Anda di halaman 1dari 2

ROLE PLAY SBAR DI RUANG ICU

Kelompok 4

1. Erinada sebagai narator


2. Sti Jasmin sebagai perawat 1
3. Ryan Nur sebagai perawat 2
4. Amelia Putry sebagai perawat 3
5. Shintia Gita R sebagai pasien
6. Eliza Mutia sebagai keluarga pasien
7. Tasya Febriyani sebagai dokter jaga
8. Zainal Arifin sebagai dokter penyakit dalam

Naskah Role Play

Di salah satu RS di kota Tangerang terlihat di nurse station ruang icu perawat
jaga siang akan melakukan operan pada perawat shift selanjutnya.

Jasmin : “Ada pasien yang masuk pukul 4 sore. Nama Ny. Gita berumur 31 tahun, ada di bed
2 dengan diagnosa penyakit jantung. Pasien mengalami sesak nafas, nyeri dada,
dan sakit kepala”
Ryan : “Tindakan apa saja yang sudah diberikan?”
Jasmin : “Pasien sudah terpasang terapi oksigen simple mask dengan konsentrasi oksigen
6L/menit, sudah diberikan obat dan pasien tidak ada alergi obat. Sudah dilakukan
pemeriksaan TTV dengan TD 100/90 mmHg, ND 78 x/menit, RR 21 x/menit dan
SH 37oc. Pasien sudah beberapa kali masuk RS.”
Ryan : “Apa klien mengatakan adanya rasa yang mengganggu saat beraktivitas?”
Jasmin : “Iya, pasien mengatakan sesak nafasnya saja yang mengganggu, sampai tadi diukur
RR 21 x/menit.”
Amel : “Lalu masalah yang berarti saat ini sesak nafasnya itu ya!”
Ryan : “Baik kalau begitu nanti saya akan lanjutkan untuk tindakan keperawatannya.”

Setelah pemberian informassi tersebut pergantian shift pun dilakukan. Perawat


Jasmin berpamit untuk pulang.

Jasmin : “Saya pamit pulang ya.”


Amel : “Iya hati-hati.”

Saat sedang berjaga perawat Ryan dan Amel memonitor keadaan pasien. Tiba-
tiba pasien kembali terlihat kesulitan bernafas membuat perawat Amel bergegas untuk
membantunya dan saat itu juga dokter jaga, yaitu Tasya masuk ke ruang ICU untuk
memeriksa kondisi pasien.
dr. Tasya : “Suster, coba dinaikan konsentrasi oksigennya.”
Amel : “Baik dok.”
Setelah pasien tidak sesak lagi, perawat Ryan mengkonsultasikan perawat
selanjutnya pada dr. Tasya.
Ryan : “Tindakan selanjutnya untuk pasien ini bagaimana ya dok? Karna sudah
mulai mengacam kehidupannya.”
dr. Tasya : “Besok pagi sebelum visit dr. Zainal diberitahu saja kondisi pasien secara
detail terlebih masalah oksigenasinya.”
Ryan : “Baik dok.”

Pagi hari pun datang, saat dokter penyakit dalam, yaitu dr. Zainal, perawat
Ryan dan Amel langsung berdiskusi.
dr. Zainal : “Selamat pagi.”
Amel & Ryan : “Pagi dok .....”
dr. Zainal : “Bagaimana keadaan Ny. Gita?”
Amel : “Begini dok, ditemukan tanda klinis baru yang cukup berarti, yaitu pola nafas
Ny. Gita sangat terngganggu.”
dr. Zainal : “Bisa saya lihat catatan medisnya.”
Ryan : “Ini dok.” (sambil menyerahkan catatan medis Ny. Gita)
dr. Zainal : “Oh .... begini yang ini tinggal kamu lanjutkan saja, jika tidak ada perubahan
nanti kita ubah terapinya saja.”
Amel : “Baik dok.”

Saat sedang menunggu operan shift perawat selanjutnya perawat Ryan dan
Amel kedatangan keluarga Ny. Gita yang terlihat sedih.
Amel : “Selamat pagi bu. Ada yang bisa saya bantu?”
El : “Begini sus, saya mau menanyakan kondisi adik saya Ny. Gita.”
Amel : “Oh iya ibu tadi sudah kami konsutiltasikan dengan dokter penyakit dalam. Ny. Gita
memang untuk sekarang ini kondisinya tidak stabil.”
El : “Tapi adik saya tidak kenapa-kenapa kan sus?
Amel : “Kami selaku tim medis akan melakukan perawatan semaksimal mungkin. Banyak
berdoa ya bu untuk kesembuhan Ny.Gita.”
El : “Pasti sus, saya berdoa terus untuk kesembuhan adik saya. Terima kasih sus.”
Amel : “Iya bu.”

Perawat Ryan dan Amel operan shift dengan perawat selanjutnya. Seminggu
kemudian, Ny. Gita akhirnya sadar dari komanya dan berangsur pulih seiring dengan
perawatan yang dilakukan.

-------------------------------Tamat------------------------------

Anda mungkin juga menyukai