Proposal
Diajukan sebagai persyaratan tugas Riset Keperawatan
Oleh
Vindi Putri Pratiwi
NIM. 124.045
Assalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Riset Keperawatan
yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia mengikuti senam
lansia di desa Santren, Dukuh, Bayat, Klaten .
Dalam penyusunan riset ini penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan dan saran
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Saifudin Zukhri,
S.kp.,M.Kes dan ibu Sri Handayani,SKM.,M.Kes selaku dosen Riset Keperawatan,
serta teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2012 atas kejasama dan dukungannya.
Penulis menyadari Riset ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Namun demikian penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak. Semoga riset ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih.
WassalamualaikumWr.Wb.
Penulis
. DAFTAR ISI
DAFTAR SKEMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia, seorang yang karena usianya lanjut mengalami perubahan
fisik, biologis, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya.
Kesehatan lanjut usia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap
dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara
produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan
aktif dalam pembangunan (UU Kesehatan No 36 Tahun 2009 Pasal 138).
Indikator keberhasilan pembangunan adalah meningkatnya usia
harapan hidup. Usia harapan hidup yang meningkat akan menyebabkan
jumlah penduduk lansia terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah
lansia di Indonesia padatahun 2010 tercatat 3,9% daripendudukIndonesia,
tahun 2011 meningkatmenjadi 6,7 % dan tahun 2012 menjadi 11,8%
(Amm, 2013). Badan Pusat Statistik (BPS) perkiraan lansia di Indonesia
yang berusia lebih dari 65 tahun sebanyak 7,18% pada tahun 2000 dan
diperkirakan naik menjadi 8,5% pada tahun 2020 dari jumlah penduduk
lansia di Indonesia sebanyak 28,8 juta atau 11,34 %, dan merupakan lansia
yang terbesar didunia. (Nurviyandari, 2011).
Di Jawa Tengah jumlah lansia berusia 65 tahun ke atas sekitar
2.336.115 jiwa(BPS,2011). Jumlah lansia di Klaten pada tahun 2013
senam yang diadakan di posyandu lansia, kondisi fisik lansia yang sedang
sakit, lupa akan jadwal posyandu lansia dan jarak tempat tinggal ke tempat
posyandu lansia.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan maka peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keaktifan lansia mengikuti senam lansia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut: faktor-faktor yang mempengaruhikeaktifan lansia
mengikuti senam lansia ?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor
yang
mempengaruhikeaktifan
lansia
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Lanjut Usia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong lansia untuk aktif
berkunjung ke posyandu lansia karena akan mendapatkan informasi
kesehatan dan pengetahuan tentang manfaat dari posyandu lansia
dengan memanfaatkan keberadaan posyandu lansia dengan baik,
karena kegiatan Posyandu Lansia dapat membantu para lansia
dalam upaya meningkatkan kesehatan.
b. Bagi Posyandu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan
bagi posyandu lansia sehingga lebih mengefektifkan faktor-faktor
yang mempengaruhikeaktifan lansia mengikuti senam lansia.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Memberi wacana terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
keaktifan lansia mengikuti senam lansia.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan berhubungan dengan penelitian
ini diantaranya sebagai berikut :
1. Aditya D (2014) meneliti tentang Hubungan Persepsi Kesehatan dan
Dukungan Lansia dengan Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Posyandu
Lansia di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan Observasional dengan rancangan Cross
Sectional. Populasi dalam penelitian adalah lansia di Desa Pucangan
sebanyak 556, dan sampel sebanyak 85 diambil dengan teknik Propotional
Random Sampling. Uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan
tingkat signifikan (=0,05). Hasil penelitian menunjukkan hubungan
dukungan
keluarga
dengan
keaktifan
lanjut
usia
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Lanjut Usia
a. Pengertian
Menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1965 pasal 1 seseorang
dapat dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah
yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai
atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain
(Nugroho, 2008).
b. Klasifikasi Lansia menurut Azizah (2011)
menjalin
mempertahankan
(1)
interaksi
status
sosial
merupakan
sosialnya
kunci
berdasarkan
kemampuannya bersosialisasi.
