Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................5
C. TUJUAN.....................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
A. LADA (PIPER NIGRUM LINN.)...............................................................6
1. KLASIFIKASI TANAMAN............................................................7
2. CIRI-CIRI TANAMAN...................................................................8
3. KANDUNGAN KIMIA...................................................................8
4. SIFAT TANAMAN.........................................................................8
5. PENGGUNAAN..............................................................................9
B. SENYAWA PIPERIN..................................................................................9
C. ISOLASI....................................................................................................13
D. EKSTRAKSI SOXHLETASI....................................................................13
E. PEMURNIAN............................................................................................14
F. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT).................................................15
BAB III METODEOLOGI..................................................................................17
A.
B.
C.
D.
A. KESIMPULAN..........................................................................................31
B. SARAN......................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................32
LAMPIRAN..........................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lada atau sering disebut merica (Piper nigrum L.) merupakan
tanaman rempah yang sangat disukai oleh para pedagang kuliner yang
biasanya dicampurkan pada masakan. Selain itu, lada dapat digunakan
sebagai obat tradisional dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Terutama dalam masyarakat yang masih serba terbatas dalam menjangkau
pengobatan medis yang begitu mahal dan canggih seperti saat ini. Lada
mengandung serat dan vitamin. Selain itu, lada juga mengandung senyawa
metabolit sekunder yaitu senyawa alkaloid berupa piperin.
Piperin merupakan senyawa metabolit sekunder yang diperoleh
dari buah lada (Piper ningrum L.) dengan cara mengisolasi. Isolasi dalam
percobaan ini yaitu mengambil senyawa piperin yang terdapat dalam lada
melalui ekstraksi soxhletasi dengan menggunakan pelarut organik seperti
etanol. Piperin merupakan senyawa polar begitupun dengan etanol sehingga
etanol mampu melarutkan piperin yang terdapat dalam lada sesuai dengan
prinsip like
dissolved
bahwa
piperin
merupakan senyawa alkaloid yang dapat larut dalam alkohol yaitu etanol,
dimana antara piperin dengan etanol mampu untuk membentuk ikatan
hidrogen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengisolasi alkaloida
piperin
dari simplisia
lada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Divisi
: Magndrophyta
Kelas
: Magnolipisida
Anak Kelas
: Magnolidae
Bangsa
: Piperales
Suku
: Piperaceae
Marga
: Piper
Spesies
: Piper ningrum L
2. Ciri-ciriTanaman
Tumbuhan-tumbuhanberkayuseringkalimemanjat
dengan
berbentukbulat,
berbijikerasdanberkulitlunak.
3. Kandungan Kimia
Ladamengandungminyakatsiri, pinena, kariofilena, lionena,
filandrena
alkaloid
piperina,
kavisina,
zatpahitdanminyaklemak.
4. SifatTanaman
piperitina,
piperidina,
5. Penggunaan
Ladadapat digunakanuntukstomakika, karminativa.
Efek farmakologis :
- Kamferia merangsang timbulnya kejang
- Boron meluruhkan haid, merangsang keluarnya hormon
-
tulang,
menghambat
B. Senyawa Piperin
Piperin (1piperilpiperidin) C17H19O3N merupakan alkaloid dengan
inti piperidin. Piperin berbentuk kristal berwarna kuning dengan titik leleh
127-129,50C, merupakan basa yang tidak optis aktif, dapat larut dalam
alkohol, benzena, eter, dan sedikit larut dalam air (Anwar,dkk.1994).
Piperin terdapat dalam senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid
yang sesungguhnya merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan
aktivitas fisilogi yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa. Lazim
mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik, diturunkan dari asam
amino biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik.
(Sastrohamidjojo, 1996, hal: 205).
Piperin terdapat dalam beberapa spesies piper dan dapat dipisahkan
baik dari lada hitam maupun lada putih perdagangan piperin juga dapat
ditemukan pada cabe jawa. Kandungan piperin biasanya berkisar antara 592% (Anwar,dkk.1994).
Struktur piperin adalah sebagai berikut :
N
CO
CH
HC
CH2
CH
HC
O-
+ OH
R C
R C OH
NH2
+ NH3
R C
-
NH2
+ H+
OH
OH
+ HOH
R C
NH2
R C OH2
NH2
O
R C
OH
+ NH4+
Reaksihidrolisispiperindigambarkansebagaiberikut :
N
CO CH
CH2
HC CH
HO2C CH
KOH
CH3OH
HC CH
O
HC
HC
CH2
Piperidin
Asam Piperat
Oksidasiasampiperatdenganmemutuskanikatanrangkapdidekatcinci
nakanmenghaasilkansenyawapiperonal
yang
merupakanbahandasarpembuatanparfum.
HO2C CH
HC CH
HC
CH2
O
KMnO4
COOH
COOH
Asam Piperat
+ H2C
Asam Oksalat
Piperonal
O
CH
+ H2C
O
CH
Asam Piperonilat
C. Isolasi
D. Ekstraksi Soxhletasi
Metode yang digunakan untuk mengisolasi piperin dari lada putih
tersebut adalah ekstraksi soxhlet yang merupakan pemisahan satu atau
beberapa bahan dari suatu padatan dengan menggunakan bantuan pelarut.
Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari
komponen-komponen
dalam
campuran/pemilihan
jenis
pelarut
ini
alat
soxhlet
yaitu
pemanasan,
pendinginan
uap,
1. Harus dapat melarutkan semua zat wangi bunga dengan cepat dan
sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti: lilin,
pigmen, serta pelarut harus bersifat selektif.
2. Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah, agar pelarut mudah
diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi.
3. Pelarut tidak boleh larut dalam air.
4. Pelarut harus bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan komponen
minyak bunga.
5. Pelarut harus mempunyai titik didih yang seragam dan jika diuapkan
tidak akan tertinggal dalam minyak.
6. Harga pelarut harus serendah mungkin, dan tidak mudah terbakar.
E. Pemurnian
Dapat
digunakan
dengan
metode
kristalisasi
langsung
BAB III
METODEOLOGI
bau
Pemeriksaan kimia, melalui skrining fitokimia dari senyawa
yang polar terhadap etanol
ekstrak etanol
larutan
simpan di kulkas sampai terbentuk
kristal
lalu kristalisasi dengan metanol dingin
jarum kristal
etanol
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Organoleptik
Bau
: Bau khas lada
Bentuk
: Kristal Jarum
Rasa
:Warna
: Kuning
2. Tabel Skrinung (Sari Etanol)
No
1.
Cara Identifikasi
Pemeriksaan Tanin
Teori
Pengamatan
Hasil
terjadi
Terjadi
(-)
perubahan warna
warna
tanin
menjadi
biru
kuning
kehijauan
atau
Pemerikasaan Gula
Pereduksi
Sari etanol + 2 tetes Terjadi merah
Fehling A + 2 tetes bata
Fehling
gula
(-)
warna hijau
gula
pereduksi
panaskan
(+)
Terjadi
di
pereduk
si
water
bath
3.
Pemerikasaan
a
Alkaloid
Simplisia
halus
Dengan
direaksikan
dengan
Mayer,
Dragendorf,
4.
coklat
coklat
Meyer
putih
CHCl3 + NH4OH
b Dengan
saring ad diperoleh
Dragendorf
ekstrak,
kemudian
ekstrak diuapkan +
coklat/jingga
HCl 2N/H2SO4 2N,
c)
Dengan
kocok
dibagi
Bouchrdad
menjadi 3 tabung,
coklat
kemudian
masingmasing
(-)
alkaloid
(+)
alkaloid
coklat
(+)
alkaloid
dan
Bouchardad.
Pemeriksaan
Antrasenoid (Emodol) Warna
Sari
merah
etanol menunjukan
Tidak
(-)
menunjukka
emodol
n warna
merah
(kuning)
5.
Pemeriksaan
Flavonoid
Akan
terbentuk
Tidak
Ekstrak +ALKALOIDA
HCl (p) +PIPERIN
warna DARI
merah
dan PUTIH
terbentuk
19 |ISOLASI
LADA
logam Mg, dinginkan bila ditambahkan
warna
+ Amil Alkohol
merah
Amil Alkohol :
(-)
flavono
id
4. Analisa Data
a. Isolasi
Diketahui : Berat sampel
Hasil pengamatan
30 gram
13,52 gram
12,85 gram
9 kali
Kuning kecoklatan
Cokelat
Cokelat
Cokelat
Kuning
= 30 gram
Berat kristal
= 0,67 gram
Berat vial
= 12,85 gram
: % rendemen ?
Jawab
: Rendemen
= 13, 52 gram
berat kristal
berat sampel x 100%
0,67 g
30 g x 100%
= 2,23%
b. KLT
Fase diam
Fase gerak
Pendeteksi
Penampak noda
Perhitungan RF
Diketahui
Ditanya
Jawab
RF I =
2,2cm
3,5 cm = 0,629
RF II =
2,6 cm
3,5 cm = 0,743
B. Pembahasan
Lada (Piper ningrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang
memiliki bau yang khas. Piperin merupakan salah satu senyawa yang
terkandung dalam lada putih. Piperin dapat diperoleh dengan isolasi yang
berarti mengambil senyawa piperin dalam lada dengan memisahkannya dari
senyawa yang lain yang terdapat dalam lada. Metode yang dapat digunakan
untuk isolasi senyawa piperin dalam lada yaitu ekstraksi soxhletasi.
Pada percobaan ini, lada putih yang digunakan dibersihkan dan
dihaluskan hingga terbentuk serbuk lada yang halus. Tujuan penghalusan
lada putih adalah agar zat-zat yang terkandung di dalam lada putih mudah
melarut dalam pelarut yang digunakan. Hal ini karena semakin halus serbuk,
maka kelarutan akan meningkat karena semakin banyak terjadi kontak
dengan pelarut, sehingga semakin banyak zat yang dapat terbentuk dan
semakin efisien proses pemisahan atau ekstraksi yang terjadi.
Sebelum melakukan soxhletasi, dilakukan tahap preparasi atau
persiapan, yaitu membungkus sampel serbuk lada putih yang digunakan
dengan kertas saring sedemikian rupa sehingga berbentuk lonjong. Lalu
diikat dengan benang (dijahit) agar serbuk tidak pecah atau keluar dari
kertas saring pada saat proses ekstraksi berlangsung. Kertas saring
digunakan sebagai pembungkus karena kertas saring mempunyai dinding
yang tipis dan berpori yang dapat mempermudah pelarut untuk menyerap
piperin yang terkandung di dalam sampel.
21 |ISOLASI ALKALOIDA PIPERIN DARI LADA PUTIH
N
HOCH2CH3
CO
ikatan hidrogen
CH
CH
CH
CH3
O
CH2
O
pengotor seperti piperin yang bersifat nonpolar atau kurang polar tidak larut
dalam etanol akan tertinggal di dalam residunya.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh massa kristal sebesar 0,67 g
dan dari hasil perhitungan diperoleh persentase rendemen sebesar 2,23%.
Hal ini sangat jauh dari literature yang menyatakan bahwa piperin yang
terkandung dalam lada putih sebanyak 5-92%.Dilihat dari warna kristal
yang diperoleh berwarna kuning, sesuai dengan literature yang menyatakan
bahwa kristal piperin merupakan kristal berwarna kuning.
Pada hasil KLT, terlihat jelas piperin yang ditotolkan pada plat KLT
menghasilkan dua spot. Dilihat dibawah sinar UV 254 nm, terlihat bahwa
spot piperin berwarna biru ungu. Nilai RF yang didapat yaitu 0,629 dan
0,743. Berdasarkan literatur, piperin memiliki nilai RF sekitar 0,66 dan
berwarna ungu di bawah sinar UV, berarti hasil yang didapat mendekati nilai
RF.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Isolasi senyawa piperin yang berada dalam lada putih (Piper nigrum L)
dapat dilakukan dengan metode ekstraksi soxhlet.
2. Kristal yang didapat dari proses isolasi berwarna kuning dengan berat
sebanyak 0,67 g.
3. Piperin yang didapat dari proses isolasi lada putih sebanyak 2,23%.
4. Pada identifikasi dengan KLT, nilai RF yang didapat yaitu 0,629 dan
0,743.
B. Saran
Praktikan sebaikanya mengefisiensikan waktu praktikum sehingga proses
yang dilakukan tidak berlanjut untuk dilakukan dilain waktu karena
penyimpana yang terlalu lama menyebabkan piperin mengalami penguraian
dan terkontaminasi dengan zat-zat pengotor dari udara bebas sehingga
mempengaruhi hasil.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud.
Bresnick, Stephen. Inti Sari Kimia Organik. Jakarta: Hipokrates, 2003.
Fessenden and Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid I Edisi Ketiga.
Jakarta : Erlangga.
Fessenden and Fessenden. 1991. Kimia Organik Jilid II Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Hadyherbs.2011.
Piperin
Dari
Buah
Lada.
http://hadyherbs.wordpress.com/category/kimia-bahan-alam/piperin. diakses
2009.
Munawaroh, Safaatul dan Prima Astuti handayani. Ekstraksi Minyak Daun
Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana
Jurnal Kompetensi Teknik 2 no. 1 (2010), hal: 73-78. file: ///D: /Documents/
Laporan/ Organic/ Jurnal%20percobaan/Piperin/121-165-1-Pb.pdf (24 April
2015).
Gambar 2.1.
Hasil ekstrak setelah dievaporasi
Gambar 2.2.
Hasil ekstrak dengan penambahan KOH 10%
Gambar 3.1.
Hasil Uji Tanin
Gambar 3.2.
Hasil Uji Gula Pereduksi
Gambar 3.3.
Hasil Uji Emodol