CBD CHF AF Difo
CBD CHF AF Difo
disusun oleh :
Dian Fofana Diarra (30101206610)
Pembimbing
dr. Dessy Andriani, Sp.PD
NIM
: 30101206610
DASAR TEORI
1. CHF (Congestif Heart Failure)
Patofisiologi
Gambaran Klinis
Penderita gagal jantung yang tidak terkompensasi akan merasakan lelah dan
lemah jika melakukan aktivitas fisik karena otot-ototnya tidak mendapatkan jumlah
darah yang cukup. Pembengkakan juga menyebabkan berbagai gejala. Selain
dipengaruhi oleh gaya gravitasi, lokasi dan efek pembengkakan juga dipengaruhi
oleh sisi jantung yang mengalami gangguan.
Gagal jantung kanan cenderung mengakibatkan pengumpulan darah yang mengalir
ke bagian kanan jantung. Hal ini menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan
kaki, tungkai, hati dan perut.
3
Etiologi
Pada dasarnya etiologi yang terkait dengan atrial fibrilasi terbagi menjadi beberapa
faktor-faktor, diantaranya yaitu :
a. Peningkatan tekanan atau resistensi atrium
Peningkatan katub jantung
Kelainan pengisian dan pengosongan ruang atrium
Hipertrofi jantung
Kardiomiopati
Hipertensi pulmo (chronic obstructive purmonary disease dan cor pulmonary
chronic)
Tumor intracardiac
b. Proses Infiltratif dan Inflamasi
Pericarditis atau miocarditis
Amiloidosis dan sarcoidosis
Faktor peningkatan usia
c. Proses Infeksi
Demam dan segala macam infeksi
d. Kelainan Endokrin
Hipertiroid, Feokromotisoma
e. Neurogenik
Stroke, Perdarahan Subarachnoid
f. Iskemik Atrium
Infark miocardial
g. Obat-obatan
Alkohol, Kafein
h. Keturunan atau Genetik
Manifestasi klinis
a. Palpitasi,
b. perasaan tidak nyaman di dada (nyeri dada),
c. dispnea,
5
d. pusing,
e. sinkop (pingsan mendadak)
Yang terjadi akibat peningkatan laju ventrikel atau tidak adanya pengisian
sistolik ventrikel. Namun, beberapa kasus atrial fibrilasi bersifat asimptomatik
(National Collaborating Center for Chronic Condition, 2006). Trombus dapat
terbentuk dalam rongga atrium kiri atau bagian lainnya karena tidak adanya kontraksi
atrium yang mengakibatkan stasis darah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya emboli
pada sirkulasi sistemik terutama otak dan ekstremitas sehingga atrial fibrilasi menjadi
salah satu penyebab terjadinya serangan stroke (Philip and Jeremy, 2007).
Nama
: Tn. A
Umur
: 70 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
: SR
Status Perkawinan
: Kawin
Suku Bangsa
: Jawa
No. CM
: 376476
Tanggal Masuk
: 19-10-2016
Mranggen, Demak
I. ANAMNESA
2. Keluhan Tambahan : Nyeri dada dan mual.
ke IGD RSUD Kota Semarang pada tanggal 19 Oktober 2016. Pada tanggal
12 Oktober 2019 sesak napas yang dialami pasien bersifat hilang timbul.
Pada hari Sabtu 15 Oktober 2019 pasien mengeluh selain sesak juga disertai
nyeri dada semacam ditusuk-tusuk di dada sampai ke sekitar epigastrium
disertai mual. Pasien juga mengatakan BAB dan BAK nya lancar.
Kualitas
: Sesak yang dirasakan terus menerus, terutama saat
berbaring. Pasien lebih suka duduk ketika sesak, dan nyeri dada semacam
ditususk tusuk selama 5 hari yang hilang timbul setelah obatnya habis.
Gejala Penyerta : Nyeri dada dan mual
Modifikasi
: Pasien telah berobat sebelumnya di Puskesmas terdekat
dan dirawat di IRNA Puskesmas selama 4 hari
4.
5.
6.
Penyakit serupa
Alergi
Asma
Diabetes Mellitus
Hipertensi
Penyakit jantung
Penyakit paru
Penyakit ginjal
Penyakit hati
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat Pengobatan :
7. Riwayat Kebiasaan :
Riwayat merokok
: disangkal
: disangkal
:
Pasien
: disangkal
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital :
Tekanan Darah
Denyut Nadi
Suhu
Laju Pernapasan
Keadaan Gizi
Pemeriksaan Sistem
Kepala
: Baik
:
Bentuk
kanan dalam batas normal, pupil bulat, isokor, konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-, injeksi konjungtiva -/-. Refleks cahaya langsung dan tidak langsung
+/+.
Telinga
tidak hiperemis, sekret -/-, nyeri tekan tragus -/-, nyeri tarik aurikula -/-.
Hidung
:
Bentuk normal,
Bentuk normal,
tidak ada deviasi septum, tidak ada depresi tulang hidung, mukosa hidung
mudah, sianosis (-), faring hiperemis (-), uvula ditengah, tonsil T1-T1.
Leher
:
Trakea di tengah,
Mukosa merah
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, kelenjar tiroid tidak teraba
membesar.
Paru-paru :
Inspeksi
: Bentuk dada
normal, pergerakan dada simetris saat diam dan bernapas, retraksi sela
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Perut datar,
Supel, nyeri
Ekstremitas
: Akral hangat, petekie (+), edema (-), capillary refill time < 2
detik.
Kulit
: Turgor kulit baik, ikterik (-).
KGB
: Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.
III.PEMERIKSAAN LAIN
Kriteria Framingham
10
Pemeriksaan
Kriteria
Ket
Paroxismal
nocturnal dysneu
Distensi vena
leher
Rales (Rhonki)
Acute pulmonary
Mayor
S3 gallop
Hepato jugular
reflux
Cardiomegali
Peningkatan JVP
Min
or
Dypsneu de effort
-
Efusi pleura
Pemeriksaan EKG
07.52 WIB).
edem
IV. DAFTAR
ABNORMALITAS
Anamnesis
a. Sesak napas
b. Nyeri dada
c. Mual
Pemeriksaan
Fisik
d.
e.
f.
g.
S3 Gallop
Ronkhi
Cardiomegali
Atrial fibrilasi
Takikardi
grade IV dengan AF
VI. PROBLEM
Hepatomegali
AF
VII.
Penurunan
kapasitas vital 1/3 n
Mayor
Min
or
Penurunan BB <
4,5 kg dalam 5 hari setelah
pengobatan CHF
RENCANA
PEMECAHAN
11
Ass
: Mencari faktor resiko CHF? Komplikasi?
IPDx
: Laboratorium rutin : darah tepi lengkap, elektrolit, BUN, kreatinin,
SGOT/ SGPT, urinalisa, BNP (brai natreuretic peptide).
IPTx
: - Infus RL 20 tpm/12 jam
-Bisoprolol 1 x 5 mg
-Candesartan 1-0-0 x 8 mg.
-Spironolakton 1 x 25 mg.
-ISDN 2 x 2,5 mg
-Digoxin 3 x 500 mcg
IPMx
: Vital sign, EKG, laboratorium darah rutin, dan urin tampung
IPEx
: Bed rest, diet rendah garam, minum cukup, edukasi mengenai penyakit
yang diderita.
VIII. PROGNOSIS
Ad Vitam
: Bonam
Ad Functionam
: Bonam
Ad Sanationam
: Bonam
12