Anda di halaman 1dari 4

a.

b.
c.
d.
e.

B.

Distraksi (Asmadi, 2008)


Adalah mengalihkan perhatian klien dari nyeri. Teknik distraksi yang dapat dilakukan
diantaranya :
Bernafas lambat dan berirama secara teratur
Bernyanyi, berirama dan menghitung ketukannya
Mendengarkan musik
Mendorong untuk berkhayal (guided imagery)
Massage (pijatan)
Sistem aktivasi reticular menghambat stimulus yang menyakitkan jika seseorang menerima
masukan sensori yang cukup ataupun berlebihan. Stimulus sensori yang menyenangkan
menyebabkan pelepasan endokrin. Individu yang merasa bosan atau diisolasi hanya memikirkan
nyeri yang dirasakan sehingga ia mempersepsikan nyeri tersebut dengan lebih akut. Distraksi
mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain dan dengan demikian menurunkan kewaspadaan
terhadap nyeri bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Namun ada satu kerugian apabila
upaya distruksi itu berhasil tenaga kesehatan atau keluarga dapat menanyakan tingkat nyeri yang
dirasakan. Distraksi dapat bekerja memberi pengaruh paling baik untuk jangka waktu yang
singkat, untuk mengatasi nyeri intensif hanya berlangsung beberapa menit misalnya selama
pelaksanaan prosedur invasif atu saat menunggu kerja analgesik.
Distraksi
Distraksi adalah Gangguan yang berarti mengalihkan perhatian kita pada sesuatu.
Kita menggunakan metode ini tanpa menyadari ketika kita menonton televisi atau mendengarkan
radio untuk mengalihkan pikiran kita dari kekhawatiran/cemas/suatu masalah atau mungkin rasa
sakit yang sedang kita alami.
Misalnya: rasa sakit, Distraksi dapat digunakan sendiri untuk mengatasi rasa sakit ringan atau
Distraksi berguna ketika kita sedang menunggu bekerjanya obat anti sakit.
Jika kita mempunyai masalah yang mengganggu pikiran , kita dapat berfokus pada yang lain
sehingga pikiran yang mengganggu hilang dari pikiran kita.
a. Teknik Distraksi
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus
yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler
menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat
menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh
klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga
stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum
berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang
digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan,
pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding
stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).

b. Jenis-jenis distraksi:
1. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat pemandangan dan
gambar termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta gemercik air,
individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti musik klasik,
dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk
menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
(Tamsuri, 2007).
3. Distraksi pernafasan
Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu objek atau
memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu
sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan
menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk berkosentrasi pada sensasi
pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga
terbentuk pola pernafasan ritmik.Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk
melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh
yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
4. Distraksi intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan kegemaran (di
tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.
c.

Cara menggunakan Distraksi


Setiap kegiatan/aktifitas dimana kita harus fokus dapat digunakan untuk melakukan
distraksi.
Distraksi bisa internal, seperti menghitung, menyanyi untuk diri sendiri, berdoa, atau mengulangi
pernyataan seperti "Saya dapat mengatasinya."Atau Disraksi dapat eksternal, seperti menjahit,
membuat/menggambar lukisan dll.
Diposkan oleh Anime loversss di 08.10
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
http://ariasandyhasim.blogspot.co.id/2015/09/distraksi-dan-relaksasi-management-nyeri.html

1.Distraksi
Merupakan teknik yang mana dilakukan agar mengalihkan perhatian klien dari nyeri.Ada
beberapa teknik distraksi yang dapat kita lakukan.

Melakukan aktivitas yang sanagt disukai, seperti halnya membaca, menulis, ataupun
mewarnai.

Melakukan pengompresan hangat pada bagian yang nyeri.

Bernafas secara lembut serta berirama secara teratur.

Menyanyi berirama serta menghitung ketukannya.

Distraksi.
Distraksi, yang mencakup memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selai pada nyeri,
dapat menjadi stategi yang sangat berhasil dan mungkin merupakan mekanisme yang
bertanggung jawab pada teknik kognitif efektif lainnya ( Arntz dkk., 1991; Devine dkk.,
1990). Seseorang, yang kurang menyadari adanya nyeri atau memberikan sedikit
perhatian pada nyeri, akan sedikit terganggu oleh nyeri dan lebih toleransi terhadap nyeri.
Distraksi diduga dapat menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi sistem control
desenden, yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak.
Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri. Peredaan nyeri secara umum meningkat dalam
hubungan langsung engan parsitipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang
dipakai dan minat individu dalam stimuli. Karenanya, stimuli penglihatan, pendengaran,
dan sentuhan mungkin akan efektif dalam menurunkan nyeri disbanding stimuli satu
indera saja.
Diposkan oleh Muhamad Reza Pahlevidi 22.39
http://muhamadrezapahlevi.blogspot.co.id/2012/05/manajemen-nyeri-non-farmakologi.html

NON PHARMACOLOGICAL PAIN MANAGEMENT


Distraksi
Teknik distraksi adalah teknik yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian klien dari nyeri.
Teknik distraksi yang dapat dilakukan adalah:
a) Melakukan hal yang sangat disukai, seperti membaca buku, melukis, menggambar dan
sebagainya, dengan tidak meningkatkan stimuli pada bagian tubuh yang dirasa nyeri.
b)

Melakukan kompres hangat pada bagian tubuh yang dirasakan nyeri.

c)

Bernapas lembut dan berirama secara teratur.

d)

Menyanyi berirama dan menghitung ketukannya.

Anda mungkin juga menyukai