Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dahlia Cahyasakti C

NIM : 0811240006
Tipe-Tipe Mahasiswa di Indonesia
Apakah pekerjaan mahasiswa hanya kuliah? Atau demonstrasi juga termasuk pekerjaan
dari mahasiswa? Tentu saja bukan hanya itu pekerjaan sebagai seorang mahasiswa. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti orang yang belajar di perguruan tinggi.
1
Mahasiswa
berbeda dengan pelajar, dimana yang membedakan keduanya adalah tingkatan lanjutan dan
pengkhususan satu bidang yang digeluti.
2
Mahasiswa, pada dasarnya, dalam kegiatan sehari-
harinya tidak dapat dipisahkan dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian
dan Pengembangan, dan Pengabdian pada Masyarakat.
3
Hal ini dikarenakan adanya peran dan
juga tanggung jawab yang cukup berat sebagai agent of change, dimana kehadiran mahasiswa
diharapkan mampu untuk menjembatani aspirasi masyarakat sebagai suatu usaha untuk dapat
memberdayakan rakyat.
Dalam kehidupan bersosial, terutama dalam kehidupan kampus, mahasiswa merupakan
salah satu topik menarik untuk dibahas. Hal ini terkait dengan peran dan juga kegiatannya sehari-
hari. Kegiatan sehari-hari atau lebih tepatnya gaya hidup setiap mahasiswa berbeda sesuai
dengan karakteristiknya masing masing, yang mana karakteristik tersebut kemudian menentukan
tipe apakah mahasiswa tersebut. Menurut pakar pendidikan yang juga Guru Besar Ilmu
Pendidikan Moral Universitas Negeri Semarang, ProI. Masrukhi, terdapat lima jenis mahasiswa
jika didasarkan pada gaya hidupnya. Lima jenis mahasiswa tersebut adalah mahasiswa idealis-
konIrontatiI, mahasiswa idealis-realistis, mahasiswa oportunis, mahasiswa proIessional, dan
yang terakhir adalah mahasiswa rekreatiI.
4
Kelima jenis mahasiswa tersebut memiliki orientasi
gaya hidup mereka yang berbeda-beda. Untuk mengenal kelima jenis mahasiswa tersebut lebih
dekat, di bawah ini akan penulis jelaskan perbedaannya.

1
kamus 8ahasa lndonesla Cnllne (2011) ulunduh darl hLLp//kamusbahasalndoneslaorg/
2
Muhammad 8lfal (2010) Soe Pok Cle 8lografl Sang uemonsLran (19422969) !og[akarLa Carasl Pouse of 8ook
Pal 13
3
uln Mallkl Malang (2011) 1rl uarma erguruan 1lnggl ulunduh darl hLLp//wwwulnmalangacld/
4
kompaslana (2011) lnllah Llma Wa[ah Mahaslswa lndonesla ulunduh darl hLLp//edukaslkompascom/
Mahasiswa jenis pertama yakni mahasiswa idealis-konIrontatiI merupakan mahasiswa
yang cenderung aktiI menentang kemapanan.
5
Mahasiswa jenis ini meluapkan ide-idenya
melalui demonstrasi. Oposisi merupakan letak dimana jenis mahasiswa ini berada, dimana
mereka berdiri di atas pemikiran mereka sendiri dengan menentang apa yang diberikan oleh elit
pemegang kekuasaan. Mereka menentang kemapanan yang ada karena mereka melihat
bahwasanya terdapat kondisi yang salah, dimana terdapat adanya penindasan satu kelompok
masyarakat kepada masyarakat lain, atau terjadinya beberapa kebijakan pemerintah yang
melanggar aturan main, hukum, dan undang-undang yang berlaku. Mereka menyadari
bahwasanya mereka adalah orang yang memiliki pengetahuan untuk saling mengingatkan dan
juga mereka memiliki tanggung jawab sebagai agent of change sehingga kemudian mereka
bergerak (melalui demonstransi) untuk mengingatkan elit pemegang kekuasaan tersebut tentang
apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Mahasiswa jenis kedua adalah mahasiswa idealis-konIrontatiI merupakan mahasiswa
yang hampir mirip dengan jenis pertama. Namun yang membedakan diantara keduanya adalah
bahwa mahasiswa jenis idealis-konIrontatiI ini bertindak lebih konIrontatiI dalam perjuangannya
untuk menentang kemapanan.
6
Salah satu cara mereka untuk menuangkan idenya adalah dengan
cara diskusi ataupun gerakan-gerakan intelektual mahasiswa selain demonstrasi. Gerakan-
gerakan intelektual tersebut dilaksanakan ketika mereka berada pada sebuah kondisi ketika
mahasiswa tersebut keluar dari studi dan kegiatan belajarnya untuk sementara waktu. Dari
kegiatan-kegiatan tersebutlah kemudian mahasiswa jenis ini mampu untuk bertukar pikiran satu
sama lain untuk menyatukan pikiran untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada.
Mahasiswa oportunis merupakan jenis mahasiswa ketiga yang cenderung mendukung
pemerintah yang tengah berkuasa.
7
Menurut Kamus Farlex, oportunis memiliki deIinisi yaitu
mengambil keuntungan dengan cara yang terkadang tidak etis dalam setiap keadaan yang
memungkinkannya untuk itu (taking immediate advantage, often unethically, of any
circumstance of possible benefit).
8
Mengacu pada pengertian tersebut, mahasiswa jenis ini
menerima setiap kemapanan yang ada dengan mendukung kebijakan yang diambil oleh para elit

