Anda di halaman 1dari 16

PARADIGMA PENDIDIKAN SEJARAH

DALAM MENGHADAPI TANTANGAN MASA DEPAN

Suswandari
(FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta,
email: bsuswandari@yahoo.com)

Abstract: The History Teaching Paradigm Facing Future Challenges. Teaching


history is an interesting topic to be discussed, especially when modern human life
becomes more materialistic and pays almost no attention to moral values. History,
and especially history teaching, as a part of social sciences becomes dry because it
provides no financial benefits in the short run as in the case of other social sciences.
However, history and history teaching play an important role in the existence of a
nation with regard to moral values. By studying history everybody can understand
better about himself or herself, his or her existence, and how life always changes
through experiences. History teaches people to be wise and not to repeat mistakes.
Therefore, history teaching plays an important role in the existence of a nation.

Keywords: paradigm, history teaching, future challenges

PENDAHULUAN Semua ini berlaku karena kesadaran


Beban bangsa Indonesia makin ver- sejarahnya berlandaskan wahyu dan
tambah sarat dengan beragam keter- berpadu ilmu, secara bertahap jalan
belakangan karena ulah warganya sen- hidupnya berubah. Sekitar dua puluh
diri, terutama warga yang berada di tahun di penghujung hidupnya, figur
puncak kekuasaan. Apalagi, masih ter- ini mampu tampil lebih bermakna se-
dapat 199 kabupaten tertinggal dan 32 bagai anggota DPA, Dewan Pertim-
ribu desa terbelakang (Maarif, 2010:4). bangan Agung, ketua PP (Pimpinan Pu-
Semua ini berdasarkan data resmi BPS sat) Muhammadiyah, dan dua kali me-
2010. Semua ini tidak akan terjadi apa- raih penghargaan bergengsi yang ver-
bila kita mau bercermin pada dinamika sifat nasional dan bertaraf internasio-
hidup Ahmad Syafii Maarif. Tokoh ini nal. Apa saja anugerah penghargaan
meniti hidupnya dari anak tangga yang itu? Tanpa disangka dan mengejutkan
terbawah sehingga sempat harus men- figur ini terpilih sebagai penerima
jadi penjual kambing, bahkan menjadi Hamengkubuwono Award dan Mag-
penjual ayam sekedar untuk dapat hi- saysay Award (Maarif, 2009b:331-342).
dup. Dengan ’bersahabat’ dengan Tu- Dinamika hidup yang anggun dan
han lewat ayat-ayat qauliyah, dan ’ver- santun Ahmad Syafii Maarif jauh ver-
cengkerama’ dengan alam melalui ayat- beda dengan ulah sebagian mereka
ayat kauniyah, semua berubah secara yang juga terpinggirkan dalam hidup-
utuh dan menyeluruh (Haikal, 2007). nya. Akibatnya, tragedi bom yang terus

27
28

menerus menghantui Indonesia meru- tangan, yang terbawa skenario besar


pakan kenyataan pedih pada saat Indo- yang benar-benar disponsori para man-
nesia telah mampu tampil dalam era re- tan penjajah, atau ‘durno-durno’ dari
formasi secara bermakna. Hanya semua Barat, menurut pandangan yang lain.
berubah, dimulai pada tahun 2000 ke- Semua ini bukan isapan jempol, tiada
tika bom Natal meledak di berbagai dasar atau alasan yang dapat dipertang-
kota di Indonesia. Malapetaka bom ini gung jawabkan. Terbukti benar-benar
baru mencuat dan menjadi perhatian tertulis pada Sampul depan (Newsweek,
dunia dengan meledaknya bom Bali I 28 Oktober 2002): “IRAQ, INDONE-
pada 12 Oktober 2002 yang menewas- SIA, NORTH KOREA, Where Next for
kan 202 orang dan melukai 306 orang. America’s War on Terror?” Jelaslah asyik
Mungkin ada rasa percaya diri, dan pe- bangsa ini dengan aneka hingar bingar
merintah belum mau belajar dari serba teror bom dalam negeri, dan terakhir
kenyataan pahit yang ada. Pihak yang dengan skandal dan Pansus Bank Cen-
berwewenang tetap lengah hingga ter- tury, sehingga mereka lupa dengan ma-
jadi teror bom JW Marriott di Jakarta salah yang berkaitan dengan kekayaan
yang telah menewaskan 14 orang dan alam dan samudera yang dikuras habis
melukai 149 orang. Tampaknya para pe- pihak lain. Tampaknya umumnya kita
laku teror makin berani, terbukti pada 9 terjebak sebagai pemimpi, atau asyik
September 2004 mereka meledakkan sebagai penguasa, dan enggan tampil
bom di Kedutaan Besar Australia yang sebagai pemimpin yang lebih mengede-
telah menewaskan 9 orang dan mence- pankan konsep ngurus bukan nguras.
derai 161 orang. Lagi-lagi pemerintah Semua terjadi karena lemahnya kesa-
dan khususnya pihak keamanan belum daran sejarah, terutama sejarah prokla-
mau belajar dari berbagai malapetaka masi yang mengedepankan memberi
di atas, terbukti pada 1 Oktober 2005 serasa menerima (Haikal, 2009). Sejak
meledak bom Bali II yang menewaskan lama mulai terasa cita-cita proklamasi
22 orang dan melukai 122 orang. Apa- dilupakan dan sebagian asyik memper-
kah dengan tewasnya gembong teroris kaya diri sendiri. Untuk gampangnya
Dr. Azahari pada 2005 sejenak keadaan tolong dikaji sajian Tempo. Suatu sajian
agak mereda? Selang 4 tahun berlalu yang cukup menyengat kita seperti te-
dengan tenang, hanya pada 17 Juli 2009 rekam dalam beberapa baris kalimat
terjadi lagi bom bunuh diri yang me- yang ada berikut.
newaskan 9 orang dan melukai 55 Skandal [korupsi] di DPR bermu-
orang. ara pada proses seleksi yang dikenal
Apakah yang terjadi di Indonesia, dengan uji kelayakan dan kepatutan
atau di berbagai negara lainnya, pela- alias fit and proper test di Dewan Perwa-
kunya apalagi aktor intelektualnya ada- kilan Rakyat. Sudah menjadi rahasia
lah warga setempat? Apalagi mereka umum, bahwa uji penyaringan pejabat
telah terbukti dan dihukum sebagai pe- publik melahirkan praktek tercela: kong-
laku utamanya. Atau mereka hanya se- kalikong, sogok—bahkan [sebagai salah
kedar sebagai alat, atau perpanjangan

Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1


29

satu] cara untuk menekan presiden Yang lebih mengagetkan lagi ada-
(Tempo, 2008:23). lah kasus Bank Century yang digelon-
Sejenis kenyataan pahit ini diakui tor uang ‘penyelamat’ sebesar 6,7 tril-
Ketua Fraksi PKS, Mahfudz Shiddiq, yun, sekalipun awalnya dana talangan
yang menolak pemberian cincin emas yang diminta pada DPR hanya 1,3 tril-
24 karat seberat 10 gram sebagai tanda yun. Sejak awal Bank Century sebagai
tali perpisahan. Untuk ini dianggarkan bank hasil merger Bank CIC, Bank Pik-
sebesar 1,9 milyar rupiah. Tokoh ini ko, dan Bank Danpac selalu dilanda ke-
sempat menyatakan “... nama DPR saat melut. Mengapa semua ini seakan di-
ini sudah carut marut di mata publik, tutupi walau temuan terakhir polisi me-
bahkan disebut sebagai lembaga ter- nyebutkan Bank Century sudah merugi
korup” (Republika, 10 Juni 2009:1). Apa- 9,15 trilyun hingga 20 Nopember 2008?
kah sebagian anggota DPR yang sem- Dalam kaitan ini menarik sajian dalam
pat merasakan dinginnya sel bui belum uraian berikut.
memberi efek jera bagi rekan-rekan me- Kerugian itu muncul, menurut po-
reka yang lain, sekiranya disetujui ku- lisi, karena pemilik dan pengelola bank
tipan berikut. menggunakan uang nasabah untuk
Pencegahan dan penindakan tindak transaksi yang amat berisiko, di antara-
pidana korupsi yang dilakukan selama nya bermain valas. Dengan demikian
ini ternyata belum sepenuhnya mem- otoritas di pemerintahan dari pengawas
berikan efek jera. Proses transaksi mem- bank seharusnya sudah tahu bahwa
beri dan menerima uang yang diduga bank yang mereka awasi tidak men-
untuk memutuskan sebuah permufa- jalankan manajemen resiko secara baik.
katan masih saja berlangsung dengan (Editorial Media Indonesia (2009:1), c.f.
mulus. Tempo, (2009:102-105) 13 Sept.).
Ironisnya, permufakatan itu meli- Mengapa Bank Century tetap dise-
batkan anggota DPR yang sejatinya ber- lamatkan? Mengapa bank yang sudah
tugas mengawasi eksekutif (Editorial dirampok pemiliknya sendiri [Robert
Media Indonesia (2009:1). Tantular] tetap diinjeksi dana secara
Tampaknya prahara demi prahara ugal-ugalan hingga mencapai Rp 6,7
tidak hanya monopoli bidang legislatif triliun? Bukankah kesepakatan awal
tetapi juga telah menimpa bidang ekse- dana talangan hanya 1,3 triliun? Demi-
kutif. Contoh mudah dapat dikaji dari kian ruwetnya sekarang, bagaimana
penjualan tiga pulau di Kepulauan masa depan? Dari sajian mas media
Mentawai, Sumatera Barat, sebagai tampak keadaan bertambah ruwet de-
mana diiklankan dalam situs www.pri- ngan adanya kecenderungan terlibat-
vate-islandsonline.com. Seperti biasa hal nya sebagian para petinggi yang ber-
peka sejenis ini segera dibantah semua kuasa.
pihak terkait. Kata mereka yang ramai Dikatakan beberapa futurolog masa
dibicarakan dalam internet tadi bukan depan sebagai situasi penuh perubahan
penjualan pulau tetapi sekedar penye- serba cepat menuju masyarakat baru
waan resor. yang bersandar pada kekuatan tekno-

Paradigma Pendidikan Sejarah dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan


30

logi yang serba canggih dan rumit. setianingsih, 2000:42). Dalam percatur-
Kenichi Ohmae ( 2002:1) mempertegas an global ini kualitas manusia diperta-
kenyataan ini dalam salah satu ung- ruhkan. Mereka yang memiliki prestasi
kapannya, bahwa akhir abad 20 adalah serta kekuatan modal akan tampil se-
masa yang ditandai dengan munculnya bagai pemenang dan memegang ken-
globalisme atau yang sering disebut dali perjalanan hidup manusia (Mick-
globalisasi. Masyarakat masa depan letwait and Wooldridge, 2000:241). Pan-
atau sering disebut masyarakat mili- dangan ini seirama dengan sajian da-
neum ketiga adalah masyarakat yang lam International Forum on Globalization
menguasai dan dikuasai teknologi, ma- pada tahun 2003. Situasi global ditandai
syarakat terbuka, serta masyarakat ma- dengan kemampuan untuk menyajikan
dani. Oleh sebab itu, menurut I Gde budaya bangsa secara terbuka serta
Widja ( 2002:21) manusia masa depan menjalin kerjasama dan dialog kritis
menjadi semakin materialis, legalistis, antarberagam bangsa secara bermakna.
dan formalistis. Kebendaan menjadi to- Bertolak dari lukisan bermakna ini,
lok ukur dan alat hubungan antar ma- tidak ada salahnya bila dipertanyakan
nusia serta dijadikan tujuan utama. kembali apakah situasi masa depan
Sangat dikhawatirkan keadaan ini da- yang diwarnai oleh berbagai perubahan
pat berujung pada pengkerdilan dan dan kemajuan teknologi dan jiwa ma-
penumpulan inti serta makna kemanu- nusia yang materialistis ini masih me-
siaan yang selalu dijunjung tinggi, dan merlukan pendidikan sejarah? Kemudi-
diganti dengan nilai-nilai materialis dan an disusul dengan pertanyaan berikut,
interaksi antar sesama yang semakin bagaimana menemukan model pembe-
impersonal (lihat Kuntowijoyo,1997:15). lajaran sejarah yang sesuai untuk si-
Bahkan, Anthony Giddens menjelaskan tuasi masa depan, guna mengikis stig-
bahwa ”... globalisasi merombak kehi- ma negatif yang terlanjur menempel
dupan manusia”. Artinya, pada saat se- kuat pada proses pendidikan sejarah
karang ini manusia sedang mengalami selama ini. Artikel ini berupaya secara
periode peralih-an sejarah dengan tidak utuh dan menyeluruh mengupas kedua
terkendali, didukung oleh kemajuan il- persoalan tersebut.
mu pengetahuan dan tekhnologi, yang
pada sisi lain juga melahirkan dampak DINAMIKA MAKNA DAN PEN-
tidak menyenangkan bagi kehidupan DIDIKAN SEJARAH
umat manusia (Giddens, 2002). Sejarah dan pembelajaran sejarah di
Situasi masa depan, dikatakan juga lingkup pendidikan memiliki makna
sebagai situasi kesejagadan ini telah yang sangat penting bagi wujud dan
melukiskan tidak ada satu manusia pun keberlanjutan suatu bangsa. Sekait de-
yang dapat hidup sama sekali lepas ngan hal tersebut Rochiati, (2002:55)
dari manusia lain. Kemajuan teknologi menjelaskan bahwa sejarah sebagai
komunikasi dan informasi telah mem- bagian dari pengajaran anak manusia
buat dunia ini bagaikan desa global (J. usianya sudah cukup tua, jauh lebih tua
Sudarminta dalam A. Atmadi dan Y. dari saat untuk pertama kali sejarah

Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1


31

dituliskan. Sampai saat ini sejarah di- gaimana maknanya bagi masa depan
maknai sebagai peristiwa yang pernah manusia, dalam upaya menanamkan
berlangsung, kisah yang pernah terjadi kesadaran dan empati kesejarahan da-
dan ilmu yang mempelajari peristiwa lam suasana kekinian yang semakin
itu sehingga menghasilkan kisah seja- mengglobal (Farisi, 2003:76).
rah yang dapat digunakan sebagai sa- Manfaat besar mempelajari sejarah
lah satu sumber belajar bagi umat ma- antara lain menjadikan sejarah sebagai
nusia dalam meniti kehidupan. salah satu cermin untuk mengarahkan
Mengapa orang mempelajari seja- perkembangan di masa datang. Sejak
rah? Seirama dengan pandangan Ibnu zaman Yunani dikatakan bahwa his-
Khaldun, G. Moedjanto mengatakan toria vitae magistra, ini bermakna sejarah
bahwa ada beberapa alasan yang me- adalah guru kehidupan (C.f. H. Haikal,
latarbelakangi sehingga sejarah dipela- 1982:38-42). Di samping itu, manfaat
jari dan menjadi salah satu materi ajar mempelajari sejarah adalah mengem-
dalam kurikulum pendidikan di setiap bangkan kesadaran sejarah untuk me-
negara (Moedjanto dalam Atmadi dan nyakinkan bahwa masa kini adalah
Setianingsih, 2000:44). Pertama, disebut lanjutan dari masa silam. Berbagai gu-
alasan intelektual yang berawal dari na mempelajari sejarah tersebut paling
keinginan manusia untuk mengetahui tidak telah memberikan pemahaman
masa lalu peradaban mereka. Kedua, akan pentingnya masa lampau demi
adalah dorongan eksistensial, yaitu ada- masa depan, bukan masa lampau un-
nya amnesia untuk menanyakan ten- tuk masa lampau itu sendiri. Dengan
tang asal – usulnya. Ketiga, dorongan belajar dari sejarah, kemungkinan ter-
legitimasi karena ingin memperoleh jadinya kesalahan pada kasus yang sa-
pengabsahan atas kedudukannya. Ke- ma tidak akan terulang untuk kedua
tiga dorongan inilah yang telah mem- kalinya. Hal ini sejalan dengan Al
buktikan bahwa bagaimanapun manu- Qur’an apa yang diungkapkan Rochiati
sia selalu mempunyai keinginan un- (1992:55) berikut.
tuk mencari akar jati dirinya sendiri, Sejarah menghubungkan generasi
berikut legitimasi pemenuhan status sekarang dengan generasi masa lampau
sosial dalam kehidupan bersama. Ibn karena merupakan kenyataan umum
Khaldun (1332-1406) sejarawan dan so- bahwa manusia tidak dapat melepas-
siolog muslim yang terkenal sebagai kan diri dari masa lampau kehidupan-
teoritisi dalam ilmu sejarah mengata- nya. Tindakan dan perbuatan manusia
kan bahwa sejarah adalah ilmu ber- masa kini hanya dapat dijelaskan dan
dasarkan kenyataan dan bertujuan agar dimengerti dengan menggunakan refe-
manusia sadar akan perubahan-per- rensi masa lampaunya dan sejarah akan
ubahan dalam alam sekitar dan masya- membantu menjembatani rentangan
rakat untuk menyempurnakan kehi- waktu itu. Tanpa sejarah, masa lampau
dupannya (C.f. H. Haikal, 1983:26-36). hanya akan merupakan bahan pemuas
Sejarah bukan hanya mempersoalkan perhatian sekilas dan praktis manusia.
masa lalu, akan tetapi menanyakan ba-

Paradigma Pendidikan Sejarah dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan


32

Sejalan dengan sajian ini, sejarah Di samping itu, pemberian materi


merupakan salah satu pelajaran wajib sejarah pada setiap jenjang pendidikan
di Indonesia, mulai tingkat dasar sam- tersebut juga merupakan sarana pewa-
pai menengah. Sejalan dengan Al risan budaya (cultural transmission) da-
Qur’an, materi sejarah secara umum lam rangka proses sosialisasi dan en-
mempunyai fungsi pendidikan, yaitu kulturasi untuk mewujudkan penum-
sebagai pendidikan moral, penalaran, buhan jati diri generasi penerus. De-
politik, kebijakan, perubahan masa de- ngan kata lain dapat dinyatakan bahwa
pan dan sebagai ilmu bantu bagi pe- pengajaran sejarah merupakan sumber
ngembangan aneka ilmu lainnya. Hal nilai dan moral preceps yang mengikat
tersebut diyakini para pendidik. De- perilaku pribadi dan kelompok sehing-
ngan kesadaran sejarah yang bermakna, ga integritas masyarakat serba terjamin
sehingga belajar sejarah akan melatih kelangsungannya. Lebih dari itu, peng-
ingatan dan menertibkan cara berpikir, ajaran sejarah di sekolah dapat dilihat
cara memberikan makna pada suatu sebagai media penting untuk mema-
peristiwa, cara bertindak dalam ber- hami masa lampau sebagai landasan
interaksi, serta berbagai cara lain bagi penyusunan dan pemahaman masa
umat manusia dalam melaksanakan ke- kini serta menjadi bekal menghadapi
hidupannya dalam suasana penuh da- masa yang akan datang.
mai dan harmoni (Gaffar, 2007). Pendidikan sejarah yang berlang-
Pengetahuan tentang masa lampau sung di sekolah menunjukkan menu-
akan melengkapi kemampuan umat runnya gairah para siswa untuk meng-
manusia dalam memecahkan persoal- ikuti proses pembelajaran sejarah de-
an-persoalan masa kini dan ketajaman ngan penuh kesungguhan. Ini terbukti
untuk membaca serta meramalkan ke- dalam kegiatan dan perilaku sehari-hari
cenderungan masa depan. Didasarkan mereka. Munculnya gejala disintegrasi
pada pengetahuan masa lampau ter- dan mudah tersulutnya para siswa da-
sebut apabila dikaji dengan perspektif lam aneka perselisihan antar mereka
yang benar akan mampu membekali dapat dikatakan sebagai tanda menipis-
skill performance manusia dalam meng- nya semangat moral kesejarahan di ka-
hadapi situasi yang sama pada masa langan siswa. Dalam kaitan ini guru se-
kini, memberikan pengertian dan pe- jarah menjadi sasaran tembak pertama,
mahaman, menstimulasi imajinasi serta karena guru berada di garis depan pro-
membentuk kerangka berpikir yang ses pembelajaran sejarah di sekolah.
mantap menuju pribadi bermakna, Disebutkan bila karakter guru sejarah
smart, dalam kehidupan. Untuk itu, lemah dalam memberikan motivasi dan
Rochiati (1992:57) menegaskan perlu- inovasi model pembelajaran yang dise-
nya pengajaran sejarah sebagai persiap- suaikan dengan kebutuhan dan per-
an pendewasaan generasi muda dalam soalan kontekstual kesejarahan yang
menjawab aneka tantangan masa de- melingkupinya. Tidak sedikit guru
pannya. yang masih mempertahankan metode
ceramah atau ceramah bervariasi, kata-

Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1


33

kanlah pola pembelajaran talk and chalk MASA DEPAN DAN PENDIDIKAN
appression sehingga mempertebal kesan SEJARAH
apabila materi pembelajaran sejarah Seiring pergeseran tuntutan ke arah
sebagai materi hapalan yang sangat kebutuhan yang bersifat bendawi dan
membosankan. diikuti dengan adanya pergeseran bu-
Kenyataan ini sejalan dengan peng- daya insani, mata pelajaran sejarah
akuan siswa dalam berbagai wawan- menjadi kurang popular di masyarakat,
cara. Mereka mengeluhkan peranan khususnya di kalangan generasi muda.
guru yang dominan, kurangnya ke- Sikap demikian paling tidak akan me-
mampuan guru untuk merangsang ke- nyebabkan pemahaman keliru sebagian
giatan dan kreativitas berpikir siswa, guru sejarah ataupun siswa tentang
serta guru yang tidak banyak memba- makna pengajaran sejarah di sekolah.
has aneka ide, konsep, dan logika se- Lebih – lebih lagi apabila kenyataan ini
cara bermakna. Umumnya guru sejarah dikaitkan dengan dinamika ilmu eksak-
hanya sekedar menyampaikan beragam ta. Materi sejarah hanya dilihat sebagai
uraian fakta yang kering. Keadaan ini materi hapalan karena berisi muatan
diperburuk dengan tampilnya guru materi yang membahas masalah bunuh
yang mengajarkan sejarah tetapi tidak membunuh, berebut kekuasaan antar
berlatar belakang pendidikan sejarah. penguasa, ganti bergantinya raja (c.f.
Ini dapat terjadi karena adanya ang- Dyah, 2007). Hapalan peristiwa dari
gapan mengajar sejarah itu mudah ka- tahun ke tahun, dan anggapan miring
rena hanya menyampaikan cerita yang atau stigma negative lainnya tentang
ada di dalam buku teks. Hal lain yang pembelajaran sejarah di sekolah. Aki-
patut diperhatikan pula adalah model batnya, konsep moral yang sebenarnya
evaluasi yang tampak lebih banyak terkandung dalam materi sejarah belum
memberikan tes obyektif. Persoalan ini dapat disajikan secara bermakna seira-
menegaskan bahwa sampai saat ini ma dengan kepentingan pendidikan
pendekatan behavioristik dalam pem- moral siswa. Tampilan mengajar guru
belajaran sejarah belum mampu ber- sejarah menjadi lebih mengedepankan
geser ke arah semangat yang mem- transfer of knowledge daripada transfer of
bangun secara bermakna sebagaimana values. Hal ini dapat dicermati mulai
tuntutan kurikulum yang ada. Banyak dari persiapan mengajar guru sampai
kendala diungkapkan para guru dalam dengan tahap evaluasi. Jelaslah kenya-
proses pembelajaran dan persepsi siswa taan ini belum sejalan dengan apa yang
tentang konsep sejarah itu sendiri. disampaikan Maarif (2006:3), “... mem-
Sejalan dengan kenyataan ini perlu di- pelajari sejarah hendaknya dibaca de-
bahas masa depan dan pendidikan se- ngan kaca mata moral, agar dapat
jarah. menjadi manusia yang bijaksana”.
Sehubungan dengan hal tersebut,
akhir – akhir ini muncul wacana yang
sangat mengejutkan pelajaran sejarah di-
hapus saja? Pertanyaan ini muncul

Paradigma Pendidikan Sejarah dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan


34

karena dalam beberapa tahun terakhir susnya sejarah. Bahkan, tidak sedikit
ini pelajaran sejarah dinilai siswa pe- warga masyarakat, bahkan sebagian
nuh kebohongan (Atmadi dan Setia- cendekiawan, yang mulai menganggap
ningsih, 2000:47) sejalan dengan sua- bahwa sejarah tidak penting untuk
sana politik yang sulit ditebak. Kontro- dipelajari melalui lembaga pendidikan
versi tentang Surat Perintah Sebelas formal, apalagi harus membayar ma-
Maret, Peristiwa G 30 S/PKI dan bebe- hal untuk menuntut ilmu sejarah pada
rapa peristiwa sejarah lainnya menam- jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
bah panjang daftar pertanyaan siswa Situasi ini sangat jelas ditandai de-
tentang sejarah yang objektif. Bahkan ngan menurunnya gairah dan jumlah
umumnya guru sejarah alergi, enggan generasi muda untuk mempelajari se-
bahkan takut untuk menampilkan serba jarah. Dengan kata lain, sejarah dikata-
kejayaan yang pernah diraih umat Is- kan sebagai mata pelajaran yang tidak
lam ( c.f. R. Dozy 1943:448); Watt, (1974: berguna dalam kurikulum, dan dilihat
209); H. Haikal (1981:26-33, dan 1983b: tidak ideal untuk dijadikan salah satu
18:21). alat bagi pemenuhan kebutuhan di era
Keadaan ini muncul karena dalam global yang penuh serba persaingan
kenyataannya penyampaian fakta da- ini.
lam pembelajaran sejarah sering ver- Sebagai bidang studi yang biasanya
ubah – ubah dan penuh dengan serba dikaitkan dengan pembangunan bang-
ketidakjelasan. Suasana pembelajaran sa, pembelajaran sejarah sering terko-
sejarah selama ini, penuh dengan nuan- optasi pada sifat linier, ekstrinsik dan
sa politis untuk kepentingan legitimasi instrumental dari segi perkembangan
kelompok tertentu. Ini antara lain dapat orang yang sedang belajar. Pembe-
dilihat dalam kurikulum tahun 1984 de- lajaran sejarah dalam keadaan seperti
ngan munculnya mata pelajaran PSPB ini, kebanyakan mengarah pada pen-
yang berdiri sendiri dengan materi ajar cetakan manusia seperti yang ditentu-
mengarah pada kepentingan politik kan secara struktural. Ini dikarenakan
tertentu. Hanya semua ini masih dapat sebagian materi sejarah sarat dengan
diperdebatkan. Kekhasan ini belum se- serba doktrin dan serba hapalan. Seba-
irama dengan era global yang ditandai gaimana yang telah dikemukakan se-
dengan serba perubahan yang jelas- belumnya.
jelas mengedepankan ilmu eksakta, Pengajaran sejarah tetap diperlukan
dan ada kecenderungan untuk mengu- demi masa depan. Hal ini diperkuat
rangi peran bermakna ilmu sosial tem- dengan anggapan bahwa masa lampau
pat ilmu sejarah yang berada di dalam- tetap merupakan guru yang paling
nya. baik dalam memperoleh kesuksesan di
Serba kekhasan ini seirama dengan masa yang akan datang. Sejalan dengan
wacana kurikulum pada sekitar tahun sajian Moh. Iqbal, Van der Meulen
2006-an yang sempat menimbulkan ser- (Widja: 2002) mengatakan bahwa seja-
ba kebingungan di masyarakat, teruta- rah cukup mampu membangkitkan ke-
ma kedudukan ilmu-ilmu sosial khu- insafan wujud manusia melalui

Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1


35

gerakan bermakna berupa peralihan da penanaman nilai yang dinamis, pro-


dari masa lalu ke masa depan. Peng- gresif, serta merangsang siswa untuk
ajaran sejarah mampu menyambung mengamalkan nilai-nilai masa lampau
serba keunggulan di masa lampau de- hingga menjadi kekuatan dan motivasi
ngan serba keunggulan yang lebih ber- dalam menghadapi tantangan masa
makna di masa depan yang semakin depan. Pendidikan sejarah ini bukan
menantang. Dengan wawasan keseja- menjejali siswa pada serba kegemi-
rahan seperti ini, manusia bisa me- langan dan kebanggaan masa lampau
nerima aneka perubahan dan perkem- yang dikhawatirkan melahirkan sikap
bangan di bidang apapun termasuk il- chauvinis, sifat yang mengagungkan ke-
mu dan teknologi sebagai keharusan, bangsaannya tanpa mau melihat bang-
sekaligus kewajaran, dalam perjuang- sa lain sebagai bagian dari kehidupan
an menuju peningkatan kualitas hidup- pada saat ini.
nya.
Seirama dengan hal ini, pendidikan PEMBELAJARAN BERMAKNA SE-
sejarah harus memiliki ciri aneka se- JARAH DI MASA DEPAN
perti: 1) menekankan pada sejarah glo- Pembelajaran berkait erat dengan
bal, bukan hanya nasional ataupun lo- masa depan dan ketangguhan suatu
kal; 2) mengembangkan kepekaan mo- bangsa. Terbukti serba kehebatan Ame-
ral untuk meningkatkan kesetiakawan- rika Serikat antara lain disebabkan ser-
an umat manusia; 3) mampu memper- ba kekhasan dinamika pendidikannya
siapkan generasi baru tentang keyakin- karena terbukti: “... biaya yang dike-
an yang berhubungan dengan bagai- luarkan pemerintah Amerika Serikat
mana mensiasati kehidupan masa de- untuk bidang pendidikan melebihi
pan berdasarkan beragam pengalam- bangsa-bangsa lain.” (McClosky dan
an masa lampau yang dimilikinya Zaller, 1988:126) Jelaslah proses pen-
(Issawi: 1962). didikan dilaksanakan dalam rangka
Dengan memperhatikan tiga hal menyiapkan anak didik menjadi gene-
tersebut, sebagaimana dikatakan oleh rasi baru bagi kehidupannya di masa
Toffler (Widja, 2000) bahwa pengajaran depan. Sementara itu, pembelajaran
sejarah masih tetap bermakna di masa merupakan proses konkrit pelaksana-
depan, dengan tekanan bermakna pa- an pendidikan yang berhubungan de-
da masa depan dengan segala keru- ngan bagaimana pelajar dijadikan sub-
wetannya. Bagaimanapun juga kehi- jek yang belajar secara bermakna. Da-
dupan masyarakat modern tetap me- lam pembelajaran sejarah, yang ber-
merlukan belajar sejarah, khususnya langsung dalam kegiatan yang benar-
makna kesadaran sejarah seperti ter- benar bermakna ini mereka dapat bela-
wujud dalam perilaku bermakna dalam jar sejarah secara utuh dan menyeluruh.
dinamika kehidupan sehari-hari. Untuk Irama belajar mereka sesuai dengan
mencapai tujuan ini, penekanan peng- serba kemampuan intelektual yang di-
ajaran sejarah sebaiknya pada konsep milikinya, hingga dapat memperoleh ke-
makna sejarah yang berorientasi pa- sadaran sejarah yang akan diamalkan

Paradigma Pendidikan Sejarah dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan


36

dalam menjalankan kehidupannya se- untuk dikikis habis (concept to be


hari-hari (c.f. Hamied, 2009:95-108). better person).
Pemahaman baru pembelajaran se- Pembelajaran sejarah secara krea-
jarah dalam menghadapi era global tif difokuskan pada pengembangan se-
harus progresif dan berwawasan lu- gala potensi manusia (dalam hal ini
gas ke masa depan. Model pembelajar- siswa). Materi pembelajaran sejarah ti-
an kreatif dapat dijadikan sebagai salah dak sekedar menjadi lambang pemu-
satu alternatif dalam pemecahan per- jaan masa lampau saja atau hapalan
masalahan pembelajaran sejarah yang tahun-tahun, berbagai peristiwa serta
dianggap mandeg selama ini. Model nama-nama tokoh besar yang ada.
pembelajaran kreatif berbasis pada fil- Pembelajaran sejarah secara kreatif se-
safat konstruktivisme dengan menem- lalu diarahkan untuk membangkitkan
patkan siswa sebagai bidikan utama the will to develop dalam segala aspek
yang berperan sebagai subjek dari pro- potensi manusia, baik etis, psikis, pe-
ses pembelajaran yang berlangsung. ngetahuan, kemajuan, etos kerja keras,
Prinsip dasar filsafat kontruktivisme saling menghargai, toleransi, empati,
dalam pembelajaran adalah bertumpu dan kesetiakawanan sosialnya.
pada upaya pembentukan pengetahu- Strategi pembelajaran sejarah yang
an, pembuatan makna, mencari keje- berorientasi ke masa depan antara lain
lasan dan menanamkan sikap kritis. mencakup aspek-aspek sebagai berikut.
Dalam pendekatan kreatif ini guru  Menyajikan aktivitas pembelajaran
melakukan pengorganisasian mata pe- sejarah yang tidak terbatas pada
lajaran dan kegiatan belajar, sehingga simbol-simbol kebesaran masa lam-
terjadi kegiatan bermakna yang ditan- pau saja yang bersifat statis, akan
dai oleh beberapa pembelajaran sebagai tetapi harus dikaitkan dengan krea-
berikut. tivitas dan iptek di masa lampau
 Belajar menemukan (discovery learn- yang pernah ada dengan situasi ke-
ing). kinian. Misalnya, kehebatan Candi
 Belajar berbasis masalah (problem ba- Borobudur, Candi Prambanan, Can-
sed learning). di Muara Takus, Masjid Besar di
 Belajar kontekstual (contextual learn- Aceh, Demak, Medan dan daerah
ing). lainnya dengan situasi sistem ke-
 Belajar mandiri (independent learn- kuasaan dan pengembangan ilmu
ing). pengetahuan dan teknologi saat ini
 Belajar kooperatif (cooperative learn- seperti aspek ekonomi, politik, geo-
ing). grafis, dan sistem sosial.
 Belajar pemetaan konsep (concept-  Mengembangkan sikap kritis dan
mapping learning). analitis dalam mengamati peristi-
 Belajar melihat berbagai kelebihan wa sejarah. Dalam konteks ini, siswa
pihak lain untuk diteladani dan diajak untuk berlatih berpikir kritis
bercermin pada kelemahan sendiri dengan pancingan aneka peristiwa
sejarah dari guru yang diikuti

Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1


37

dengan pertanyaan kritis, memper- ini. Guru sejarah harus bersikap pro-
kenalkan konsep dan menyusun for- fessional. Adapun profesionalisme guru
mulasi dari konsep yang dikem- sejarah tersebut ditandai dengan ciri
bangkan secara bersama-sama. seperti berikut.
 Membiasakan siswa untuk berpikir  Memiliki rasa percaya diri yang
konsep bukan sekedar mengulangi mantap dan kuat. Guru sejarah ha-
atau menghapal apa yang dibaca rus bangga dengan profesi yang di-
atau didengar dari uraian guru. embannya. Mereka tidak merasa
Pada kesempatan ini siswa diberi profesinya lebih rendah dari pro-
kesempatan untuk memaparkan ga- fesi-profesi lain. Lebih baik bila di-
gasannya melalui proses pengum- ikuti dengan aneka bukti sertifikasi,
pulan fakta dan mencek serta me- meskipun tidak mutlak.
recek kebenarannya.  Pengetahuan kesejarahannya man-
 Mendorong siswa untuk menemu- tap, yaitu luas, mendalam, relevan,
kan informasi dari tangan perta- dan up date. Guru sejarah tidak ke-
ma bukan sekedar dari yang di- tinggalan dengan informasi-infor-
sampaikan guru di sekolah. Siswa masi sosial politik yang terus ber-
dilatih kritis dan kreatif dalam men- kembang.
cermati suatu permasalahan.  Memiliki keterampilan yang tinggi
 Membiasakan siswa untuk membuat terutama dalam menerapkan prin-
karya ilmiah singkat yang bersifat sip-prinsip metodologi pembelajar-
analitik pada suatu peristiwa lokal, an sejarah modern. Guru sejarah da-
nasional atau global dalam konteks pat membangun komunitas profe-
kelampauan, kekinian, dan predik- sional untuk sharing terhadap per-
sinya di masa yang akan datang. Hal kembangan model pembelajaran
ini untuk melatih siswa agar me- yang sangat cepat.
miliki kemampuan analisis dan sin-  Selalu bersikap kreatif inovatif, ya-
tesis secara tajam. itu selalu berusaha menemukan al-
 Membiasakan siswa bersikap man- ternatif-alternatif yang terbaik da-
diri dalam mengajukan pendapat, lam mencapai sasaran pembelajar-
menghargai pendapat orang lain, an yang bersifat antisipasif terha-
menghargai perbedaan serta mem- dap tuntutan perkembangan.
biasakan mereka untuk berpikir  Mempunyai berbagai gagasan, kar-
multidimensi. ya, dan tulisan yang bermakna di
 Membiasakan siswa untuk bersikap beragam mas media dan jurnal,
terbuka dan demokratis, dalam syukur yang terakreditasi.
arti selalu bersedia untuk meneri- Seorang guru sejarah jelas tidak
ma kritik dari pihak lain. cukup bila menjalankan tugas profesi-
Di samping memperhatikan hal-hal nya hanya menyampaikan informasi
di atas, guru sebagai fasilitator juga dan fakta secara lengkap. Seorang guru
tidak dapat ditinggalkan dalam pro- sejarah yang ideal harus mampu men-
ses pembelajaran sejarah masa depan jelaskan konsep-konsep yang terkait

Paradigma Pendidikan Sejarah dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan


38

dengan nilai-nilai yang terkandung di amalannya terasa ringan tanpa beban


balik fakta. Misalnya fundamentalisme bagi para guru atau siapa saja yang
agama, nasionalisme, revolusi, pahla- mempunyai kesadaran sejarah yang
wan, liberalisme, kapitalisme, sosialis- utuh dan menyeluruh. Semua kepahit-
me, dan komunisme. Sementara itu, an atau kendala yang dihadapi, betapa-
guru sejarah juga harus mampu mem- pun abotnya tetap membuat seseorang
berikan kesempatan dan kebebasan pe- apalagi guru tetap optimis memandang
nuh bagi para siswanya untuk menge- masa depan. Kenyataan yang mem-
mukakan ekspresinya, tanggapan, pe- banggakan ini tercermin dari kehidup-
rasaan, penilaian, dan pandangan ter- an para pendiri republik Indonesia,
hadap sesuatu yang ada di balik fak- antara lain seperti tampak dari uraian
ta dan peristiwa sejarah yang dijelas- berikut, yang patut menjadi salah satu
kan. inspirasi bagi kita semua. Hanya saja
inspirasi tersebut tidak ditelan mentah-
PENUTUP mentah tetapi dicerna dan disesuaikan
Dalam kenyataannya pembelajaran dengan keadaan yang sebenarnya. Sa-
sejarah sering mendapat sorotan tajam lah satunya tersaji dalam dinamika ke-
dari berbagai kalangan, lebih-lebih hidupan salah seorang figur proklama-
apabila dikaitkan dengan kebutuhan tor kemerdekaan Republik Indonesia,
praktis masa depan. Namun demiki- Bung Karno berikut.
an, sejarah tetap diperlukan dalam ke- Pada suatu hari dalam salah satu
hidupan masyarakat global kaitannya jam pelajaran semacam ini, ke dalam
dengan penanaman nilai sadar sejarah kelas telah masuk seorang penilik se-
untuk menumbuhkan kemampuan in- kolah dari departemen pendidikan
telektual yang kritis dan tajam dalam [penjajah Belanda]. Kebetulan tema pe-
menghadapi situasi yang terus ber- lajaran sejarah hari itu adalah impe-
ubah ini. Pemahaman sejarah diyakini rialisme yang kejahatan-kejahatannya
dapat memperkokoh tentang kehidup- dengan bersemangat telah dikupas oleh
an masa kini. Dengan kata lain, bela- Soekarno, sambil ia juga tidak lupa
jar dari masa lampau untuk masa kini. menggasak negara asal dari sang pe-
Sehubungan dengan itu, harus ada per- nilik. Bel sekolah telah menghentikan
ubahan paradigma pembelajaran seja- tidak hanya waktu belajar, tetapi juga
rah dari situasi linier hapalan ke arah karier Soekarno sebagai seorang guru
pemahaman makna moral kesejarahan. (Kapitsa M.S. & Maletin N.P., 2009:36)
Keadaan ini memerlukan profesi ber- Kejujuran menjadi salah satu sikap
makna guru sejarah termasuk di dalam- hidup seorang guru, seperti yang disaji-
nya perangkat pembelajaran di sekolah kan Yahya Muhaimin saat menjadi
dan lingkup pendidikan yang lebih mendiknas. Sebagai salah seorang
luas. alumnus Taalumul Huda, pendidik
Dari pembelajaran kreatif sejarah jempolan ini dikenal jujur dan segera
lebih mudah diucapkan daripada di- meralat berita bahwa ayah kandungnya
amalkan, Penghayatan dan peng- adalah figur utama pendiri Perguruan

Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1


39

Taalumul Huda. Diketengahkan ayah- lagi karena terasa enteng tanpa beban
nya hanya sebagai salah satu penggiat saat figur ini secara blak-blakan menu-
dan bendahara, sementara pendirinya liskan sebagai berikut.
Ustadh Utsman sudah lama dirindukan Dalam Anggaran Dasar (AD) milik
kedatangannya tidak juga muncul. Muhammadiyah sendiri kata “men-
Jelasnya, sudah berpuluh tahun tidak didik” baru ditemukan pada AD tahun
pernah tampil dan tidak diketahui di 1934, kata inipun hanya disinggung se-
mana beliau berada. Mendengarkan lintas dalam surat Ki Bagoes Hadikoe-
keterangan seorang sahabatnya, Yahya soemo (wakil pendiri Muhamaddiyah)
cukup terkejut karena sudah lebih dari kepada Kepala Pemerintah Balatentara
setengah abad Ustadh Utsman wafat Dai Nippon di Jakarta. Sebeleumnya
dan beliau pernah pula berkiprah di dipergunakan kata “pengajaran dan
Cianjur dengan mendirikan sekolah pelajaran”. (Maarif (2009: 223)
berlandaskan wahyu. Lebih mengaget- Siapkah para pembaca menyubur-
kan lagi ternyata figur Ustadh Utsman kan serba kesadaran sejarah yang ber-
ini berdarah Cina (lihat Gan Kong teraskan ilmu dan berlandaskan wah-
Siang dan Steve Yeo Tjon Hian, 2004: yu? Semua ini diwujudkan dalam se-
551). Hanya salah seorang anaknya mangat belajar dan kerja keras tanpa
yang masih hidup, beliau Ustadh Umar mengenal lelah dengan mengutamakan
Ustman yang tinggal di Petojo Enclek kejujuran dan pengorbanan seirama
yang sudah berusia lebih dari 70 tahun dengan S. Al Baqarah ayat 261. Ber-
dan siap menyambung silaturahmi bagai kelebihan tulisan ini berkat rah-
yang berpuluh tahun terputus. mat Allah Swt dan beragam kelemahan
Kejujuran yang sejenis, juga disaji- yang ada adalah tanggung jawab pe-
kan dalm dinamika kehidupan salah nulis. Tolong diberi saran pemantapan-
seorang sejarawan Ahmad Syafii nya.
Maarif. Sebagai pendidik tulen, mantan
ketua PP Muhammadiyah, dan salah
seorang anggota Dewan Pertimbangan UCAPAN TERIMA KASIH
Agung, Ahmad Syafii Maarif mencoba Pada kesempatan ini, terima kasih
menggali filsafat pendidikan yang per- kami ucapkan kepada Redaktur yang
nah disajikan Muhammadiyah. Keju- telah memberi masukan yang berharga
juran dan keberanian terungkap dalam sehingga tulisan ini dapat disajikan di
uraian yang disajikan: “Tetapi rumusan Jurnal Cakrawala Pendidikan. Terima ka-
yang bersifat filosofis tentang pendidik- sih juga kami ucapkan kepada seluruh
an Muhammadiyah/Islam memang be- pengurus Jurnal Cakrawala Pendidikan
lum ada, apalagi jika berangkat dari pe- yang telah memberi ruang diskusi.
mahaman terhadap Al-Qur’an, sebagai-
mana di atas telah sedikit disinggung
dalam kaitannya dengan konsep ilmu
pengetahuan (Maarif, 2009:222).” Ke-
jujuran dan keberanian lebih mengental

Paradigma Pendidikan Sejarah dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan


40

Daftar Pustaka
Giddens, Anthony. 2002). “ The Third
Anonim. 2008. “Siapa Menabur, Siapa
Way The Renewal of Sosial De-
Menjaring”, 2008. Opini, TEMPO,
mocracy”. Alih Bahasa Ketut Ar-
28 September.
ya Mahardika. Jalan Ketiga: Pem-
baruan Demokrasi Sosial. Jakarta:
________. 2009. ”Cincin Emas DPR akan
PT SUN.
dibatalkan”. 2009. Republika, 10
Juni.
Haikal, Husain. 1981. ”Siglo de Oro Spa-
nyol pada Masa Amir Abdurrah-
Atmadi, A dan Y. Setianigsih. 2000.
man al Ausat”. Informasi, No. 2,
Transformasi Pendidikan Memasuki
Th XI
Millineum Ketiga. Yogyakarta: Ka-
________. 1982. ”Historiografi Yunani
nisius.
dan Romawi”, Informasi, No. 1,
Burke, Peter . 2001. “History and Sosial
Th XII.
Theory”. Alih Bahasa : Mestika
ZED dan Zulfahmi. Sejarah dan
________. 1983ª. ”Al Hakam II Khalifah
Teori Sosial. Jakarta: Yayasan
Sarjana”, al Jamiah, No. 29.
Obor Indonesia.
________. 1983b. ”Ibn Khaldun”, Infor-
Dozy, R. 1943. Spanish Islam, New
masi, No. 1, Th XIII.
York: Duffield and Co.

________. 2006. “Dua Insan Teladan


Editorial Media Indonesia. 2009. “Inde-
dan Pemantapan Pendidikan”,
pendensi BPK di Kasus Cen-
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
tury”, Sabtu 5 September.
No. 053, Januari.

________. 2009. “Tidak Jera dengan


________. 2006. “Pendidikan Biara Di-
Gratifikasi”, Jum’at 8 Agustus.
abaikan untuk Kejayaan?” Cakra-
wala Pendidikan, Februari.
Farisi, Mohammad Imam. 2003. “Pen-
didikan Sejarah sebagai Pendi-
________. 2007. ”Harmony with Envi-
dikan Kebangsaan yang Emansi-
ronment: Secret of the Success
patoris dan Membebaskan”. Da-
Story,” Millah, February.
lam Historia Magistra Vitae: Me-
nyambut 70 Tahun Prof. Dr.
________. 2009. “Memberi Serasa Me-
Rochiati Wiriatmadja. Bandung:
nerima”, Millah, Pebruari.
Historia Utama Press.

Hamied, Fuad Abdul. 2009. “Model


Gaffar, Mohammad Fakri 2007. “Materi
Pembelajaran Inovatief di Era
Kuliah Pasca Sarjana Program
Global”, Khazanah Pendidikan,
Studi PIPS”. Bandung: UPI.
Vol. I, No. 2.

Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1


41

Hill, C. P. 1956. “Suggestions the Teach- Sebuah Refleksi Sejarah. Bandung:


ing of History”. Alih Bahasa: H. Mizan & Maarif Institut.
Wira Sutisna. Saran – Saran ten-
tang Mengdjarkan Sedjarah. Dja- ________. 2009b. Titik-titik Kisar di
karta: Kementrian PP dan K. Perjalananku, Bandung: Mizan &
Maarif Institut.
Issawi, Charles. “An Arab Philosophy
of History” alih bahasa A. Mukti ________. 2010. “Beban Bangsa Terasa
Ali, 1962, Filsafat Islam tentang Semakin Berat Saja”, Republika, 9
Sedjarah, Djakarta: Tintamas. Februari.

Johnson, Henry. 1940. Teaching of His- McClosky, Herbert dan John Zaller,
tory. New York: Macmillan. “The American Ethos“. alih ba-
hasa JFR Sardjono. 1988. Ethos
Kapitsa M.S. & Maletin N.P., “Soekar- Amerika, Gadjahmada Un. Press.
no: Politischeskaya Biografiya”,
a.b. B. Soegiharto, Ph.D. 2009. Mickletwait, John and adrian Wool-
Soekarno: Biografi Politik, Ban- dridge. 2000. The Challenge and
dung: Ultimus. Hidden Promise of Globalization.
New York: Crown Publishers,
Kumalasari, Dyah. 2007. ”Radikalisasi Ramdon House . Inc. Lihat juga
Masyarakat Surakarta”. Dimensia, International Forum on Globa-
Vol I, No. 2. lization. 2003. Globalisasi Kemis-
kinan dan Ketimpangan. Yogya-
Kuntowijoyo. 1997. Pengantar Ilmu Se- karta: Pustaka Rakyat Cerdas.
jarah. Yogyakarta: Bentang Buda-
ya. Newsweek. 2002. 28 Oktober.

Maarif, A. Syafii. 1987. “Filsafat Seja- Ohmae, Kenichi. 2002. “The End of the
rah”. Makalah Seminar. Yogyakar- Nation State The Rise of Regional
ta: FKIS IKIP. Economies. Alih Bahasa: Ruslani.
Hancurnya Negara Bangsa Bangkit-
________. 2006. “Pendidikan: Proses nya Negara Kawasan dan Geliat
Pembentukan Manusia Merdeka, Ekonomi Regional di Dunia Tak
Kreatif dan Santun”. dalam Re- Terbatas. Yogyakarta: Qolam.
orientasi Ilmu Pengetahuan Sosial
Di Era Indonesia Baru. Yogyakar- Siang, Gan Kong dan Tjon Hian, Steve
ta: FISE. Yeo. 2004. Silsilah Keturunan Gan
Peng Yan Bin’s Genealogy 1770-
________. 2009a. Islam dalam Bingkai 2004, Jakarta: Paguyuban Keluar-
KeIndonesiaan dan Kemanusiaan ga Keturunan Gan.

Paradigma Pendidikan Sejarah dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan


42

Syamsuddin, Helius & Suwirta, Andi.


2003. Historia Magistra Vitae; Me-
nyambut 70 Tahun Prof. Dr. Hj.
Rochiati Wiriaatmadja. Bandung:
Historia Utama Press.

Tempo. 2009. 13 September.

Watt, W. M. 1974. The Majesty that Was


Islam, New York: Praeger.

Widja, I Gde. 2002. Menuju Wajah Baru


Pendidikan Sejarah. Yogyakarta:
Lapera Pustaka Utama.

Wiriaatmadja, Rochiati. 1992. “Peranan


Pengajaran Sejarah Nasional In-
donesia dalam Pembentukan
Identitas Nasional: Upaya Per-
alihan nilai-Nilai Integ-ralistik da-
lam Proses Sosialisasi dan Enkul-
turas Berbangsa di Kalangan
Siswa SMAK I BPK Penabur
Bandung“. Disertasi. Pascasarjana
PIPS IKIP Bandung.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2002. Pendidikan


Sejarah di Indonesia: Perspektif Lo-
kal, Nasional dan Global. Bandung:
Historia Utama Press.

Cakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1

Anda mungkin juga menyukai