Anda di halaman 1dari 2

HIPOTESIS HUBUNGAN ADAPTASI SISTEM FISIK DAN SISTEM SOSIAL SUBAK DI

BALI

Subak merupakan organisasi petani lahan basah yang mendapatkan air irigasi dari suatu sumber

bersama, memiliki satu atau lebih Pura Bedugul (untuk memuja Dewi Sri, manifestasi Tuhan

sebagai Dewi Kesuburan) serta mempunyai kebebasan di dalam mengatur rumah tangganya

sendiri maupun di dalam berhubungan dengan pihak luar.

Subak dapat dipandang dari segi fisik dan segi sosial. Secara fisik, subak adalah hamparan

persawahan dengan segenap fasilitasnya irigasinya, sedangkan dari segi sosial, subak adalah

organisasi petani irigasi yang otonom Berdasarkan pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa

subak memiliki beberapa ciri dasar yaitu;

 memiliki keanggotaan yang jelas yang disebut dengan krama subak,

 memiliki areal persawahan dengan pewilayahan dan batas-batas yang sangat jelas,

 memiliki kepengurusan yang disebut dengan prajuru subak dan aturan-aturan

keorganisasaian (awig-awig) baik tertulis maupun tidak tertulis,

 memiliki satu Pura Bedugul (tempat suci) atau lebih untuk melakukan kegiatan ritual,

 memiliki suatu sumber air bersama, dan

 subak memiliki otonomi baik ke dalam maupun ke luar

HIPOTESIS

1. Subak mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam pembangunan
pertanian dan pedesaan.
2. Subak berperan dalam meningkatkan kesempatan kerja, adanya system irigasi yang lebih
baik menyebabkan luas tanam meningkan sehingga produksi akan meningkat pula.

3. Subak mempunyai peranan membina dan mengembangkan kesatuan dan kebersamaan


dalam berbagai segi kehidupan suka maupun duka, yang meliputi aspek ekonomi, sosial,
agam dan keamanan

4. Subak berperan dalam kegiatan simpan pinjam dan pengadaan sarana produksi

5. Subak melestarikan nilai budaya bangsa.

Anda mungkin juga menyukai