MATEMATIKA
PELUANG
DISUSUN OLEH
EDI MICHAEL ANTONIUS
XII.TSM
GURU PEMBIMBING
LUNGGUH SOLIHIN, S.Pd
KATA PENGANTAR
Pertama sekali kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan rahmatNya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Kami juga berterima kasih kepada teman teman yang telah meluangkan
waktunya untuk dapat bekerja sama dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini berisikan materi Peluang. Dalam makalah ini kami
membahas konsep Usaha dan Energi, hukum kekekalan energy dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan fisika sederhana serta menyelesaikan soal-soal
yang konsep dan penerapan usaha dan enegi dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam makalah kami ini, untuk itu kami mengharapkan kepada para
pembaca ataupun dosen yang menilai makalah ini agar dapat memberikan
masukan atau kritik yang membangun, agar dikemudian hari kami dapat
memperbaikinya.
i 0
BAB I
PENDAHULUAN
masalah
perjudian.
Dia
mendiskusikannya
dengan
2. Kaidah Pencacahan
3. Peluang Suatu Kejadian
4. Kejadian Majemuk
kaidah
pencacahan
dan
menentukan
aturan
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
= 1
= 1
N=2
P(G) =
P(A) =
M2
M3
M4
M5
M6
total
169
165
167
169
164
1000
166
P(M1) = 166/1000 ;
P(M6) = 164/1000
2.
b. Aturan Perkalian
Pada aturan perkalian ini dapat diperinci menjadi dua, namun keduanya
saling melengkapi dan memperjelas. Kedua kaidah itu adalah menyebutkan
kejadian satu persatu dan aturan pengisian tempat yang tersedia.
Menyebutkan kejadian satu persatu
Contoh :
Sebuah dadu dan sebuah uang logam dilempar secara bersamaan. Berapa
hasil yang berlainan dapat terjadi ?
Penyelesaian :
Hasil yang mungkin : G1, G2, G3, G5, G6, A1, A2, A3, A4, A5, A6
Catatan : G1 artinya uang menunjukkan gambar dan dadu menunjukkan
angka 1.
Dengan demikian banyaknya cara hasil yang berkaitan dapat terjadi adalah
12 cara.
Contoh : 2
Dari kota A ke kota B dapat ditempuh dengan 2 cara, dari kota B ke
kota C dapat ditempuh dengan 4 cara. Berapa cara yang dapat ditempuh dari
kota A ke kota C ?
Penyelesaianya :
Dari keterangan di atas, jaringan jalan yang menghubugkan kota A,
kota B dan C dapat dibuat diagram sebagai berikut:
Hasil yang mungkin adalah : 11, 12, 13, 14, 21, 22, 23, 24. Jadi banyaknya ada 8
cara.
dengan meyebutkan kejadian satu persatu. Akan tetapi, akan mengalami kesulitan
kejadiannya cukup banyak. Hal ini akan lebih cepat jika diselesaikan dengan
menggunakan aturan pengisian tempat yang tersedia atau dengan mengalikan.
Contoh
Alya mempunyai 5 baju dan 3 celana. Berapa cara Alya dapat memakai baju dan
celana?
Peyelesaian :
Misalkan kelima baju itu B1, B2, B3, B4, B5 dan ketiga celana itu C1, C2, C3. Hasil
yang mungkin terjadi adalah.
B1
B2
B3
B4
B5
C1
C1B1
C1B2
C1B3
C1B4
C1B5
C2
C2B1
C2B2
C2B3
C2B4
C2B5
C3
C3B1
C3B2
C3B3
C3B4
C3B5
Contoh1:
Diketahui 3 abjad pertama yaitu A, B dan C. Berapa banyak susunan yang
mungkin dari 3 huruf yang berbeda itu ?
Jawab:
3P3
= 3! = 3.2.1 = 6 cara
Contoh2:
Diketahui 4 siswa : Ary, Ani, Ali dan Asih akan ditempatkan pada 4 buah kursi.
