Terapi Hormonal Pada Kanker Payudara
Terapi Hormonal Pada Kanker Payudara
Oleh : Desvita Gleditsia Amiruddin C111 07 044 Pembimbing : dr. Muhammad Nawir Konsulen : Prof. Dr. dr. Daniel Sampepajung Sp.B. (K) Onk
PENDAHULUAN
Kanker payudara adalah suatu penyakit yang
terdapat sel-sel ganas yang bermula pada jaringan payudara. Sel-sel ganas tersebut tumbuh tanpa terkontrol
Faktor Resiko
Riwayat Keluarga Pola diet Menarche yang cepat Menopause yang lambat Wanita nullipara Wanita yang terlambat melahirkan
ETIOLOGI
Kerusakan DNA, dengan hormon estrogen yang
merupakan kunci utama.
ANATOMI
PATOFISIOLOGI
Estrogen merupakan salah satu penyebab
terjadinya kanker payudara.
PATOMEKANISME
DIAGNOSIS
Berdasarkan pada triple diagnostic procedures
(clinical, imaging and pathology/cytology or histopathology.
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
pemeriksaan payudara kanan dan kiri, massa tumor (lokasi, ukuran konsistensi permukaan tumor, bentuk dan batas tumor) perubahan kulit papilla mamma (retraksi, erosi, discharge) kelenjar getah bening regional pemeriksaan organ yang menjadi tempat dan dicurigai terdapat metastasis (paru, hati, tulang, otak)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radio-diagnostik Pemeriksaan biopsi jarum halus Pemeriksaan histopatologi (gold standard
diagnostic)
Pemeriksaan laboratorium
STADIUM
T : Tumor primer
Tx:Tumor primer tidak dapat dinilai T0:Tumor primer tidak ditemukan Tis:(DCIS) Karcinoma insitu Tis:(LCIS) Karcinoma insitu
T1:Tumor< 2 cm
T1mic:Ada mikroinvasi ukuran < 0.1 cm T1a:Tumor > 0.1 tetapi < 0.5 cm T1b:Tumor >0.5 tetapi < 1 cm T1c: Tumor >1 tetapi < 2 cm
T2:Tumor >2 cm tapi < 5 cm T3:Tumor >5 cm T4:Tumor ukuran berapa saja, dengan ektensi
ke dinding thoraks atau kulit
T4a:Ekstensi pada dinding dada, tidak termasuk
muskulus pektoralis T4b:Edema (termasuk peau dorange) atau ulserasi kulit payudara atau nodul-nodul satelit T4c: T4a dan T4b T4d: Penyakit inflamasi (mastitis karsinomatosa)
N : Nodes (kelenjar getah bening/KGB) Nx:Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai N0:Tidak ada metastasis pada KGB N1: Metastasis ke KGB aksila ipsilateral, masih mobile
ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada KGB aksila, atau klinis terdapat metastasis pada KGB mammaria interna dan metastasis KGB aksila
N3a: Metastasis ke KGB infraklavikula ipsilateral N3b:Metastasis ke KGB mammaria interna dan KGB
aksila N3c:Metastasis ke KGB supraklavikula
M : Metastasis jauh Mx:Metastasis jauh belum dapat dinilai M0:Tidak terdapat metastasis jauh M1: Terdapat metastasis jauh
RENCANA TERAPI
Pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan terapi
hormonal.
IMPLEMENTASI
Implementasi pengobatan dilakukan sesuai
dengan rencana pengobatan yang telah disepakati
FOLLOW UP
Tujuan : mencegah rekurensi Interval
Tahun 1 dan 2 Tahun 3 s/d 5 Tahun > 5 Kontrol setiap 2 bulan Kontrol setiap 3 bulan Kontrol setiap 6 bulan Atau 6 bulan pertama 6 bulan s/d 3 tahun > 3 tahun s/d 5 tahun Kontrol setiap 1 bulan Kontrol setiap 3 bulan Kontrol setiap 6 bulan
(SERMs)
Memblok efek estrogen pada sel payudara. Jenis :
- Tamoxifen (Nolvadex) - Raloksifen (Evista)
Tamoxifen
Gabungan agonis/antagonis estrogen, yang
merupakan pengobatan lini pertama pasien dengan metastasis kanker payudara untuk terapi hormonal
Tamoksifen
Toksisitas yang paling menonjol adalah
- Gejolak panas (hot flushes) pada sekitar 50 % perempuan yang menggunakannya dengan intensitas dan lama yang bervariasi. - Retensi cairan, - Peningkatan berat badan - Memicu kanker endometrium
Raloksifen
Raloksifen merupakan agonis dan antagonis
estrogen yang mulanya dibuat sebagai obat anti kanker payudara
Inhibitor Aromatase
Menghambat konversi androgen yang
menghasilkan estrogen (dihasilkan oleh kelenjar adrenal) pada pasien menopause
Jenis :
- Aminoglutetimida (Cytadren) - Letozol dan Anastrozol (Femara dan Arimidex) - Exemestane (Aromasin)
Aminoglutetimida
Inhibitor aromatase yang pertama kali digunakan
di klinik
Angka respon sebesar 32% Dimulai dengan dosis 250 mg diberikan secara 4
kali kemudian dosis bisa dinaikkan dengan interval 1-2 minggu hingga 2 gr. Nama dagang : Cytadren
Terapi lini kedua jika gagal tamoxifen Anastrozol : dosis 1mg/hari secara oral Letrozole : dosis 2,5 mg/hari secara oral Biasa digunakan pada pasien post-menopause
Exemestane
Terapi exemestane setelah 2-3 tahun
penggunaan tamoxifen dapat menurunkan resiko terjadinya kanker payudara kontralateral dibanding dengan hanya standar menggunakan tamoksifen saja selama 5 tahun
Nama dagang :Aromasin Dosis : 25 mg/hari, tablet Efek samping : gejolak panas (hot flushes),
lemas, nyeri sendi, dan sakit kepala
estrogen
Mekanisme kerja : menghancurkan reseptor
estrogen
Fulvestrant
Merupakan antagonis reseptor estrogen Nama dagang : Faslodex Dosis 500 mg secara intramuskular Seperti tamoxifen, efek samping dari obat ini
adalah gejolak panas (hot flushes), mual, dan lemah
Ablasi ovarium
Cara lain untuk memblok hormon estrogen Hal ini dilakukan pada wanita premenopause Dilakukan baik secara operasi (pengangkatan
ovarium), maupun menggunakan agonis LHRH (luteinizing hormone-releasing hormone).
Leuprolide
Nama dagang : Lupron 7,5 mg secara intramuskular tiap bulan, atau 22,5 mg secara intramuskular setiap 3 bulan
atau
30 mg secara intramuskular tiap 4 bulan Efek samping : gejolak panas (hot flushes),
perubahan mood, osteoporosis
Megestrol Asetat
Megestrol Asetat merupakan obat yang bertindak
seperti hormon progesteron.
Diberikan dengan dosis 160 mg/hari Nama dagang : Megace Efek utama : Peningkatan berat badan
Androgen (Methyltestosterone)
Digunakan jika semua terapi hormonal gagal Berbentuk kapsul, dosis 50-200 mg/hari Efek samping : membuat perkembangan
karakteristik maskulin seperti rambut yang tumbuh lebih lebat, perubahan suara, namun terkadang terapi ini efektif
Pasien Premenopause
Sebelum menopause, estrogen utamanya
dihasilkan oleh ovarium.