. A dan Tn. S bekerja di luar.
c. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
1) Mengenal masalah kesehatan
Masalah-masalah kesehatan yang ada di dalam keluarga Tn. S yaitu ibu baru yang
menyusui dengan bayi usia 20 hari. Ny. D mengatakan saat ini putrinya (Ny. De)
2)
3)
4)
5)
memakai KB IUD sejak setelah melahirkan . Ny. D mengatkan asi Ny. De sudah
keluar namun tidak banyak sehingga menetek lebih sering menggunakan satu
payudara saja. Ny. De mengatkan kadang payudara sakit, seperti terdapat
gumpalan-gumpalan, sakit seperti tertekan, sakit pada seluruh payudara, skala 6,
sakit dirasa jika asi penuh. Ny. De mengatkan belum mengetahui mengenai
penanganan untuk mengurangi nyeri pada payudara. Selain itu Ny. D mengatkan
bahwa belum tau sebaiknya jika payudara anaknya (Ny. De) penuh, asi segera
diperah. Kemudian diberikan pada bayinya, namun jika sudah dua jam harus
dibuang. Ny. De mengatkan biasanya menyusui dengan posisi duduk, namun
belum mengetahui cara yang benar saat menyusui. Ny. De sudah mengetahui cara
memijat bayi namun belu berani mempraktikannya. Menurut Ny. De, Tn. A dan
Tn. S merokok sejak SD, namun jika merokok selalu di luar rumah.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Yang dilakukan Ny. D dan keluarga jika terdapat salah satu anggota keluarga
yang sakit, langsung berobat ke pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas
atau poli kesehatan desa.
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. D mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit selalu berobat ke bu
bidan. Perawatan pada anggota keluarga yang sakit biasanya dengan
mengingatkan untuk minum obat. Ny. D juga mengatkan jika sakitnya tidak
begitu paah hanya didiamkan saja.
Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga sudah berusaha untuk menjaga keamanan rumah mulai dari penerangan,
lantai agar tidak licin, dan menyimpan barang-barang yang berbahaya pada
tempatnya dan merokok diluar rumah
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat
Keluarga menggunakan fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau poli kesehatan
desa (polindes) jika terdapat anggota keluarga yang sakit.
Keluhan utama: Tn. A mengatakan tidak ada keluhan. Lelah setelah bekerja
TD: 120/80mmHg, nadi: 83x/menit, RR 20x/menit
BB: 65 kg
TB: 165 cm
b. Ny. D
Keluhan utama: mengeluh lelah, flu pilek
TD: 100/70mmHg, nadi: 72x/menit, RR 20x/menit
BB: 57kg
TB: 150cm
c. Ny. De
Keluhan utama: Ny. De mengatkan kadang payudara sakit, seperti terdapat
gumpalan-gumpalan, sakit seperti tertekan, sakit pada seluruh payudara, skala 6. Sakit
terasa saat payudara mengeras.
Head to toe:
Rambut: rambut hitam, bersih
Kepala: mesochepal
Mata: konjungtiva tidak anemis, mata bersih, sclera tidak ikterik
Hidung: bersih, tidak ada secret
Telinga: simetris, bersih
Mulut dan gigi: bibir lemabab, gigi bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada
pembengkakkan tonsil
Leher: tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran tyroid
Dada: tidak tampak iktus cordi, punctum maksimum tidak kuat angkat, bunyi jantung
s1>s2 (lub dup), tidak ada suara nafas tambahan (vasikuler), tidak ada retraksi dinding
dada, putting menonjol, asi keluar
Abdomen: BU 9x/menit
Ekstermitas: CRT<3detik, kekuatan otot
BB: 55kg
TB: 156cm
TD: 100/80mmHg, nadi: 80x/menit, RR 18x/menit
d. Tn. S
Keluhan utama: Tn. S mengatakan dirinya sehat.
TD: 110/80mmHg, nadi: 86x/menit, RR 18x/menit
BB: 50 kg
TB: 165cm
Golongan darah: e. By. A
Keluhan utama: bayi tampak tenang. Ibu mengatakan bayi sering terbngun karena
lapar
Head to toe:
Rambut: rambut hitam, bersih
Kepala: mesochepal
B. ANALISA DATA
No
1.
