Anda di halaman 1dari 2

1//

A. Meskipun proses perancangan arsitektur memiliki kandungan analisis, namun proses

sintesis di dalamnya lebih dominan. Sintesis merupakan kombinasi Syn yang berarti: bersama, menambahkan, atau plus dan Thesis yang berarti situasi, posisi, entitas, atau pernyataan (Antoniades, 1980). Jadi hasil rancangan arsitektur merupakan sintesis dari beberapa elemen yang ditata (intent to make order) sedemikian rupa agar tercipta sebuah entitas fisik yang mempunyai new thesis atau new statement. (Purnama Salura, 2001). 2// A. Stadion olimpiade Beijing "Bird Nest" - Pendekatan konsep Analogi. Analogi mengindentifikasikan hubungan kenyataan yang mungkin antara bendabenda. Sebuah benda yang diidentifikasi dan mempunyai semua sifat yang khas yang diinginkan, dan dengan demikian ia menjadi model untuk proyek yang ada. Stadion yang dijuluki "Bird Nest" karena strukturnya menyerupai sarang burung ini mampu menampung 80.000 penonton. Stadion ini digunakan sebagai tempat upacara pembukaan, penutupan, dan cabang atletik. Kompetisi desainnya dimenangi oleh firma Swiss, Herzog & de Meuron Architekten AG, dan China Architecture Design & Research Group. Wisma Dharmala, rancangan Paul Rudolf - Pendekatan konsep Tanggapan Langsung dan Pemecah Masalah Pendekatan konsep Tanggapan Langsung dan Pemecah Masalah mengembangkan konsep disekitar persoalan-persoalan yang lebih pragmatis yang sering dengan gamblang diidentisifikasikan dalam program bangunan.

Paul Rudolph dari Amerika sangat memperhatikan keadaan lingkungan yang beriklim tropis ketika mendesain gedung Wisma Dharmala yang berwajah tropis yang mempunyai ruang publik tak berpagar. Monumen Bajra Sandi, rancangan Ida Bagus Tugur - Pendekatan konsep Hakikat-hakikat (Ensensi,1984) Pendekatan program Hakikat mengandung pengertian-pengertian ke dalam aspek yang paling penting dan intrinsik dari benda yang dianalisa. Hakikat menyaring dan memusatkan aspek persoalan-persoalan yang lebih rumit dan menjadi keterangan-keterangan gamblang ringkas.

Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman yang dapat memberi inovasi dan inspirasi dalam mengisi dan menjaga keajegan negara Kesatuan RI. Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala : Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling di tengah. Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala. Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala. Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai : Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan di sekeliling monumen. Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diaroma yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling. Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara. 3// a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan: Penyusunan program Data-data dasar tapak dan data wilayah (tentang lingkungan alamiah dan buatan, lalu lintas, dsb) Informasi kendala-kendala (constraint) hukum dan ekonomi. Data keuangan b. Langkah PEMBUATAN USULAN merupakan kegiatan 'sinthesa'. Karena menggabungkan bersama serangkaian pertimbangan-pertimbangan berupa demonstrasi pernyatuan sejumlah besar pokok-pokok persoalan dalam bentuk fisik.

Anda mungkin juga menyukai