Pokok-pokok social exchange theory antara lain :
Masyarakat terdiri atas aktor sosial yang berupaya mencapai
tujuannya masing-masing.
(2)
Dalam upaya tersebut, terjadi interaksi sosial yang memerlukan
biaya dan waktu.
(3)
Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang aktor
mengeluarkan biaya.
b) Teori aktivitas atau kegiatan
(1) Ketentuan tentang semakin menurunnya jumlah
kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan
bahwa lanjut usia yang sukses adalah mereka yang
aktif dan banyak ikut-serta dalam kegiatan sosial.
(2) Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat
melakukan aktivitas dan mempertahankan aktivitas
tersebut selama mungkin.
(3) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara
hidup lanjut usia.
(4) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan
individu agar tetap stabil dari usia pertengahan
sampai lanjut usia.
c) Teori kepribadian berlanjut (continuity theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah
pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan teori
dipengaruhi
dimilikinya.
Teori
oleh
tipe
personalitas
ini
mengemukakan
yang
adanya
sehingga
mudah
rapuh
terjadi
perubahan
yang
biokimia,
perubahan
tersebut
mengakibatkan
penurunan
perubahan
mempengaruhi
fisik,
perubahan
kesehatan
umum,
kognitif
tingkat
keseimbangan hidup
tersebut
memasuki
masa
pensiun
lebih
tergantung
dan
koordinasi
gerak
sehingga
dapat
mengurangi
ketegangan
dan
kecemasan,
sosial
budaya,
pertahanan
peran
dan
B. Kerangka Teori
Lansia
Proses Menua
Perubahan
Fisik
Perubahan
kognitif
Indra
Tulang
Kelelahan
Perubahan
Spiritual
Perubahan
Psikososial
Keaktifan
Pengetahuan
Kesadaran Lansia
Jarak2.1 Kerangka Teori
Gambar
Kondisi
Nugroho (2008),
AzizahFisik
(2011), Maryam (2008)
Variabel Bebas
BAB III
Variabel Terikat
Pengetahuan
METODE PENELITIAN
Kesadaran
Keaktifan mengikuti senam
Jarak
tempat pelayanan
A. Kerangka
Konsep kesehatan
Kondisi fisik
Variabel Penganggu
Sikap
Emosi
Kepribadian
Perubahan Psikologis
lansia.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian ini merupakan penelitian survei yang sifatnya
deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian cross sectional
merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor risiko dengan efek, cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach), artinya
pengamatan
pengembangan
terhadap
instrument
variabel
(Notoatmodjo,
yang
bersangkutan
2012).
Adapun
serta
definisi
Variabel
yang
Definisi
Alat Ukur
diteliti
Keaktifan lansia
Operasional
Keaktifan
Kuesioner
dalam
mengikuti
dengan
mengikuti
senam
senam lansia
mengikuti
adalah
senam
Pengetahuan
skala
Skala
1.
2.
3.
Ordinal
1.
2.
3.
Ordinal
1.
2.
3.
Ordinal
1.
2.
3.
Ordinal
1.
2.
3.
Ordinal
Likert
sesuai
jadwal.
