perubahan
endokrin
yang
penting
dalam
memacu
proses
2.
Teori Oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan postterm
memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis memegang
peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari
neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga
sebagai salah satu faktor penyebab kehamilan postterm.
Keadaan klinis yang dapat ditemukan ialah gerakan janin yang jarang, yaitu
secara subyektif
2.
kurang dari 7 kali/20 menit atau secara obyektif dengan KTG kurang dari 10
kali/20 menit.
3.
4.
menurun
sirkulasi
darah
menuju
sirkulasi
plasenta
dapat
G. Pathway
H. Komplikasi
leher rahim.
c) Penurunan kepala janin (Station) yaitu mengambarkan posisi janin kepala
dalam hubungannya dengan jarak dari iskiadika punggung, yang dapat
teraba jauh di dalam vagina posterior (sekitar 8-10 cm) sebagai tonjolan
tulang.
d) Konsistensi (Consistency) yaitu dalam primigravida leher rahim
perempuan biasanya lebih keras dan tahan terhadap peregangan, seperti
sebuah balon sebelumnya belum meningkat. Lebih jauh lagi, pada wanita
muda serviks lebih tangguh dari pada wanita yang lebih tua.
e) Posisi ostinum uteri (Position) yaitu posisi leher rahim perempuan
bervariasi antara individu. Sebagai anatomi vagina sebenarnya menghadap
ke bawah, anterior dan posterior lokasi relatif menggambarkan batas atas
dan bawah dari vagina. Posisi anterior lebih baik sejajar dengan rahim, dan
karena itu memungkinkan peningkatan kelahiran spontan.
K. Pengelolaaan Selama Persalinan Hamil Serotinus
Menurut Kurniawati (2009) yaitu pengolalaan selama persalinan tentang
serotinus sebagai berikut :
1.
Pemantauan yang baik terhadap ibu (aktivitas uterus) dan kesejahteraan janin.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Perlu kita sadari bahwa persalinan adalah saat paling berbahaya bagi janin
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
Informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh dari hasil
wawancara langsung kepada pasien / klien (anamnesis) atau dari keluarga dan
tenaga kesehatan, menurut Wildan (2009 : 34) adalah :
a) Identitas / Biodata Pasien suami dan istri adalah nama, umur, agama,
suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
b) Alasan datang : Untuk mengetahui alasan pasien datang ke tempat
pelayanan kesehatan.
c) Keluhan utama : Alasan wanita datang mengunjungi klinik / RB / RS / dan
diungkapkan dengan kata-kata sendiri.
d) Riwayat kesehatan antara lain riwayat kesehatan dahulu, sekarang, dan
riwayat kesehatan keluarga, juga riwayat alergi dan pengobatan.
e) Riwayat perkawinan
f) Dikaji untuk mengetahui berapa kali menikah, berapa usia pasien saat
menikah, usia pasangan pasien saat menikah, berapa lama pasien menikah
dan berapa jumlah anaknya.
g) Riwayat obstetric
h) Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui tentang pertama kali pasien mendapatkan menstruasi
(menarce), siklus, lama menstruasi, banyak menstruasi, bentuk darah
apakah cair atau menggumpal, warna darah, dismenorea, flour albus dan
untuk mengetahui hari pertama menstruasi terakhir serta tanggal kelahiran
dari persalinan.
i) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui pada tanggal, bulan, tahun berapa anaknya lahir, tempat
Pemeriksaan Umun
a) Keadaan Umum (KU)
Untuk menilai keadaan pasien pada saat itu secara umum.
b) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah composmentis
(Kesadaran penuh dengan memberikan respon yang cukup terhadap
stimulus yang diberikan), somnolen (kesadaran yang mau tidur saja,
dapat dibangunkan dengan rasa nyeri tetapi tidur lagi), koma (tidak
dapat bereaksi terhadap stimulus yang diberikan atau rangsangan
apapun, reflek pupil terhadap cahaya tidak ada).
c) Tanda-tanda Vital (TTV)
Pada pengukuran tanda-tanda vital yang diukur adalah tekanan darah,
nadi, respirasi, dan suhu.
d) Berat Badan (BB)
Untuk mengetahui berat badan pasien dalam satuan kilogram (Buku
Panduan Praktik Klinik Kebidanan).
e) Tinggi Badan (TB)
Dikaji untuk mengetahui tinggi badan ibu dalam satuan sentimeter,
menurut Saminem (2009 : 23).
f) LILA (Lingkar Lengan Atas)
Untuk mengetahui status gizi pasien.
2)
3)
Tujuan:
-
Anxiety level
Coping
Kriteria Hasil :
-
NIC :
-
2.
Siapkan metode untuk melahirkan yang paling layak, bila janin pada presentase
kening, wajah, dan dagu.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kulit kering, rapuh dan mudah
kriteria hasil :
-
mobilisasi pasien.
4.
Tujuan :
-
Blood koagulation
Kriteria hasil :
-
NIC:
-
Memonitor TTV.
Lakukan manual pressure (tekanan) pada area perdarahan atau diberikan tampon.
5.
Tujuan :
-
Pain level
Pain control
Confort level
Kriteria hasil :
-
6.
Resiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka post operasi (porte de entre),
post persalinan.
Tujuan :
-
Immune status
Risk control
Kriteria hasil :
-
Monitor tanda dan gejala infeksi pertahankan teknik asepsis pada pasien yang
beresiko.
7.
Tujuan:
-
Circulasi ststus
Tissue perfusion
Kriteria hasil :
-
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat, Dr. Chrisdiono M. 2004. Prosedur Tetap Obstetrik dan Ginekologi. Jakarta :
EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Profile Dinas Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2010. Semarang
Freddy Panjaitan. 2012. Kehamilan serotinus. (https:// freddypanjaitan. wordpress.
com/2012/01/10kehamilan-lewat-waktu-serotinus/)
(Online),
diakses
pada