Anda di halaman 1dari 4

BAB XXI

PENGUJIAN KEAUSAN KERIKIL DENGAN


MESIN LOS ANGELES

A. Pendahuluan
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketahanan aus kerikil/batu pecah
dengan menggunakan alat mesin Los Angeles. Pengujian ketahanan aus kerikil dengan cara
ini memberikan gambaran yang berhubungan dengan kekerasan dan kekuatan kerikil, serta
kemungkinan terjadinya pecah butir-butir kerikil selama penumpukan, pemindahan maupun
selama pengangkutan. Kekerasan kerikil berhubungan pula dengan kekuatan beton yang
dibuat. Nilai yang diperoleh dari hasil pengujian ketahanan aus ini berupa prosentase antara
berat bagian yang halus (lewat lubang ayakan 2 mm) setelah pengujian dan berat semula
sebelum pengujian. Makin banyak yang aus makin kurang tahan keausannya. Pada
umumnya kerikil disyaratkan bagian yang aus/hancur tidak lebih dari 10% setelah diputar
100 kali, dan tidak boleh lebih dari 50% setelah diputar 400 kali berikutnya.

B. Tujuan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui tingkat ketahanan aus kerikil/batu
pecah yang berhubungan dengan kekerasan dan kekuatan.

C. Benda Uji
Benda uji berupa kerikil dengan gradasi sesuai tabel 19.1 dan jumlah bola sesuai tabel
19.
Tabel 19.1 Berat dan gradasi benda uji
Lubang ayakan (mm)

Berta benda uji (gr)

Lewat

Gradasi A

Tertinggal

Gradasi B

Gradasi C

38.10

25.40

1.250

25.40

19.05

1.250

19.05

12.70

1.250

2.500

12.07

9.51

1.250

2.500

9.51

6.35

2.500

6.35

4.75

2.500

5.000

5.000

5.000

Jumlah berat benda uji

Tabel 19.2 Jumlah dan berat bola baja


Gradasi

Jumlah bola

Berat semua bola (gr)

12

5000

11

5000

10

5000

D. Alat
1. Mesin Los Angeles.
2. Ayakan no. 12 (lubang 2 mm) dan ayakan lain dengan lubang 38.1 mm, 25.4 mm, 19.05
mm, 12.7 mm, 9.51 mm, 6.36 mm, 4.75 mm, 2.36 mm.
3. Timbangan dengan ketelitian 5 gr.
4. Bola baja dengan diameter rata-rata 4.68 cm dan berat masing-masing antara 390 gr
sampai 445 gr.
5. Tungku pengering (oven) yang dapat memanasi sampai pada temperatur 105 oC

E. Pelaksanaan
1. Benda uji ditimbang sesuai tabel 17.1.
2. Kerikil/batu pecah dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles
3. Bola baja dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles dengan jumlah sesuai tabel 17.2.
4. Mesin diputar dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm sebanyak 100 kali.
5. Bola baja dikeluarkan dari mesin Los Angeles.
6. Benda uji dikeluarkan dari mesin Los Angeles, kemudian diayak memakai ayakan no.
12.
7. Kerikil yang tertinggal ditimbang di atas ayakan no 12.

8. Bola baja dan kerikil yang tertinggal di atas ayakan no 12 dimasukkan kembali ke
dalam mesin Los Angeles.
9. Mesin Los Angeles diputar sebanyak 400 kali (jadi dengan putaran pertama berjumlah
500 kali).
10. Kembali ke langkah e, f, dan g.

F. Data Praktikum
Bahan:
1. Kerikil / batu pecah asal: Sungai Progo
2. Gradasi

:C

G. Hasil Pengujian dan Hitungan


Lubang ayakan (mm)

Berat benda uji (gr)

Lewat

Tertinggal

Gradasi A

Gradasi B

Gradasi C

38.10

25.40

1.250

25.40

19.05

1.250

19.05

12.70

1.250

2.500

12.07

9.51

1.250

2.500

9.51

6.35

2.500

6.35

4.75

2.500

Jumlah berat benda uji

12

11

5.000

1. Berat benda uji (A)

= 5

kg

2. Berat benda uji sesudah diuji 100 putaran (B) = 4,3

kg

3. Berat benda uji sesudah diuji 400 putaran (C) = -

kg

( A B)
A
4. Keausan I

x 100 %

5 4,3
5
=

x 100 %

= 14 %

H. Kesimpulan
1. Keausan I

= 14 %

2. PUBI Pada putaran mesin Los Angeles sebanyak 100 x. Keausan kerikil yang
disyaratkan tidak lebih dari 10 %
3. Menurut PUBI Tabel 25-2, kerikil ini termasuk kerikil kelas I ,dengan ketahanan
keausan setelah di uji dengan mesin Los Angeles bagian yang hancur maksimal 40 50
% dari berat semula.

I. Lampiran
1. Laporan sementara
2. Gambar alat
3. Gambar urutan lankah kerja
4. Referensi (PUBI)

Anda mungkin juga menyukai