ANALISA DIRI (Materi Mapaba Rayon Cendana)
ANALISA DIRI (Materi Mapaba Rayon Cendana)
senantiasa tunduk dan patuh kepada aturan dan KehendakNya serta hanya mengabdi
kepadaNya).
2. Tugas manusia sebagai Khalifah Allah
Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat difahami dari
firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah: 30:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Karena itulah maka sudah selayaknya manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah
di muka bumi. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut
tugas mewujudkan kemakmuran di muka bumi (Q.S. Hud : 61), serta mewujudkan keselamatan
dan kebahagiaan hidup di muka bumi (Q.S. al-Maidah : 16), dengan cara beriman dan beramal
saleh (Q.S. al-Rad : 29), bekerjasama dalam menegakkan kebenaran dan bekerjasama dalam
menegakkan kesabaran (Q.S. al-Ashr : 1-3). Karena itu tugas kekhalifahan merupakan tugas suci
dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia pada akhir zaman yang akan
datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepadaNya (abdullah).
Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai dua tiga utama, yaitu: (1) sebagai abdullah,
yakni hamba Allah yang harus tunduk dan taat terhadap segala aturan dan KehendakNya serta
mengabdi hanya kepadaNya; dan (2) sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang meliputi
pelaksanaan tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, dalam
masyarakat, dan (3)tugas kekhalifahan terhadap alam. Dalam bahasa yang sederhana, kegiga
hubungan itu diistilahkan(Hablum Minallah, Hablum Minannas dan Hablum Minal Alam)
Perangkat Analisa Diri
Setelah secara umum kita mengetahui posisi dan tugas kita, point ini rekan-rekanita sekalian
diajak untuk meneliti diri dalam artian yang sempit. Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud
ke dalam faktor internal yang mempengaruhi diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan:
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan, kelebihan atau potensi apakah yang dimiliki diri kita? Itu penting sebagai bagan
analisa mulai dari potensi, sifat dan materi.
2. Kelemahan (weaknesses).
Setelah tahu kekuatan/ kelebihan diri kita, cobalah untuk menginventarisir seberapa banyak
kelemahan atau kekurangan diri kita. Jika kita tahau kekurangan kita, nantinya itu mencati
catatan kita untuk memperbaiki dan mengubahnya menjadi kekuatan..
Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah:
3. Peluang (opportunities)
Dengan kekuatan dan beberapa kelemahan yang diri kita meliki, sebenarnya berapa banyak
peluang yang baik untuk kita? Itu juga menjadi catatan dirikita dalam melangkah dan berevaluasi. Apakah peluang yang selama ini ada belum kita maksimalkan? Coba hitung berapa
peluangnya.
4. Ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi diri kita.
Ancaman apa sajakah yang bakal menghadang diri kita? Itu juga perlu dianalisa. Apakah
ancaman itu bisa kita subah menjadi suatu tantangan yang dapat ditaklukkan? Atau minimal
kita tahu bahaya atau sebuah resiko untuk diri kita berhati-hati dalam melangkah.
Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta
peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka diri kita menentukan
strategi agar dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri secara optimal.
Mencari Identitas Diri
Berikutnya kita akan mencari tahu untuk mencapai kondisi diri yang benar, dimana posisi
diri kita pada saat melatih pemahaman. Dalam hal ini dikenal empat jendela diri, dimana
seseorang berada dalam penilaian, adakalanya posisi tersebut dapat membantu bagi kita untuk
melangkah lebih lanjut, empat quadran jendela yang dimaksud dikenal dengan Johari Windows;
Quadran Johari Windows
Kita Tahu