Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena alhamdulillah
dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah. Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat
bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Dalam penyusunan makalah ini banyak skali tantangan yang kami dapatkan
namun atas bimbingan serta motifasi yang tiada henti-hentinya dan disertai harapan
yang optimis sehingga penyusun dapat menyalesaikan semua itu, makalah ini kami
ambil dari materi yang sudah di berikan oleh dosen mata kuliah MANAJEMEN
BENCANA yang dikemas dengan cara praktis, sehingga dapat dipelajari dengan
mudah. Kami menyadari, makalah ini jauh dari sempurna. Masih banyak kelemahan
dan kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun, sangat
diharapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan kami khususnya dan
selanjutnya kami lebih meningkatkan kompetensi sehingga dapat menjadi perawat
profesional sebagaimana yang diharapkan oleh bangsa dan negara.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum Bencana Banjir
1. Defenisi Banjir
2. Penyebab Banjir
3. Dampak Yang Ditimbulkan
4. Pengendalian Banjir
B. Tinjauan Umum Penyakit Pasca Bencana Banjir
1. Pengertian Penyakit Demam Berdarah
2. Etiologi Penyakit Demam Berdarah
3. Determinan Penyakit Demam Berdarah
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisis Risiko Bencana Banjir
B. Rencana Mitigasi Bencana Banjir
C. Rencana Kontijensi Bencana Banjir
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampirseluruhnegaradiduniamengalamimasalahbanjir,tidakterkecualidi
negaranegara yang telah maju sekalipun. Masalah tersebut mulai muncul sejak
manusiabermukimdanmelakukanberbagaikegiatandikawasanyangberupadataran
banjir(floodplain)suatusungai.Kondisilahandikawasaninipadaumumnyasubur
sertamenyimpanberbagaipotensidankemudahansehinggamempunyaidayatarik
yangtinggiuntukdibudidayakan.Olehkarenaitu,kotakotabesarsertapusatpusat
4. Carapengendalianbanjir?
5. Definisipenyakitdemamberdarah?
6. Etiologipenyakitdemamberdarah?
7. Determinanpenyakitdemamberdarah?
8. Analisisrisikobencanabanjir?
9. Mitigasibencanabanjir?
10. Rencanakontijensibencanabanjir?
BABII
TINJAUANPUSTAKA
A. TinjauanUmumBencanaBanjir
1. DefinisiBanjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu
kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana
banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan
luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir
sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di
permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita
dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi
dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air
ke dalam tanah.
Aliran Permukaan = Curah Hujan (Resapan ke dalam
tanah + Penguapan ke udara)
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di
permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk aluralur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di
suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan
berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
kaki
Bila
muatan
sedimen
sangat
banyak,
maka
langka.
Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan
air.
Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani
disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah
dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir
terjadi
akibat
banjir;
dalam
sector
pariwisata,
itu
juga
karena
kecocokan
dataran
banjir
untuk
4. Pengendalian Banjir
Pengendalian banjir dimaksudkan untuk memperkecil dampak
negatif dari bencana banjir, antara lain: korban jiwa, kerusakan harta
benda, kerusakan lingkungan, dan terganggunya kegiatan sosial
ekonomi.
Prinsip Pengendalian Banjir :
a. Menahan air sebesar mungkin di hulu dengan membuat waduk
dan konservasi tanah dan air.
b. Meresapkan air hujan sebanyak mungkin ke dalam tanah
dengan sumur resapan atau rorak dan menyediakan daerah
terbuka hijau.
c. Mengendalikan air di bagian tengah dengan menyimpan
sementara di daerah retensi.
d. Mengalirkan air secepatnya ke muara atau ke laut dengan
menjaga kapasitas wadah air.
e. Mengamankan penduduk, prasarana vital, dan harta benda.
Dalam melakukan pengendalian banjir, perlu disusun strategi
agar dapat dicapai hasil yang diharapkan. Berikut ini strategi
pengendalian banjir.
a. Pengendalian tata ruang
Pengendalian tata ruang dilakukan dengan perencanaan
penggunaan
ruang
sesuai
kemampuannya
dengan
management).
Penataan daerah lingkungan sungai, seperti: penetapan
garis sempadan sungai, peruntukan lahan di kiri kanan
sungai, dan penertiban bangunan di sepanjang aliran
sungai.
d. Peningkatan peran masyarakat.
Peningkatan peran serta masyarakat diwujudkan dalam:
Pembentukan forum peduli banjir sebagai wadah bagi
pengendalian banjir.
Menaati peraturan tentang pelestarian sumber daya air,
antara lain tidak melakukan kegiatan kecuali dengan
ijin dari pejabat yang berwenang untuk:
o Mengubah aliran sungai
o Mendirikan, mengubah atau
membongkar
benda-benda
atau
bahan-bahan
diperkirakan
atau
patut
diduga
akan
umum
Melakukan penyelamatan, pengungsian, dan tindakan
darurat lainnya
Penyesuaian pajak dan
Asuransi banjir.
g. Penyediaan dana
Pengumpulan dana banjir oleh masyarakat secara rutin dan
dikelola sendiri oleh masyarakat yang tinggal di daerah
rawan banjir
Penggalangan dana oleh masyarakat umum di luar daerah
karena
demam
tersebut
dapat
menyebabkan
merupakan
vektor
yang
kurang
berperan.
timbul
atu
tidaknya
penyakit
pada
organisme
agent
dan host
akan
mengadakan
pada
keadaan
alami
pada
lingkungan
menular
sangat
penyebab sakit.
Peran Manusia
Tahap ini digambarkan sebagai interaksi manusia
dengan lingkungan, dimana suatu keadaan terpengaruhnya
manusia secara langsung oleh lingkungannya dan terjadi
pada saat pra-patogenesis (Periode sebelum manusia sakit
terdapat interaksi antara faktor-faktor host, agent dan environment
yang berlangsung terus menerus) suatu penyakit, misalnya
udara dingin, hujan dan kebiasaan membuat/menyediakan
program
terkait
program tersebut.
Pembekalan-pembekalan dan pelatihan-pelatihan.
Fasilitator ini akan dibekali dari Dinas atau berbagai
lintas sector yang terkaitmengenai hal-hal yang
berkaitan
dengan
pengendalian
bencana
banjir
dengantugasnya di lapangan.
2. Pembentukan Panitia Pembangunan
Musyawarah Desa melaksanakan pembentukan Panitia
Pelaksana ditingkat desa.Dihadiri oleh TIP, BKM/TPK,
relawan,
kaum
perempuan,
karang
taruna
dll.
infrastruktur
yangdiusulkan
dalam
dilakukanmangingantbanyaknya
masyarakat
dengan
menggunakankerangka
teori
sebagaimana
dijelaskan
tahap
bencana.
Partisipasi
masyarakat
terbatas
pada
kegiatan
prevention.
Sedangkan
Penegakan
hukum
hanya
dilakukan
pada
laut.
Terletak disuatu cekungan yang dikelilingi perbukitan
sungai.
Aliran sungai tidak lancar karena banyaknya sampah serta
fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini di
permukaan laut.
Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu
dilaksanakan, dibarengi pengurangan aktivitas di bagian
RT/RW,
segera
bentuk
tim
melakukan konfirmasi.
Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan
bersih.
Siapkan obat-obatan darurat.
Amankan dokumen penting.
bencana.
Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan
kejadian banjir.
Waspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang
penyebar penyakit.
Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi
banjir susulan.
organisasi
dan
manajemen
2.
pada:
1. Penyelenggaraan piket banjir di setiap posko.
Pengoperasian sistem peringatan banjir (flood warning system)
Pemantauan tinggi muka air dan debit air pada
3.
runoff relationship)
Metode perambatan banjir (flood routing)
4.
Metode lainnya.
Komunikasi
Sistim komunikasi digunakan untuk kelancaran
penyampaian informasi dan pelaporan, dapat
menggunakan radio komunikasi, telepon, faximili, dan
5.
sarana lainnya.
Gawar/Pemberitaan Banjir (Pemberitaan)
Gawar/pemberitaan banjir dilakukan dengan
sirine, kentongan, dan/atau sarana sejenis lainnya dari
masing-masing pos pengamatan berdasarkan informasi
dari posko banjir.
6. Mitigasi ancaman bahaya banjir dilakukan agar
keadaan darurat yang ditimbulkan oleh bahaya banjir
dapat diringankan atau dijinakan efeknya melalui:
a. Pengoperasian dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pengendalian banjir.
b. Perlindungan sumberdaya air dan lingkungan.
7. Tanggap Darurat, Tanggap darurat ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan mengatasi keadaan darurat
akibat banjir, dilakukan dengan cara:
a. Mengerahkan sumber daya, seperti: personil, bahan
banjiran, peralatan, dana dan bantuan darurat
b. Menggerakkan masyarakat dan petugas satuan tugas
penanggulangan bencana banjir
c. Mengamankan secara darurat sarana dan prasarana
pengendali banjir yang berada dalam kondisi kritis;
dan
d. Mengevakuasi penduduk dan harta benda.
8. Pemulihan dilakukan terhadap sarana dan prasarana
sumber daya air serta lingkungan akibat bencana banjir
kepada fungsi semula, melalui:
prasarana
sumber
daya
air,
kerusakan
melaksanakan
program
baru
sarana
kondisi
dan
prasarana
sosial
ekonomi
wilayah
pengendalian
sungai
banjir. Agar
adalah
tugas
melaksanakan
tersebut
dapat
kabupaten/kota
pengawasan
(Satlak)
terhadap
yang
dampak
dari
meliputi:
banjir
wilayah
sungai
terdapat
unit
yang
menangani
pengendalian banjir.
Tugas-tugas unit yang menangani pengendalian
banjir adalah:
a. melaksanakan pengumpulan data, pembuatan
peta
banjir,
penyusunan
rencana
teknis
pengendalian banjir
b. melaksanakan analisis hidrologi dan penyebab
banjir
c. melaksanakan penyusunan prioritas penanganan
daerah rawan banjir;
d. melaksanakan pengendalian
bahaya
banjir,
sistem
dan
masalah banjir.
Kelompok tenaga
lapangan,
Dalam
pelaksanaan
telepon, faksimili).
Alat-alat berat dan transportasi (antara lain: bulldozer,
excavator, truk)
Perlengkapan kerja penunjang (antara lain: sekop, gergaji,
Koordinasi
Berkaitan
dengan
dikoordinir
oleh
Satlak
PB).
Sebelum Banjir
Perencanaan
rute
evakuasi
penampungan penduduk.
a. Perencanaan
program
dan
penyelamatan
tempat
dan
material
Sumberdaya Manusia.
Saat Banjir
a. Evakuasian penduduk sesuai dengan prosedur.
b. Memberikan bantuan kepada penduduk.
Sesudah Banjir
a. Pemulihan
kembali
pemukiman
penduduk,
prasarana umum, bangunan pengendali banjir, dan
lain-lain.
b. Pengembalian penduduk ke tempat semula.
c. Pengamatan, pendataan kerugian dan kerusakan
banjir.
untuk
memutuskan
sesuatu
yang
sebelumnya
tersebut
di
atas
secara
menyeluruh.
disampaikan
kepada
DAFTAR PUSTAKA
United States National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). Storm
and Flood Cleanup. Accessed 23 September 2008.
TUGAS MID
MANAJEMEN BENCANA
Bencana Banjir
Oleh :
NYIMAS PURNAMASARI
J1A1 13 066
REGULER B