Anda di halaman 1dari 38

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Program studi Master of Business Administration ITB (MBA-ITB) menekankan
pentingnya pemahaman dan penguasaan atas dinamika permasalahan bisnis di
dunia nyata. Untuk itu, MBA-ITB senantiasa menghadirkan berbagai nuansa
bisnis nyata kepada mahasiswanya baik di dalam maupun di luar kelas. Di
dalam kelas, hal ini diperoleh melalui penggunaan metode pengajaran berbasis
kasus. Berbagai kasus dari berbagai sumber digunakan untuk membangun
business sense di dalam diri mahasiswa. Sementara untuk di luar kelas, hal
tersebut diperoleh dengan mengajak mahasiswa untuk melihat sendiri praktek
bisnis di berbagai perusahaan dan mendiskusikannya untuk dapat memahami
praktek bisnis tersebut.
Di akhir proses pembelajaran, mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan sebuah
Projek Akhir (PA) yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk bekerja secara
mandiri, dengan dibimbing oleh seorang dosen, untuk memecahkan sebuah
permasalahan bisnis yang riil di Indonesia. Melalui projek yang berlangsung
sekitar tiga bulan ini diharapkan agar mereka dapat mengasah kemampuan
mereka dalam memahami dan memecahkan permasalahan di dunia bisnis.
Selain itu, Projek Akhir MBA-ITB mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Projek Akhir diharapkan menjadi sarana bagi mahasiwa untuk
mengembangkan wawasan bisnisnya dan kepribadian yang diperlukan
untuk menjadi pemimpin bisnis yang handal dan beretika untuk dapat
mengatasi permasalahan bisnis yang semakin kompleks dikemudian hari.
2. Projek Akhir juga diharapkan menjadi alat untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi mahasiswa, baik secara verbal maupun nonverbal.
1.2. Tujuan
Dokumen ini disusun untuk memandu mahasiswa dalam mengerjakan projek
akhirnya. Dokumen ini menggantikan Panduan Projek Akhir yang disusun di
tahun 2004. Perbedaan dari dokumen sebelumnya adalah dalam format
penulisan. Jika sebelumnya terdapat tiga format (Problem Solving, Business Plan,

dan Systems Design) di dalam dokumen ini hanya ada satu yaitu Business Problem
Solving.

Dengan

perubahan

ini

diharapkan

agar

mahasiswa

dapat

mendemonstrasikan kontribusi pekerjaannya bagi pemecahan suatu masalah


bisnis.
Ada dua aspek yang akan dijelaskan dalam buku pedoman ini, pertama
berkaitan dengan persyaratan fisik laporan Projek Akhir dan kedua mencakup
struktur atau susunan laporan Projek Akhir.

1.3. Persyaratan Fisik Laporan


1.3.1. Ukuran Kertas
Penelitian Projek Akhir dicetak di atas kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297
mm) berat 80 g/m (HVS 80 GSM).
2

1.3.2. Pencetakan dan Penjilidan


Pencetakan dan penjilidan laporan Projek Akhir mengikuti ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1.

Menggunakan komputer dengan tinta hitam dan jenis serif font 12 pt. seperti
Times New Roman atau Palatino untuk narasi, font 10 atau 9 untuk kutipan,
tabel maupun keterangan dalam gambar

2.

Dicetak pada dua muka bolak-balik

3.

Batas untuk penjilidan tidak boleh kurang dari 35 mm. Untuk halaman
sebelah kanan ketika buku terbuka (halaman recto), batas kiri tidak boleh
kurang dari 25 mm. Untuk halaman sebelah kiri pada posisi buku terbuka
(halaman verso) batas kanan tidak boleh kurang dari 25 mm. Batas sisi
lainnya tidak boleh kurang dari 20 mm.

4.

Baris-baris narasi berjarak 1.5 spasi, sedangkan untuk kutipan, isi diagram,
tabel, gambar dan daftar pustaka berjarak 1 spasi.

5.

Baris pertama paragraph baru berjarak 3 spasi dari baris akhir paragraph
yang mendahuluinya

6.

Huruf pertama paragraph baru dimulai dari batas tepi kiri naskah. Tidak
memulai paragraph baru pada dasar halaman, kecuali cukup tempat untuk

sedikitnya 2 baris. Baris terakhir sebuah paragraph jangan diletakkan pada


halaman baru berikutnya, tinggalkan baris terakhir tersebut pada dasar
halaman.
7.

Huruf pertama sesudah tanda baca koma, titik-koma, titik-ganda, dan titik
dicetak dengan menyisihkan suatu tonggak (ruangan antara dua huruf) di
belakang tanda-baca tersebut.

8.

Halaman ganjil berada pada halaman recto, dan halaman genap pada
halaman verso.

9.

Bab baru diawali dengan nomor halaman ganjil. Halaman bernomor genap
setelah akhir suatu bab (yang bernomor halaman ganjil) dibiarkan kosong
tanpa nomor halaman.

10. Naskah asli Proyek Akhir dicetak 3 (tiga) kali untuk keperluan sidang dan
diserahkan ke bagian akademik MBA ITB. Setelah proses sidang selesai, dan
dinyatakan lulus, dilakukan revisi (jika ada) yang diminta oleh penguji
dalam sidang kandidat, selanjutnya kandidat diminta menyerahkan 1 (satu)
hardcopy laporan Proyek Akhir dan 2 (satu) soft copy dengan format pdf.
1.3.3. Toleransi atas Kesalahan
Naskah Projek Akhir final tidak boleh mengandung kesalahan, ataupun
perbaikan kesalahan (zero tolerance). Oleh karena itu, mahasiswa harus
memperhatikan dan mengakomodasi komentar yang diberikan oleh dosen
pembimbingnya maupun dosen yang mengujinya saat sidang dengan baik
sehingga tidak ditemukan kesalahan.

1.4. Kaidah Penulisan


Penulisan laporan Proyek Akhir harus mengikuti kaidah penulisan yang layak
yaitu:
(1) Penggunaan bahasa dan istilah yang baku dengan singkat dan jelas
(2) Mengikuti kelaziman penulisan pada bidang keilmuan Bisnis dan Manajemen
sesuai dengan buku pedoman ini.

1.5. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah Projek Akhir harus Bahasa
Indonesia dengan tingkat keresmian yang tinggi dengan mentaati kaidah tata
bahasa resmi. Kalimat harus utuh dan lengkap. Pergunakan tanda-baca
seperlunya dan secukupnya agar dapat dibedakan anak kalimat dari kalimat
induknya, kalimat keterangan dari kalimat yang diterangkan, dan sebagainya.
Kata ganti orang, terutama kata ganti orang pertama (saya dan kami), tidak
digunakan, kecuali dalam kalimat kutipan. Susunlah kalimat sedemikian rupa
sehingga kalimat tersebut tidak perlu menggunakan kata ganti orang.
Suku kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata bahasa. Kata terakhir pada
dasar halaman tidak boleh dipotong.
Pemisahan kata asing harus mengikuti cara yang ditunjukkan dalam kamus
bahasa asing tersebut.
Gunakanlah

buku

Pedoman

Umum

Ejaan

Bahasa

Indonesia

Yang

Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Kamus Besar Bahasa


Indonesia, dan kamus-kamus bidang khusus yang dibuatkan oleh Pusat
Pembinaan

dan

Pengembangan

Bahasa,

Departemen

Pendidikan

dan

Kebudayaan sebagai pedoman.

1.6. Kaidah Penomoran


Halaman-halaman ringkasan eksekutif, pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar singkatan dan lambang diberi
nomor terpisah dari nomor halaman Projek Akhir menggunakan notasi i, ii,
iiiHalaman tubuh utama (inti) Projek Akhir berupa angka Arab 1,2,3
berurutan dari awal sampai akhir. Kedua penomoran tersebut diletakkan di kiri
bawah atau di kanan bawah halaman.

1.7. Kaidah Penulisan Judul dan Sub-judul


Laporan Proyek Akhir MBA-ITB merupakan sebuah laporan bisnis (business
report). Setiap bagian dari tubuh utamanya disebut dengan kata Bab. Kaidah
penulisan setiap bab dijelaskan pada sub bab di bawah ini.
1.7.1. Judul Utama Bab
Judul utama dirancang untuk bagian utama artikel. Tulis judul utama setiap bab
di tengah-tengah halaman, cetak dengan huruf kapital berukuran 14 dengan
huruf tebal (bold font). Sebagai contoh lihat BAB I PENDAHULUAN pada
awal bab ini.
1.7.2. Judul Sekunder (sub-judul)
Judul sekunder (sub-judul) diberi nomor sesuai urutan sub-judul pada bab
tersebut dengan menggunakan angka Arab. Angka pertama menunjukkan
nomor bab dan angka kedua menunjukkan nomor sub-judul pada bab tersebut.
Misalnya 1.1. Latar Belakang menunjukkan sub judul pertama pada bab
pertama. Sub-judul ditulis dengan huruf kecil kecuali pada tiap awal kata
menggunakan huruf kapital. Cetak judul sekunder dengan cetakan tebal,
misalnya seperti terlihat pada sub-judul 1.8. Kaidah Penulisan Judul dan Subjudul.
1.7.3. Judul Tersier (sub-subjudul)
Aturannya sama dengan judul sekunder, kecuali bahwa nomornya menjadi 3
dijit dan sub-subjudul ditulis dalam huruf miring (italic). Misalnya seperti
terlihat pada 1.7.3. Judul Tersier (sub-subjudul).

1.8. Kaidah Penulisan Kutipan


Jika ada kata-kata atau kalimat yang diambil dari dokumen lain atau dikutip dari
wawancara, maka kutipan tersebut ditulis di antara dua tanda kutip atau jika
kutipannya panjang (lebih dari 3 baris) dituliskan dalam sebuah paragraf
terpisah dengan letak paragraf menjorok ke kanan sepanjang 10 mm. Di samping
itu, sumber kutipannya harus disebutkan (lihat 1.10. Kaidah Penulisan Sumber
Kutipan).

Jika menggunakan kutipan, pastikan bahwa pembaca diberi tahu siapa yang
dikutip dan apa kaitannya. Usahakan agar kutipan ini disampaikan dengan cara
yang mengalir, sehingga keterkaitan antara kutipan dengan tulisan utama
terlihat keselarasannya.
Contoh di bawah ini memberi ilustrasi kutipan yang diambil dari buku Richard
Steers.
Mekanisme pertahanan agresif didefinisikan dalam buku Introduction to
Organizational Behavior bab 18 sbb: Aggressive defense mehanism include those
reactions by which we directly or indirectly attack the source of the treath to our self
concept (Steers,1996: 22)
Nama pengarang

Tahun penerbitan

halaman

Jika pada kutipan disebutkan nama pengarangnya, maka tanda kutipan tidak
perlu mencantumkan lagi nama pengarangnya, misalnya:
Arthur Goldsmith menetapkan entrepreneurial politics, sebagai sebuah situasi di
mana ...society, or large part of thinks it gains from a policy that harms a small segment
of society (2002: 202).
Contoh berikut ini menunjukkan kutipan panjang yang ditulis dalam satu
paragraf terpisah (kutipan yang melebihi 3 baris), sekaligus memberi gambaran
penggunaan ellipsis (tanda titik-titik). Tanda titik-titik tersebut menunjukkan
bahwa pada bagian itu informasi dari sumber kutipan tidak ditampilkan, karena
tidak relevan.
Dalam hal kutipan ditulis secara terpisah, maka kutipan ditulis berjarak 10 mm
dari sisi kiri dan antar baris berjarak satu spasi.
Dalam melakukan rekrutmen karyawan baru, wawancara dilakukan dengan
tujuan memperoleh informasi, bukan untuk menilai informasi itu sendiri, seperti
dikemukakan oleh Wood & Payne sbb:
The main objective of the interview should be to collect relevant information. You
do not evaluate the information during the interview. ....By relevant information,
we mean relevant to the competencies you are trying to assess. In practice, this

means gathering specific example of candidate has actually achieved in the past
and how they did it. (1998: 108)
Tahun penerbitan

halaman

Contoh berikut memberi gambaran kutipan dari kutipan atau kutipan ganda,
yaitu penulis mengutip dari Steers sedang Steers sendiri mengutip Thomas:
Dalam bab 18 Introduction to Organizational Behavior, Richard Steers menawarkan
definisi konflik:Conflict is the process which begins when one party perceives that the
other has frustated, or is about to frustate, some concern of his (Thomas, 1976, p.891)
(1996: 244)
Sumber kutipan yang
ditulis penulis

Sumber
yang
tertulis
Dalamkutipan
contoh
berikut,
di buku yang ditulis Steers

kutipan

dituliskan

secara

terpisah,

karena

terpotong

oleh

penjelasan

pengutipnya,
The process nonaction strategy, menurut Steers,is to wear down the dissatisfied
employee while at same time claiming that resolution procedures are open and available
(1996: 323)

1.9. Kaidah Penulisan Sumber Kutipan


Semua tulisan yang dikutip dari buku, jurnal, dokumen yang tidak
dipublikasikan atau dari internet perlu dicantumkan sumbernya dengan
menuliskan nama belakang pengarang, tahun dipublikasikannya dan nomor
halaman yang dikutip. Sumber kutipan tersebut ditempatkan dalam tanda
kurung (Author-Date Harvard System).
1.9.1. Penulisan Sumber Kutipan dengan Pengarang Lebih dari Satu.
Format : (daftar nama pengarang, tahun: halaman)
tujuan terukur untuk pekerjaan yang tidak memiliki hasil yang terukur
seringkali tidak produktif karena tujuannya jarang sekali dikaitkan dengan
hasil (Nahavandi dan Malekzadeh, 1999: 205)
........strategic goals ...(Anchonam, Kochan, Van Maanen, & Westney, 1999, M-2,
10)
7

atau menggunakan kata et.al.


........strategic goals ...(Anchonam et.al. 1999, M-2, 40)
Contoh di atas menunjukkan bahwa kutipan diambil dari buku yang ditulis oleh
Anchonam et.al dari Modul 2 halaman 40, karena setiap halaman dalam modul
diberi nomor secara terpisah, sehingga halaman pertama setiap modul dimulai
dengan halaman satu.
1.9.2. Penulisan Sumber Kutipan Wawancara dan Dokumen yang tidak
Dipublikasikan
Jika kutipan diambil dari wawancara, maka sebutkan nama yang diwawancara,
jenis kontak (misalnya wawancara pribadi atau wawancara telepon) dan tanggal,
seperti contoh berikut: (Paul Fireman, Wawancara Pribadi, 10/10/2002).
Jika kutipan diambil dari dokumen yang tidak dipublikasikan, tuliskan nama
pengarang, tahun, halaman (jika ada). Jika pengarangnya tidak diketahui,
tuliskan daftar nama organisasi atau dokumen yang dikutip, dan jika tidak ada
tanggal, tulis n.d. :
Pada contoh berikut ini tahun pembuatan tidak diketahui (Hamblin and Austin,
n.d.:25).
Pada contoh berikut ini nama pengarangnya tidak diketahui. (Health Services
Partnership Business Plan, 1999:2)
1.9.3 . Penulisan Sumber Kutipan dari Internet
Format: namapengarang, tahun publikasi, dan nomor halaman (jika ada).
Jika tidak ada nama pengarang, sebutkan nama majalah berkala, atau nama
website. Jika tidak ada, cantumkan n.d.
Kalau informasinya sangat up to date (misalnya informasi tentang keuangan
sebuah perusahaan tahun ini) gunakan tahun berjalan pada saat menyebutkan
8

website, tidak perlu mencantumkan seluruh alamat web (URL), karena sudah ada
dalam daftar pustaka.
Beberapa contoh sebagai berikut:
(Fujiwara, 2001: 19)
(Jenisch, n.d.) jika tahun penerbitan dan nomor halaman tidak diketahui
(businessweek.com, 2004) jika nama pengarang tidak diketahui dan kutipan
dilakukan pada tahun 2004 juga.
1.10. Kaidah Pencantuman Gambar dan Tabel
Pencantuman gambar, diagram, foto, tabel atau peta dilakukan dengan
mengikuti kaidah berikut ini:
Gunakan jenis kertas yang sama dengan bagian naskah lainnya, kecuali
jika karena tuntutan teknis pencetakan foto atau gambar menyebabkan
tidak memungkinkan menggunakan kertas HVS 80 gram. Dalam hal
demikian usahakan menggunakan kertas yang masih dapat dijilid dengan
baik sehingga menyatu dengan bagian lainnya.
Judul gambar/foto/peta ditempatkan di bawah gambar/foto/peta,
sedangkan judul tabel di letakkan di atas tabel, ditulis dengan huruf kecil,
kecuali awal setiap suku kata ditulis dengan kapital (kecuali kata
sambung). Lihat Lampiran 1A.
Tabel tidak ditulis terpisah pada dua halaman, kecuali jika tabelnya
sangat panjang sehingga tidak memungkinkan untuk berada pada satu
halaman. Dalam hal ini, tabel lanjutannya dapat dicantumkan pada
halaman berikutnya, dengan mencantumkan seluruh kepala tabel yang
sama, dan memberi judul dengan nomor tabel yang sama ditambah
keterangan lanjutan. Lihat Lampiran 1B.
Tataletak tabel atau gambar dapat disesuaikan dengan tuntutan
keserasian laporan. Jika menggunakan tataletak landscape maka aturan
penomoran halaman dan lainnya menyesuaikan dengan menu page set-up
dari Word Processor.

BAB 2

FORMAT LAPORAN

Seperti yang telah dikemukakan di dalam Bab 1, Projek Akhir MBA-ITB


merupakan aktivitas pemecahan masalah bisnis. Di dalam bab ini akan
dijelaskan sebuah format tentang laporan bisnis yang disusun untuk
memecahkan sebuah isu bisnis.
Secara garis besar laporan Projek Akhir tersusun dari tiga bagian, seperti tertera
pada Tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Struktur Format Laporan Projek Akhir
Bagian

Subjek

Pengantar

Sampul
Abstrak
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Eksplorasi Isu Bisnis
Bab 3. Solusi Bisnis
Bab 4. Rencana Implementasi
Daftar Pustaka
Lampiran

Inti

Penutup

10

2.1. Pengantar
2.1.1 Sampul
Jenis dan ukuran huruf ditentukan sebagai berikut:
Judul Projek Akhir

: Font 14 bold, Capital

Kata PROJEK AKHIR

: Font 14 bold

Kata oleh

: Font 12 bold

Nama Mahasiswa

: Font 12 bold

NIM

: Font 12 bold

Lambang ITB

:Tinggi 3,5 cm dan logo ganesha kosong

Program Magister Administrasi Bisnis : Font 14 bold


Sekolah Bisnis dan Manajemen

: Font 14 bold

Institut Teknologi Bandung

: Font 14 bold

Tahun lulus

: Font 14 bold

Jenis huruf untuk semua hal di atas menggunakan jenis serif, misalnya Palatino
atau Times New Roman. Lihat lampiran 2A untuk bagian ini.
2.1.2 Abstrak
Bagian ini ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-masing
dimulai pada halaman baru. Abstrak Projek Akhir MBA-ITB merupakan
ringkasan eksekutif di dalam laporan bisnis. Bagian ini terdiri atas 500-800 kata
dan memuat uraian singkat mengenai isu bisnis, hasil studi eksplorasi terhadap
isu bisnis untuk menemukan akar permasalahan, alternatif

solusi yang

disarankan dan rekomendasi untuk rencana implementasinya.

Abstrak dicetak satu spasi dengan font Times New Roman (atau Palatino) 11 dan
mempunyai batas tepi yang sama dengan naskah utama Projek Akhir. Halaman
yang memuat bagian ini diberi judul ABSTRAK (Bahasa Indonesia) dan
ABSTRACT (Bahasa Inggris) yang berjarak 3 cm dari tepi atas kertas. Kalimat
pertama dari ringkasan eksekutif berjarak 2 spasi dari judul. Lihat Lampiran 2B
untuk melihat contoh abstrak.

11

2.1.3 Halaman pengesahan


Halaman pengesahan dicetak pada halaman baru yang memuat judul Projek
Akhir, nama mahasiswa, NIM, program studi, nama dan tanda tangan
pembimbing dari MBA-ITB (Pembimbing Akademik) dan dari perusahaan
(Pembimbing Lapangan). Nama kedua pembimbing ditulis sejajar dimulai
dengan Pembimbing Akademik di kiri dan Pembimbing Lapangan di kanan.
Nama pembimbing pendamping (co-pembimbing) tidak dituliskan di dalam
bagian ini. Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada Lampiran 2C.
2.1.4 Halaman Kata Pengantar
Kata Pengantar ditulis pada halaman baru. Pada halaman ini mahasiswa
menuliskan ucapan terima kasih secara tertulis kepada pembimbing, pihak
perusahaan, dan perorangan yang berkaitan secara ilmiah dan mendukung
dalam penyusunan Projek Akhir tersebut dengan menggunakan kalimat yang
baku (dapat dilihat pada Lampiran 2D).
2.1.5 Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Isi dicetak pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR ISI
yang ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan titik.
Halaman ini memuat nomor bab, nomor anak bab, judul bab dan judul anak bab
dan nomor halaman tempat judul bab dan judul anak bab dimuat. Ketiganya
masing-masing dituliskan pada tiga kolom yang berurutan.
Nomor bab ditulis dengan angka Romawi tanpa diakhiri titik, sedangkan nomor
anak bab ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik. Lihat
penjelasan tentang penulisan judul bab dan sub-judul.
Judul bab, sub-judul dan sub-subjudul ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf
pertama dari setiap kata yang ditulis dengan huruf kapital, judul bab dan subjudul tidak diakhiri dengan titik.

12

Daftar isi sebaiknya dibangkitkan dengan memakai fasilitas yang tersedia pada
Word Processor. Lihat Lampiran 2E untuk contoh Daftar Isi.
2.1.7 Halaman Daftar Gambar
Halaman Daftar Gambar dicetak pada halaman baru. Halaman ini memuat
nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman tempat gambar dimuat.
Nomor gambar ditulis dengan dua angka yang dipisahkan titik. Angka pertama
ditulis dengan angka Romawi menunjukkan nomor bab tempat gambar tersebut
terdapat, sedangkan angka kedua yang dituliskan dengan angka Arab
menunjukkan nomor urut gambar dalam bab.
Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata
pertama yang ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris judul gambar dipisahkan
dengan satu spasi. Aturan lainnya sama seperti aturan penulisan daftar isi.
2.1.8 Halaman Daftar Tabel
Tatacara penulisan Daftar Tabel sama seperti tatacara penulisan daftar Gambar.
2.1.6 Halaman Daftar Lampiran
Halaman Daftar Lampiran dicetak pada halaman baru. Halaman ini memuat
nomor lampiran, anak lampiran, judul lampiran dan judul anak lampiran serta
nomor halaman tempat judul lampiran dan anak lampiran dimuat.
Urutan lampiran ditulis dengan huruf kapital abjad Latin, A, B, ... dan
seterusnya, serta urutan anak lampiran dengan angka Arab, yang menunjukkan
nomor urut anak lampiran tersebut. Cara penulisan sama seperti cara penulisan
judul bab atau judul anak bab pada halaman daftar isi.
Daftar ini sebaiknya dibangkitkan melalui fasilitas yang tersedia pada Word
Processor. Contoh lampiran dapat dilihat pada berbagai lampiran yang ada di
dokumen ini.

13

2.2 Inti Laporan


Inti laporan akan dijelaskan secara rinci pada Bab 3 buku ini.
2.3 Penutup
2.3.1 Daftar Pustaka
Dalam Daftar

Pustaka dicantumkan referensi yang menjadi acuan langsung

dalam Projek Akhir yang dilakukan. Penulisan Daftar Pustaka mengikuti


pedoman sebagai berikut:
a. Daftar Pustaka dimulai pada halaman baru
b. Tulis judul DAFTAR PUSTAKA sebagai judul utama
c. Gunakan format paragraf hanging indent sehingga baris kedua dan
selanjutnya berada lebih ke kanan dibanding baris pertama.
d. Urutkan daftar pustaka menurut urutan alfabet nama pengarang terakhir
atau editor (kalau lebih dari satu pengarang atau editor). Jika nama
pengarang tidak ada gunakan urutan alfabet pengarang perusahaan
(misalnya BPS), majalah bulanan (misalnya Buletin ITB).
e. Alternatif lain adalah menggunakan nomor urut daftar pustaka.
f. Jika dalam daftar pustaka yang digunakan terdapat lebih dari satu
pustaka yang dibuat oleh satu pengarang (satu kelompok pengarang),
ulangi pencantuman nama pengarang (kelompok pengarang) sesuai
pustaka yang ditulisnya.
g. Dalam hal di butir f di atas, urutkan daftar pustaka tersebut menurut
urutan tahun penerbitannya.
h. Jika tahun penerbitannya sama, bedakan pustaka tersebut dengan
membubuhkan huruf kecil a, b, c, dst.... setelah tahun.
2.3.1.1 Daftar Pustaka Buku
Aturan pencantuman pustaka buku adalah sbb: Nama belakang Pengarang atau
Editor, Inisial, Tahun, Judul Buku (italic), kota tempat diterbitkan, Singkatan
Nama Negara, Nama Penerbit.
Contoh:
Kahn, R.L. & Bouding, E (Eds.), 1964, Power and Conflict in Organization, Glencoe,
IL: Free Press.

14

Katz,D., & Kahn, R.L. 1978, The Social Psychology of Organizations (2nd ed.), New
York: Wiley.
Wibisono, D., 2003, Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi dan Akademisi, Jakarta, INA:
Gramedia Pustaka Utama.
Jika nama penerbit atau tempat penerbitan atau informasi lain tidak tersedia
maka pada komponen penerbit ditulis singkatan berikut:
n.p. (no publisher) jika informasi penerbit tidak tersedia,
N.p. (No place of publication) jika lokasi penerbit tidak tersedia
n.d. (no date) jika informasi tanggal penerbitan tidak diketahui
n.pag. (no pages) jika nomor halaman tidak tersedia.
2.3.1.2 Daftar Pustaka Majalah/Jurnal/Buletin
Urutan penulisan pustaka ini adalah sbb: Nama Belakang Pengarang, Inisial,
tahun penerbitan, Nama Majalah/Jurnal/Buletin (italic) nomor volume (nomor
keluaran),

nomor

halaman.

Jika

pada

majalah/jurnal/buletin

tersebut

penomoran halaman tidak berurutan (setiap keluaran dimulai dengan halaman


1), maka nomor keluaran (issue number) perlu dicantumkan.
Contoh:
Fry,L.W., & Slocum, J.W. Jr., 1984, Technology, Structure, and Workgroup
Effectiveness: A Test of a Contingency Model. Academy of Management
Journal, 21: 221-246
Goggin, W.C. 1974, How Multidimensional Structure Works at Dow Corning,
Harvard Business Review, 55(1): 54-65
Jika artikel jurnal tidak memiliki pengarang, maka penulisannya adalah sebagai
berikut:
Biro Pusat Statistik, 2004, Laju Inflasi bisa Disebabkan oleh Kenaikan Populasi,
September, 24:14.

15

2.3.1.3 Bab dalam Buku


Aturan penulisannya adalah sbb: Nama Belakang Pengarang, Inisial, tahun
penerbitan, In Editor, dan Nama Belakangnya (Eds), Judul Buku: halamannya,
Kota tempat penerbitannya atau Negaranya (jika perlu) : nama penerbit.
Contoh:
Berg, N.A. 1973, Corporate Role in Diversified Companies. In B. Taylor & I.
MacMillan (Eds.), Business Policy:, Teaching and research: 298-347, New
York: Wiley.
Roberts, F.S., 1976, Strategy for the Energy Crisis: The Case of Computer
Transportation Policy, In R. Axelrod (Ed.) Structure of Decision: 142-147,
Princeton, NJ: Princeton University Press.
2.3.1.4 Sumber Kutipan Terjemahan
Format: pengarang, Judul Buku, (terjemahan), nama penerjemah, tempat
penerbitan, nama penerbit, tahun penerbitan.
Apple, James., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, (terjemahan), Nurhajati
Mamun, Bandung: Penerbit ITB, 1990.

16

2.3.1.5 Sumber Lain


Dalam hal pengarang tidak diketahui, pedoman penulisan pustaka mengikuti
pedoman penulisan pengarang perusahaan.
Wawancara
Jika wawancara digunakan sebagai acuan gunakan nama yang diwawancara
pada

posisi

pengarang.

Wawancara

pribadi

oleh

(masukkan

nama

pewawancara) pada posisi judul, dan tempat, tanggal wawancara dilakukan.


Contoh:
Fireman, Paul, Wawancara pribadi oleh Joan C. Tonn, Boston, MA: 22 Oktober
2002.
Dokumen yang Tidak Dipublikasikan
Format: nama penulis (jika diketahui), tanggal pembuatan dokumen (jika
diketahui)

judul

lengkap

dokumen;

kalimat

dokumen

yang

tidak

dipublikasikan.
Contoh:
Tonn, Joan C.,1999, sillabus MM 6303, dokumen yang tidak dipublikasikan.
Perencanaan Lima Tahunan Perusahaan XYZ, dokumen yang tidak
dipublikasikan.
Sumber On-line
Jika bahan acuan diambil dari acuan on-line misalnya majalah on-line maka
cantumkan hal-hal berikut:
a. nama belakang dan inisial awal pengarang
b. tahun
c. judul artikel atau dokumen
d. nama publikasi (jika merupakan artikel atau publikasi)
e. tanggal (jika tidak ada tanggal, cantumkan n.d. no date)
f. nomor volume (jika ada)
g. nomor issue dalam kurung (jika ada), kalau ada nomor volumenya
h. nomor halaman (jika tersedia)
i. tanggal pengambilan kutipan
j.

alamat web atau URL lengkap.

17

Nama URL (Uniform Resource Locator) sebaiknya selengkap mungkin sampai


dengan halaman web-nya sehingga pembaca dapat mengunjungi sendiri situs
yang dimaksud.
Contoh:
Kharif,O, 2003, Cellular carriers under siege. Business Week Online, Maret 18.
Dikutip 20 Maret, 2003 dari
http://businessweek.com/technology/content/mar2003/tc20030318_0236t
c106.htm.
Zunitch, V.M. 2003, Businessess in transition, Journal of Accountancy, Maret, 1995
(3), Dikutip 17 Maret 2003 dari
http://www.aicpa.org./pubs/jofa/mar2003/zunitch.htm
Jika nama pengarang tidak diketahui, maka gunakan judul jurnal atau majalah
sebagai pengarang.
Contoh:
The Economist,2003, In serach of those elusive returns., 20 Maret, Dikutip 21
Maret, 2003 dari
http://economist.com/finance/displayStory.cfm?story_id=1649643.

18

Sumber dari internet bisa juga merupakan artikel mandiri, bukan terbitan
berkala, mungkin juga tanpa nama pengarang, maka penulisannya dapat dilihat
pada contoh berikut:
Austin, A.H., n.d. The Electronics Industry, 1947-1997, Dikutip dari
http://www.geocities.com/econhist/html.
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, n.d. Hukum Ketenagakerjaan di
Indonesia. Dikutip 23 Mei, 2003 dari
http://www.Naker.go/UU2003/whd/fair.pdf.
Yahoo.com, 2003, Verizon Communication profile, Dikutip 21 September, 2003
dari http://finance.yahoo.com/index.asp

2.3.2 Lampiran
Lampiran bermanfaat untuk menyimpan informasi yang menjelaskan atau
memberi rincian bagi bagian utama sebuah tulisan yang akan membantu
pembaca yang memerlukan penjelasan tambahan; teks dari sebuah dokumen,
peraturan, dan yang memberi gambaran bagi teks tersebut; daftar yang sangat
panjang, kuesioner, atau bahkan peta, grafik dan tabel.
Lampiran dapat terdiri atas beberapa buah yang antara lain dapat memuat
keterangan tambahan, contoh perhitungan, data mentah, tabel, gambar dan
sebagainya yang kalau dimasukkan ke dalam narasi Projek Akhir akan
mengganggu kelancaran pengutaraannya. Setiap lampiran diberi nomor berupa
angka 1,2,3, atau huruf capital A, B, C, dan seterusnya, juga diberi judul.
Lampiran didahului oleh satu halaman yang memuat kata LAMPIRAN di
tengah halaman. Halaman ini tidak diberi nomor.

19

BAB 3

INTI LAPORAN

Permasalahan bisnis bisa bersifat belum terdefinisi dengan baik (ill-defined)


maupun terdefinisi dengan jelas (well-defined). Suatu permasalahan dikatakan illdefined jika penyebab dan dampak pastinya belum diketahui secara jelas.
Sementara untuk permasalahan yang well-defined, kita telah mengetahui dengan
pasti apa yang menjadi penyebabnya dan dampaknya bagi perusahaan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam sebuah aktivitas problem solving untuk
permasalahan yang ill-defined adalah sebagai berikut:
1.

Memahami isu bisnis yang berkembang dan mengembangkan sebuah


rencana untuk mencari permasalahan dari isu tersebut

2.

Menemukan akar permasalahan yang menyebabkan munculnya


masalah-masalah di atas

3.

Mengembangkan beberapa alternatif


permasalahan yang ditemukan

4.

Melakukan analisis yang komprehensif termasuk penentuan kriteria


untuk memilih solusi yang optimal dan membuktikan bahwa solusi
tersebut dapat memecahkan permasalahan di atas

5.

Mengembangkan rencana implementasi bagi solusi yang dipilih


beserta sistem pengendalian dan evaluasinya

solusi

bagi

pemecahan

Jika langkah-langkah di atas dituangkan dalam sebuah laporan bisnis maka


laporan tersebut memuat empat bagian inti, yakni :
1

1.

Pendahuluan

2.

Eksplorasi Isu Bisnis

3.

Solusi Bisnis

4.

Rencana Implementasi

3.1. Pendahuluan
Bagian Pendahuluan dimulai dengan uraian tentang bagaimana awalnya
mahasiswa mendapatkan business assignment yang menjadi topik projek
akhirnya. Kemudian dilanjutkan dengan sub-bagian mengenai profil singkat dari
1

Untuk permasalahan yang well-defined tidak mencantumkan bagian mengenai eksplorasi isu bisnis, hanya
saja bagian tentang isu bisnis di bagian pendahuluan harus lebih jelas

20

perusahaan yang menjadi fokus dari projek akhir yang berisi tentang (1) sejarah
perusahaan, (2) lingkup bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan, (3) uraian
mengenai unit kerja atau cabang perusahaan yang menjadi unit of analysis di
dalam projek akhir dan (4) isu bisnis yang dihadapi oleh unit tersebut. Keempat
bagian tersebut membentuk sub-bab terpisah di dalam Bab 1. Contoh: sub-bab
1.1.1. Sejarah Perusahaan, 1.1.2. Lingkup Bidang Usaha

dan seterusnya. Untuk

permasalahan yang well-defined, bagian mengenai isu bisnis harus memuat


secara rinci mengenai isu yang dihadapi, penyebab timbulnya isu tersebut dan
dampak yang dirasakan oleh perusahaan pada masa kini dan perkiraannya di
masa mendatang.
3.2. Eksplorasi Isu Bisnis
Pada bagian ini mahasiswa mencoba menemukan faktor-faktor yang diduga
menjadi akar permasalahan dari isu bisnis yang ia temui. Faktor-faktor tersebut
membentuk conceptual framework dari tugas akhirnya di unit kerjanya. Dengan
menganalisis faktor-faktor yang terdapat di dalam kerangka konseptual, seorang
mahasiswa bisa mengidentifikasi sebuah atau beberapa faktor yang sangat
signifikan mempengaruhi timbulnya isu bisnis yang dihadapi. Uraian mengenai
conceptual framework dan analisisnya dijelaskan berikut ini.
3.2.1. Conceptual Framework
Di bagian ini mahasiswa mengembangkan sebuah conceptual framework yang
membantunya untuk menemukan akar permasalahan dari isu bisnis yang
ditemui. Kriteria dari sebuah conceptual framework yang baik adalah memiliki
rigor and relevance yang seimbang yang artinya:
- memiliki landasan teori yang cukup dan
- relevan dengan konteks bisnis yang ada
Penentuan rigor and relevance dari conceptual framework dibahas di dalam
kelompok keahlian yang sesuai untuk topik yang dikerjakan. Sebagai panduan,
biasanya sebuah conceptual framework memiliki bagian tentang kondisi internal
perusahaan, situasi industri, kondisi persaingan, profil dan perilaku pelanggan,
pemasok, ketersediaan produk pengganti, sistem komunikasi dan saluran
pemasaran dan beberapa faktor di level makro seperti infrastruktur, kondisi

21

perekonomian, peraturan dan politik. Contoh conceptual framework dapat dilihat


pada Lampiran 2F.
3.2.2. Analisis Situasi Bisnis
Setelah mengembangkan conceptual framework mahasiswa diminta untuk
menganalisis setiap faktor yang ada di dalam conceptual frameworknya. Rincian
dari semua faktor ini akan membantu pembaca untuk memahami situasi bisnis
dari perusahaan/industri yang bersangkutan. Untuk meningkatkan reliability
dari uraiannya mahasiswa harus menjelaskan sumber data dan metode yang
digunakannya. Contoh dapat dilihat pada Lampiran 2G.
3.2.3. Akar Masalah
Di akhir bagian ini akan ada sebuah bagian yang merupakan analisis
keseluruhan dari hasil eksplorasi yang menyimpulkan apa yang menjadi
penyebab utama dari timbulnya isu bisnis tersebut. Jika terdapat beberapa faktor
utama, maka mahasiswa bisa memfokuskan Projek Akhirnya pada satu atau
beberapa faktor saja. Hal ini harus dinyatakan secara eksplisit di bagian ini.
Salah satu alat yang sering digunakan untuk mencari akar masalah adalah
diagram sebab-akibat atau diagram tulang ikan.
3.3. Solusi Bisnis
Penentuan solusi bisnis dimulai dengan memunculkan beberapa alternatif yang
kemudian dianalisis untuk menentukan sebuah solusi yang optimal untuk
kondisi perusahaan saat itu. Atau bisa saja mahasiswa tidak menganalisis satu
demi satu alternatif solusi, namun langsung memfokuskan diri pada sebuah
solusi bisnis dan menganalisis kemungkinannya untuk menjadi solusi bagi
permasalahan yang tengah dihadapi oleh perusahaan.
3.3.1. Alternatif Solusi Bisnis
Setelah menemukan faktor penyebab timbulnya isu bisnis mahasiswa diminta
untuk mengembangkan alternatif solusi bisnis yang menurutnya bisa membantu
menyelesaikan isu tersebut. Untuk mendemonstrasikan kreativitasnya dalam
menyelesaikan masalah mahasiswa diminta untuk menuliskan semua alternatif
yang dipikirkannya, bukan hanya beberapa alternatif yang menurutnya paling

22

potensial untuk diterapkan. Dengan cara ini ada beberapa keuntungan yang bisa
diraih, yakni:
- mengembangkan kemampuan berpikir imajinatif
- menumbuhkan sikap terbuka dan percaya diri
- mengembangkan kemampuan berpikir realistis
Contoh dapat dilihat pada Lampiran 2H.
3.3.2. Analisis Solusi Bisnis
Dari berbagai alternatif yang dikemukakan akan ada beberapa yang dianggap
paling potensial untuk diterapkan. Mahasiswa diminta untuk memberikan
alasan mengapa alternatif yang lain dianggap tidak potensial. Dari beberapa
alternatif yang potensial tersebut akan dipilih satu alternatif yang dianggap
paling optimal bagi kondisi perusahaan/industri saat itu dengan cara
menganalisis satu demi satu alternatif yang potensial tadi. Proses pemilihan
solusi harus dijelaskan dengan baik. Semua data, asumsi, kriteria, perhitungan,
argumentasi, dan analisis lainnya (cth. stakeholder value analysis) harus
dipaparkan dengan jelas. Alasan penggunaan teknik analisis tertentu juga harus
dijelaskan dengan baik (misalnya mengapa memakai analisis Net Present Value,
bukan Payback Period). Implikasi manajerial dari pemilihan alternatif ini juga
harus disebutkan di bagian ini.
3.4. Rencana Implementasi dan Kebutuhan Sumber Daya
3.4.1. Rencana Implementasi
Sebuah solusi harus dijabarkan dalam sebuah rencana implementasi agar dapat
memberikan dampak yang nyata bagi perusahaan. Di dalam rencana
implementasi dijelaskan hal-hal di bawah ini:
- aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan dan keterkaitannya satu sama lain
- orang atau unit yang bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas tersebut
- waktu pelaksanaan aktivitas
- aliran informasi, barang dan uang yang menyertai setiap aktivitas
Penggunaan diagram alir dan standar penyusunan project management sangat
dianjurkan untuk menggambarkan hal-hal di atas.

23

3.4.2. Kebutuhan Sumber Daya


Berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk implementasi solusi bisnis berupa
sumber daya manusia, teknologi, keuangan, dan dukungan lainnya harus
dicantumkan di bagian ini.

24

Lampiran 1A. Contoh Gambar.

Gambar 3.1. Matriks House of Quality untuk Rock Climbing Harness


(Lowe, 2000:n.d)

25

Lampiran 1B. Contoh Tabel


Tabel 3.14. Analisis Sensitifitas dengan menggunakan Model Sederhana
Variabel
Penjualan (unit)
Harga (Rp./unit)
Biaya variabel (Rp./unit)
Bahan baku
Lainnya
Biaya Tetap (Rp)

Nilai
estimasi
terbaik
15.000
40

Peningkatan
variabel
5%
15.750
42

5
20
150.000

5,25
21
157.500

Profit
(Rp)

Rank dari
Variabel

82.500
105.000

%
perubahan
profit
10
40

71.250
60.000
67.500

-5
-20
-10

4
2
3

3
1

Tabel 6. Sinking Fund Depreciation, Nilai buku, dan Capital Recovery Plus Return
Akhir
tahun (t)
0
1
2
3
4
5
6

Depresiasi
(Capital
Recovered, Dt)
$1.296,07
1.425,68
1.568,25
1.725,07
1.897,58
2.087,34

Nilai buku
(capital
unrecovered, Bt)
$10.500,00
9.203,93
7.778,25
6.210,00
4.484,92
2.487,34
500,00

Return on
capital
unrecovered
(iBt-1)
$1.050,00
920,39
777,82
621,00
448,49
258,73

Capital
recovered plus
return (Dt +iBt-1)
$2.346,07
2.346,07
2.346,07
2.346,07
2.346,07
2.346,07

20
Dan seterusnya sampai ujung halaman

Pada halaman berikutnya,

26

Tabel 6. Sinking Fund Depreciation (lanjutan)


Akhir
tahun (t)

Depresiasi
(Capital
Recovered, Dt)

Nilai buku
(capital
unrecovered, Bt)

Return on
capital
unrecovered
(iBt-1)

Capital
recovered plus
return (Dt +iBt-1)

21
22
23

27

Lampiran 2A. Contoh Sampul Projek Akhir

HUMAN RESOURCE AUDIT SEBAGAI DASAR BAGI


PENGEMBANGAN KOMPETENSI KARYAWAN DI PT XYZ

PROYEK AKHIR

Oleh:
MARKUS HANDIANTO
NIM : 29104001

Program Magister Administrasi Bisnis


Sekolah Bisnis dan Manajemen
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2004

Lampiran 2B. Contoh Abstrak

USULAN RANCANGAN BALANCED SCORECARD


PT WINTAI GARMENT
DANY AKHMAD FAJRI
NIM: 24103202
DATYO AFRIYADI
NIM: 24103203

28

Tanggal Lulus Ujian Akhir (1/2/2005)


Tanggal Wisuda (5/3/2005)
Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung, 2005
Pembimbing: Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M. Eng. dan Ronald

ABSTRAK
Lingkungan bisnis dewasa ini telah mengalami banyak perubahan serta persaingannya
pun semakin tajam. Tekanan kompetisi yang mendunia telah mengubah sifat perekonomian yang
menyebabkan terjadinya perubahan dalam cara beroperasi bagi usaha industri. Menghadapi
situasi ini perusahaan harus mampu bertahan dan memenangkan persaingan tersebut dengan
melakukan pengukuran mencakup semua aspek yang berorientasi ke masa depan.
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melakukan pengukuran yang komprehensif
yang mencakup empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang disebut Balanced
Scorecard (BSC). Pengukuran dengan Balanced Scorecard mampu menuntun dan mengevaluasi
kinerja usaha dalam menciptakan suatu nilai di masa yang akan datang melalui investasi pada
pelanggan, karyawan serta inovasi teknologi.
Tugas akhir ini fokus pada perancangan sistem pengukuran kinerja untuk digunakan di
PT Wintai Garment, perusahaan garment yang bergerak di bidang pembuatan kaos kaki, dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard. Visi dan misi merupakan pijakan dalam melakukan
pengukuran, dimana visi dan misi ini diterjemahkan ke dalam tujuan-tujuan perspektifnya.
Langkah selanjutnya yaitu menetapkan tolak ukur keberhasilan yang berguna untuk mengetahui
apakah tujuan yang ditetapkan bisa tercapai sesuai dengan target. Tujuan-tujuan yang ada untuk
semua perspektif merupakan rantai hubungan sebab akibat dimana puncak dari hubungan ini
adalah sasaran keuangan.
Penelitian yang dilakukan menghasilkan rancangan Balanced Scorecard dan pengukuran
kinerja perusahaan yang dapat diterapkan oleh PT Wintai Garment, yang diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan, meningkatkan dan mengembangkan proses-proses
internal serta menumbuhkan sikap mau belajar dan berkembang untuk meningkatkan kinerja
karyawan.
Implementasi Balanced Scorecard dimulai dari peranan dan tanggung jawab manajemen
puncak, usaha sosialisasi serta partisipasinya oleh seluruh staf dan karyawan. Pola umpan balik
dalam konsep Balanced Scorecard, membuat pembelajaran strategi di PT Wintai Garment
menjadi lengkap, sehingga perbaikan berkelanjutan yang terstruktur tersebut dapat berjalan
dengan lancar.
Kata Kunci: sistem pengukuran kinerja, Balanced Scorecard, pola umpan balik

29

RECOMMENDATION ON BALANCED SCORECARD DESIGN


AT
PT WINTAI GARMENT
DANY AKHMAD FAJRI
NIM: 24103202
DATYO AFRIYADI
NIM: 24103203
Date of Final Examination (1/2/2005)
Date of Graduation (5/3/2005)
Graduate Program, Institut Teknologi Bandung, 2005
Thesis Advisors : Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M. Eng. and Ronald
ABSTRACT

Business environment in the recent time has so many changes and becomes much more
competitive. The pressure of competition in the world has changed the nature of economy which
caused the changes in the ways of operations for industries. Dealing with such situation, the
company should be survive and beats the competition through implementing performance
measurement system which covers all future orientated aspects as provided by Balanced
Scorecard framework.
The Balanced Scorecard is a comprehensive measurement that covers four perspectives,
which are financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and
learning and growth perspective. Measurement using Balanced Scorecard is able to guide and
evaluate business performance in creating a value for the future through investment in customers,
employees, and technology innovation.
This Final Project is trying to design Performance Measurement System of PT Wintai
Garment, that produces socks, based on the Balanced Scorecard framework. Vision and mission
are the foundation in conducting companys performance management, in which those have to be
translated into all perspectives of measurement. The next step is defining the stand of
achievement which useful to point out whether the objectives can be matched with the targets.
The objectives for all perspectives are the cause-roots relationships chain with the top is financial
target.
The research provides Balanced Scorecard design and companys performance
measurement which can be applied by PT Wintai Garment, which expected could increase
productivity of company, increase and develop internal processes, encourages attitude to learn
and develop to improves employees performance.
To be succeed, the implementation of Balanced Scorecard needs the role and responsibility of
the top management, socialization, and participation from all employees. The existing of feedback
pattern in the Balanced Scorecard concept makes the learning processes of strategy at PT Wintai
Garment can be done appropriately, therefore the continous improvement processes can be done
in the integrated way.
Key Words: performance measurement system, Balanced Scorecard, feedback

30

Lampiran 2C. Contoh Halaman Pengesahan

HUMAN RESOURCE AUDIT SEBAGAI DASAR BAGI


PENGEMBANGAN KOMPETENSI KARYAWAN DI PT XYZ

Oleh:
MARKUS HANDIANTO
NIM : 29104001
Program Studi Manajemen Administrasi Bisnis
Sekolah Bisnis dan Manajemen
Institut Teknologi Bandung

Menyetujui

Pembimbing Akademik:

(Ir. Nurhajati Mamun, MSc)


Lampiran 2D. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

31

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena atas berkat ridho-Nya
penyusunan tugas akhir ini dapat selesai sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi pada Program Master Administrasi Bisnis Teknologi, Institut Teknologi Bandung.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang persepsi dan
harapan masyarakat terhadap produk-produk Tabungan dan Giro di PT.Bank Niaga,Tbk
cabang

Bandung

yaitu

mengenal

tiap-tiap

karakteristik

masyarakat

dengan

kecenderungannya dalam memilih produk-produk Tabungan dan Giro, khususnya di


PT.Bank Niaga Tbk.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bpk.
Dr.Reza Ashari Nasution selaku dosen pembimbing, Ibu Lysse Nurpriatnawati selaku
pembimbing lapangan di PT.Bank Niaga, Tbk, rekan-rekan angkatan 32 Reguler A serta
kepada kedua Orang Tua dan adik untuk semua dukungan dan doanya.
Kritik dan saran untuk kesempurnaan penelitian ini sangat diharapkan dan semoga
dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung, Agustus 2006

Penyusun

32

Lampiran 2E. Contoh Daftar Isi.


DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
Bab I Profil Perusahaan ......................................................................................

I.1 Sejarah Perusahaan ................................................................................. 2


I.1.1
dst

Bab IV ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57

33

Lampiran 2F. Contoh Conceptual Framework


3.3.1. Merumuskan Peta Pemikiran Konseptual2
Dalam thesis ini, dasar pemikiran awal yang terbentuk mengacu kepada pemasaran
produk perhiasan emas. Faktor faktor yang mempengaruhi pemasaran produk perhiasan
emas di tentukan kemudian dijelaskan satu per satu sehingga terbentuklan peta pemikiran
konseptual seperti gambar di bawah ini.

Desain
Produk

Harga Emas

Pemasaran
Produk Perhiasan
Emas

Persaingan

Distribusi
Produk

Waktu
Peluncuran

Promosi dan
Iklan

Gambar 3.3.1. Skema Peta Pemikiran Konseptual

Faktor faktor di atas ditentukan dengan melakukan wawancara dengan pihak


manajemen dan dengan melakukan studi pustaka mengenai faktor faktor yang
berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk.

Diambil dari Tugas Akhir Frida Maya Perdani (29104324): Preferensi Konsumen Mengenai Desain
Perhiasan Kalung Emas di Daerah Bandung dan Sekitarnya

34

Lampiran 2G. Contoh Analisis Situasi Bisnis


Customer needs
Customer yang menggunakan travel yang melayani shuttle service adalah pelanggan yang
ingin melakukan perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta baik perjalanan karena pekerjaan
(bisnis), perjalanan wisata, ataupun perjalanan untuk kepentingan pribadi. Saat ini travel
memegang peranan yang cukup penting di masyarakat untuk memberikan kemudahan
dalam pengurusan perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta.
Berdasarkan data yang diperoleh dari departemen perhubungan, terjadi
peningkatan pengguna maskapai penerbangan domestik dan internasional dari tahun 1999
sampai dengan tahun 2006, dan diperkirakan peningkatan terus terjadi sampai dengan
tahun 2010. Peningkatan ini dipicu oleh semakin maraknya penerbangan low fare / tarif
murah dari setiap maskapai penerbangan sehingga memicu masyarakat terutama
masyarakat di Bandung untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat.
Peningkatan pengguna maskapai penerbangan domestik maupun internasional,
diikuti pula dengan peningkatan penumpang dari luar Jakarta khususnya Bandung untuk
menuju ke Bandara.
Service provider
Dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat dalam bepergian dari
Bandung menuju Bandara dapat melalui berbagai cara yaitu dengan menggunakan
kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Pada Gambar 1.1. berikut ini dapat dilihat
yang menjadi generic needs dari konsumen yang biasa bepergian dari bandung menuju
Bandara.

35

Gambar 1.1. Product Market Structure untuk Industri Travel


Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk memenuhi kebutuhan konsumen
dalam bepergian ke Bandara dapat dipenuhi dengan menggunakan kendaraan umum atau
kendaraan pribadi. Melihat kondisi saat ini kecenderungan untuk orang bepergian dari
Bandung ke Bandara Soekarno Hatta, orang lebih banyak memilih menggunakan
kendaraan umum.
Karakteristik orang yang menggunakan kendaraan pribadi biasanya adalah orang
yang beserta keluarganya melakukan perjalanan pada hari-hari libur ; yang memiliki supir
pribadi; orang membawa banyak barang. Sedangkan karakteristik untuk orang yang
menggunakan kendaraan umum adalah orang-orang yang melakukan perjalanan bisnis
maupun urusan lainnya seperti liburan, pulang kampung ; yang tidak memiliki mobil
pribadi; yang membutuhkan kepraktisan dari sisi biaya dan kendaraan ; bebas melakukan
perjalanan kapanpun.
(lanjutan dari bagian ini dihapus)

36

Kompetisi di Sektor Travel


Persaingan antar sesama travel yang semakin ketat menjadikan service dan armada
sebagai komoditi andalannya. Harga-harga yang ditawarkan pun menjadi sangat
kompetitif, armada-armada terbaru, interior yang mewah, banyaknya jam keberangkatan,
sampai adanya jaminan satu orang penumpang travel akan tetap berangkat merupakan
kelebihan-kelebihan yang berusaha ditonjolkan dari setiap travel.
Sistem yang digunakan untuk travel menuju Bandara terbagi 2 yaitu door to point
dan point to point. Door to point pengertiannya adalah penumpang dijemput ke rumah
masing-masing kemudian di antar ke bandara. Sedangkan point to point adalah travel
menyediakan tempat berkumpul penumpang untuk dijadikan pool pemberangkatan
kemudian langsung menuju bandara sehingga penumpang tidak dijemput ke rumah.
Persaingan terberat saat ini yang dihadapi perusahaan-perusahaan travel yang
menyediakan shuttle service khususnya PT X adalah hadirnya pesaing baru yaitu PT Y.
PT Y ini berdiri pada bulan September 2006, armada-armada yang digunakan adalah bus
tahun 2006 dengan kapasitas tempat duduk 36 buah. Yang menjadi nilai lebih dari PT Y
ini adalah harga yang ditawarkan 50 % lebih murah dari harga yang ditawarkan
perusahan travel, dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman, televisi, toilet di dalam
bus. Juga untuk reservasi tiket PT Y juga telah menyediakan lounge yang nyaman di
salah satu mall di Bandung dan di Bandara Soekarno Hatta. Sistem keberangkatan dari
PT Y ini adalah point to point dengan keberangkatan setiap jam. Hal-hal inilah yang
membuat banyak konsumen beralih dari yang biasa menggunakan jasa travel beralih
menjadi menggunakan PT Y. Dengan adanya hadirnya PT Y tentu saja menurunkan
omzet perusahaan-perusahaan travel, sehingga ada beberapa perusahaan travel shuttle
service beralih ke jurusan Bandung-Jakarta dan bahkan ada yang sampai menutup
perusahaan travelnya.
Oleh sebab itu dengan tantangan bisnis yang ada sekarang ini, PT X dituntut
untuk melakukan strategi-strategi baru agar perusahaan dapat bertahan dalam
menghadapi persaingan. Strategi ini dibuat agar PT X minimal dapat bersaing untuk
menjadi travel unggulan dibandingkan dengan travel-travel sejenis yang menggunakan
minibus dalam operasionalnya.

37

Lampiran 2H. Contoh Alternatif Solusi Bisnis

38

Anda mungkin juga menyukai