Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PERAWATAN HIV/AIDS

PERAN PERAN DALAM PEMBERIAN TERAPI ARV

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
IKP REG VII B
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dewi Nina Arifa


Hervina
Maulida Wulansari
Ridha Rachmathiany
Richardus M.Anapah
Maximus Manuel

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
ILMU KEPERAWATAN
2012

Pendahuluan
HIV menyebabkan terjadinya penurunan kekebalan tubuh sehingga pasien rentan
terhadap serangan infeksi oportunistik. Antiretroviral (ARV) bisa diberikan pada pasien
untuk menghentikan aktivitas virus, memulihkan sistem imun dan mengurangi terjadinya
infeksi oportunistik, memperbaiki kualitas hidup dan menurunkan kecacatan. ARV tidak
menyembuhkan

pasien

HIV

namun

bisda

memperbaiki

kualitas

hidup

dan

memperpanjang usia harapan hidup penderita HIV/AIDS. Obat ARV terdiri atas
beberapa golongan seperti nukleosida reverse tranciptase inhibitor, non-nucleoside
reverse transcriptase inhibitor, dan inhibitor protease.
Untuk memulai anti retroviral therapy (ART), ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi oleh penderita. Adapun syarat ini harus dipenuhi untuk mencegah putus obat
dan menjamin efektifitas pengibatan antara lain adalah infeksi HIV telah dikonfirmasi
dengan hasil tes (positif) yang tercatat, memiliki indikasi medis, dan tidak memulai ART
jika tidak memenuhi indikasi klinis, mengulangi pemeriksaan CD4 dalam 4 bulan jika
memungkinkan, pasien yang memenuhi kriteria dapat memulai dipelayanan kesehatan,
jika infeksi oportunistik telah diobati dan sudah stabil, maka pasien telah siap untuk
pengobatan ART, adanya tim medis AIDS yang mampu memberikan perawatan kronis
dan menjamin persediaan obat yang cukup.

Definisi
ARV merupakan obat yg digunakan pasien dgn tes HIV positif . Terapi
antiretroviral (ART) berarti mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. Karena HIV
adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai obat antiretroviral (ARV). ARV tidak
membunuh virus itu. Namun, ART dapat melambatkan pertumbuhan virus. Waktu
pertumbuhan virus dilambatkan, begitu juga penyakit HIV.
Tujuan Pengobatan ARV :
1. Mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait HIV/AIDS.
2. Memperbaiki mutu hidup.
3. Memulihkan dan memelihara fungsi kekebalan.

4. Mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.


5. Menurunkan biaya perawatan dan Menurunkan kemiskinan.
6. Menghentikan replikasi HIV
7. Memulihkan sistem imun dan mengurangi terjadinya infeksi opoturnistik.
8. Memperbaiki kualitas hidup
9. Menurunkan morbiditas dan moralitas karena infeksi HIV.
Manfaat ARV
1. Menekan replikasi virus sedini mungkin dalam waktu lama.
2. Perbaikan fungsi immun.
3. Hidup bebas dari penyakit untuk waktu lama.
4. Resiko resistensi obat rendah dgn penekan virus sempurna.
5. Menurunnya kemungkinan resiko transmisi virus.

CARA KERJA ARV


Obat-obatan ARV yang beredar saat ini sebagian besar bekerja berdasarkan siklus
replikasi HIV, sementara obat-obat baru lainnya masih dalam penelitian. Jenis obat-obat
ARV mempunyai target yang berbeda pada siklus replikasi HIV yaitu:
Entry (saat masuk). HIV harus masuk kedalam sel T untuk dapat memulai
kerjanya yang merusak. HIV mula-mula melekatkan diri pada sel, kemudian
menyatukan memembran luarnya dengan membran luar sel. Enzim reverse
transcriptase dapat dihalangi oleh obat AZT, ddC, 3TC, dan D4T, enzim
intregrase mungkin dihalangi oleh obat yang sekarang sedang dikembangkan,
enzim protease mungkin dapat dihalangi oleh obat Saquinavir, Ritonivir, dan
Indinivir.
Early replication. Sifat HIV adalah mengambil alih mesin genetik sel T. Setelah
bergabung dengan sebuah sel, HIV menaburkan bahan-bahan genetiknya kedalam

sel. Disini HIV mengalami masalah dengan kode genetiknya yang tertulis dalam
bentuk yang disebut RNA, sedangkan pada manusia kode genetik tertulis dalam
DNA. Untuk mengatasi masalah ini HIV membuat enzim reverse transcriptase
(RT) yang menyalin RNA-nya kedalam DNA. Obat Nucleose RT inhibitors
(Nukes)menyebabkan terbentuknya enzim reverse transcriptase yang cacat.
Golongan non-nucleoside RT inhibitors memiliki kemampuan untuk mengikat
enzim reverse transcriptase sehingga membuat enzim tersebut menjadi tidak
berfungsi.
Late replication. HIV harus menggunting sel DNA untuk kemudian memasukkan
DNAnya sendiri kedalam guntingan tersebut dan menyambung kembali helaian
DNA tersebut. Alat penyambung itu adalah enzim intregrase maka obat integrase
inhibitors diperlukan untuk menghalangi penyambungan ini.
Assembly (perakitan atau penyatuan). Begitu HIV mengambil alih bahan-bahan
genetik sel, maka sel akan diatur untuk membuat berbagai potongan sebagai
bahan untuk membuat virus baru. Potongan ini harus dipotong dalam ukuran yang
benar yang dilakukan enzim protease HIV, maka pada fase ini, obat jenis
Protease inhibitors diperlukan untuk menghalangi terjadinya penyambungan ini.
Pasien harus memahami tujuan pemberian ARV, antara lain:
ARV tidak menyembuhkan
Selama pengobatan ARV, virus masih dapat ditularkan atau didapat sehingga perlu
diterapkan safe sex dan safe injection.
Pengobatan seumur hidup
Jangan memulai ARV jika:

