Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Plus Taruna Andalan


Mata Pelajaran

: Biologi

Kelas/ Semester

: XI / I

Materi Pokok

: Sistem Endokrin

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KI 3 :

KI 4 :

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No
1

Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Mengagumi
keteraturan
dan 1.1.1. Mengagumi adanya keteraturan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
dan kompleksitas ciptaan Tuhan
struktur dan fungsi sel, jaringan,
tentang
pengaruh hormon
organ
penyusun
sistem
dan
dalam tubuh manusia sebagai
bioproses yang terjadi pada mahluk
bukti Kebesaran Tuhan
hidup
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur 2.1.1. Menunjukkan sikap berani dalam
terhadap data dan fakta, disiplin,
mengajukan pertanyaan dan
tanggung jawab,dan peduli dalam
berargumentasi
2.1.2.
Menunjukkan
sikap bekerjasama
observasi dan eksperimen, berani
dalam diskusi kelompok
dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama,
cinta
damai,

berpendapat secara ilmiah dan kritis,


responsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
3.10. Menganalisis hubungan antara
3.10.1 Mengaitkan jenis kelenjar
struktur jaringan penyusun organ
endokrin dengan peran hormon
pada sistem koordinasi dan
dalam proses regulasi
mengaitkannya dengan proses
koordinasi sehingga dapat
menjelaskan peran saraf dan
hormon dalam mekanisme
koordinasi dan regulasi serta
gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem koordinasi
manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
4.11. Menyajikan hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
saraf dan hormon pada system
koordinasi yang disebabkan oleh
senyawa psikotropika yang
menyebabkan gangguan system
koordinasi manusia dan melakukan
kampanye anti narkoba pada
berbagai media.

4.11.1 Menyajikan data hasil analisis


tentang kaitan anatra jenis
kelenjar endokrin dengan peran
hormon dalam proses regulasi
4.11.2 Mempresentasikan data hasil
analisis jenis kelenjar endokrin
dengan peran hormon dalam
proses regulasi

C. Materi Pembelajaran
SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal)
disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda
misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Fungsi Kelenjar Endokrin
1.

Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang


diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.

2.

Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.

3.

Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.

4.

Merangsang pertumbuhan jaringan.

5.

Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada


usus halus.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1.
2.

Langkah
Kegiatan

3.

Kegiatan Belajar Peserta didik

7.
Pra
26.
27.
Pendahuluan
Salam
a. Pembukaan
Berdoa
8.
Guru mengecek kehadiran (Presensi)
9.
28.
10.
11.
Pendahulua Harapan guru: Peserta didik menjawab
n
bahwa ada perbedaan seperti pada laki-laki
b. Apersepsi
terdapat jakun dan kumis sedangkan pada
12.
wanita terjadi perkembangan pada payu
13.
darah dan panggul membesar
14.
29.
15.
30.
16.
31.
17.
Siswa mendengarkan dan
18.
32.
memahami motivasi yang
19.
33.
disampaikan oleh guru.
20.
34.
21.
Peserta
didik mendengarkan
tujuan
22.
pembelajaran yang akan dicapai
23.
24.
25.
48.
Inti
68.
a. Mengamati
Peserta didik mencermati yang terdapat
49.

4.

Bantuan Guru

35.
36.
37.
38.
39.
40.
Guru memanggil dua orang peserta didik
untuk tampil kedepan kelas, laki-laki dan
perempuan, kemudian guru bertanya
coba kalian amati teman kalian
ini,apakah ada perbedaan dari mereka
secara fisik?
Guru
kemudian
menghubungkan
pengaruh hormon terhadap perbedaan
fisik antara laki-laki dan perempuan
Guru memberikan motivasi kepada
41.
peserta didik untuk
membangkitkan
42.
minat belajar, mengenai apa yang
43.
akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan membentuk peserta didik dalam
kelompok masing-masing 5 orang
73.

5.
Media,
alat, sumber
belajar
44.
45.
Media:
Gambar letak
kelenjar
endokrin.
46.

6.
aktu

88.
89.
Alat
&Bahan:

102. 3
0 menit

47.
5
menit

b.

c.

d.

e.
67.