Informasi
Kuesioner
tentang
senam
lansia
Kondisi fisik
Hasil Ukur
yang
dengan
Guttman
diperoleh
(Sugiyono,
responden
Keluhan fisik
2010)
Kuesioner
yang
(Sugiyono,
dapat
mengganggu
skala
2010)
kunjungan
lansia
Kesadaran
Jarak
kemauan dari
Kuesioner
lansia
dengan
untuk
mengikuti
Likert
senam lansia
Jarak
rumah
Kuesioner
lansia
(Sugiyono,
dengan
lokasi
dilaksanakannya
senam lansia
2010)
skala
1)
2)
3)
4)
5)
yang
memberikan
jaminan
dalam
Keterangan :
Keterangan:
ri
rb
tersebut
diolah
secara
untuk
Skala Data
Pengetahuan
Kondisi fisik
Kesadaran
Jarak tempat pelayanan
Keaktifan senam
Kategorik
Kategorik
Kategorik
Kategorik
Kategorik
Keaktifan
Keaktifan
Keaktifan
Keaktifan
Keaktifan
Keaktifan
Analisis
Chi square
Chi square
Chi square
Chi square
Chi square
b. Analisa Bivariat
Analisa yang dilakukan untuk mengeetahui hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Analisa dalam penelitian ini
menggunakan uji statistic non parameter teknik analisa bivariat
dengan uji Chi Square (X2) Rumus Chi Square:
2
0E
X =
Keterangan :
X
1
= nilai observasi
E= nilai expektasi/harapan
Dengan kententuan bahwa jika harga Chi Square rhitung lebih kecil
dari rtabel (rhitung < rtabel ) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05, maka
tidak ada hubungan yang berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak,
sedangkan apabila rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (xhitung
analisis
multivariat
ini
kuesioner
pengetahuan
dijadikan
sebagai
alat
ukur
kesadaran,
kondisi
fisik
dan
jarak
pelayanan.
dilakukan
perhitungan
kemudian
peneliti
mengerjakan
. DAFTAR PUSTAKA
Kartasura.
Skripsi.
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Nugroho, W. 2008. Gerontik dan Geriatrik Edisi 3. Jakarta. EGC.
Wahono. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Posyandu Lansia di Gantungan Makam Haji Sukoharjo. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Widyaningsih, R. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Motivasi Lansia dalam Mengikuti Senam Lansia di Dukuh
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI SENAM LANSIA DI
DESA SANTREN, DUKUH, BAYAT, KLATEN
A. Petunjuk
1. Bacalah petunjuk dalam mengisi dan menjawab kuesioner
2. Isilah identitas anda pada kuesioner identitas
3. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat
4. Beri tanda cek ( )
B. Identitas Responden
1. No. Responden :
2. Umur
:
tahun
3. Jenis kelamin
: ( ) laki-laki
( ) perempuan
: ( ) dengan keluarga
( ) tinggal sendiri
5. Jarak rumah ke lokasi senam lansia :
(
(
(
4. Status tinggal
No
1
2
4
5
7
8
9
10
Keaktifan
Sangat
Setuju
Setuju
Tidak
Setuj
u
Sangat
Tidak
Setuju
Kesadaran
Sangat
Setuju
Tidak
Sangat
Setuju
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Setuju
Tidak
Setuju
Pengetahuan
Senam lansia merupakan olahraga yang
ringan dan mudah dilakukan
Senam lansia dapat meningkatkan
kesegaran jasmani
Senam lansia dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas tidur
Senam lansia tidak dapat menurunkan
ketegangan dan kecemasan
Senam lansia dapat meningkatkan
perasaan senang
Senam lansia tidak mempunyai manfaat
apapun
Senam lansia dapat dilakukan setiap
Benar
Salah
28
29
30
31
32
33
34
35
Kondisi Fisik
Saya merasa mudah lelah apabila
mengikuti senam lansia
Bagian tubuh saya ada yang sakit
setelah mengikuti senam lansia
Bagian tubuh saya merasa sakit pada
saat mengikuti senam lansia
Saya merasa kesulitan untuk menuju
tempat pelayanan senam lansia
Penglihatan saya sudah menurun
sehingga saya kesulitan menuju tempat
pelayanan senam lansia
Pendengaran saya sudah menurun
sehingga
saya
kesulitan
untuk
mendengar instruksi dari kader senam
Saya merasa kelebihan berat badan
sehingga kesulitan untuk melakukan
senam lansia
Benar
Salah