Pasien tidak memiliki motivasi


Tahap konseling intensif
Pengobatan tidak dapat dilanjutkan
Asimtomatik dan tidak ada informasi tentang hitung CD4
Tidak dapat memonitor secara biologis
Tidak ada akses terhadap diagnosis dan pengobatan IO (Infeksi Oportunistik).

Jenis jenis Obat - obatan ARV

Obat ARV terdiri atas beberapa golongan antara lain nucleoside reverse
transcriptase inhibitors,non nucleoside reverse transcriptase inhibitors,protease
inhibitor dan fussion inhibitor.
1. Nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
Obat ini dikenal sebagai analog nukleosida yang menghambat proses perubahan
RNA virus menjadi DNA ( proses ini dilakukan oleh virus HIV agar bisa
bereplikasi).
Contoh dari obat ARV yang termasuk dalam golongan ini:
Nama Generik : Zidovudine
Nama Dagang : Retrovir
Nama lain: AZT ,ZCV
2. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NtRTI).Yang termasuk golongan ini
adalah Tenofovir (TDF)
3. Nonnucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI).Golongan ini juga berkeja
dengan menghambat proses perubahan RNA menjadi DNA dengan cara mengikat
reverse transcriptase sehingga tidak berfungsi. Yang termasuk golongan NNRTI
adalah :
Nama generik : nevirapin
Nama dagang : viramune
Nama lain : NVP BI-RG-587
4. Protease inhibitor (PI,menghalangi kerja enzim protease yang berfungsi
memotong DNA yang dibentuk oleh virus dengan ukuran yang benar untuk
memproduksi virus baru, contoh obat golongan ini adalah indinavir (IDV),
ritonavir (RTV) dan amprenavir (APV).
5. Fusion inhibitor. Yang termasuk golongan ini adalah enfuvirtide (T-20)
Cara memilih obat
1. Pertimbangan dalam memilih obat adalah hasil pemeriksaan CD4, viral load dan
kemampuan pasien mengingat penggunaan obatnya. Pertimbangan yang baik adalah
memilih obat berdasarkan jadwal kerja dan pola hidup.
2. Kebanyakan orang lebih mudah mengingat obat yang diminum sewaktu makan
Efek samping obat
1. Efek samping jangka pendek adalah: mual, muntah, diare, sakit kepala, lesu dan susah
tidur. Efek samping ini berbeda-beda pada setiap orang, jarang pasien mengalami
semua efek samping tersebut. Efek samping jangka pendek terjadi segera setelah
minum obat dan berkurang setelah beberap minggu. Selama beberapa minggu
penggunaan ARV, diperbolehkan minum obat lain untuk mengurangi efek samping.

2. Efek samping jangka panjang ARV belum banyak diketahui


3. Efek samping pada wanita: efek samping pada wanita lebih berat dari pada pada lakilaki, salah satu cara mengatasinya adalah dengan menggunakan dosis yang lebih
kecil. Beberapa wanita melaporkan menstruasinya lebih berat dan sakit, atau lebih
panjang dari biasanya,namun ada

juga

wanita

yang

berhenti

sama

sekali

menstruasinya. Mekanisme ini belum diketahui secara jelas.


PeranPerawatdalamPemberianARV
PenggunaanobatARVKombinasi
1. Manfaatpenggunaanobatdalambentukkombinasiadalah:
a. Memperoleh khasiat yang lebih lama untuk memperkecil kemungkinan
terjadinyaresistensi
b. Meningkatkan efektifitas dan lebih menekan aktivitas virus. Bila timbul efek
samping,bisadigantiobatlainnyadanbilavirusmulairesistenterhadapobatyang
sedangdigunakan,bisamemakaikombinasilain.
2.EfektivitasobatARVkombinasi:
a. ARVkombinasilebihefektifkarenamempunyaikhasiatARVyanglebihtinggi
danmenurunkanviralloadlebihtinggidibandingpenggunaansatujenisobatsaja.
b. Kemungkinanterjadinya resistensi virus kecil, akan tetapi bilapasienlupa
minumobatdapatmenimbulkanterjadinyaresistensi.
c. Kombinasi menyebabkan dosis masingmasing obat lebih kecil, sehingga
kemungkinanefeksampinglebihkecil.

DAFTARPUSTAKA
Nursalam, dkk. 2008. Asuhan keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS.
Jakarta : Salemba Medika
Arif Mansjoer. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapiuus.
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/BUKU-AIDS-2007.pdf

http://www.scribd.com/archive/plans?doc=54784592

Anda mungkin juga menyukai