Anda di halaman 1dari 4

Pemikiran filsafat banyak dipengaruhi oleh lingkungan.

Namun pada
dasarnya baik di Barat, India dan Cina muncul dari yang sifatnya religius. Di
Yunani dengan mitosnya, di India dengan kitabnya Weda (Agama Hindu), dan di
Cina dengan Confusiusnya. Di Barat mitos dapat lenyap sama sekali dan rasio
yang menonjol, sedangkan di India filsafat tidak pernah bisa lepas dengan
induknya dalam hal ini agama Hindu. Pembagian secara periodisasi filsafat Barat
adalah Zaman Kuno, Zaman Abad Pertengahan, Zaman Modern dan masa kini.
Pembagian secara periodisasi filsafat India adalah periode Weda, Wiracarita,
Sutra-sutra, dan Skolastik. Pembagian secara periodisasi filsafat Cina adalah
Zaman Kuno, Zaman Pembauran, Zaman Neo-Konfusionisme, dan Zaman
Modern. Untuk sejarah perkembangan ilmu pengetahuan disini pembahasan
mengacu kepemikiran filsafat di Barat.
Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada
peradaban Yunani Kuno dan diakhiri pada zaman kontemporer.
A. Zaman Pra Yunani Kuno
Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Oleh
karena itu, zaman pra Yunani Kuno disebut juga zaman Batu yang berkisar
antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun Sebelum Masehi sisa peradaban
manusia yang ditemukan pada masa ini (dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu
Fakultas Filsafat, 1996) antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Alat-alat dari batu


Tulang belulang hewan
Sisa beberapa tanaman
Gambar di gua-gua
Tempat penguburan
Tulang-belulang manusia purba

Pada abad ke-6 SM di Yunani muncul lahirnya filsafat. Timbulnya filsafat


ditempat itu disebut suatu peristiwa ajaib (the greek miracle). Ada beberapa
faktor yang sudah mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya
filsafat di Yunani. Beberapa faktor tersebut diantaranya : pada bangsa Yunani
dan bangsa-bangsa sekitarnya terdapat suatu mitologi yang kaya dan luas,

Kesusastraan Yunani berupa puisi karya Homeros yang sangat digemari oleh
rakyat untuk mengisi waktu terluang dan serentak juga mempunyai nilai
edukatif, dan pengaruh ilmu pengetahuan yang pada waktu itu sudah terdapat
di Timur Kuno.
Pada zaman pra Yunani Kuno di dunia ilmu pengetahuan dicirikan
berdasarkan know how yang dilandasi pengalaman empiris. Disamping itu,
kemampuan berhitung ditempuh dengan cara one-to one correspondency atau
mapping process. Contoh, cara menghitung hewan yang akan masuk dan
keluar kandang dengan menggunakan kerikil. Namun pada masa ini manusia
sudah mulai memperhatikan keadaan alam semesta sebagai suatu proses
alam. Dengan demikian lama kelamaan mereka juga memperhatikan dan
menemukan hal-hal lainnya.
B. Zaman Yunani Kuno
Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada
zaman ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau
pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan
filsafat, karena bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai
mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman
yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja),
melainkan menumbuhkan sikap an inquiri attitude (suatu sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang menjadi
cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah
menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa.
Beberapa filsuf pada masa itu antara lain Thales, Phytagoras. Socrates,
Plato, dan Aristoteles.

C. Zaman Abad Pertengahan

Zaman abad pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan


ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para
teolog, sehingga aktivitas terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan
yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah ancilla theologia atau abdi
agama. Namun demikian harus diakui bahwa banyak juga temuan dalam
bidang ilmu yang terjadi pada masa ini.
Periode abad pertengahan mempunyai perbedaan yang mencolok dengan
abad sebelumnya. Perberdaan itu terletak pada dominasi agama. Timbulnya
agama Kristen yang diajarkan oleh Nabi Isa as. pada permulaan abad Masehi
membawa perubahan besar terhadap kepercayaan keagamaan.
Agama Kristen menjadi problem kefilsafatan karena mengajarkan bahwa
wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda
dengan pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat
dicapai oleh kemampuan akal. Mereka belum mengenal adanya wahyu.

B. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang
bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance adalah zaman peralihan ketika
kebudayaan abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan
modern. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak
didasarkan atas campur tangan Ilahi. Penemuan ilmu pengetahuan modern
sudah mulai dirintis pada zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang
berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang
terkenal seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.

C. Zaman Modern
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah
dirintis sejak zaman Renaissance. Seperti Rene Descartes, tokoh yang
terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu
pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri
atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan
temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for life
(perjuangan untuk hidup). J. J. Thompson dengan temuannya elektron.

D. Zaman Kontemporer
Zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi
canggih. Teknologi canggih komunikasi dan informasi termasuk salah satu
yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer,
berbagai satelit komunikasi, internet, dan sebagainya. Bidang ilmu lain juga
mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi ilmu yang semakin
tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit, tetapi secara
mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan
subspesialis atau super-spesialis, demikian pula bidang ilmu lain. Disamping
kecenderungan kearah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara
bidang ilmu satu dengan lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru
seperti bioteknologi yang dewasa ini dikenal dengan teknologi kloning.

Anda mungkin juga menyukai