Suara kerik jangkrik mengisi teras aula meditasi. Sebelum para muridnya, dua samanera
beristirahat malam. Bhante berkenan untuk bercerita sedikit tentang kisah seekor anjing yang
masuk surga.
Usai perang Bharatayuda, pandawa lima meninggalkan segala urusan keduniawian. Mereka
bertekad untuk mempersiapkan diri guna bekal di kehidupan selanjutnya yang lebih baik.
Bhante mengawali cerita.
Dalam perjalanannya yang sangat jauh, satu persatu anggota pandawa lima meninggal
dunia. Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa tidak bisa meneruskan perjalanan ke sebuah bukit
yang tinggi.
Bima meninggal membawa sifatnya yang blak-blakan, tidak mau berbasa-basi, dan
cenderung kasar. Arjuna meninggal membawa sifatnya yang merasa bisa menyelesaikan apa
saja. Nakula meninggal membawa sifatnya yang penuh keakuan. Sadewa meninggal dengan
sifatnya yang merasa unggul di antara semua saudaranya.
Hanya tinggal Yudhistira dan seekor anjingnya yang masih bernapas. Ketika di puncak bukit
muncullah kereta kencana yang bersiap membawa Yudhistira ke swarga loka. Dengan wajah
yang bahagia, ia hendak melangkahkan kakinya ke kereta kencana tersebut.
Yudhistira mundur selangkah, karena ia diberhentikan. Hanya dirinya seorang yang boleh
naik kereta kencana menuju surga. Anjing tidak boleh masuk surga!
Andre Sam