NITRIMETRI
IFLAKHATUL ULFA
260110140039
Abstrak
Parasetamol merupakan obat analgetik non narkotik dengan cara kerja menghambat
sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat(SSP). Parasetamol berguna untuk nyeri
ringan sampai sedang seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri paska melahirkan dan keadaan
lain. Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara baik dalam bentuk sediaan tunggal
sebagai analgetik-antipiretik maupun kombinasi dengan obat lain dalam sediaan obat flu, melalui
resep dokter atau yang dijual bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar paracetamol
dengan titrasi nitrimetri. Nitrimetri adalah metoda titrasi yang menggunakan NaNO 2 sebagai
pentiter dalam suasana asam sehingga NaNO 2 berubah menjadi HNO2 (asam nitrit) yang akan
bereaksi dengan sampel yang dititrasi membentuk garam diazonium. Hasil kadar paracetamol
dengan titrasi nitrimetri yaitu 24,85%.
Kata kunci: paracetamol, nitrimetri, kadar, diazonium
Abstract
Paracetamol is a non-narcotic analgesic drug to the workings inhibit prostaglandin
synthesis, especially in the Central Nervous System (CNS). Paracetamol is useful for mild to
moderate pain such as headache, myalgia, pain after childbirth and other circumstances.
Paracetamol is used widely in various countries both in single dosage form as an analgesicantipyretic or in combination with other drugs in the preparation of flu drug, by prescription or
OTC. This study aims to determine the levels of paracetamol by titration nitrimetri. Nitrimetri is
a titration method that uses as pentiter NaNO2 under acidic conditions so as NaNO2 turned into
HNO2 (nitrous acid) which will react with the sample which was titrated to form a diazonium
salt. Results paracetamol levels by titration nitrimetri ie 24.85%.
Keywords: paracetamol, nitrimetri, levels, diazonium
PENDAHULUAN
lain
menetapkan
kadar
menggunakan
NaNO2
sebagai
dihidrolisis/direduksi
al, 2010).
Titrasi
sederhana
dapat
paracetamol
yang
dan
mendapatkan
diazoitasi
ini
sangat
sangat
berguna
untuk
kadar
senyawa-senyawa
pentiter
cara
2003).
pengasaman
Parasetamol
natrium
nitrit
yang
(asetaminofen)
berat
suatu
senyawa
sama
dengan
Obat
ini
digunakan
untuk
3. Pembakuan NaNO2
Ditimbang 500 mg sulfanilamide dan
dimasukkan ke dalam gelas kimia. Lalu
ditambahkan 50 mL air dan 5 mL HCL
METODE
Alat-alat
yang
digunakan
pada
12
dan
diaduk
hingga
larut.
dengan
Bahan
yang
digunakan
NaNO2
perlahan-lahan
dan
dalam
peraktikum
ini
baku
paracetamol,
RI, 1979).
4. Penetapan Kadar Paracetamol
Pertama ditimbang paracetamol
adalah
bahan
yaitu
amilum
ditimbang
10
gram
KI
HASIL
15C.
dititrasi
perlahan
akhir
titrasi
ketika
larutan
dan
aquades
2.
3.
Perlakuan
4.
Hasil
No
5.
6.
Amilum
7.
Amilu
la1
ditimbang 500 mg
m 500 mg
.
8.
9.
dilarutkan
10.
2.
dalam
mL amilum
0,1
tidak
berwar
aquadest
34.
35. Pembakuan NaNO2
Larutan
500
dan
aa mg dalam 100
11.
sampai 100 mL
12.
Larutan
mL aquadest
13.
Larutan
3.
na
14.
didinginkan
bersuhu kamar
15.
KI ditimbang 16.
KI 10 g
4.
17.
10 g
18.
5.
dalam
20.
aquadest
21.
Larutan
6.
36.
37.
38.
No
39.
Perlakuan
40.
Hasil
41.
1.
Sulfanilamide
Sulfanilamide 500
42.
ditimbang 500 mg
43.
mg
44.
2.
Ditambahkan
Campuran 500 mg
aquadest
mL sulfanilamide,
95
19.
KI 10 g
mL dalam 95 mL
aquadest
22.
Larutan
45.
larut
46.
berwarna)
47.
3.
Ditambahkan
250 Larutan
48.
49.
dan
4.
51.
suhu 15C
52.
5.
Dititrasi
ditambahkan
26. Perlakuan
27. Hasil
1
31.
29. NaNO2
30. NaNO2
ditimbang 15
g
32. Dilarutkan
dalam
2 L
15 g
33. Larutan
NaNO2
menjadi
dingin
53.
dengan Timbul
warna
NaNO2
54.
perlahan
55.
56.
6.
N
28.
tidak
mg KBr
dibuat, diambil 5 mL
25.
50
pada larutan KI
23.
24. Pembuatan NaNO2
50
batang
dicelupkan
kedalam
berwarna
larutan
57.
titrasi
58.