50.
Menanya
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
Mengumpulkan
data (eksperimen/
59. eksplorasi)
60.
61.
Mengasosiasikan
62.
63.
64.
65.
66.
Mengkomunikasi
kan

didalam LKPD
69.
Berdasarkan hasil pengamatan, peserta didik
dimotivasi untuk merumuskan masalah
mengenai :
- Apa itu kelenjar endokrin?
- Dimana saja letak kelenjar endokrin
dalam tubuh manusia?
- Apa-apa saja hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin?
70.
Peserta didik mengumpulkan data tentang
macam macam kelenjar endokrin dan
peran hormon yang dihasilkan serta
menjawab pertanyaan yang terkait dengan
sistem endokrin dengan dibantu LKPD
Peserta didik mendiskusikan dan
menyimpulkan macam-macam kelenjar
endokrin dan peran hormon yang dihasilkan
Mengaitkan data hasil diskusi dengan
berbagai literature
71.
Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya
72.
Peserta didik memberi tanggapan terhadap
presentasi temannya
Peserta didik mendengarkan penjelasan
guru

Guru membimbing peserta didik dalam


mencermati gambar yang terdapat didalam
LKPD
Guru membimbing peserta didik untuk
merumuskan masalah
74.
75.
76.
77.
78.
79.

Membimbing kelompok bekerja dan


belajar
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.

Guru mengevaluasi hasil kerja peserta


didik dan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
Guru memberi kesempatan peserta didik

90.
Alat tulis
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101. Sumber
belajar: literatur,
Buku Biologi
Kelas XI dan
LKPD

103.
104.
105. Penutup
106.

Peserta didik bersama guru menyimpulkan


hasil pembelajaran hari ini mengenai sistem
endokrin
Peserta didik mendengarkan soal yang
disampaikan oleh guru dan menjawab
107.
Peserta didik melakukan refleksi
108.
109.

dari kelompok lain untuk bertanya


Guru memberikan penguatan tentang hasil
diskusi setiap kelompok
112.
Guru membimbing peserta didik
menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini
110.
Guru menguji kembali pemahaman peserta
didik
111.
Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi
Guru menutup pembelajaran dan berpesan
kepada peserta didik untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu sistem indera

113.
114.
115. 5
menit

E. Penilaian, Remedial dan Pengayaan


116.
1. Penilaian
117.
119.
T
N
118.
P
eknik
enilaian
Penilaia
n
123. 124.
S 125. Non tes
1
ikap
sosial
129. 130.
P
131.
T
2
engetahu
es
an
135. 136.
K 137. Non tes
3
eterampi
lan
141.
142.
2. Remedial
143.
N

152.
1

144.

KOMP
ETEN
145.
SI
DASAR

153.
Mengan
alisis hubungan
antara struktur
jaringan
penyusun organ
pada system
koordinasi dan
mengaitkannya
dengan proses
koordinasi
sehingga dapat
menjelaskan
peran saraf dan
hormon dalam
mekanisme
koordinasi dan
regulasi serta
gangguan fungsi
yang mungkin
terjadi pada
system
koordinasi

146.
MATE
RI

120.

B
entuk
Instru
men

126.
O
bservas
i
132.
T
est
Tulis
138.
O
bservas
i

147.
T
INDAK
AN

155.
a. Memberikan
Sistem
latihan soal
end
soal Sistem
okri
endokrin
b.
Mengadakan
n
remedial (tes
ulang) soal
yang belum
dapat
diselesaikan
siswa dengan
lancer

121.

Inst
rument
Penilaian

127.
Lem
bar
observasi
133.
Soal
uraian
139.
Lem
bar
observasi

148.
T
EMPA
T/
149.
W
AKTU
156.
T
empat :
ruang
kelas
XI IPS
157.
158.
W
aktu:
159.
1
5.4516.30

122.
Kisi-kisi

128.
Lampiran
1
134.
Lampiran
2
140.
Lampiran
3

150.
K
ETER
A
151.
N
GAN
160.
R
emedial
dilakuk
an jika
ada
yang
tidak
tuntas
secara
individ
u

manusia melalui
studi literatur,
154.
pengama
tan, percobaan,
dan simulasi.
161.
162.
163.
N

172.
1

Perbaikan/ pengayaan
164.

KOMP
ETEN
165.
SI
DASAR

173.
Mengan
alisis hubungan
antara struktur
jaringan
penyusun organ
pada system
koordinasi dan
mengaitkannya
dengan proses
koordinasi
sehingga dapat
menjelaskan
peran saraf dan
hormon dalam
mekanisme
koordinasi dan
regulasi serta
gangguan fungsi
yang mungkin
terjadi pada
system
koordinasi
manusia melalui
studi literatur,
174.
pengama
tan, percobaan,
dan simulasi.

166.
MATE
RI
175.
Sistem
endo
krin

167.
T
INDAK
AN
176.
Siswa
membuat
makalah tentang
pengaruh
kekurangan
iodium terhadap
pembentukan
hormon tiroksin
dan penyakit
gondok
177.

181.
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media Pembelajaran
1. Gambar sistem endokrin

168.
T
EMPA
T/
169.
W
AKTU
178.
W
aktu :
179.
2
minggu

170.
K
ETER
A
171.
N
GAN
180.
S
iswa
menger
jasecar
a
kelomp
ok dan
di
present
asikan
didepan
kelas

2. LKPD Sistem Endokrin


Alat dan Bahan
1. Disesuaikan dengan LKPD
Sumber Belajar
182. Buku paket: D.A.Pratiwi. 2007. Biologi untuk Sekolah Menengah Atas kelas
XI. BSE : Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional. Hal : 80-84
183. Buku: Cecie Star. 2013. Biologi kesatuan dan keragaman makluk hidup Edisi
Kedua belas Jilid 2 : Teknika salemba. Hal : 190-198
184. Buku: Campbell-Reece, etc. 2010. Bilogy eighth edition Jilid 3 : Erlangga.
Hal: 69-72
185.
186.
187.
20 April 2016
188.
Mengetahui,
189.
Kepala SMA Plus Taruna Andalan
Pelajaran
190.
191.
192.
193.
Yusli, S.Pd
Purwandari, Gr ,S.Pd
194.

Pangkalan Kerinci,

Guru Mata

Christiani

195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.

Lampiran 1. Penilaian Sikap Sosial


Lembar Observasi: Digunakan untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam hal melakukan diskusi kelompok
205.
206. Lembar Observasi

207.
208. Sikap/Nilai
No
210.
211.
Menunjukkan sikap berani dan santun
1
dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi
213.
214.
Menunjukkan sikap bekerjasama melalui
2
proses diskusi kelompok
216.
217.
218. RUBRIK PENILAIAN
219.

Aspek yang
Dinilai

222.
223.
224.
225.

227.
Mengajukan pertanyaan dan
beragumentasi ketika diskusi kelompok atau
diskusi kelas

229.
2

230.
Mengajukan pertanyaan atau beragumentasi
ketika diskusi kelompok atau diskusi kelas
233.
Tidak
mengajukan
pertanyaan
dan
beragumentasi ketika diskusi kelompok atau
diskusi kelas
238.
Bekerjasama dengan baik dan antusias dalam
hal melakukan diskusi kelompok
241.
Cukup bekerjasama dalam diskusi
kelompok
244.
Tidak mau ikut bekerjasama dalam
diskusi kelompok melainkan hanya sibuk
dengan urusan sendiri.

237.
3
Bekerjasama

Kriteria Skor Penilaian

245.
Nilai=

skor yang diperoleh


skor yang diperoleh
4=
4
skor maksimal
6

247.

258.
259.

215.

226.
3

240.
2
243.
1

246.

212.

221.

232.
1

236.

Skor

220.
Sk

Berani

234.
235.

209.

248.

Kriteria

Rentangan

Sangat baik

249.
nilai
251.

250.
(A)
252.
254.
256.

Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (D)

253.
255.
257.

2,66-3,65
1,66 - 2,65
< 1,66

3,66 4, 0

260.
261.
262.
263.

Instrumen Penilaian Sikap Sosial

3. Skor Setiap Kriteria


1.

No

2.
10.

1
15.
20.
25.
30.
35.
40.
45.
50.

Nama Peserta didik

11. ALIF FITRA ALVALIN


16. AMANDA BUETTA PAKPAHAN
21. CINTHYA VIRA
26. DESY MARIA DWI RINZANI
SITUMORANG

31. DHIAN M. SARI


36. FEBRIANI SINULINGGA
41. FUJI FIRA CHAROLLINA
46. GEBI TERESA
51. GRACE LA VIERSAH

Penilaian
8. Bekerjasa
7. Berani
ma
12.
13.

14.

17.

18.

19.

22.

23.

24.

27.

28.

29.

32.

33.

34.

37.

38.

39.

42.

43.

44.

47.

48.

49.

52.

53.

54.

57.

58.

59.

62.

63.

64.

67.

68.

69.

72.

73.

74.

77.

78.

79.

82.

83.

84.

87.

88.

89.

92.

93.

94.

97.

98.

99.

4. Skor

total

NAINGGOLAN

55.
60.
65.
70.
75.

56. HAPATIAN RAJA GUK-GUK


61.HIKMATUL HIJRAH ARMY
66. IRHAM FADHILA
71. KRISTIANI ENJELINA SITORUS
76. LYDIA MARTHALENA BR
SIHOTANG

80.
85.

81. MEIZELA SESTI


86. MIFTAHUL MAWADDAH
SARAGIH

90.
95.

91. MONICA BIANCA DAMARCOS


96. MUHAMMAD IQBAL SIDIQ

100. 101.

MUSYAROH HUSNI

102.

103.

104.

105. 106.

NADIA SABRINA

107.

108.

109.

110. 111.

RAHMI

112.

113.

114.

115. 116.

RENA ALVIONITA

117.

118.

119.

120. 121.

REZILIA DWI PUTRI

122.

123.

124.

125. 126.

RINO GOHANSEN

127.

128.

129.

131.

ROGER DIAN

265.

Lampiran 3: Penilaian Pengetahuan


266.

267.

Penilaian Pengetahuan

Test Tulis: Digunakan untuk menilai pengetahuan peserta didik dalam materi pokok Sistem Endokrin

268. Indikator
kompetensi

269. Indika
tor butir soal

270. T
ingkat
berpiki
r
4.11.3 Menganalisis 275. Peserta 276. C
274.
Hubu didik
dapat
-4
ngan antara menganalisis
struktur
hubungan
jaringan
antara,letak
penyusun
dan
fungsi
organ pada sistem
sistem
endokrin
endokrin

271.

Butir soal

277.

278.
279.
Berdasarka
n gambar diatas
tentukan jenis
kelenjar endokrin
dan peran hormon

272. Kunci
jawaban

280.
1.Kel
enjar pineal
berfungsi
menghasilka
n hormon
serotonin
derivatif
melatonin,ho
romon ini
mempengaru
hi modulasi
bangun tidur
281.
2.Kel
enjar pituitari
berfungsi
menghasilka
n:
282.
a.Hor
mon

273. S
kor

317.

80

yang dihasilkan!

somatotrof
283.
b.Hor
mon tiroid
284.
c.Hor
mon
285.
adrenokortik
otropik
286.
d.FS
H (Follicle
287.
stimulating
hormon)
288.
e.LH
(Luteinizing
289.
Hormone)
290.
f.Hor
mon
prolaktin
291.
g.Hor
mon
oksitosin
292.
h.Hor
mon
293.
antideuretik
294.
3.Kel

enjar tiroid
295.
Berfu
ngsi
menghasilka
n:
296.
a.Hor
mon tiroksin
297.
b.Hor
mon
298.
triodotironin
299.
c.Hor
mon
kalsitonin
300.
4.Kel
enjar timus
berfungsi
sebagai
penimbun
hormon
somatotrof
atau hormon
pertumbuhan
dan setelah
tidak
berfungsi lagi
301.
5.Kel
enjar adrenal

berfungsi
menghasilka
n:
302.
a.Hor
mon
303.
mineralokorti
koid
304.
b.Hor
mon
305.
glukokortikoi
d
306.
c.Hor
mon
epinefrin
307.
d.Hor
mon
308.
noradrenalin
309.
6.Kel
enjar
pankreas
menghasilka
n:
310.
a.Hor
mon insulin
dan

gluikagon
311.
7.Kel
enjar gonad
(ovarium)
menghasilka
n:
312.
a.Hor
mon
esterogen
313.
dan
progesteron
314.
8.Kel
enjar gonad
(testis)
menghasilka
n:
315.
a.Hor
mon
testosteron
316.