Data
DS :
- Ny. De mengatkan kadang
payudara sakit, seperti terdapat
gumpalan-gumpalan, sakit
seperti tertekan, sakit pada
seluruh payudara, skala 6, sakit
terasa ketika ppayudara
mengeras
- Ny. De mengatkan belum
mengetahui mengenai
penanganan untuk mengurangi
nyeri pada payudara
- Ny. De mengatkan biasanya
menyusui dengan posisi duduk,
namun belum mengetahui cara
yang benar saat menyusui
DO :
- putting menonjol, asi keluar
Tipologi masalah
Masalah/Diagnosa
Aktual
kesiapan
meningkatkan
nutrisi (00163)
2.
3.
Ketegangan peran
pemberi asuhan
(00061)
Perilaku kesehatan
cenderung berisiko
(00188)
3/3x1= 1
Kemungkinan
masalah
dapat diubah
1/2x2= 1
3/3x1= 1
1/2x2= 1
3/3x1= 1
1/2x2= 1
NO
Diagnosa Keperawatan
Sifat
Masalah
Potensi
masalah untuk
dicegah
3/3x1= 2
Menonjolnya
Jumlah
masalah
2/2x1= 1
2/3x1= 2/3
2/2x1= 1
3 2/3
1/3x1= 1/3
2/2x1= 1
3 1/3
DIAGNOSA
TUJUAN
DS :
- Ny. De mengatkan
kadang payudara
sakit, seperti
terdapat gumpalangumpalan, sakit
seperti tertekan,
sakit pada seluruh
payudara, skala 6,
sakit terasa ketika
ppayudara mengeras
- Ny. De mengatkan
belum mengetahui
mengenai
penanganan untuk
mengurangi nyeri
pada payudara
- Ny. De mengatkan
biasanya menyusui
dengan posisi
duduk, namun
belum mengetahui
cara yang benar saat
menyusui
kesiapan
meningkatka
n nutrisi
(00163)
Setelah dilakukan
intervensi
keperawatan selama
30 menit dalam
periode 2 kali
kunjungan,
diharapkan keluarga
dapat memahami
tentang perawatan
bayi dan ibu
menyusui.
TU: Pengetahuan
keluarga meningkat
dalam perawatan
bayi.
TK: Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan
keluarga mampu :
1. Meningkatkan
perilaku yang
NOC
NIC
Awal
Tujuan
- Manfaat
menyusui
- Komposisi asi,
proses
pembuatan, dan
perbandingan
antara asi dan
susu formula
- Tehnik benar
dalam menyusui
- Psikologis
menyusui
5510 Health
education
-
Identifikasi
masalah spesifik
mengenai
perawatan bayi
dan ibu
menyusui, bila
ada
Berikan
penyuluhan
tentang, pijat
payudara, pijat
bayi, dan tehnik
menyusui serta
penyimpanan
asi yang benar
Keluarga
Sediakan
pamplet/ leaflet
DO :
- putting menonjol,
asi keluar
- BB lahir: 2,5 kg BB
saat ini: 2,7 kg
- PB lahir: 50cm
- Bayi menyusu kuat
setiap dua jam sekali
DS:
- Ny. D mengatakan
selama
memiliki
cucu dari putrinya
yang ke dua (Ny.
Ketegangan
peran
pemberi
asuhan
(00061)
sehat
2. Mengambil
keputusan dalam
meningkatkan
perilaku yang
sehat
3. Menunjukkan
perilaku yang
adaptif saat ada
anggota keluarga
yang sakit.
4. Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dapat membantu
meningkatkan
perilaku yang
sehat
5. Memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk
meningkatkan
perilaku yang
sehat
Setelah dilakukan
intervensi
keperawatan selama
30 menit dalam
periode 2 kali
mengenai pijat
bayi, pijat
payudara, tehnik
menyusui serta
penyimpanan asi
yang benar
berpartisipasi
dalam
perencanaan dan
pelaksanaan
perawatan bayi
dan ibu menyusui
7140 - Dukungan
Keluarga
Keterangan :
1 : Tidak pernah melakukan
Libatkan dukungan
sosial dalam
perencanaan dan
pelaksanaan
modifikasi perilaku
kesehatan seperti
mengikutsertakan
keluarga dalam
perawatan bayi dan
ibu menyusui
2 : Jarang melakukan
3 : Kadang melakukan
4 : Sering Melakukan
5 : Selalu Melakukan
Awal
Tujuan
- kebutuhan
8300- parenting
promotion
-
kunjungan,
diharapkan keluarga
dapat mengemban
peran sebagai
pemberi asuhan.
TU: Pengetahuan
keluarga meningkat
dalam menjalankan
peran.
TK: Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan
keluarga mampu :
1. Meningkatkan
perilaku yang
sehat
2. Mengambil
keputusan dalam
meningkatkan
perilaku yang
sehat
3. Menunjukkan
perilaku yang
adaptif saat ada
anggota keluarga
yang sakit.
4. Keluarga mampu
perawatan dasar
- strategi
komunikasi yang 2
efektif
2
- tersedia kelompok
pendukung
4
4
Awal
Tujuan
- tehnik menyusui
- memandikan bayi
- strategi perawatan
bayi
Keterangan:
1: tidak mengetahui
2: kurang tahu mengetahui
3: cukup mengetahui
4: mengetahui
5: sangat mengetahui
perawatan rutin
selama menyusui
-
lakukan
kunjungan
rumah sesuai
tingkat risiko
sediakan
pemflet, buku,
atau lainnya
untuk
mengembangkan
kemampuan
menjadi
orangtua
diskusikan
strategi
manajemen
perilaku
DS:
- Ny. De mengatakan
ayah dan suaminya
adalah
seorang
perokok
DO:
- Usia Ny. De 21
tahun
- Ny.
De
adalah
seorang Ibu rumah
tangga
yang
kesehariannya
mengurus rumah dan
bayinya
- Dalam sehari Tn. S
dan
Tn.
A
menghabiskan
Perilaku
kesehatan
cenderung
berisiko
(00188)
memodifikasi
lingkungan yang
dapat membantu
meningkatkan
perilaku yang
sehat
5. Memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk
meningkatkan
perilaku yang
sehat
Setelah dilakukan
intervensi
keperawatan selama
30 menit dalam
periode 1 kali
kunjungan, keluarga
dapat terhidar dari
perilaku kesehatan
berisiko
TU: Pengetahuan
keluarga meningkat
mengenai perilaku
kesehatan berisiko
TK: Setelah
dilakukan tindakan
Awal
Tujuan
Libatkan keluarga
dalam
pengambilan
keputusan
- Tanggungjawab
dalam tugas
keluarga
5510 Health
education
-
Kaji perilaku
kesehatan dalam
keluarga
Kajia kebiasaankebiasaan
berisiko dalam
keluarga
Berikan
informasi
berkaitan dengan
kerugian
melakukan
masing-masing satu
bungkus rokok
keperawatan
keluarga mampu :
1. Meningkatkan
perilaku yang
sehat
2. Mengambil
keputusan dalam
meningkatkan
perilaku yang
sehat
3. Menunjukkan
perilaku yang
adaptif saat ada
anggota keluarga
yang sakit.
4. Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dapat membantu
meningkatkan
perilaku yang
sehat
5. Memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk
meningkatkan
perilaku yang
sehat
Indicator
Awal
Tujuan
- Tingkatkan harga
diri
- Tentukan tujuan
realistis
- Berpartisipasi
dalam aktivitas
perawatan bayi
- Ungkapan optimis
dalam merawat
bayi secara
mandiri
Keterangan:
1: tidak mengetahui
2: kurang tahu mengetahui
3: cukup mengetahui
4: mengetahui
5: sangat mengetahui
perilaku
kesehatan
berisiko
-
Fasilitasi
keluarga untuk
berhenti
melakukan
perilaku
kesehatan
berisiko
Implementasi
Evaluasi
Paraf