Documents - Tips - Sistem Pelumasan 565dcf7a59611
Documents - Tips - Sistem Pelumasan 565dcf7a59611
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karuniaNyalah, maka penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Pelumasan pada
Motor Bensin dan Diesel ini tepat pada batas waktunya. Makalah tugas ini dibuat dari
berbagai sumber atau referensi.
Pada makalah tugas ini, penulis berusaha menyusun dalam bentuk paparan yang akan
mempermudah para pembaca untuk dapat belajar lebih baik, karena didalamnya terdapat
ringkasan materi yang penulis buat secara sederhana sehingga mudah dipahami.
Penulis menyadari makalah tugas ini jauh dari sempurna, hal ini mengingat
kemampuan pengetahuan dan kepustakaan yang penulis miliki sangat terbatas, Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya
agar makalah tugas ini dapat digunakan sebaik mungkin.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyelesaian makalah Sistem Pelumasan pada Motor Bensin dan
Diesel ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Wassalam.
Palangka Raya,
Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
1.3.
Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri - pelumas - atau yang lebih popular disebut oli - merupakan
bagian tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mobil secanggih apapun
dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia, pelumas adalah darah. Pelumas sangat
menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Salah
memilih pelumas bisa berakibat fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin bisa
rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat
membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin.
Oleh karena itu, disini penulis akan menjelaskan secara rinci tentang sistem
pelumasan pada motor bensin dan diesel agar para pembaca dapat mengetahui prinsip
kerja pelumasan pada motor bensin dan diesel sehingga pembaca dapat memilih pelumas
yang tepat bagi mesin kendaraannya agar dapat awet dan tahan lama.
1.4.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian pelumasan serta fungsi pelumasan tersebut bagi mesin
bensin dan diesel.
2. Mengetahui sistem kerja pelumasan pada motor bensin dan diesel.
3. Mengetahui jenis-jenis pelumas dan klasifikasi minyak pelumas.
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak
dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin
yang dipakai pada
mesin pembakaran dalam.
Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli
dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara
normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang
lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit dan perkaratan
logam-logam bearing.
Meanisme katup
Dalam sistem pelumasan yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor adalah :
a. Sistem tekan
Sistem ini digunakan pada mesin besar dan mesin kendaraan. Dimana minyak
pelumasnya berada dalam keadaan lebih dingin dari pada bagian mesin lainnya.
Minyak ditekan dan dialirkan melalui berbagai saluran dengan pompa kesemua
bagian yang membutuhkan seperti beberapa bantalan, poros, batang penggerak,
pipa di dalam kerangka mesin, dan bagian lain yang akan dilumasi.
b. Sistem percikan
Sistem ini digunakan pada mesin kecil yang berdaya rendah karena proses dan
kontruksinya sederhana. Setiap kali pangkal batang penggerak (big end) mencebur
kedalam mangkok pelumas, memercikan keatas ke dinding silinder dan bantalanbantalan atau bagian-bagian lain yang harus dilumasi.
Aplikasi sistem pelumasan percik banyak dijumpai pada kendaraan dua langkah
yang kuno seperti pada vespa dan pada L2 Super. Sistem pelumasan percik hanya
diterapkan pada engine yang mempunyai rpm dan daya rendah serta pada engine
yang memiliki konstruksi katup-katup samping. Selain itu sistem ini hanya
diaplikasikan pada kendaraan satu silinder dan bentuk engine yang relatif kecil. Pada
engine multi silinder sudah menggunakan sistem paksa dan sistem rendam yang
diterapkan pada transmisi dan differensial. Sekarang ini juga masih ada engine yang
menggunakan sistem percik seperti pada motor bensin 5,5 HP yang banyak
digunakan pada mesin penggerak kompresor.
c. Sistem kombinasi
Sistem ini digunakan untukmenjaga agar sistem pelumasan agar tetap bekerja
dengan baik jika pompa mengalami gangguan. Pada sistem ini pompa minyak
pelumas memompakan minyak pelumas dari bak minyak pelumas kedalam mangkok
minyak pelumas dan pangkal batang penggerak bertugas memercikan minayk
pelumas ke bagian-bagian yang perlu dilumasi.
c. Distribitor
d. Plunyer
e. Pengatur langkah plunyer
2.4
Jenis Pelumas
Oli Mineral
Oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi
yang telah diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat - zat aditif untuk
meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Beberapa pakar mesin memberikan saran
agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan
langsung menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya
mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat
dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian
mesin.
Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian
terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian
dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli
mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan
baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli
sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat
tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga
menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan
kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.
Sistem pelumasan tidak hanya sebatas oli, masih ada beberapa hal yang
berhubungan dengan pelumasan, seperti Grease atau bahasa bengkelnya "gemuk".
Grease ini berbentuk semi-solid (seperti margarim makanan) yang berfungsi hampir
sama dengan oli, dengan dasar sebagai pelumas. Grease ini juga di design untuk
beberapa faktor tertentu seperti ketahanan terhadap suhu/temperatur dan air.
Grease ini memiliki karakter :
-
Pada temperatur tinggi atau mencapai suhu leleh/cair pada saat mesin bekerja akan
mencair dan melumasi bagian permesinan.
yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih
mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke
komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada
temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.
Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh
Society of Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera
angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada
kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.
Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin.
Umumnya, mobil sekarang punya kekentalan lebih rendah dari 5W-30 . Karena mesin
belakangan lebih sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan
juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tak baik
menggunakan oli kental (20W-50) pada mesin seperti ini karena akan mengganggu
debit aliran oli pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.
Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan
pemakaian oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film
cukup untuk bearing.
3.1. Kesimpulan
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda
REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesin
http://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas
http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Bagaimana-cara-menentukan-ataumemilih-pelumas-.html
http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Pengertian-Pelumas-.html
http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Penggunaan-pelumas-.html
http://www.taxidoinfo.co.cc/2010/04/penggunaan-dan-pemeliharaan-system.html
http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=11
http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=12