318.
319.
320.

Nilai =

Skor yang diperoleh


x 100
Total skor maksimal

Nilai =

Skor yang diperoleh


x 100
80

321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.

Lampiran 4
334.

335.
336.
337.
338.
339.
No
342.
1

345.
2
348.

Penilaian Keterampilan

Penilaian Observasi: Digunakan untuk menilai keterampilan peserta


didik dalam melakukan
pengamatan dan membuat laporan pengamatan
Lembar Observasi:
340.

Sikap/Nilai

343.
Menyajikan data hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi sistem emdokrin
yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
manusia
346.
Mempresentasikan data hasil analisis
tentang kelainan pada struktur dan fungsi sistem
endokrin

341. Butir
Instrument
344.

347.

349.
350.
351.
N

Rubrik Penilaian
352.

Aspek yang
Dinilai

355. 356.
Menyajikan
A
data hasil analisis
tentang sistem
endokrin

353.
Sk

354.
Kriteria Skor Penilaian

357. 358. Menyajikan data tentang letak,macam3 macam dan fungsi sistem endokrin dibuktikan
dengan catatan pada data di lembar pengamatan
pada LKPD lengkap/sesuai dengan yang diminta
361. 362. Menyajikan data tentang letak, macam2 macam dan fungsi sistem endokrin dibuktikan
dengan catatan pada data di lembar pengamatan
pada LKPD kurang lengkap/kurang sesuai
dengan yang diminta
365. 366. Tidak melakukan pendataan (mencontoh
1 dari teman lain)

367.

Mempresentasikan data hasil


analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah

368. 369.
Penguasaan
konsep sains

380. 381.
Penampilan
B
presenter

370.
3

371.
Menguasai konsep sains dengan sangat baik
dan istilah-istilah sains yang digunakan
tepat dan benar

374.
2

375.
Kurang mengusai konsep saint dan istilahistilah sains yang digunakan kurang tepat

378.
1

379.
Tidak mengusai konsep sains dengan baik
dan instilah-istilah yang digunakan tidak
tepat

382.
3

383.
Penyampaian mudah dipahami, komunikatif
dengan audiens, dan memberi waktu
audiens untuk berfikir

386.
2

387.
Penyampaian mudah dipahami, kurang
komunikatif dengan audiens, dan kurang
memberi waktu audiens untuk berfikir

390.
1

391.
Penyampaian tidak mudah dipahami, tidak
komunikatif dengan audiens, dan tidak
memberi waktu audiens untuk berfikir

392.
393.
394.

Nilai Sikap Keterampilan:


Nilai=

skor yang diperoleh


skor yang diperoleh
4=
4
skor maksimal
9

395.

406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.

396.

Kriteria

Rentangan

Sangat baik

397.
nilai
399.

398.
(A)
400.
402.
404.

Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (D)

401.
403.
405.

2,66-3,65
1,66 - 2,65
< 1,66

3,66 4, 0

421.
422.

BAHAN AJAR
423.

Kelenjar Endokrin

424.
Kelenjar endokrin adalah kelenjar tanpa saluran yang produknya berupa
hormon, yang diedarkan ke organ lain melalui aliran darah.
425.
Kelenjar endokrin dalam tubuh terdiri dari:
426.

427.
428.
429.

430.
431.
1.

Hipotalamus
432.
Terletak di di bawah thalamus, tepat di atas batang otak.
433.
Melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa
diantaranya memicu pelepasan (releasing factor) hormon hipofisa dan yang lainnya
menekan pelepasan (inhibiting factor) hormon hipofisa.
434.

Hormon yang dihasilkan antara lain adalah:

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.

Growth hormone releasing factor (GRF): merangsang sekresi STH


Growth hormone inhibiting factor (GIF): menghambat sekresi STH
Thyrotrophic releasing factor (TRF): merangsang sekresi TSH
Thyrotrophic inhibiting factor (TIF): menghambat sekresi TSH
Corticotrophin releasing factor (CRF): merangsang sekresi ACTH
Corticotrophin inhibiting factor (CIF): menghambat sekresi ACTH
Gonadotrophic releasing factor (GnRF): merangsang sekresi FSH dan LH
Gonadotrophic inhibiting factor (GnIF): menghambat sekresi FSH dan LH
Parathyroid releasing factor (PTRF): merangsang sekresi PTH
Parathyroid inhibiting factor (PTIF): menghambat sekresi PTH
Prolaktin releasing factor (PRF): merangsang sekresi prolaktin
Prolaktin inhibiting factor (PIF): menghambat sekresi prolaktin
Melanocyte releasing factor (MRF): merangsang sekresi MSH
Melanocyte inhibiting factor (MIF): menghambat sekresi MSH
2.
Kelenjar Hipofisis (kelenjar pituari, master gland)
435.
Terletak di bagian dasar otak besar, persis di bawah hipotalamus.
436.
A.

Terdiri dari tiga bagian (lobus), yaitu anterior, tengah dan posterior.

Hipofisis anterior
437. Diatur oleh dua kelompok hormon yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang
disekresi hipotalamus.
438. Hormon yang dihasilkan berfungsi mengatur kelenjar endokrin lainnya, oleh
karena itu disebut master gland. Yaitu:

i.

Somatotrophic hormone (STH): disebut juga hormone pertumbuhan


(growth hormone (GH)) karena bertugas mengendalikan atau merangsang
pertumbuhan rangka dan tubuh secara keseluruhan.
ii.
Thyroid stimulating hormone (TSH): mengendalikan sekresi hormon
tiroksin oleh kelenjar tiroid.
iii.
Adrenocorticotrophic hormone (ACTH): merangsang korteks kelenjar
adrenal untuk menyekresi hormon glukokortikoid.
iv.
Follicle stimulating hormone (FSH):
a.
Pada perempuan: merangsang pertumbuhan dan perkembangan
dalam folikel dalam ovarium. Bersama LH merangsang sekresi estrogen oleh
sel telur dan merangsang pematangan sel telur di dalamnya.
b.
Pada laki-laki berperan mengatur perkembangan testis dan
merangsang proses spermatogenesis di dalamnya.
v.
Luteinising hormone (LH):
a.
Pada perempuan mempengaruhi terjadinya ovulasi dan
membentuk korpus luteum dari folikel dalam ovarium, lalu merangsang
korpus luteum untuk menyekresi hormom progesterone. Pada perempuan
produksi LH meningkat bila FSH menurun.
b.
Pada laki-laki disebut juga ICHS (interstitial cell stimulating
hormone) bertugas merangsang sel interstitial (sel Leydig) dalam testis untuk
menyekresi hormon testosterone.
vi.
Prolaktin (hormon laktogenik, leteutrophic hormone (LTH)):
merangsang air susu setelah melahirkan, sekresinya dirangsang secara reflex
melalui penyusuan atau pengisapan putting. Juga berfungsi memelihara korpus
luteum.
B.
Hipofisis Intermediet (tengah)
439. Menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH) yang sasarannya
adalah sel melanosit yang mengandung pigmen hitam melanin. Pada keadaan hamil,
peningkatan sekresi MSH menyebabkan warna kulit menjadi sedikit lebih gelap.
C.
440.
i.

Hipofisis Posterior
Memiliki hubungan saraf langsung dengan hipotalamus, menghasilkan:

Oksitoksin, berperan:
a.
Merangsang kontraksi uterus saat melahirkan sehingga
membantu pengeluaran janin
b.
Merangsang kontraksi uterus sehingga membantu
pengangkutan sperma ke saluran telur

c.

ii.

Merangsang sel mioepitel pada kelenjar susu untuk


berkontraksi dan mendorong keluarnya air susu
d.
Berperan dalam pelepasan prolaktin
Antidiuretic hormone (ADH) disebut juga vasopressin, berfungsi:
a.
Menyebabkan kontraksi dinding pembuluh darah sehingga
meningkatkan tekanan darah di dalamnya
b.
Mengatur pelepasan air dari ginjal dengan membantu reabsopsi
air dari tubulus distal nefron
441.
Sekresinya dirangsang oleh meningkatnya tekanan osmosis darah
akibat dehidrasi.
442.
Kekurangan ADH menyebabkan diabetes insipidus (keluarnya urine
secara berlebihan).

3.

Kelenjar Epifisis (Badan Pineal)


443.
Terletak di bagian dorsal otak tengah.
444.

4.

Hormon yang dihasilkan belum diketahui secara pasti.

Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)


445.
Terletak di bagian leher, tepatnya di kanan kiri trakea, di dekat laring.

446.
447.
A.

Terdiri dari dua lobus, menghasilkan:

Hormon tiroksin (berasal dari asam amino tirosin dan yodium) yang bertugas
meningkatkan laju metabolisme jaringan (metabolisme basal) dan laju metabolisme
glukosa.
B.
Hormon kalsitonin yang menurunkan kadar kalsium dalam darah ketika
kadarnya terlalu tinggi.
5.
Kelenjar Paratiroid

448.
Disebut kelenjar anak gondok karena letaknya menempel pada permukaan
belakang kelenjar gondok (tiroid).
449.
Menghasilkan parathyroid hormone (PTH) yang berfungsi:
A.
B.
C.

Memobilisasi ion kalsium dari rangka


Merangsang absorpsi ion fosfor dan kalsium dari saluran pencernaan
Menyebabkan ginjal mengekresi fosfor saat menahan kalsium melalui
reabsorpsi
450.
Kekurangan PTH menyebabkan tetani yang ditandai dengan gejala kejang,
suhu tubuh naik, gelisah, insomnia dan kesemutan.
451.
Kelebihan PTH menyebabkan osteitis fibrosa atau penyakit von
Recklinghausen (kerapuhan tulang akibat pengambilan fosfor dan kalsium)
serta diuresis (peningkatan pengeluaran urine) akibat peningkatan ekskresi fosfor dan
kalsium dalam urine.
6.
Kelenjar Timus
452.
Terletak di belakang tulang dada anak-anak hingga pubertas, setelahnya
kelenjar ini mengecil dan tidak ditemukan lagi.
453.
Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah putih yang disebut Tlymphocyte, yang akan menetap dalam tubuh dan memiliki memory (ingatan) terhadap
sel asing yang pernah masuk dalam tubuh, termasuk sel abnormal (kanker).
7.

Kelenjar Adrenal
454.
Terletak di atas setiap ginjal, oleh karena itu disebut kelenjar anak ginjal.
455.
Terdiri dari dua bagian, yaitu tengah (medulla) dan luar (korteks).
A.
i.

Medula Adrenal, menyekresi:


Adrenalin (Epinefrin): disekresikan sebagai tanggapan terhadap stress,
berperan:
a.
Meningkatkan kadar gula darah dengan mengubah glikogen
dalam hati menjadi glukosa
b.
Menambah jumlah udara yang dihirup dengan melebarkan
bronkiolus dan menurunkan diafragma
c.
Meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan laju dan
kekuatan detak jantung
d.
Menghambat gerak persitaltik dengan menyempitkan arteriola
darah saluran pencernaan dan organ saluran reproduksi
e.
Menyempitkan arteri di kulit sehingga aliran darah ke kulit
lebih sedikit (kulit menjadi pucat)

f.

Menegakkan rambut di kulit dengan meningkatkan kontraksi


otot rambut

g.

Meningkatkan kepekaan dan kecepatan tanggapan dengan


meningkatkan kesadaran mental
h.
Mengubah cadangan lemak menjadi asam lemak sehingga
tersedia bagi kontraksi otot
ii.
Noradrenalin (Norepinefrin): prinsip kerjanya berlawanan dengan
adrenalin, tapi tujuannya sama-sama untuk menstabilkan kadar gula darah
B.
Korteks Adrenal, menyekresikan hormon steroid yang disebut kortikoid
(dibentuk dari kolesterol), kerjanya lambat dan efek/pengaruhnya lama.
Dikelompokkan menjadi:
i.
Glukokortikoid (meliputi kortisol dan kortikosteron) berhubungan
dengan metabolisme glukosa dan dibentuk saat cemas, gelisah, demam, atau sakit.
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
ii.
Mineralokortikoid (meliputi aldosteron) berhubungan dengan retensi
(penyimpanan) air melalui pengaturan distribusi ion anorganik. Selain itu
meningkatkan reabsorpsi ion natrium dan klorida oleh tubulus ginjal serta
mengatur konsentrasi ion natrium dan kalium.
456. Selain itu, juga menyekresi hormon kelamin laki-laki (androgen) yang
mengatur pertumbuhan perilaku seksual. Kerusakan korteks adrenal menyebabkan
penyakit Addison yang ditandai turunnya kadar gula darah dan tekanan darah,
hilangnya nafsu makan serta kelelahan.
8.

