Anda di halaman 1dari 3

Manifestasi Oral Gagal Ginjal

Penyakit sistemik gagal ginjal terbagi menjadi gagal ginjal akut dan gagal
ginjalm kronik. Masing-masing jenisnya memberikan manifestasi oral diantaranya
adalah :
A. Gagal ginjal akut
Manifestasi oral pada gagal ginjal akut menurut (sumber papahnya
vania) adalah :
1. Xerestomia, yaitu kekeringan pada daerah mukosa mulut yang bisa di pacu
dengan inflamasi kimia, pernafasan melalui mulut dan dehidrasi
2. Terdapat sariawan di daerah mukosa
3. Perubahan warna mukosa
4. Warna mukosa menjadi lebih pucat karena anemia

B. Gagal Ginjal Kronis


Gejala yang muncul pada rongga mulut yang ditimbulkan adalah
xerostomia, nafas yang berbau seperti amonia, enamel hipoplasia, mukosa
pucat, hilangnya lamina dura, periodontitis, kandidiasis, dan uremic
stomatitis. Berikut penjelasan dari macam-macam manifestasi oral pada
gagal ginjal kronik menurut (Cohen, 1984) adalah :
1. Xerostomia
Xerostomia atau penurunan aliran saliva muncul pada penderita yang
menerima perawatan hemodialisis, hal tersebut karena pemasukan cairan
yang terbatas, efek samping dari obat-obatan pada terapi dan bernafas
melalui mulut. Xerostomia yang berkepanjangan dapat menyebabkan
karies gigi, inflamasi gingiva, dan kesulitan dalam berbicara. Dari suatu
penelitian, xerostomia pada pasien setelah transplantasi ginjal dapat
berkurang, sedangkan pada pasien yang menerima perawatan dialisis tidak
terjadi pengurangan (Bots, 2007).
2. Nafas yang Berbau seperti Amonia (Oral Malodor)

Tanda dari penderita gagal ginjal kronis adalah nafas yang berbau amonia
terutama di pagi hari, hal ini karena tingginya konsentrasi urea dalam
saliva. Nafas berbau amonia dalam jangka panjang mengakibatkan
gangguan metabolik dan biokimia yang abnormal (Cohen, 1984).
3. Uremic Stomatitis
Mekanisme perkembangan uremic stomatitis menurut Leao (2005) adalah
iritasi dan luka kimia dari mukosa karena amonia atau campuran amonia
disebabkan adanya hidrolisis urea dalam saliva oleh urease.
4. Kandidiasis
Kandidiasis merupakan infeksi fungal yaitu Candida albicans yang
berkarakteristik berupa plak pada mukosa bukal, lidah, dan kadang-kadang
terdapat pada palatum, gingiva dan dasar mulut. Plak tersebut dapat
dihapus dan memberikan gambaran bewarna merah.
5. Mukosa Pucat
Mukosa pucat disebabkan karena anemia pada penderita gagal ginjal
kronis karena terjadi defisiensi erythropoietin dan asam folik. Ginjal
berfungsi

menghasilkan

hormon

erythropoietin

yang

berfungsi

memproduksi sel darah merah (Little, 2002).


6. Hilangnya Lamina Dura
Perubahan bentuk pada rahang dapat disebabkan oleh gagal ginjal kronis
yaitu

kareta

terjadinya

hyperparathyroidsm.

Beberapa

penelitian

mengindikasikan bahwa lamina dura berubah 40%-50% pada pasien


hyperparathyroidsm (Cohen, 1984).
7. Periodonitis
Kondisi rongga mulut pada penderita gagal ginjal kronis dengan
perawatan hemodialisis dapat menjadi buruk karena terjadi deposit dari
kalkulus yang meningkat (Proctor, 2005).
8. Enamel Hipoplasia
Enamel hipoplasia sering terjadi pada pasien gagal ginjal kronis usia muda
dengan penyebabnya adalah penggunaan kortikoisteroid dalam jangka
waktu yang panjang (Cohen, 1984).
DAFTAR PUSTAKA
Bots, C.P., dkk, 2007, Oral and Salivary Changes in Patient with End
Stage Renal Diseases (ESRAD), Br Dent J, 10-47
Cohen, S.G., 1984, Renal disease In Brukets Oral Medicine Diagnosis

and Treatment Ed 8, Philadelpia : JB Lippincott company, vol 7


10-21
Leao, J.C., dkk, Uremic Stomatitis In Chronic Renal Failure, Clinics, vol
60(3)
Little, J.W., dkk, 2002, Patient Receiving Hemodialysis, In : Dental
Management of The Medically Compromised Patient, Ed 6,
Missouri : Mosby, 147-157
Management of The Medically Compromised Patient, Ed 6 , Missouri :
Mosby, 147-157
Proctor, R., 2005, Oral and Dental Aspect of Chronic Renal Failure, J
Dent Res, vol 84 (3) : 199-208

Anda mungkin juga menyukai