DISUSUN OLEH:
Ardi Yudha
1102011040
PEMBIMBING :
Dr. Budi Suhendar, DFM, Sp.F
Dr. Baety Adhayati, Sp.F
BAB I
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
II.
Nama
: Tn. A
Usia
: 20 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Baros
Status
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Pedagang
Masuk RS
: 2 September 2016
ANAMNESA (AUTOANAMNESA)
Kronologi Kasus
Korban mengaku sekitar jam dua puluh nol nol korban pergi ingin membeli makan di
daerah Cigabus. Saat mencari makan korban tidak sengaja melihat motor pacar korban
(Umairah, 23 tahun) parkir didepan toko parfum lalu korban menghampiri dan masuk ke toko
tersebut, lalu terjadi cekcok antara korban dan pacar korban. Tiba-tiba pelaku datang
mengakui pacar korban sebagai pacarnya dan langsung menyerang korban dengan
membenturkan kepala korban ke tembok sebanyak satu kali. Lalu korban di cekik dan diseret
keluar toko, lalu diluar toko teman pelaku melerai. Korban mengalami luka di kepala bagian
kiri, setelah kejadian korban mengeluh pusing
1 dan pandangan kabur, tidak ada muntah.
Sebelumnya korban tidak mengenal pelaku.
Tidak ada
III.
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan sakit
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 80 x/ menit
RR
: 20 x/ menit
Suhu
: 36,7 oC
Keadaan Spesifik
Kepala
Normocephal
Mata
palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) pada kedua mata, pupil isokhor,
reflek cahaya langsung dan tidak langsung (+/+) normal
2
Hidung
Normoseptal, mukosa hidung lembab (+/+), hiperemis (-/-), epistaksis (-/-)
Telinga
Normotia, otorrhea (-/-), nyeri tekan tragus (-/-)
Mulut
Mukosa bibir lembab, lidah deviasi (-), caries dentis (-), stomatitis (-)
Leher
Pembesaran KGB (-)
Dada
Paru-paru
Suara vesikular (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Bunyi Jantung reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Bising Usus (+)
Genital
: tidak diperiksa
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Pemeriksaan Luka
1. Pada kepala bagian kiri, empat sentimeter dari ujung telinga atas kiri, lima centimeter dari
alis luar kiri terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata ukuran satu centimeter kali nol koma
dua centimeter disertai memar disekitarnya.
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum dilakukan
V.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA
Vulnus Laceratum e.r temporalis sinistra
VI.
PENATALAKSAAN
Non Medikamentosa:
-
Medikamentosa
-
Asam mefenamat
Cefadroxil
VII.
KESIMPULAN
Pada pemeriksaan penderita laki-laki ini yang menurut keterangan lahir pada
tanggal dua bulan September tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh enam
ditemukan pada kepala kiri berupa luka robek. Menurut ciri dan polanya merupakan
kekerasan tumpul. Korban mendapatkan perawatan dan penjahitan luka.
mempunyai ciri bentuk luka yang umumnya tidak beraturan, tepi atau
dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka,
bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka lecet atau luka
memar di sisi luka.
Luka yang ditemukan pada pasien ini adalah luka terbuka dengan
tepi tidak rata disertai memar disekitarnya, sesuai dengan ciri dari luka
robek akibat kekerasan tumpul dimana pada korban luka disebabkan
karena benturan kepala korban dengan tembok.
Derajat luka
Luka ringan atau luka derajat satu adalah korban dengan tanpa luka atau
dengan luka lecet atau memar kecil di lokasi yang tidak berbahaya yang tidak
menurunkan fungsi alat tubuh tertentu.
Luka berat menurut KUHP pasal 90: jatuuh sakit atau mendapat luka yang
tidak memberikan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
yang menyebabkan seseorang terus menerus tidak mampu untuk menjalankan tugas
jabatan atau pekerjaan pencaharian; yang menyebabkan kehilangan salah satu panca
indera, yang menimbulkan cacat berat; yang mengakibatkan terjadinya keadaan
lumpuh; terganggunya daya pikir selama empat minggu atau lebih serta terjadinya
gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
6
Dengan demikian keadaan yang terletak diantara luka ringan dan berat adalah
keadaan yang dimaksud dengan luka sedang.
Namun demikian, perlu diingat bahwa pada saat pemeriksaan pertama kali,
dokter sering tidak dapat menentukan apakah suatu perlukaan yang sedang
diperiksanya adalah luka sedang atau luka berat. Hal ini diakibatkan masih belum
berhentinya
perkembangan
derajat
suatu
perlukaan
sebelum
selesainya