Ada berapa cara untuk menempatkan siswa itu pada kursi yang berbeda ?
Jawab:
Atau
nPn
Banyak permutasi n objek yang diambil r objek (0 < r < n) dinotasikan nPr atau P(n,
r)
atau
nPr
n!
(n r )!
Contoh:
Berapa banyak permutasi yang terdiri atas 2 huruf yang berbeda dari 4 huruf: A, I,
U, E.
Jawab:
4P2
4!
4! 4.3.2.1
= 4.3 = 12 cara
(4 2)! 2!
2.1
n!
n ! n ! .....
1
B. Kombinasi
Kombinasi
adalah
susunan
dari
unsur-unsur
yang
berbeda
tanpa
nCr=
C rn atau adalah :
r
n
n!
r!(n r )!
Melalui contoh berikut ini, dapat dibedakan antara
Pr
=
r!
n!
r!(n r )!
Contoh:
Ada berapa cara dapat dilakukan jika 5 pemain bola basket diambil dari tim yang
terdiri 12 pemain untuk berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan ?
Jawab:
12C5
12!
12! 12.11.10.9.8.7!
= 792
5!(12 5)! 5!.7!
5.4.3.2.1.7!
Jadi, banyaknya cara memilih 5 pemain dari 12 pemain ada 792 cara.
Contoh:
Ada berapa cara 2 bola merah, 3 bola biru, dan 4 bola putih dapat dipilih dari
suatu kotak yang berisi 4 bola merah, 6 bola biru, dan 5 bola putih ?
Jawab:
2 bola merah dapat dipilih dari 4 bola dalam 4C2 cara.
3 bola biru dapat dipilih dari 6 bola dalam 6C3 cara.
4 bola putih dapat dipilih dari 5 bola dalam 5C4 cara.
Dengan prinsip perkalian, banyaknya cara memilih bola yang diminta :
4C2
x 6C3 x 5C4 =
=
4!
6!
5!
x
x
2!.2! 3!.3! 4!.1!
4.3.2! 6.5.4.3! 5.4!
x
x
2.1.2! 3.2.1.3! 4!.1
= 6 x 20 x 5
= 600 cara
P(A) =
n( A)
n( S )
n( A) 1
=
n( S ) 2
Contoh:
10
Sebuah dadu mata enam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya mata dadu
ganjil?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
A = {1, 3, 5} n(A) = 3
Jadi, P(A) =
n( A) 3
1
=
=
n( S ) 6
2
Contoh:
Dalam setumpuk kartu bridge (remi) diambil satu kartu secara random (acak).
Tentukanpeluang yang terambil adalah kartu As !
Jawab:
Banyaknya kartu bridge adalah 52, berarti n(S) = 52
n(As) = 4
Jadi, P(As) =
b.
n( As)
1
4
=
=
n( S )
13
52
Jika kejadian K dalam ruang sampul 5 selalu terjadi, maka n (K) = n (5).
Sehingga besar peluang kejadian K adalah:
P (K) =
n (K )
1
n (5)
Kepastian
0 P (K) 1
n (K )
0
n (5)
11
1.
2.
Karena setiap orang pasti meninggal, maka dinamakan kepastian dan peluangnya
1.
3.
Berapa peluang muncul gambar jika sebuah uang logam dilempar sekali?
n (S) = 2
n (G) = 1
maka P (G) =
n (G ) 1
n (S) 2
1
2
Frekuensi Harapan
Contoh :
Bila kita melemparkan sebuah dadu sebanyak 480 kali, berapakah kita harapkan
muncul angka 4?
Penyelesaian :
1
dan n = 480
6
P(K)
F(K)
= n P(K)
= 480
1
80 Jadi harapannya 80 kali.
6
2.4Kejadian Majemuk
12
Jenis Operasi
Notasi
A1 = Ac
A dan B
AB
A atau B
AB
n (S)
n (S) n (S)
n (S)
P (A B) = P(A) + P(B) P (A B)
13
Penyelesaian :
Ruang sampul S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n (S) = 6
muncul mata genap A = {2, 4, 6} n (A) = 3
muncul mata prima B = {2, 3, 5} n (B) = 3
muncul mata genap dan prima = {2} n (A B ) = 1
muncul mata genap atau prima:
P (A B)
= P (A) + P (B) P (A A B)
=
3 3 1
6 6 6
5
6
Contoh :
Dari 45 siswa pada suatu kelas, diketahui 28 siswa senang matematika, 22
siswa bahasa inggris, dan 10 siswa suka kedua-duanya. Jika seorang siswa dipilih
secara acak, tentukan peluang yang terpilih siswa yang menyukai matematika atau
bahasa Inggris!
Penyelesaian :
= P (M) + ( P (B) P (M B)
=
28 22 10
45 45 45
30
45
6
7
14
Jadi peluang yang terpilih siswa yang menyukai matematika atau bahasa Inggris
adalah
a.
3
.Kejadian majemuk dapat dikelompokkan sebagai berikut:
4
P (Ac) =
na
n
n a
n n
=1
a
n
P (Ac) = 1 P (A)
Contoh 1 :
Sebuah dadu dilempar sekaliu, tentukan peluang munculnya mata dadu lebih dari
dua.
Penyelesaian :
Cara I
Sebuah dadu dilempar sekali, maka U (S) = 6
Jika A = {mata dadu kurang dari sama dengan 2}
Maka Ac = {mata dadu lebih dari 2}
Sehingga :
Ac = {3, 4, 5, 6}
n (Ac) = 4
P(Ac) =
n (A c ) 4 2
n (S)
6 3
15
2
3
Cara II
Sebuah dadu dilempar sekali, maka n (S) = 6
Jika A = {mata dadu kurang dari sama dengan 2}
= {1, 2}
n(A) = 2
n (A) 2 1
n (S) 6 3
P(A) =
Sehingga :
P (Ac) = 1 P (A)
=1
=
1
3
2
3
2
3
Contoh 2:
Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama, tentukan peluang bahwa jumlah
mata kedua dadu lebih dari 3!
Penyelesaian :
Dua buah dadu dilambungkan bersama, maka n (S) = 6 6 = 36
Jika A = {jumlah mata kedua dadu 3}
= {(1,1), (1,2), (2,1)}
n(A) = 3
P (A) =
n (A) 3
1
n (S) 36 12
P (Ac) = 1
=
1
12
11
12
16
11
12
Contoh 3:
Jika peluang hari esok akan hujan adalah 0,35, berapa peluang bahwa cuaca akan
cerah esok hari?
Penyelesaiannya :
A = {esok hari akan turun hujan)
P (A) = 0,35
P (Ac) = 1 P(A
= 1 0,35
= 0,65
Jadi peluang bawah cuaca akan cerah hari esok adalah 0,65.
Contoh 1 :
Dari satu set kartu bridge diambil 1 kartu secara acak.
Berapa peluang untuk mendapatkan kartu As atau king?
Penyelesaian :
Jika A = kejadian mendapatkan kartu A n (A) = 4
B= kejadian mendapatkan kartu king n (B) = 4
17
n(A B) =
Maka : P (A B) = P(A) + P (B)
=
=
4
4
52 52
2
13
2
13
Contoh 2:
Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama. Berapa peluang jumlah angka kedua
dadu sama dengan 5 atau 10.
Penyelesaian :
n (S)
= 6 6 = 36
= P (a) + P(B)
=
4
3
36 36
7
36
Jadi nilai kemungkinan jumlah angka kedua mata dadu 5 atau 10 adalah
7
36
Contoh 3:
Di dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah dan 4 bola putih. Dari dalam kotak
tersebut diambil dua bola sekaligus. Berapa peluang kedua boila itu berwarna
sama?
18
Penyelesaian :
n (S)
= 9C2 = 36
Dua bola berwarna sama, berarti dua merah atau dua putih
A = {dua merah}, n (a) = nC2 = 10
P(A) =
n (A) 10
n (S) 36
n ( B) 6
n (S) 36
= P (A) + (P (B)
=
10 6
36 36
16
36
4
9
4
9
mempengaruhi kejadian B. Jika dua buah dadu ditos, maka angka yang muncul
pada dadu pertama jika mempengaruhi angka yang muncul pada dadu kedua.
Dalam hal ini dikatakan kedua dadu saling bebas.
Contoh 1 :
Dadu merah dan dadu putih ditos. Tentukan peluang :
a. Pada dadu merah muncul angka satu.
b. Pada dadu putih muncul angka enam.
c. Pada dadu merah muncul angka satu dan pada dadu putih muncul angka
enam.
Penyelesaian :
Dua dadu ditos, maka n(S) = 6 x 6 = 36
19
P(A) = () = 36 = 6
1
()
()
6
36
1
6
1
1,6 , = 1
( )
1
=
()
6
1
6
1 1
=
6 6
=
= ()
Jadi, peluang pada dadu merah muncul angka satu dan pada dadu putih
1
muncul angka enam adalah 36 .Dari pembahasan contoh 1 diperoleh rumus sebagai
berikut : = ()
20
Didalam sebuah kotak terdapat 3 bola merah dan 4 bola putih. Dari dalam
kotak tersebut diambil dua bola secara berturut-turut tanpa pengembalian.
Tentukan peluang bahwa kedua bola tersebut berwarna merah.
Pembahasan :
Supaya kedua bola tersebut berwarna merah maka pada pengembalian
pertama dan kedua harus berwarna merah.Peluang terambilnya bola merah pada
3
= (/)= 7 3 =
3
21
=7
1
Jadi, peluang bahwa kedua bola yang terambil berwarna merah adalah .
7
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan didalam makalah ini kita dapat mempelajari matematika
tentang peluang. Pada bab peluang, materinya meliputi kaidah pencacahan,
permutasi,kombinasi, ekspansi binominal, ruang sampel, peluang, frekuensi
harapan, komplemen dan kejadian majemuk
Permutasi adalah susunan yang berbeda yang dapat dibentuk dari n
unsur yang diambil dari n unsur atau sabagai unsur. Kombinasi adalah
susunan beberapa unsur yang diambil dari sebagian atau semua unsur suatu
himpunan tanpa memperhatikan urutannya.
Ruang sampel adalah himpunan yang memuat semua hasil yang
mungkin dari suatu percobaan. Peluang kejadiaan adalah himpunan bagian
dari ruang sampel. Frekuensi harapan adalah hasil kali peluang kejadian
dengan gabungkan dua atau lebuh kejadian sederhana.Sifat-sifat peluang,
misalnya S suatu ruang sampel dan A suatu kejadian pada ruang sampel S.
a. Jika A = maka P (A) = O
b. Nilai peluang kejadian A, yaitu P (A) berkisar dari O sampai 1 (O P (A)
1).
c. Jika S ruang sampel maka P (S) = 1.
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat penulis susun, penulis menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, keterbatasaan ini
kiranya akan dapat diminimalis dengan partisipasi pembaca untuk
memberikan saran dan kritik yang konstruktif agar makalah kedepan dapat
lebih baik.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://20matematika/peluang/Mawar%20Berduri%20di%20Tepi%20Jurang%20%
20MAKALAH%20PELUANG.htm
http://genius.smpn1mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/Teori%20Peluang/materi01.html
http://mtksmampsw.wordpress.com/kelas-xi/kelas-xi-ipa-semester-i/peluang/
http://matematikanet.blogspot.com/2009/01/teori-peluang.html
http://Cara%20Menentukan%20Peluang%20Kejadian%20Majemuk%20dan%20
Kejadian%20Bersyarat%20-%20Rumus%20Matematika.htm
23