Kelenjar Pankreas (Pulau-pulau Langerhans)


457.
Terletak di pankreas.
458.
Pulau-pulau Langerhans adalah kelompok kecil sel penghasil hormon dalam
pankreas, yaitu sel alfa (hormon glukagon) dan sel beta (hormon insulin) yang berperan
mengatur kadar gula darah namun kerjanya antagonis.
A.

Glukagon: disekresikan sebagai tanggapan turunnya kadar gula darah.


Glukagon menyebabkan sel hati mengubah glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis)
dan meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa.
B.
Insulin: disekresikan jika kadar gula darah meningkat. Insulin menstimulasi
sel hati mengambil glukosa dari darah dan menyimpannya sebagai glikogen. Selain
itu insulin juga meningkatkan penyerapan glukosa di seluruh sel, mendorong
pengubahan karbohidrat menjadi lemak dan memperlambat pengubahan protein
menjadi karbohidrat.
1.
Kelenjar Kelamin (Gonad)

A.
459.

Ovarium (Wanita)
Terletak di sebelah kiri dan kanan rahim (uterus).

460.

Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan dua hormon:

i.

Estrogen: dihasilkan oleh folikel de Graaf, berperan merangsang tanda


pertumbuhan sekunder perempuan dalam masa pubertas. Sekresinya dirangsang
oleh LH dan FSH.
ii.
Progesteron: berfungsi menyiapkan dinding uterus (endometrium)
untuk pertumbuhan embrio dengan mempertebalnya dan meningkatkan suplai
darah, selain itu berfungsi menghambat perkembangan folikel baru. Dihasilkan
oleh korpus luteum dan sekresinya dirangsang oleh LH.
B.
Testis (Pria)
461. Selain menghasilkan spermatozoa, testis juga menghasilkan hormon
testosteron. Testosteron dibentuk oleh sel interstitial testis (sel Leydig), dirangsang
oleh LH dan disintesis dari kolesterol yang berasal dari darah yang menyuplai testis.
Bertanggung jawab terhadap perkembangan tanda kelamin sekunder laki-laki dan
bersama FSH mengatur pembentukan sperma.
462.
2.

Embrio
463.
Sel embrio terletak di rahim (uterus).
464.
Lapisan terluar sel embrio akan menyekresikan hormon human chorionic
gonadotrophin (HCG) yang fungsi utamanya mempertahankan korpus luteum untuk
menyekresi estrogen dan progesterone setidaknya 16 minggu pertama masa kehamilan.
Hormon HCG sering digunakan untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal.

3.

Plasenta
465.
Adalah cakram yang melekat pada dinding uterus (endometrium) dan embrio
melalui tali pusat.
466.

Menghasilkan hormon yang berperan dalam proses kelahiran, yaitu:

A.

Prostaglandin: berperan meningkatkan kekuatan dan frekuensi kontraksi


uterus.

B.

Relaksin: berperan melebarkan serviks secara bertahap hingga


memungkinkannya dilewati kepala bayi.

4.

Saluran Pencernaan
A.
Kelenjar lambung: menghasilkan hormon gastrin sebagai tanggapan dari
sentuhan makanan ke dinding lambung. Hormon ini menyebabkan dinding usus
menghasilkan getah lambung.
B.
Kelenjar usus: menghasilkan hormon sekritin sebagai tanggapan dari sentuhan
kim (bubur makanan hasil pencernaan di lambung) yang menyentuh dinding usus.
Hormon ini menyebabkan usus menghasilkan hormon yang merangsang kerja
kelenjar atau organ lain yang berhubungan dengan pencernaan, seperti pankreosimin
(merangsang kerja pankreas), hepatokrinin (merangsang kerja hati), kolesostkinin
(merangsang kerja kantung empedu) dan enterokrinin (merangsang kerja usus).
467.
468.

Anda mungkin juga menyukai