Digoreskan
7.
pada
pasta
59.
Larutan
kanji berubah
warna
menjadi
ungu
iodide
kehijauan
60.
61.
8.
baku
Konsentrasi
62.
dihitung
63.
64.
65.
68. Perlakuan
69. Hasil
70. Gambar
72. Paracetamol
73. Paracetamol
74.
304,1 g
75.
N
71.
1
ditimbang 300 mg
76.
77.
78.
80.
2
81. 12
mL
HCl
6N
82. Campuran
ditambahkan dan 36
paracetamol
mL aquadest
304,1 mg, 12 mL
79.
83.
84.
HCl, dan 36 mL
85.
3
89.
4
95.
5
aquadest
87. Larutan menjadi
88.
panas
larutah
dicek
91. pH larutan= 1
KBr
Normalitas
92.
93.
94.
98.
dalam larutan
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105. 106.
6
Didinginkan
107.
Larutan
108.
menjadi
dingin
15C
109.
110.
111.
113. 114.
7
Dititrasi
115.
112.
116.
117.
sudah dibakukan
menjadi
kuning
muda
121. 122.
8
Larutan titrasi
118.
119.
123.
120.
124.
125.
iodide
keunguan
126.
127.
129. 130.
9
Kadar
128.
132.
131.
paracetamol dihitung
Kadar paracetamol =
24,83 %
133.
134.
Perhitungan:
153.
1. Pembakuan NaNO2
135.
No
136.
Berat
Sulfanilamid
(g)
139. 140. 0,500
1.
138.
NaNO2
141. 23
142.
0,500
0,0029 20
C
23,4 146. 9
145.
149.
g
N(Sulfanilamid)
23,2
mL
155.
= 0,058 N
mL
150.
g 1000
Mr
V
0,5
1000
173,72
50
154.
mL
2.
g
147. 148. 0,500
152.
Vol
ume
143. 144.
151.
137.
156.
157.
V 1 N 1=V 2 N 2
158.
176.
50 0,058 N=23,2 mL N 2
159.
2,9=23,2 N 2
160.
N 2=0,125 N
161.
Perhitungan konversi
HCl
162.
360 x
=
250 10
163.
x=12 mL
V 2=10 mL
Aquadest = 5 mL
177.
2. Penetapan Kadar Paracetamol dengan
titrasi nitrimetri
178.
%Kadar=
179.
Aquadest
360 x
=
164.
250 30
x=36 mL
165.
166.
1
bahan aktif
KBr
2
167.
1
300
2
168.
150 mg
4 mL 0,125 N 151,16
100
304,1mg
180.
24,85
181.
182.
PEMBAHASAN
183.
Pada
praktikum
kali
ini
5 12=V 2 6
170.
VNaNO2 NNaNO BE
100
mg sampel
184.
171.
60=6V 2
yang
172.
V 2=10 mL
174.
175.
60=6V 2
digunakan
untuk
menentukan
alkali hidorksida.
Kegunaan: analgetikum, antipiretikum
Penyimpanan: dalam wadah tertutup
subjektifitasnya yang tinggi dalam mengamati perubahan fisis (penentuan titik akhir
dan
langsung
yaitu
tidak
langsung.
larutan
sampel
Titrasi
dapat
186.
penetapan
kadar
paracetamol
dengan
juga
nitritmetri
yakni
metode
187.
Natrium
nitrit
(sebagai
kadar
dilakukan
dengan
parasetamol,
pembakuan
sulfanilamid
terlebih
(larutan
harus
dahulu
primer).
Ketidakstabilan
ini
dikarenakan
gliserol
kalium bromida.
dan
dalam
bagian
188.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
kali
ini
parasetamol
akan
analit.
189.
HCl
190.
191.
nitrimetri
yaitu
metode
titrasi
yang
199.
+ HCl
membentuk
Titrasi
diazotasi
garam
diazonium.
didasarkan
pada
200.
+
Reaksi diazotasi
+ NaNO2 + 2
dingin.
203.
memperkecil
energi
aktivasi
+ 2H2O +
NaCl + Cldigunakan
larutan
Lalu
202.
Sampel
natrium
yang
nitrit
0,1
N.
teroksidasi
akan
berwarna
biru
indikator
lagi.
Indikator
luar
dilakukan
sampai
karena
sering
mengaris/
menotol.
kadar
yang
seharusnya
207.
KESIMPULAN
208.
sehingga
bisa
titrasi
menggunakan
nitrimetri
NaNO2
yaitu
sebagai
pentiter
dalam
suasana
asam
danParasetamol. Bandung :
yang
bereaksi
dengan
membentuk
garam
Surabaya: ITS.
sebesar 24,85 %.
216.
209.
210.
DAFT
211.
213.
RI.
218.
219.
Pustaka Pelajar.
214.
AR PUSTAKA
212.
220.
221.