3

6

7

8
1he lree ulcLlonary by larlex (2011) ulunduh darl hLLp//wwwLhefreedlcLlonarycom/
pembuat kebijakan. Hal ini dikarenakan mahasiswa oportunis ini memiliki pemikiran
bahwasanya selama kebijakan tersebut dapat memberikan keuntungan secara tidak langsung
ataupun langsung maka tidak perlu adanya suatu aksi untuk menjadi oposisi. Mereka akan
melaksanakan suatu aksi jika aksi tersebut dapat memberikan mereka keuntungan. Sulit untuk
membedakan antara mahasiswa jenis ini dengan jenis idealis-konIrontatiI mengingat terkadang
mahasiswa jenis oportunis tersebut bertindak secara tidak etis yakni dengan menunggangi suatu
aksi dengan politik mereka.
Mahasiswa jenis selanjutnya adalah mahasiswa proIessional, dimana mahasiswa jenis ini
adalah mahasiswa yang hanya berorientasi pada kuliah atau belajar.
9
Orientasi pada dunia
akademis seperti ini menuntut mereka untuk dalam kehidupan sehari-hari mereka dipenuhi
dengan belajar. Tidak jarang mahasiswa proIessional ini dalam kehidupan sehari-haripun
menganggap bahwasanya perpustakaan, tempat mereka mencari reIerensi sumber pengetahuan,
sebagai rumah kedua mereka selain rumah ataupun kos-kosan. IPK yang tinggi merupakan salah
satu tujuan mereka diikuti dengan prestasi-prestasi yang membanggakan dalam bidang akademis.
Mahasiswa jenis terakhir adalah mahasiswa rekreatiI yang memiliki gaya hidup glamour
dan bersenang-senang. Mahasiswa jenis ini adalah mereka yang hanya menghabiskan waktunya
untuk kesenangan belaka, seperti menonton Iilm di bioskop, berpacaran, dan kesenangan
duniawi lainnya. Orientasi terhadap prestasi akademis menjadi tersingkirkan sehingga kemudian
mengaburkan peran mereka sebagai mahasiswa sebagai agent of change yang dianggap memiliki
pengetahuan lebih tinggi dari seorang pelajar. Mahasiswa jenis ini cenderung bersikap acuh
terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.
Kelima jenis mahasiswa di atas merupakan cerminan dari karakteristik 2.7 penduduk
Indonesia yang berperan sebagai mahasiswa di Indonesia. Namun, pada kenyataannya, dari
jumlah 2,7 penduduk tersebut kurang lebih sebanyak 90 dari jumlah tersebut termasuk
mahasiswa jenis kelima, yakni mahasiswa rekreatiI yang cenderung acuh dengan apa yang
terjadi di sekitar. Kiranya ada yang salah dengan gaya hidup generasi muda saat ini sehingga
perlu lagi untuk mengenalkan kepada seluruh mahasiswa akan peran mereka sebagai mahasiswa.
Mahasiswa menanggung peran dan tanggung jawab yang cukup besar sebagai agent of change,

9
kompaslana (2011) lnllah Llma Wa[ah Mahaslswa lndonesla ulunduh darl hLLp//edukaslkompascom/
sehingga mahasiswa yang cenderung bersiIat rekreatiI dianggap tidak sejalur lagi dengan Tri
Darma Perguruan Tinggi. Tak perlu dengan perploncoan ataupun dengan kekerasan untuk saling
menyadarkan mahasiswa tersebut akan peran dan tanggung jawabnya, karena pada dasarnya
yang dibutuhkan saat ini adalah reIormasi dunia pendidikan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai