Anda di halaman 1dari 3

khot imla

A.

PENGERTIAN KHAT (KALIGRAFI ARAB)

Dari segi bahasa: Memindahkan ide-ide dari alam pemikiran,


kekuatan imaginasi kedalam seperti kertas, kulit, batu dan
sebagainya melalui hasil kerja pena dan tangan sebagian ahi
bahasa menyamakan makna khat dengan tulisan simbolik nomor
kaligrafi dan hireografi.

Dari segi istilah: Mengambarkan lafaz-lafaz dan ibarat dalam


bentuk huruf-huruf alfobel (huruf-huruf ejaan) dan abjad
mengikut hukum-hukum tertentu seperti seni tataletak, atur huruf,
reka bentuk, tanda bernoktah, penyusunan dan sebagainya
(mengikut takrif pengarang Jamul Jawaami)
.....
Dari Perpektif ilmu: Khat mempunyai asal -usul yang tetap dan
kaedahnya mantap lagi tersendiri seperti yang telah hasilkan oleh
orang-orang terdahulu sebelum ini. Mereka merupakan Pelopor
kaedah- kaedah tersebut sebagai usaha petunjuk dan pemudah
cara kepada generasi yang akan datang. Bagiyang menguasai
dunia seni khat, seseorang itu hendaklah benar-benar mahir dan
biasa dengan kaedah tersebut.
Dari Perspektif Kesenian: Seni khat memiliki keindahan, dan ini
merupakan hasil dari kematanganseorang
khathat dalam berimajeniasi dan menterjemahkannya kedalam
bentuk tulisan sehingga mampu melahirkan tulisan yang begitu
indah dan abstrak. Untuk membuat karya kaligrafi yang indah perlu
dilakukan latihan yang terus menerus dan berkepanjangan.

Dari Perspektif Falsafah: Setiap jenis khat mempunyai falsafah


yang tersendiri. contoh :
1. Khat Kufi: Khat ini telah muncul sejak zaman jahilliyah. Ciri dari
bentuk tulisan ini tegak dan berpetak, sesuai dengan sifat orangorang jahiliyah yang kasar dan suka kekerasan.
2. Khat ThuluthIa: muncul pada zaman kerajaan Abbasiyah. Pada
zaman ini telah terjadi perubahan yang begitu pesat di dalam dunia
seni menulis indah. Ciri dari bentuk tulisansangat sesuai dengan
masyarakatnya yang senang dengan ilmu pengetahuan .

A. Pengertian Imla

Imla berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain dengan
suara keras agar dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahasa dan
mempelajarinya.
B. Tujuan Imla
1. Memberikan latihan kepada peserta didik penulisan huruf-huruf dan kalimat-kalimat
dengan memperhatikan lebih seksama kalimat-kalimat yang banyak terjadi kesalahan dalam
penulisan
2. Imla merupakan salah satu cabang dari cabang-cabang bahasa, sehingga dapat
memastikan tugas utama dari bahasa yaitu pemahaman.
3. Memperbaiki tulisan dan memperjelasnya
4. Melatih beberapa indra yang berkaitan dengan imla yaitu: telinga, tangan dan mata
5. Memperluas pengalaman, bekal ilmu bahasa
6. Melatih penulisan secara cepat, jelas dan benar sehingga membiasakan peserta didik

untuk mendengarkan dengan baik


7. Membiasakan peseta didik hidup bersih, teratur, cermat dan kritis.
C. Kedudukan Imla
Para ahli bahasa bersepakat bahwa imla memiliki kedudukan yang sangat besar diantara
cabang-cabang ilmu bahasa, karena ia merupakan dasar yang penting dalam
mengungkapkan bahasa lewat tulisan
D. Kaitan antara Imla dan Lainnya
Tujuan dari pembelajaran ilma tidaklah terbatas pada apa yang telah disebutkan, akan
tetapi seyogyanya kita mengambil imla sebagai sarana untuk mewarnai berbagai hal. Baik
kegiatan-kegiatan bahasa, latihan-latihan ketrampilan dan kebiasaan yang baik. Di bawah ini
beberapa kaitan imla dnegan lainnya:
- Ungkapan yang baik, jika mampu memilih tema-tema tertentu dari imla
- Membaca, ada beberapa jenis imla yang menuntut seseorang untuk membaca terlebih
dahulu sebelum menuliskannya
- Pengetahuan umum, beberapa tema imla dapat membekali peserta didik dengan berbagai
macam pengetahuan serta memperbaharui info-info yang berkaitan dengan kehidupan.
- Khatt, pada setiap praktek penulisan imla kita seyogyanya mengajarkan kepada peserta
didik untuk memperbaiki tulisan mereka.
E. Macam-macam Imla
1. Al-Imla al-Manqul: peserta didik menulis bagian dari buku atau apa yang tertulis di papan
tulis setelah dibaca, dipahami serta dieja kalimat-kalimatnya.
2. Al-Imla al-Mandzur: pemaparan beberapa kalimat kepada peserta didik dengan cara
membaca dan memahaminya kemudian ditutup dan diejakan. Dalam imla ini ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, antara lain: bertahap dalam memberikan tema dari segi uslub,
panjang pendeknya serta mananya; memberikan evaluasi terhadap peserta didik setiap
saat dengan tema-tema yang terdiri dari berbagai kalimat yang tercetak dalam pemikiran
mereka, mengulang-ulang latihan untuk kesempurnaan evaluasi.
3. Al-Imla al-Istimai yaitu peserta didik mendengarkan potongan kata setelah pembahasan
kalimat.
4. Al-Imla al-Ikhtibari ( Latihan ) dengan tujuan sebagai neraca timbangan seberapa besar
kemampuan peserta didik.
F.Metodologi Pembalajaran Imla.
1. Pembukaan untuk potongan tema yang akan di ajarkan
2. Mempresentasikan potongan tema dalam tulisan atau dalam kartu atau bisa juga di
papan tulis.
3. Guru membaca terlebih dahulu potongan tema sebagai contoh.
4. Murid membaca potongan tema tersebut.
5. Memberi contoh pendiktean kalimat yang sulit dalam potongan tema.
6. Menanyakan arti potongan tema untuk dipahami.
7. Menyalinnya dan murid juga harus memperhatikan hal yang di salinnya.
8. Guru membacakan dua kali agar tidak terjadi kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai