Anda di halaman 1dari 1

AMANAH

MAKNA AMANAH
1. Secara Bahasa: Bermakna al-wafa (memenuhi) dan wadiah (titipan).
2. Secara Definisi: Seorang muslim memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini
didasarkan pada firman ALLAH SWT: Sesungguhnya ALLAH memerintahkan kalian
untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi
diantara manusia agar menghukumi dengan adil (QS 4/58
Hendaknya orang yang diberi amanah menunaikan amanahnya, dan hendaknya bertaqwa kepada
Allah ( al-Baqoroh : 283 )
Maka secara garis besar amanah terbagi menjadi tiga bagian:
1. Amanah dalam Menunaikan Hak-hak Allah Azza wa Jalla.
Yaitu dengan menauhidkan-Nya, mengesakan-Nya di dalam beribadah, mengerjakan apa yang
Dia perintahkan dan menjauhi apa yang Dia larang, semata-mata untuk mengharapkan keridhaan
Allah. Ini merupakan amanah yang terbesar, yang setiap hamba wajib melaksanakannya pertama
kali sebelum amanah-amanah yang lain. Dan darinya akan muncul seluruh bentuk amanah yang
lain.
2. Amanah dalam Nikmat yang Diberikan Allah.
Seperti nikmat pendengaran, penglihatan, pemeliharaan, harta dan anak-anak. Juga amanah badan
dan segala isinya, kepala dan kemampuan otaknya untuk berfikir. Maka setiap mukallaf wajib
menggunakan nikmat-nikmat tersebut sesuai fungsinya yang Allah ciptakan dan dalam rangka
menunaikan perintah-perintah Allah.
Apabila anggota badan, kesehatan, harta dan seluruh nikmat yang kita terima digunakan dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah Taala, maka berarti kita telah merealisasikan amanah
serta menunaikan sesuai tuntutannya.
Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah
janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu
harus takut (tunduk). (QS. 2:40)
3. Amanah dalam Menunaikan Hak Sesama Manusia
Seperti titipan, harta, rahasia, aib dan kehormatan dan lain sebagainya. Al Quran telah
menyebutkan tentang keutamaan sifat amanah dalam banyak ayat, yang sekaligus menganjurkan
kepada kita untuk memelihara dan menjaganya)
Macam-macam Khianat
Allah swt berfirman, artinya, Hai orang-orang beriman, janganlah kamu, mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS. 8:27
Berdasar ayat ini, khianat ada tiga macam:
1. Khianat terhadap hak-hak Allah swt, yang paling besar adalah kufur dan syirik kemudian
setelah itu disusul dengan fusuq (kefasikan) dan ishyan (kemaksiatan) 2. Khianat terhadap
hak-hak Rasul saw, yaitu dengan meremehkan sunnah-sunnah dan pengajarannya, ghuluw
(berlebihan) di dalam mengagungkan beliau, meninggalkan sunnah dan melakukan bidah
atau membuat hal-hal baru di dalam agama padahal tidak pernah diajarkan oleh beliau saw.
3. Khianat terhadap hak-hak sesama manusia, seperti khianat di dalam harta, kehormatan atau
nasihat terhadap mereka. Amanah terhadap sesama manusia amat banyak, diantaranya adalah
amanat anak,orang tua, kerabat,suami- istri, tetangga,amanah dalam jual beli, berbicara,
pekerjaan, ilmu, nasihat, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai